NovelToon NovelToon
Santet Untuk Kembang Desa

Santet Untuk Kembang Desa

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Dunia Lain / Kumpulan Cerita Horror / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: novita jungkook

Nana adalah kembang desa yang sangat cantik, Ada lima pemuda yang pernah melamar dia dan semua nya di tolak dengan berbagai alasan.

Hingga suatu hari Nana merasakan dada nya sangat sakit luar biasa, Berobat kedokter sudah dan di nyatakan tidak ada kanker payudara. Namun payudara nya sangat sakit, Seminggu kemudian sudah membusuk dan membuat Nana sangat menderita.
Banyak yang menduga bahwa Nana di santet.

Siapa kah yang sudah menyantet Nana?

Mampu kah Nana melawan santet ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Menuduh Nani

Karena rasa nyeri yang semakin menjadi, Nana memutuskan untuk pergi kedokter kota agar bisa tahu penyakit apa ini sebenar nya. Karena rasa nyeri sudah bukan seperti mau halangan lagi, Ini benar benar sakit hingga membuat Nana tak bisa tidur semalaman. Karena payudar* memang rentan kena penyakit yang bisa di bilang mematikan, Oleh sebab itu lah Nana sangat cemas bila dia sampai kena kanker. Dengan di antarkan oleh Dani, Mereka pergi kerumah sakit besar untuk mengecek keadaan. Di jalan saja Nana sudah terus merintih sambil memegangi kantung air panas yang di pakai untuk mengompres, Berharap rasa sakit ini bisa berkurang walau sebentar saja.

Tiba lah mereka di rumah sakit yang sangat besar ini dan menemui dokter ahli penyakit dalam, Langsung Nana di cek kesehatan nya dan juga penyebab dia sangat kesakitan pada payudar* montok itu. Hasil nya tidak langsung keluar karena butuh waktu agak lama untuk menunggu nya, Sekarang Nana harus di rawat agar bisa tenang, Nyeri nya juga agak hilang setelah di beri obat oleh dokter. Dugaan sementara memang lah kanker payudar*, Dan ini kedua nya pula yang kena. Biasa hanya satu, Entah sebelah kanan atau sebelah kiri, Nana merasakan sakit kedua nya dan bila memang kanker nya sudah menjalar terpaksa harus di angkat.

"Gimana ini kalau aku memang kanker? Aku enggak mau tepos, Mas." Rengek Nana yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Semoga saja bukan kanker, Kalau pun iya itu tindakan bagus untuk mengangkat nya saja." Dani setia menunggui nya di samping.

"Sial sekali sih nasib ku! Kenapa pula penyakit ini hinggap di aku, Kan masih ada Nani." Rutuk Nana.

Dani tak menanggapi ucapan nya Nana yang malah ingin adik nya saja yang kena kanker, Mungkin dengan datang nya penyakit ini membuat Nana nanti nya bisa sedikit lebih baik dan tidak sombong lagi kepada sesama gadis yang ada di kampung.

"Nanti Ayah sama Ibu datang nya agak sore." Dani habis membaca pesan.

"Bilang sama mereka agar jangan terlalu heboh, Aku tidak mau bila orang kampung sampai tahu aku sakit begini." Nana masih saja menghawatirkan hal yang tidak penting.

"Mereka tahu kok, Tidak mungkin lah asal bicara saja sama orang." Sahut Dani.

Nana tidak menjawab dan kembali asik dengan ponsel nya, Dia agak tenang sebab rasa sakit nya sedikit hilang setelah di beri obat oleh dokter tadi. Tak lama dokter datang sambil membawa hasil pemeriksaan nya Nana, Dia sedikit mengerut heran setelah membaca nya.

"Bagai mana, Dok?!" Nana sangat tidak sabar.

"Kondisi tubuh anda dalam keadaan bagus, Sama sekali tidak ada penyakit yang di temukan. Dugaan kanker juga tidak terbukti, Sama sekali tidak ada penyakit." Jelas Dokter.

"Tapi kenapa dada saya sakit ya?" Heran Nana bingung juga.

Tidak ada penjelasan dari dokter tentang kondisi nya, Nana pun segera turun dari ranjang untuk segera pulang saja. Toh tidak ada penyakit di tubuh nya, Namun heran nya kenapa payudar* nya sangat sakit hingga membuat dia tak tidur semalaman. Dani menyelesaikan biaya dan segera masuk mobil untuk pulang bersama dengan Nona nya, Dalam perjalanan Nana masih terus bertanya tanya tentang penyakit nya ini.

