Catharine Briana Wilson dan Cathalina Andromeda Wilson adalah saudara kembar identik yang sengaja dipisahkan sejak bayi oleh sang ibu
Catharina yang tinggal bersama orang tuanya harus menghadapi kepahitan hidup setelah sang ibu meninggal dunia dan ayahnya menghadirkan ibu tiri untuknya
Memiliki ibu tiri yang jahat, adik tiri teratai putih dan ayah jenderal bajingan, Cathalina yang mengantikan posisi sang kakak yang dibunuh pada saat pernikahannya berniat membalas dendam
Menginjak-injak mereka dan menjadikan mainan! Mata dibalas dengan mata !
Memiliki suami yang lumpuh dan kejam,Cathalina akan membuatnya bertekuk lutut dan membayar semua penghinaan yang diberikan lelaki tersebut kepada sang kakak.
Putri yang luar biasa dengan berbagai macam keahlian yang akan menggemparkan kekaisaran Lunox.
Bahkan kaisar membutuhkannya untuk bertahan hidup dan mengamankan singhasananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAGI YANG MENCEKAM
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Cathalina yang sebelumnya telah melakukan pengamatan beberapa orang penting diibukota demi memuluskan aksinya dalam bergerak untuk membantu sang kakak tanpa tahu jika semua hanyalah rencana karena setelah sampai semua tak seperti harapannya.
Namun Cathalina tak terlalu kecewa karena tampaknya bekal informasi yang diperolehnya bisa membantunya hidup dalam mengantikan posisinya sebagai Catharine.
Selir Daysi merupakan wanita yang Raja Dexter sukai namun sayangnya dia hanyalah rakyat jelata sehingga kaisar memutuskan untuk menikahkan adik tirinya itu dengan Catharine yang merupakan putri seorang Marquess.
Meski memiliki niat buruk namun kaisar juga tak ingin berlaku sembrono karena sangat tak mungkin keluarga kerajaan menikahi wanita dari kalangan biasa sebagai istri sahnya sehingga diapun melakukan pengaturan seperti ini.
Tak dijelaskan secara rinci apa yang membuat Raja Dexter penaruh perhatian penuh pada wanita ini.
Yang jelas, berdasarkan gossip pelayan yang di dengar selama perjalanan kearah dapur pagi ini Cathalina mendengar jika sebelumnya Daysi yang tinggal disebuah kota kecil di sebelah selatan perbatasan ibukota melakukan perjalanan ke ibukota setelah dia mengetahui dekrit pernikahan Raja Dexter dengan Lady Catharina.
Entah apa yang terjadi hingga pada malam sebelum pernikahan keduanya berlangsung, Daysi datang ke istana dalam kondisi mengenaskan.
Dari pengakuan yang dibuatnya, wanita itu mengatakan jika dalam perjalanan menuju istana dia bertemu dengan Catharine dan dua saudaranya yang langsung membullynya setelah mengetahui jika dia adalah wanita yang dijaga oleh Raja Dexter.
Raja Dexter yang pikirannya kalut akibat pernikahan politik yang dibuat sang kakak dengan mudah termakan omongan Daisy dan bertekad akan memberi kehidupan yang lebih buruk dari kematian setelah Catharine menikah dan tinggal didalam istananya.
Langkah pertama yang dibuat oleh Raja Dexter adalah mempermalukan Catharine dengan tak menghadiri acara pemberkatan karena bertepatan dengan pernikahan yang dilakukannya bersama Daysi.
Cathalina yang mendengar kabar tersebut hanya bisa mendecih lirih “Selir Daysi ini benar-benar teratai putih, wanita licik yang memiliki banyak trik di lengan bajunya!”.
Membayangkan Raja Dexter yang terus merendahkan sang kakak dan mempermalukannya demi membuat senang sang teratai putih membuat hati Cathalina terbakar amarah.
“Dasar suami a****g! tak kompeten dan bajingan!”\, umpatnya dalam hati.
Cathalina terus mengomel tanpa henti dalam hati sambil memasakkan aneka makanan yang entah itu cocok atau tidak, yang jelas dia memasak secara asal sesuai dengan jumlah piring saji yang ditata diatas meja oleh kepala pelayan untuknya.
Sementara itu di paviliun utama yang seharusnya menjadi tempat tinggal istri sah Raja Dexter yang kini ditempati oleh Selir Daysi suasananya tampak hidup tak seperti pavilion yang Cathalina tinggali, terlihat suram dan mencekam.
Sebagai wanita yang sangat disayangi pemilik istana, tentunya Selir Daysi mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa.
Para pelayan akan dengan senang hati melayaninya dengan tulus mulai dari membersihkan halaman kediaman hingga menyiapkannya agar bisa tampil secara maksimal dihadapan Raja Dexter pagi ini.
“Anda sangat cantik pagi ini nyonya. Saya yakin Raja tak akan memalingkan wajahnya dari anda”, ujar Marry, salah satu pelayan pribadi Daysi penuh pujian.
Setelah selesai berhias, dengan anggun Daysi berjalan menuju kediaman utama untuk sarapan pagi bersama.
