>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Jadi artis dadakan
Happy reading. .
Alea bosan hanya memandangi keluar kaca pesawat, dirinya duduk dengan tingkahnya yang aneh seperti tidak bisa diam. Justru hal itulah yang mengundang kebingungan Xavier.
Apalagi Alea yang tiba-tiba diam tidak berkutik selama 2 menit membuat Xavier khawatir, jika terjadi sesuatu pada kekasihnya dia tidak akan diam saja.
POV Alea
Ting. .
[ Alea tindakanmu mengundang kebingungan, apa kau bosan?]
'bukan hanya bosan lix, tapi juga merasakan firasat buruk' Alea menjawab dalam benaknya takut dia dianggap gila bicara sendiri.
[ aku tahu apa itu, yang bisa kau lakukan hanya menunggu saja]
'dasar sistem pelit, cuma jawab doang apa susahnya'
[ apa kau ingin cek in hari ini]
'ya lix'
[ anda mendapatkan 55x keuntungan]
'terim—'
"Aleaa!" teriakan seseorang menyadarkannya.
"eh iya, kenapa sampe teriak juga" pandangannya mengarah ke Xavier yang berteriak tadi.
"kamu sih yang, bikin aku khawatir. Di panggil nggak jawab jadi aku teriak" sahut Xavier dan raut wajahnya menunjukkan rasa bersalah.
"baiklah, aku tadi hanya memikirkan sesuatu saja" tidak mau di tanya lebih panjang, Alea menutup matanya tidur.
Dilihat Alea tidak ingin di ganggu jadinya Xavier juga menutup mata sama seperti Alea.
Ting. .
mata Alea membuka dengan kesal, apa dia tidak bisa tidur sebentar saja. Dengan kesal Alea membuka aplikasi hijau( WhatsApp), wajahnya langsung berseri-seri dalam sekali lihat.
Setelah melihat copy an cctv yang mata-matanya berikan tanpa berlama-lama mengirimnya ke email Lili dengan akun anonim.
'beres!' seru Alea dalam hati. Dia yakin ibu nya Lili akan mengamuk setelah ini.
|•|•|•|•|•|
Seharian ini Lili dan ibunya masih belum melanjutkan pencariannya, tapi ada yang aneh dengan gelagat Lili yang awalnya biasa saja menjadi agak terkejut melihat hal yang tidak sepantasnya dilihat.
"mah ini urusan mamah dan papah, Lili nggak bisa ngucapin apa-apa" Lili menyerahkan ponselnya begitu saja tanpa melihat ke arah Adeline.
Jelas itu menimbulkan rasa penasaran dari Adeline, lama mengamati video yang mengarah ke ranjang tapi tidak ada yang aneh. Saat ingin berbicara sebelum itu apa yang membuat dia penasaran terjawab ketika suaminya masuk bersama gadis-gadis malam dan melakukan hal yang tak pantas di lakukan orang yang sudah beristri.
"brengs*k, dasar pria tidak tahu diri! Aku sudah menuruti yang dia minta selama ini, tapi dia membalasnya seperti ini? Keterlaluan!" Adeline keluar dari ruangan dengan keadaan emosi.
"mah mau kemana!"
"pulang," entah kenapa suara Adeline terasa dingin di telinga Lili, apa sebenarnya Adeline adalah wanita yang dingin sewaktu muda.
Tidak mau ikut bersama ibunya, Lili hanya tetap di kota itu meneruskan aksinya. Dia bukanlah gadis yang mudah menyerah.
####
Bandara Internasional Tokyo
Saat masih gelap di jam 2 dini hari, Alea sekeluarga sampai di bandara Tokyo. segera Alea membuka maps memesan hotel terdekat.
Mereka semua memasuki beberapa mobil taxi dan 1 taxi lainnya untuk menampung koper. Hotel Atsushi disinilah mereka akan menginap untuk kedepannya.
Pagi hari yang cerah, Alea terganggu cahaya matahari yang menembus gorden hotel.
"hoamm pagi yang menyegarkan, saatnya bersiap" Alea menuruni ranjang dan bersiap mendatangi Resortnya. 'Queen by Resort ' yang baru-baru ini dia dapat dari hadiah misi sistem.
Di lobi hotel Xavier sudah menunggu dengan setelan jasnya. Melambaikan tangan dari kejauhan.
