Niatnya untuk membalas dendam membuatnya rela menikah dengan pria yang baru dia kenal. Zevana berniat untuk membalaskan dendam terhadap pria bernama Aksa atas kematian sahabatnya. Agar Aksa bisa merasakan sakit hati yang sama, Zevana memilih jalan lewat jalur cinta. Membuat Aksa jatuh cinta, setelah itu mencampakkannya.
Aksa adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dia tidak percaya dengan cinta, karena baginya cinta hanyalah hal konyol. Dibalik sikap dinginnya, ternyata Aksa menyimpan luka di hati yang membuatnya tidak percaya akan adanya cinta sejati.
Berhasilkah Zevana meluluhkan hati Aksa demi misi balas dendamnya?
🩸
🩸
🩸
"Aku tidak biasa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita saja. Jika kamu menginginkan pernikahan ini tetap terjadi, maka bersiap-siaplah untuk sakit hati."_ Aksa.
Yang penasaran dengan ceritanya, kepoin yuk...
Salam dunia perhaluan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Lewat Jalur Cinta.
Flashback on
"Wanita ini, dimana aku pernah melihatnya?"
Aksa memperhatikan baik-baik foto wanita yang berdiri di samping Zevana. Tiba-tiba lintasan ingatan saat berada dikantor polisi muncul di benaknya. Saat itu polisi menunjukkan foto wanita yang bunuh diri dari rooftop rumah sakit. Dan foto wanita itu mirip sekali dengan foto yang dia lihat sekarang, hanya umurnya saja yang terlihat lebih muda karena difoto itu mereka masih menggunakan seragam SMA.
"Dia adalah wanita yang bunuh diri itu. Tapi bagaimana bisa Zevana mengenalnya?" Aksa nampak terkejut, dia menatap bergantian foto ditangannya dan wajah Zevana yang sedang tertidur pulas. "Apa ada sesuatu yang Zevana sembunyikan dariku?"
Kemudian Aksa merogoh ponselnya dari saku celananya. Dia menyalakan kamera untuk memotret foto yang dia pegang. Sebuah pesan dia kirimkan pada Dani.
[ Selidiki tentang foto ini. Pastikan jika wanita yang bersama dengan istriku itu adalah wanita yang bunuh diri dari rooftop rumah sakit atau bukan. ]
Setelah mengirimkan pesan itu pada Dani, Aksa kembali termenung sambil menatap wajah istrinya yang sedang tertidur pulas. Pertama kali bertemu dengan Zevana di kamar hotel, gadis itu terlihat seperti tidak mengenalnya sama sekali, tapi dipertemuan keluarga yang diadakan tiba-tiba saja Zevana mengatakan jika mereka saling mencintai. Apakah saat itu Zevana mengira jika dia terlibat atas kematian wanita yang bunuh diri dari rooftop rumah sakit itu. Jika benar wanita yang bersama Zevana itu adalah wanita yang bunuh diri dari rooftop rumah sakit, Aksa bisa menarik kesimpulan alasan Zevana mendekatinya.
"Balas dendam. Kamu mendekatiku hanya untuk balas dendam."
Flashback end
🪷
🪷
🪷
Aksa masuk ke dalam kamarnya dengan membawa secangkir teh hangat untuk Zevana. Suara gemericik air menandakan bahwa istrinya itu masih berada di dalam kamar mandi. Tadi dia memang memakai kamar mandi lain untuk membersihkan diri.
Pandangan Aksa beralih ke arah meja dan melihat ponsel Zevana yang sedang diisi daya. Dia teringat dengan ucapan istrinya tadi tentang seorang wanita, dari mana Zevana tau jika tadi dia bertemu dengan wanita dihotel. Sepertinya dia harus memeriksa ponsel Zevana untuk mencari tau.
Dan benar saja, ketika ponsel itu kembali menyala, Aksa menemukan dua pesan masuk dari Lucas yang mengirimkan foto dan kata-kata yang terkesan seperti ingin memprovokasi Zevana supaya gadis itu terus membencinya dan melanjutkan misi balas dendamnya.
"Sudah aku duga, dia adalah dalang di balik semua kekacauan ini," gumam Aksa. Dia meletakkan kembali ponsel Zevana ditempat semula.
Aksa ingin keluar dari kamar, dia ingin menghubungi Dani dan memberikan tugas pada asistennya. Belum sempat dia membuka pintu kamar, Zevana lebih dulu membuka pintu kamar mandi dan keluar dengan menggunakan bathrobe. Rambutnya yang masih sedikit basah dibiarkan terurai. Bahkan mata sembabnya terlihat dengan sangat jelas karena tadi dia terus menangis.
