Satu psikopat mampu menebar teror pembunuhan berantai, bagaimana jika ada enam psikopat berkumpul dalam satu tempat?
Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari kota Jakarta memutusan untuk liburan semester ke sebuah kota Kyoto dinegara matahari terbit, Jepang.
Mereka diajak oleh salah satu teman mereka, yang merupakan seorang blasteran Jepang bernama Ayana dan adiknya Yuki. mereka kemudian bertemu dengan seorang pemuda tampan asal Jepang yang mengajak mereka untuk mengunjungi sebuah kabin mewah ditengah hutan, kaki gunung Kurama.
Sekelompok remaja tersebut tidak tahu bahwa terdapat sebuah misteri dari hutan lebat tersebut, penduduk sekitar percaya bahwa pada saat kabut tebal turun dan menutupi isi hutan maka saat itupun para tentara Jepang jaman dulu keluar untuk mencari potongan tubuh mereka yang terpisah akibat terkena ledakan sebuah bom, penduduk desa meyakini hutan tersebut telah dikutuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SemyAngelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Akira dan beberapa anggota kepolisian sedang menyelidiki sebuah tempat dibagian barat hutan kaki gunung kurama, ditempat tersebut nampak sebuah tenda yang dapat diisi sekitar 4 sampai 5 orang dewasa, didalamnya terdapat beberapa tas ransel dan barang-barang yang ditinggalkan begitu saja.
Akira saat ini tengah menginvestigasi tempat dimana hilangnya 3 orang, dua diantaranya adalah siswi bernama Hina dan Nana sedangkan satu orang laki-laki dewasa bernama Takeshi, mereka dilaporkan oleh seorang gadis cantik bernama Tsubasa yang mengaku sebagai teman mereka dan menjadi satu-satunya saksi yang berhasil selamat.
Seperti kasus sebelumnya, ditempat kejadian tersebut tidak ditemukan jejak apapun, mereka bertiga hilang begitu saja bak ditelan bumi dan membuat frustasi wanita berusia sekitar 30 tahunan tersebut, tak lama kemudian terdengar suara dari nada dering ponselnya.
Panggilan tersebut rupanya berasal dari Kendo, pria itu memberitahunya jika gadis bernama Tsubasa memiliki cara agar mereka bisa bertemu dengan sosok, yang telah membuat orang-orang menghilang didalam hutan tersebut, lalu memintanya untuk kembali kekantor.
“Beberapa tahun yang lalu disaat era perang dunia pertama, beberapa pasukan tentara dikirim ke dalam hutan ini dan pada saat itu penduduk sekitar percaya bahwa hutan tersebut dijaga oleh dewa gunung, para tentara yang berasal dari luar wilayah tersebut, membuat kerusakan dan kegaduhan hingga membuat para dewa gunung marah, mereka pun dikutuk dan akhirnya mereka semua mati akibat bom yang dibawa oleh mereka sendiri” ujar Yukana.
“Jika kalian berbuat sesuatu yang tidak pantas atau tidak meminta izin pada dewa, maka kalian akan dibunuh oleh para tentara yang kini hidup seperti zombie dan keluar pada saat kabut tebal datang, kalian akan menghilang dan kadang hanya tersisa potongan tubuh kalian untuk dijadikan sebuah peringatan bagi yang lain”
Rizal dan Andika tertawa kecil setelah diceritakan kembali oleh Yuki, tapi tidak dengan Mendi yang terlihat pucat setelah dirinya memeriksa ponselnya.
“Ada apa?”
“Kurasa cerita tersebut tidak sepenuhnya mitos”
“Apa maksudmu?” Yuki merasa bingung dengan ucapan dari Mendi lalu Yukana, Kabuya dan Genji pun pamit pergi.
Mendi segera menyerahkan ponselnya kepada teman-temannya, terlihat sebuah artikel berita tentang hutan kaki gunung kurama, didalam hutan itu sering ditemukan potongan tubuh manusia yang tidak diketahui siapa pemiliknya dan kasus tersebut menjadi misteri sampai saat ini, bahkan ada larangan untuk masuk terlalu dalam ke hutan yang berada dikaki gunung kurama itu.