"kenapa ada di sini" Alea heran, bukannya hanya dia saja yang akan mendatangi Resortnya, tapi kenapa Xavier juga seperti akan pergi.
"aku akan menemui klien, kebetulan memang dia ada di kota ini" ucap Xavier. Alea menganggukkan kepala mengerti.
"ayo berangkat bersama" Xavier membawa kekasihnya memasuki mobil yang dia beli pagi ini. Dengan romantis Xavier membuka pintu mobil mempersilahkan Alea masuk dengan tangan yang melindungi kepala alea agar tidak terbentur pintu mobil.
"terima kasih" Alea memberikan senyuman termanis yang membuat siapa saja terpesona bahkan mimisan. Xavier menganggukkan kepala dan masuk ke kursi pengemudi menjalankan mobilnya dengan mulus.
"nanti hubungi aku saat pulang" Xavier mengingatkan kekasihnya untuk menghubunginya. Alea mengangguk singkat.
"hati-hati dijalan" setelah mengatakan itu Alea mencium pipi Xavier lalu keluar dari mobil.
Tak
tak
tak
"おはようございます、何かお手伝いできることはありますか?(selamat pagi nona, apa ada yang bisa saya bantu?)" tanya karyawan magang di Queen by Resort dengan bahasa jepang.
"マネージャーに電話してください (panggilkan manajer kalian)" pinta Alea dengan bahasa jepang yang fasih. Siapa sangka Alea memang memiliki keahlian alami, dengan kecerdasannya dia bisa dengan mudah mempelajari bahasa asing.
"OK、ちょっと待ってください、お嬢さん、先に座ってください (baik di tunggu sebentar nona, silahkan duduk terlebih dahulu)" karyawan magang mempersilahkan Alea duduk.
Sambil menunggu Alea melihat postingan Ig nya yang beberapa hari ini sudah mendapat ratusan ribu follower dan like. Tanpa disadari jika semua orang terpesona melihat Alea duduk di kursi penunggu.
"すみません、お嬢さん、一緒に写真を撮ってもいいですか?(permisi nona, boleh saya berfoto dengan anda)" tanya seorang perempuan yang menyapanya dengan sopan. Jepang memang tidak mengecewakan, hampir semua orang memiliki attitude yang baik.
"はい、来てください (boleh, kemarilah)" jawaban Alea membuat siapa saja yang mendengar menjadi ingin berfoto juga bersamanya.
*Cekrek*
"ありがとうございます、またお会いできるのを楽しみにしています (terima kasih nona semoga berjumpa kembali)" Alea menganggukkan kepalanya.
"selamat pagi nona" sapa pria paruh baya yang menghampirinya.( yang diduga adalah manajer resort)
"pagi," mereka bersalaman sebentar lalu melanjutkan pembicaraan.
"baiklah saya sudah tanda tangan, anda bisa bahasa Indonesia pak Haris?" tanya Alea karena sadar sedari tadi dirinya dan paruh baya itu memakai bahasa Indonesia.
"iya saya adalah orang Indonesia, tapi saya menetap disini karena istri saya orang sini, tapi dia tidak mau di ajak ke negara saya" pak Haris menjawab dengan santai.
"oh begitu"
lalu mereka membicarakan bisnis yang lain, setelah pembicaraan selesai mereka menghentikan percakapan sampai disini saja.
Pulang dari resort bukannya melihat pemandangan yang indah, dia malah disuguhkan dengan pemandangan kekasihnya yang menjemputnya di dekati wanita yang terlihat seperti jalang.
"ehm, kamu siapa" Alea berbicara dingin dengan bahasa indo lupa jika dia sekarang berada di jepang.
"何を言っているのですか?(kamu ngomong apa, aku nggak ngerti)" terlihat sekali wanita genit itu menunjukkan ekspresi sinis.
"あなたは動物ですから、人間の言葉は当然理解できません。(jelas kamu nggak akan ngerti bahasa manusia, karena kamu hewan)" jawaban Alea membuat lawan bicara naik pitam.
"sayang ayo kita pulang" ajak Xavier.
wanita ular yang tidak mengerti hanya diam melihat Xavier berbicara bahasa asing.
"大丈夫、愛する人よ (baiklah ***kekasihku***)" mereka melewati wanita jalang dengan tatapan acuh.
"くそ!(sialan!)" gumamnya.
Bersambung. .