Aksa tersenyum, dia berjalan mendekati Zevana. Gadis itu hanya diam menatapnya. Rupanya Zevana belum bisa melupakan ciuman mereka sebelumnya. Apalagi tadi Aksa menciumnya dengan sangat bergairah. Seolah pria itu sudah sangat mahir dalam hal ini.
"Darimana kamu tau jika aku sedang bersama seorang wanita di hotel?" Tanya Aksa berpura-pura tidak tau apa-apa.
Zevana memutar otak untuk menjawab pertanyaan suaminya, "Hmm... Itu... Aku hanya menduganya saja. Akhir-akhir ini kamu jarang menghubungiku jika sudah dikantor."
Aksa manggut-manggut berpura-pura untuk percaya dengan kebohongan Zevana. Dia tidak ingin Zevana berpikir terlalu keras lagi tentang kejadian sebelumnya.
"Aku sudah buatkan teh hangat untuk kamu. Kamu minumlah, setelah itu pergi istirahat. Aku mau mengurus beberapa pekerjaan dulu di ruang kerja." Aksa menunjuk ke atas meja dimana tadi dia menaruh secangkir teh disana.
Zevana hanya mengangguk pelan. Belum sempat Aksa membalikkan tubuhnya, suara petir terdengar begitu keras. Reflek Zevana langsung memeluk tubuh Aksa sambil berteriak ketakutan. Kedua matanya terpejam kuat.
Dalam dekapan suaminya, Zevana bisa mendengar dengan jelas suara detak jantung Aksa yang berdetak dengan sangat kencang. Sama halnya dengan Aksa, detak jantungnya pun juga sama, berdetak dengan lebih kencang dari sebelumnya.
"Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendirian," keinginan itu tiba-tiba muncul dalam diri Zevana. Perasaan tenang dan nyaman setiap kali berada dalam pelukan Aksa membuatnya tidak ingin jauh dari suaminya.
Aksa menyunggingkan senyum mendengar ucapan istrinya barusan. "Aku tidak akan kemana-mana. Aku akan ada disini untuk kamu."
Zevana membuka lebar kedua bola matanya, perlahan dia melepaskan pelukannya dan menatap Aksa. Dipandangnya cukup lama wajah suaminya. Tatapannya sekarang penuh dengan kelembutan, tak seperti tadi saat dirinya sedang dikuasai oleh amarah akibat foto yang dikirimkan oleh Lucas.
"Apapun yang akan kamu dengar setelah ini tentang aku, aku hanya ingin kamu tau satu hal." Zevana menjeda ucapannya dan semakin menatap Aksa dengan lekat. "Aku ingin kamu tau jika cinta ini adalah nyata. Aku mencintai kamu Aksa Madeva, sangat mencintai kamu."
Ungkapan itu akhirnya keluar dari bibir Zevana. Kali ini dia mengatakan tentang perasaannya dengan jujur dan tulus, bukan karena dendam semata. Tak peduli jika setelah ini Aksa akan membencinya. Yang terpenting sekarang dia sudah jujur dengan perasaannya, jika dia memang sudah jatuh cinta pada Aksa.
Aksa begitu bahagia mendengar ungkapan gadis itu, dia menangkup wajah Zevana dan mengusapnya lembut dengan dua jari jempolnya.
"Aku tau, aku juga sangat mencintai kamu, Zevana." Ucap Aksa diakhiri dengan ciuman hangat dibibir Zevana.
Keduanya saling berciuman mesra, tangan Zevana kini beralih melingkar di leher Aksa saat bibirnya mulai bergerak membalas ciuman suaminya. Kedua matanya kembali terpejam, merasakan bagaimana sekarang dia bisa menikmati bibir pria itu dengan penuh perasaan.
Suara petir yang kembali terdengar tak mampu menghentikan aktivitas keduanya. Ciuman lembut itu kini berubah menjadi sebuah luma-tan dan saling bertukar saliva. Nafas keduanya terdengar semakin memburu .
Gairah mulai menguasai dalam diri keduanya, Zevana melepaskan ciumannya dan perlahan membuka kedua matanya. Genangan air mata dan kabut gairah kini bercampur jadi satu dalam kedua bola mata indahnya.
"Aksa... Jadikan aku milikmu seutuhnya. Aku ingin menyempurnakan pernikahan kita. Jadikan malam ini malam yang indah untuk kita berdua."
...❄️❄️❄️...
.nah klo saling jujur dr awal psti g kn ada kbohongan
jangan biarkan popcorn ku nganggur kakaaa/Curse//Curse//Curse/
ciuussssss????
andin udah gika g tau malu minta suami orang
ada ya orang kaya andin memang lbh baik mati si caca sama rian
kok ada levbel end nya kk
andin udah gika g tau malu minta suami orang
ada ya orang kaya andin memang lbh baik mati si caca sama rian
kok ada levbel end nya kk
andin udah gika g tau malu minta suami orang