...****************...
“Gelang ini, bagaimana kau bisa menemukannya?” ujar Ayana.
“Hampir setiap hari aku berjalan-jalan di bukit dan hutan itu, suatu ketika aku pun menemukannya disaat kau sudah pulang ke Indonesia, jadi aku menyimpannya sebagai kenang-kenangan darimu dan bermaksud akan mengembalikannya jika aku berhasil bertemu denganmu kembali”
“Padahal aku sudah berusaha keras untuk menemukannya dulu, karena gelang ini adalah hadiah ulang tahun dari nenekku yang sudah meninggal sejak aku masih kecil”
“Maaf, karena tidak memberikannya padamu secepatnya”
“Tidak apa-apa, aku malah sangat berterima kasih”
Tiba-tiba Yuki datang dan mengetuk pintu lalu meminta kakaknya Ayana untuk segera turun, karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan, sedangkan Andika segera keluar untuk meminta Ririn, Doni dan Rey untuk kembali masuk kedalam kabin.
Mereka berdelapan pun berkumpul didalam kamar yang diisi oleh para laki-laki.
“Ada apa?” ujar Ayana penasaran.
“Coba kakak baca artikel ini, bukankah kita juga tengah berada dihutan kaki gunung kurama?”
Setelah selesai membaca artikel tentang berita, penemuan potongan tubuh manusia yang misterius tersebut Ayana pun mulai serius.
“Aku akan bertanya pada Ryu, kalian jangan khawatir”
Ayana pun segera keluar dari dalam kamar tersebut lalu kembali naik ke lantai atas untuk menemui Ryu, namun sesampainya disana terlihat kamar Ryu yang kosong. Tiba-tiba tidak lama kemudian, terdengar suara gaduh dari kamar sebelah hingga gadis tersebut pun memutuskan untuk memeriksanya, diruangan sebelah terlihat Ryu tengah merapihkan barang-barang, yang berserakan dilantai kedalam kardus disebuah ruangan yang terlihat seperti gudang penyimpanan.
Sebuah album video menarik perhatian Ayana, di cover tersebut tertulis
“Dokumenter Pembunuhan Asli Dari Indonesia” berbahasa Kanji dan dibuat oleh seorang bernama Angel {Berdasarkan Novel ku yang sebelumnya berjudul “Psychopath Trap” bisa di cari di Shopee :) }.
“Ini apa?”
“Itu adalah koleksi milik ayahku, dia memang sedikit aneh dengan hobinya”
“Aku rasa aku pernah mendengar cerita, tentang sebuah kebakaran yang menewaskan semua orang disebuah pulau pribadi di Indonesia dan satu-satunya yang menghilang adalah seorang wanita keturunan Jepang bernama Angel”
“Entahlah, aku sendiri tidak berani menontonnya, namun jika kau mau mengidentifikasi kebenarannya, kau boleh memutar videonya”
“Lantas apa benar bahwa hutan ini berbahaya?”
“Aku tidak punya teman bernama Angel” ujar Ryu.
“Bukan itu maksudku, tapi apakah hutan ini sering terdapat kasus orang hilang secara misterius, bahkan sering ditemukan juga potongan dari tubuh manusia?”
“Itu alasannya aku melarang kalian untuk keluar dari dalam kabin ini” jawab Ryu tegas lalu pemuda itupun melanjutkan.
“Kejadian tersebut mulai ramai dibicarakan sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, aku tidak tahu bahwa kabin warisan dari orang tuaku akan menjadi tempat yang berbahaya. Aku minta maaf jika sebelum nya tidak memberitahu kalian karena aku takut jika kalian tahu kalian akan menolak ajakan dariku”
“Kau tahu hal tersebut, tapi tetap memilih untuk tinggal disini?”
“Iya, karena alasan itu juga aku mengundang teman-temanku untuk tinggal disini bersamaku, jangan khawatir aku akan memulangkan kalian besok”
“Baiklah, maaf iya”
“Tidak masalah, senang kau mau datang untuk berkunjung”.