Sementara itu didapur, Cathalina yang baru saja hendak keluar dari dapur untuk berganti pakaian setelah selesai memasak dihentikan langkah kakinya oleh seorang wanita muda yang dia perkirakan memiliki usia tiga tahun lebih tua darinya yang mengaku sebagai pelayan pribadi milik sang kakak yang berasal dari kediaman Marquess yang sengaja dibawa untuk melayani Catharine selama tinggal didalam istana.
“Nona, sebaiknya anda berganti pakaian di kamar mandi yang ada diujung dapur karena tak akan ada waktu lagi jika harus balik kepavilun”, ujar wanita yang mengaku bernama Lili tersebut sambil memberikan sebuah gaun untuknya.
Melihat kepala pelayan berjalan menuju dapur, Cathalina pun segera berlari menuju kamar mandi untuk berganti pakaian karena muak mendengar omelannya.
Setelah selesai berganti pakaian, bersama Lili, Cathalina berjalan menuju kediaman utama untuk sarapan pagi bersama.
Dimeja makan tampak seorang lelaki duduk diatas kursi roda yang Cathalina yakini adalah suami sang kakak.
Raja Dexter memiliki penampilan yang agung, meskipun dia duduk diatas kursi roda kayu namun aura kebangsawanan tak luntur darinya.
Aura dominasi yang sangat kuat menguar membuat semua orang langsung bernyali ciut dihadapannya, kecuali Cathalina yang sama sekali tak terpengaruh akan hal tersebut.
Wajahnya sangat tampan dengan komposisi sempurna bagai seorang dewa yang tak memiliki celah.
Pakaian putih bersulam benang emas yang terbalut ditubuh tegapnya membuatnya menjadi sosok pria tampan tak tertandingi.
Matanya yang berkilat tajam seperti seekor elang sedang mengintai mangsanya kini melirik Cathalina sesaat, sebelum dia memalingkan muka dengan ekpresi jijik.
Meski ekpresi Raja Dexter membuat Cathalina marah namun dia mengakui jika lelaki dihadapannya itu memiliki ketampanan yang langkah hingga bisa membuat seseorang sangat terobsesi dengannya.
Itulah yang dialami oleh para wanita yang ada dikekaisaran Lunox begitu melihat Raja Dexter, namun wajah tampan tersebut tak terlalu mempengaruhi Cathalina yang hatinya diselimuti dendam.
Melihat pisau di hadapannya ada sedikit rasa didalam hati Cathalina untuk mengambil dan menancapkannya langsung dijantung suami sang kakak.
“Tidak! Kematian teralu mudah baginya”\, Cathalina menolak istruksi dalam hatinya yang ingin menghabisi lelaki a****g dihadapannya itu dengan cepat.
Disamping Raja Dexter dapat Cathalina lihat seorang wanita muda dengan gaun berwarna pink dan riasan merah yang menggoda.
Kesan lembut dan lemah terlihat jelas dalam penampilannya, sebuah penampilan seorang teratai putih yang sesungguhnya.
Raja Dexter yang melihat Catharina menatapnya nyalang merasa sedikit aneh karena wanita yang dia nikahi tampak tak seperti apa yang dirumorkan selama ini.
“Apakah ini putri Marquess Betrand yang jelek dan pengecut”, batinnya ragu.
Raja Dexter yang sudah memiliki perasaan buruk setelah dekrit pernikahannya keluar langsung murka begitu makanan yang tersaji diatas meja dibuka.
BRAAKKK....
“Makanan sampah apa ini! Berani sekali kalian menyajikan makanan yang bahkan anjing saja tak mau memakannya kepada keluarga kerajaan!”, umpatnya penuh amarah.
Roger, kepala pelayan yang pagi ini berniat mengerjai Catharine tubuhnya bergetar ketakutan karena tak menyangka jika wanita jelek tersebut akan memiliki nyali dengan menyajikan hidangan tak layak seperti ini.
“Mohon maaf Yang Mulia, semua masakan ini nyonya muda yang memasaknya”, ucapnya melempar kesalahan kepada Catharina yang hanya menatap kepala pelayan tersebut dengan santai.
Dengan wajah penuh amarah, Raja Dexter kembali mengebrak meja sambil menatap nyalang istri yang baru kemarin dia nikahi.
“Apa kamu yang memasak semua sampah ini!”, teriaknya nyalang.
“Benar. Kepala pelayanmu yang menyuruhku”, jawabnya tenang.
Melihat sikap sang istri yang sang tenang membuat Raja Dexter semakin murka dan kembali mengebark meja dengan keras, membuat suhu dalam ruangan semakin menurun dan mencekam.
“Hey, kenapa kamu menyalahkanku. Aku sudah bilang tak bisa memasak tapi kepala pelayanmu memaksaku”, ujar Cathalina membela diri.
“Aku sama sekali tak tahu jika Yang Mulia Raja Dexter ternyata sangat miskin hingga membayar koki untuk masak saja tak mampu”, Cathalina kembali berucap dengan nada sarat ejekan.
BRAAAKKK...
“LANCANG !”, umpatnya penuh amarah.
Bukannya takut, Cathalina yang ditatap nyalang oleh Raja Dexter balik menatapnya sambil menyeringai penuh kepuasan karena berhasil membuat raja iblis murka.
“Ini baru permulaan. Aku akan terus membuatmu kesal setengah mati hingga sakit dalam hatiku terbayarkan”, batinnya penuh kepuasan.