Benua Naga Hitam

Kepala desa yang duduk di teras rumah sembari menikmati paginya dengan secangkir kopi hangat dibuat terkejut melihat Augreen dan Kyle keluar dari rumah lewat dan memecahkan jendela kamar dan berkelahi di halaman.

Bang!

Bang!

Slash!

Bang!

"Dasar anak muda, berdarah panas dan sangat suka berkelahi. Kayak punya banyak nyawa aja." Komentar kepala desa menggeleng kepala, lalu menyeruput kopinya.

Perkelahian dua orang pendekar muda itu terlihat sangat sengit dan membuat beberapa dahan pohon terpotong akibat terkena tebasan pedang dan beberapa lainnya tumbang akibat dipukul dan ditendang.

Sling!

Augreen menebas Kyle, namun Kyle dengan sigap mundur dan bersembunyi di balik pohon. Augreen melakukan tusukan dan membuat pedangnya menancap di pohon tempat Kyle bersembunyi, Kyle dengan cepat melakukan karate kepada pedang Naga berkah Augreen tersebut hingga patah.

"Padahal baru dibuat beberapa hari lalu, tapi kini malah patah dengan sangat mudahnya. Benar-benar kualitas yang sangat buruk." Keluh Augreen dan melancarkan tebasan langsung, Kyle menghindar dan menendang Augreen hingga termundur beberapa langkah.

"Makanya pakai bahan yang berkualitas terbaik agar tidak mudah patah seperti kerupuk." Balas Kyle.

Augreen melancarkan beberapa tebasan energi dan melompat ke dahan pohon, Kyle dengan cepat menyusul dengan tendangan lurus, namun Augreen menghindar dan hasilnya dahan pohon itu patah akibat kerasnya tendangan Kyle.

"Tendangan yang sangat kuat." Puji Augreen menebas kaki Kyle secara langsung dan menyasar leher secara langsung, Kyle dengan sigap menangkis tebasan itu dengan tangan diselimuti energi.

"Teknik pedang Naga: Sayap Naga pembelah ombak." Pekik Augreen menciptakan celah dengan mendorong pedangnya, lalu melakukan tebasan langsung membelah ketika pedangnya dan tangan Kyle berjarak, Kyle mundur sedikit menjauh dan berhasil menghindari tebasan energi yang dilepaskan teknik Augreen.

"Teknik pedang Naga: sayap pembalikan awan." Augreen menghilang menjadi kabut dan secara tiba-tiba berada di depan Kyle dengan pedang siap membelah.

Tang!

Pedang Augreen ditahan oleh Kyle dengan dua jari, Kyle tersenyum dengan tangan kanan sudah berada tepat di perut Augreen dan memukulnya hingga terhempas.

Bush! Bang! 

Augreen terhempas jauh akibat pukulan Kyle tersebut sampai-sampai termuntah darah dan kesulitan berdiri, namun Augreen tidak menyerah dan menciptakan belasan pedang yang terbuat dari pemadatan dan manipulasi udara, lalu diperkuat energi tenaga dalam.

"Manipulasi udara?" Kyle senyum miring.

Belasan pedang energi itu secara bersamaan langsung menyerang Kyle, namun belasan pedang energi itu tertahan tepat di depan Kyle seakan tidak bisa menyentuh Kyle.

"Ha'ah lah, aku lupa memberitahumu bahwa aku terlahir dengan dua keistimewaan, dimana dua-duanya adalah warisan klan Suryado kami." Ujar Kyle tersenyum lebar.

"Keistimewaan pertama adalah teknik turunan yaitu teknik pembatalan, dimana teknik ini memungkinkan aku bisa membatalkan teknik orang lain selama aku melihatnya, dengan catatan ada beberapa teknik yang hanya dapat dibatalkan dengan menyentuhnya secara langsung. Selama itu teknik baik itu berasal dari energi tenaga dalam, energi sihir, energi alam murni, energi jiwa, hingga energi gaib sekalipun dapat dibatalkan dengan teknik turunan warisan klan Suryado kami ini." Ujar Kyle dengan sombongnya.

"Lalu keistimewaan kedua, yaitu tubuh spesial yaitu tubuh penolak bala, dimana tubuh penolak bala ini akan menolak apapun yang mendekatiku dan menahannya di udara kosong, artinya benda apapun yang mendekatiku akan ditolak kecuali aku mengizinkan." Jelas Kyle tentang keistimewaan keduanya, yaitu tubuh spesial tubuh penolak bala.

"Tubuh penolak bala ini semakin lengkap ketika aku berhasil menguasai salah satu teknik rahasia keluarga Surya kami, yaitu teknik sihir pengendali benda hingga ke tingkat tertinggi." Tambah Kyle mengendalikan belasan pedang energi Augreen, lalu mengarahkannya ke Augreen sendiri.

"Augreen kamu kalah." Dengus Kyle dengan senyum lebar dan menyerang Augreen dengan teknik pedang energinya sendiri.

"Aku mengaku kalah!" Pekik Augreen mau tidak mau harus menerima kekalahannya dari Kyle yang sangat luar biasa.

"Tapi, suatu saat aku akan mengalahkanmu, Kyle." Ujar Augreen setelah menerima kekalahannya, Kyle hanya tersenyum dan menyingkirkan belasan pedang energi tersebut dari Augreen.

"Aku menunggunya, bahkan jika kau membutuhkan satu abad untuk menantangku kembali dan aku pasti akan mengalahkanmu kembali saat itu, haha." Kyle tertawa mengejek.

"Haha, sebaiknya kamu tidak melemah saat itu." Balas Augreen tertawa.