Dua jam kemudian mereka sudah tiba di kampung lagi, Nana langsung masuk kedalam rumah. Orang tua nya yang menyambut sama sekali tidak ia gubris, Dani yang menjelaskan bagai mana keadaan Nana. Mereka mengambil nafas lega karena tak ada penyakit mengerikan, Bu Asih masuk kedalam kamar putri nya untuk melihat bagai mana keadaan Nana sekarang.

"Masih nyeri nya? Atau ada perubahan setelah minum obat." Tanya Bu Asih.

"Kan kata dokter aku tak ada penyakit, Bu! Apa jangan jangan Nani iri padaku dan mencari dukun santet?" Nana menuduh adik nya.

"Ya allah, Nana! Adik kamu tidak mungkin begitu." Pekik Bu Asih.

"Mana kita tahu, Memang nya Ibu bisa membaca pikiran Nani?!" Sengit Nana yang merasa Ibu nya membela Nani.

Bu Asih terus istigfar karena ucapan Nana yang pasti akan membuat adik nya marah bila sampai dengar, Bagai mana mungkin mulut Nana bisa seenteng itu bicara tentang keburukan orang yang tak lain orang itu adik kandung nya sendiri.

"Nani itu buruk wajah nya dan bisa jadi dia iri karena para pria hanya melamar ku saja, Dia pasti yang membuat santet untuk ku." Kekeh Nana.

"Cukup, Na! Jangan kamu cela terus adik mu." Bentak Bu Asih.

"Ada apa ini?!" Pak Irwin segera datang setelah mendengar keributan.

"Ibu tidak percaya pada ucapan ku! Kata dokter tak ada penyakit di tubuh ku ini, Tapi dada ku sangat sakit seperti di tusuk tusuk. Bisa jadi ini perbuatan nya Nani kan, Ayah." Nana yakin Ayah nya akan membela.

Plaaaak.

Kali ini Pak Irwin sangat marah karena Nana sangat keterlaluan, Sudah sering menghina adik nya jelek. Kini malah menuduh seenak mulut nya saja seolah Nani adalah sumber masalah, Sekarang saja Nani masih tinggal di rumah Bude Las agar tak sakit hati terus mendengar hinaan nya Nana tersebut, Namun sekarang malah di tuduh dia menyantet Nana karena penyakiti iri hati.

"Adik mu memang jelek karena dia mirip dengan ku! Tapi bukan berarti kau bisa seenak nya saja menghina dia, Nani pergi karena hinaan mu! Sekarang malah kau limpahkan pula penyakit mu gara gara dia." Geram Pak Irwin.

"Ya Allah yang sabar, Pak." Bu Asih memegang lengan suami nya agar tenang.

Sedangkan Nana sudah menangis memegangi pipi nya yang sangat sakit akibat tamparan dari sang Ayah, Pak Irwin memang sangat tegas bila anak nya sudah keterlaluan begini. Mau jelek atau pun cantik, Semua nya adalah anak dia yang tetap di sayangi dan di cintai setulus hati tanpa pilih kasih sedikit pun.

Pak Irwin segera keluar dari kamar Nana karena dia juga agak menyesal sudah menyakiti anak nya, Namun mulut Nana memang sangat keterlaluan. Bagai mana bisa sakit begini malah menuduh orang lain yang memberikan santet, Tentu saja orang tua nya tak terima dan langsung marah besar dengan tingkah Nana ini.

"Istirahat lah, Ibu tak ingin dengar kau menyalahkan adik mu lagi." Bu Asih memperingati putri sulung nya.

Tidak ada jawaban dari Nana karena dia sudah menangis, Rasa nyeri kembali menyerang dan dia segera mengambil obat yang sudah dokter berikan kepada nya. Dengan obat itu rasa sakit sedikit berkurang, Mana wajah nya juga panas akibat di tampar.

1
Linda
sekian lama ngikutin cerita purnama baru kali ini liat gambarnya
Emma
Luar biasa
Yudies Dinera
🇮🇩🙏🌜
Nur eva
si lupi dalangnya
Nur eva
si lupi yg patut di curigai
Niswah
Luar biasa
Niswah
Lumayan
Shidqia Rahma
apa ini purnama anak nya ibu laras yak..? /Grievance/
Lien Hutuely
Luar biasa
Inggri
Rubi Yanti
Di cerita ni mana suami ny purnama dari pertempuran suami ny g ad
Rubi Yanti
suami ny purnama kok g ad kemana dia
bundha novita
Luar biasa
Wedangan andini Aworkonco
ya allah....puuuuurrrr...😂😂
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
estycatwoman
Very nice 👏💯👍
Eriez Pit Harnanik
sangar kali kau pur... 😅😂😂
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Putri Ramadani
ya Allah nani sngt meresahkan 😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!