" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari keenam belas
" Bagaimana,apa kamu ingat?" tanya bibi Ami pada Mona.
" Ingat bibi,tapi kalau boleh Mona tanya untuk pintu di sana yang pintunya bercat hitam itu ruangan apa?" tanya mona yang terlihat mencolok dari ruangan yang lainnya.
" Itu ruang pribadi milik tuan,kamu jangan sekali masuk kedalam.kalau kamu nekad masuk tuan tak segan-segan memarahi kamu.ingat pesan Bibi,jangan sekali-kali mendekati pintu itu." pesan Bibi Ami pada mona.
" Iya bibi,Mona mengerti." jawab Mona,setelah selesai berkeliling mona langsung masuk kedalam kamarnya membereskan beberapa barang miliknya.
mona duduk terdiam memandang sekitar kamarnya." aku disini bekerja tapi kenapa kamar yang aku tempati mewah seperti ini ya." batin mona yang sebenarnya mencurigai kenapa dirinya berkerja diberikan fasilitas begitu mewah begini.
Mona pun membuka jendela kamarnya yang langsung berhubungan dengan penampakan taman dibelakang.
Mona merasakan semilir air di balkon kamarnya.mona pun mengambil selembar kertas yang tertera beberapa pekerjaan yang harus dia kerjakan.
"Lumayan banyak sih,tapi sudahlah yang penting semua cepat aku selesaikan tinggal istirahat nantinya." ucap Mona yang langsung mengerjakan Beberapa pekerjaan untuk dirinya kerjakan.
Di tempat lain
Andreas baru saja menyelesaikan rapatnya hari ini,mulai menumpuk lagi pekerjaan yang harus dia kerjakan.
" Tok...tok..."
"Masuk." datanglah Arga yang saat itu datang membawa beberapa dokumen.
" Maaf tuan,ini dokumen yang harus tuan tandatangani." ucap Arga yang langsung menyerahkan pada tuannya.
" kamu letakkan saja dimeja, bagaimana kabar di markas apa sudah ada kabar dengan mereka?" tanya Andreas yang menyerah tugas untuk mereka kerjakan.
" Sudah tuan,kini bisnis orang itu sedang bermasalah.sesuai kabar yang saya dengar ,orang itu sedang bermasalah dengan hukum masalah penggelapan uang .dan nominalnya tak main-main tuan." mendengar kabar itu Andreas tersenyum puas.
" Bagus,kita lihat seberapa dia bertahan.kamu atur semuanya ,dan terus kamu selidiki dan sebar di media sosial kita lihat seberapa reaksi orang akan melihat sisi lain dari orang yang berani bermasalah dengan kita." ucap Andreas yang tak sabar melihat reaksi dari pria itu.
"Baik tuan , akan saya kerjakan." jawab Arga yang mulai melaksanakan tugas dari tuannya.
" Bagaimana dengan wanita itu?" tanya Andreas yang bertanya tentang keadaan mona.
"sesuai laporan, nona Mona sudah memulai pekerjaannya dan sudah mengerjakan beberapa pekerjaannya." laporan Arga pada tuannya.
"Bagus." jawab singkat Andreas.
"Oh iya, setelah pekerjaan kantor selesai kamu langsung ke markas untuk mengecek pekerjaan mereka." perintah Andreas pada asistennya.
"Baik tuan." jawab Arga yang langsung pergi meninggalkan tuannya.
Sore hari
Mona baru saja istirahat setelah selesai mengerjakan pekerjaannya, Mona saat itu sedang duduk santai diruang belakang .
Tiba-tiba datanglah bibi Ami datang membawa sesuatu.
"Mona."
"Iya bibi." jawab Mona yang melihat bibi Ami membawa sesuatu untuk dirinya.
"Ini ada minuman jus,ayo di minum ." ucap bibi Ami dengan senyuman.
"makasih bibi." jawab Mona.
" Ya sudah,kalau begitu bibi pulang dulu." pamit bibi Ami pada Mona.
" pulang gimana ?"
"oh iya,bibi lupa bilang sama kamu.kalau bibi itu kerja dari pagi sampai sore.jadi bibi harus pulang." jawab bibi Ami yang seperti jadwal biasanya bibi pulang.