Tiba-tiba seekor laba-laba berukuran cukup besar, jatuh dari langit-langit dan berhenti tepat dihadapan wajah Ayana saat gadis tersebut akan berjalan keluar dari dalam ruangan tersebut, telak saja Ayana kaget lalu berteriak ketakutan, lalu reflek memeluk Ryu.
......................
Akira akhirnya sampai dikantor polisi, ia pun lalu bertemu dengan Kendo dan Tsubasa.
“Kalau kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan sebelumnya, maka malam ini ayo kita bertiga berkemah ditempat dimana teman-temanku menghilang sebelumnya” ujar Tsubasa.
“Hanya bertiga?” Akira nampak ragu.
“Apa anda yakin para hantu itu akan keluar jika sekelompok pasukan dari kepolisian dikerahkan untuk menyerbu masuk kedalam hutan malam-malam?”
“Apa rencanamu?”
“Aku hanya ingin membuktikan bahwa pernyataanku itu benar, kalian harus menyamar terlebih dahulu sebagai pengunjung dan berkemah pada malam harinya, aku pun bersedia untuk ikut menemani kalian”
“Kau bilang kau merasa ketakutan, tapi sekarang kau ingin kembali kedalam hutan?” tanya Akira penuh selidik.
“Aku terus bermimpi tentang teman-temanku yang meminta tolong padaku, mereka memintaku untuk segera menolong mereka” terlihat air mata dari gadis cantik itu mengalir dari sela ujung matanya.
“Baiklah, kita berangkat saat ini juga tapi sebelum itu aku dan Kendo akan berganti baju terlebih dahulu”.
Setelah Akira hanya tinggal berduaan dengan Kendo, pria itu nampak khawatir.
“Apa akan baik-baik saja jika kita pergi hanya bertiga?”
“Aku sudah memberitahu anggota yang lain jika aku tidak memberi kabar selama 1 jam maka mereka akan segera mencari kita, ditambah kita juga akan membawa pistol untuk berjaga-jaga”
“Baiklah kalau begitu”.
Setelah mereka selesai mempersiapkan barang-barang untuk berkemah, merekapun siap untuk berangkat bersama Tsubasa yang sebelumnya telah diperingatkan oleh Akira untuk menuruti semua perintahnya.
Ditempat lain.
Ryu segera menyingkirkan laba-laba tersebut dengan menggunakan koran yang digulung, lalu membuangnya keluar dari jendela bersama dengan korannya, Ayana nampak malu dan jantungnya kembali berdetak kencang, tak lama kemudian Kabuya datang lalu mengajak mereka untuk makan malam.
Mereka semua pun berkumpul diruang tengah, terlihat jamuan makan malam telah tersedia. Makanan tersebut berupa mie instan yang dicampur dengan rumput laut, telur goreng, dan nasi.
“Maaf, hanya ini yang bisa kita sediakan untuk makan malam hari ini” ujar Yukana. rupanya disaat Yukana, Kabuya dan Genji pamit pergi, mereka segera ke dapur untuk memasak dan menyiapkan makan malam.
“Nggak apa-apa, udah biasa juga di Indonesia kalau yang namanya mie instan sudah jadi makanan pokok bagi anak kos-kos san kayak kita” ujar Rey bercanda.
Beberapa saat kemudian setelah selesai menyantap makan malam, Ayana menjelaskan jika besok mereka akan kembali kerumah kakeknya, jadi malam ini mereka akan menginap.
Tiba-tiba saja tubuh Ririn jatuh tergeletak dilantai tak sadarkan diri, kemudian disusul oleh teman-temannya yang lain dan yang terakhir adalah Ayana, gadis itu sekilas melihat raut wajah dari Ryu yang dingin tanpa ekspresi tengah menatap kearahnya.
_ Please Like and Comment nya :) agar author bersemangat update nya, like dan coment nggk pake lama sederhana tp bikin Author so Happy.. Like if you like it, Thanks