Note:

Teknik Turunan:

Teknik turunan sama saja dengan teknik bawaan, namun teknik ini biasanya sangat langka dan hanya muncul setelah 100 tahun sekali di dalam keluarga dan sudah dianggap sebagai teknik turunan padahal semua orang bisa terlahir dengan teknik bawaan tersebut.

Tubuh spesial:

Tubuh spesial adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kekuatan spesial dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.

Lanjut ke cerita.

"Sudah selesai?" Tanya kepala desa kepada dirinya sendiri.

"Siapa mereka kek?" Tanya seorang wanita kepada kepala desa secara tiba-tiba dan membuat kepala desa hampir jantungan.

"Setan alas!!!"

"Eira kamu ingin kakek mati terkena serangan jantung?" Tegur kepala desa sembari mengatur nafasnya yang kacau karena terkejut.

"Hehe, maafkan Eira jika mengejutkan kakek." Wanita cantik dengan mata besar berpupil hijau itu tertawa kecil.

"Jadi siapa mereka berdua kek?" Tanya Eira kemudian sembari menunjuk Augreen dan Kyle yang mendekati mereka setelah selesai berlatih tanding.

"Mereka berdua adalah pendekar muda yang akan mengikuti ujian masuk Akademi Aliansi cabang kerajaan Galing, kebetulan mereka menginap di rumah kakek malam tadi." Balas sang kepala desa.

"Benarkah?" Eira tiba-tiba semangat, kepala desa terlihat tidak nyaman melihat semangat yang Eira tunjukkan.

"Salam tetua." Augreen dan Kyle memberikan salam kepada kakek tua tersebut, lalu penasaran dengan identitas wanita cantik yang berada di samping sang kepala desa.

"Haha, kalian terlalu sopan. Duduk, silahkan duduk." Kepala desa tertawa dan mempersilahkan mereka duduk dengan isyarat tangan.

"Ouh iya, perkenalkan namanya Eira Syazira, dia merupakan cucuku yang paling cantik sekaligus anak Kertata yang mengantar kalian ke rumah orang tua ini malam tadi." Kepala desa memperkenalkan Eira ketika menyadari Augreen dan Kyle penasaran dengan identitas sang cucu, Eira hanya mengangguk kecil sebagai bentuk penghormatan.

"Eira perkenalkan anak muda ini bernama Augreen calon suamimu dan yang itu bernama Kyle." Kepala desa memperkenalkan Augreen sebagai calon suami Eira tanpa basa-basi dan Kyle kepada Eira seadanya karena minim informasi.

"Kakek bilang kalian ingin mengikuti ujian masuk akademi?" Tanya Eira tidak peduli dengan Augreen yang disebut calon suaminya.

"Kek, aku bahkan baru bertemu dengannya, bagaimana bisa..." Tanya Augreen yang salfok dengan kata calon suami.

"Haha, tidak perlu dianggap serius, kakek memang suka bercanda, tidak perlu dianggap serius, haha." Sela Eira tertawa.

"Cucuku Eira, kakek se..."

"Apakah kalian akan ikut ujian akademi?" Tanya Eira kembali dan tidak memberikan kesempatan kepala desa menyelesaikan kata-katanya.

"Iya kami memang ingin mengikuti ujian itu, apakah nona juga berniat mengikuti ujian masuk akademi?" Sambar Kyle cepat sebelum Augreen menjawab.

"Cucuku..."

"Tumben kamu berbicara, biasanya hanya diam seperti patung." Celetuk Augreen sembari mengambil buah pisang yang sudah ada diatas meja.

Kepala desa hanya bisa diam dan menyimak percakapan tiga orang tersebut.

"Augreen kamu diam saja. Apakah nona juga akan ikut ujian akademi?" Ketus Kyle, lalu tersenyum kepada Eira.

"Iya kebetulan aku juga ingin ikut ujian masuk akademi itu, bagaimana jika kita bertiga datang mengikuti ujian itu bersama-sama." Balas Eira dengan senyum lebar.

"Eira sudah kakek katakan kamu tidak boleh mengikuti ujian itu." Tegur kepala desa dengan cepat takut disela kembali oleh tiga orang tersebut.

"Tapi kek," Eira ingin protes.

"Cukup!"

"Sekali kakek katakan tidak boleh maka tidak boleh, kamu mengerti Eira?" Bentak kepala desa dengan wajah memerah, suasana yang tadinya tenang kini jatuh mencekam.

"Kakek, Eira akan tetap mengikuti ujian itu apapun yang terjadi." Eira ngotot untuk ikut ujian.

"Eira!" Bentak kepala desa marah sembari menggebrak meja hingga hancur.

"Ingat kek, kakek sudah janji akan mengizinkan Eira jika ada teman yang membantu Eira dalam ujian masuk akademi itu kan?" Ucap Eira bertanya kepada sang kepala desa.

"Mereka berdua bisa membantu dan menjaga Eira selama ujian masuk akademi berlangsung, sekarang dengan adanya mereka tidak ada alasan lagi bagi kakek menghalangi Eira mengikuti ujian masuk akademi aliansi menyusul bibi." Kata Eira menyeret Augreen dan Kyle kedalam permasalahan internal antara dirinya dan sang kakek yang tidak lain kepala desa.

"Itu..." Kepala desa tercekat dan tidak tahu ingin mengatakan apa untuk membalas. 

Augreen dan Kyle yang diam melihat pertengkaran kakek dan cucu tersebut hanya bisa menghela nafas berat ketika mereka dibawa-bawa oleh Eira, sementara kepala desa melirik tajam kearah mereka berdua, sebuah lirikan yang penuh arti. 

Bersambung.