"Lalu Mona di rumah sama siapa bibi?"
"kan ada tuan muda,jadi selama waktu malam kamu yang berkerja melayani tuan muda.apa sedari awal tuan muda tidak memberitahu kamu?" tanya bibi Ami pada Mona.
Mona pun mengangguk kepala " Mungkin saja tuan lupa memberitahumu.ya sudah bibi mau pulang dulu.ingat pesan bibi,jangan membuat tuan marah atau kesal.kamu harus menuruti apa perintah tuan." pesan bibi Ami pada Mona.
" Iya bibi,Mona mengerti." jawab Mona, setelah Bibi Ami pulang Mona langsung masuk kedalam kamarnya sembari duduk santai di balkon kamarnya.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara mobil, Mona langsung menoleh kebelakang."Pasti dia sudah pulang." batin Mona yang langsung turun ke lantai bawah menemui tuannya.
Saat posisi mona sudah didekat pintu, Mona langsung membuka pintu dan benar Andreas baru pulang dari kantor tanpa ada asistennya mengikutinya.
Andreas melirik kearah Mona." bagaimana pekerjaanmu hari ini,apa masih ada sesuatu yang tak bisa kamu kerjakan?" tanya Andreas pada Mona.
" Semua sudah bisa saya kerjakan." jawab Mona pada tuannya.
" Baguslah." jawab singkat Andreas yang langsung menuju kamarnya.
Sedangkan Mona pergi ke dapur membuat kopi hitam yang biasanya di letakkan di ruang kerja milik tuannya.
Setelah selesai, Mona kembali lagi ke dapur menyediakan beberapa cemilan manis untuk tuannya.
Saat hendak mengambil piring, Andreas masuk ke dapur.
" minuman yang aku minta sudah kamu siapkan?" tanya Andreas pada Mona.
" sudah tuan,ini baru saya siapkan menu yang lainnya." jawab Mona yang baru mempersiapkan menu cemilan manis untuk tuannya.
" Antarkan langsung ke ruang kerja ." ucap Andreas yang langsung pergi meninggalkan dapur.
Mona segera menyelesaikan pekerjaan dan langsung pergi keruang kerja meletakkan beberapa cemilan manis untuk tuannya.
Saat masuk kedalam ruangan, di dalam ruangan sudah ada Andreas yang sudah disibukkan dengan pekerjaan.
"Ini tuan." ucap Mona yang segera meletakkan makanan itu, saat hendak akan keluar langkah kaki Mona langsung berhenti.
" Berhenti." Mona langsung terdiam dan langsung menoleh kearah belakang.
" Kamu duduk di sofa,duduk di sana dan temani aku bekerja." ucap Andreas yang tatapannya masih fokus dengan laptop miliknya.
" Maksudnya?"
" kamu duduk saja dan diam saja." Mona pun langsung duduk di sofa itu dengan ekspresi bingung.
" untuk apa aku temani dia." batin Mona yang bingung harus melaksanakan apa selama dia duduk terdiam sedangkan pria itu duduk dengan pekerjaannya sendiri.
" Bagaimana dengan pekerjaan yang kamu lakukan,apa sulit atau mudah?" tanya Andreas pada Mona.
" semuanya masih aman saja ,apa boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Mona pada tuannya.
" Silakan." jawab Andreas dengan singkat.
" kenapa beberapa orang yang bekerja disini hanya saya yang bertahan tinggal di sini sedangkan beberapa orang lain bekerja disini di haruskan pulang?" tanya Mona yang berani bertanya perihal sistem kerja ditempat ini.
Andreas langsung melirik kearah Mona." Hanya itu pertanyaanmu?" tanya Andreas yang langsung menghentikan pekerjaannya.
Mona hanya terdiam dengan kepala sedikit menunduk." Baiklah aku jawab pertanyaanmu itu,aku itu tidak terlalu suka suasana keramaian dan satu lagi aku bukan orang yang begitu mudah mempercayai seseorang apapun itu alasan ,kamu mengerti maksudku?" tanya Andreas dengan tegas,yang selama ini lebih bekerja sendiri dan dia bukanlah orang yang mudah mempercayai sesuatu ,apalagi orang lain yang belum dia kenal betul.