NovelToon NovelToon
My Husband Is Mine!

My Husband Is Mine!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Time Travel / Cinta setelah menikah / Konflik etika
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Devi chan

Jika di kehidupan sebelumnya Rania sangat mencintai suaminya, maka di kehidupan kali ini Rania akan mengabaikan suaminya.


Suami di kehidupan sebelumnya yang di rumor kan menjalin hubungan dengan seorang pria.


Akibat rumor yang terus berkembang tersebut lah Rania harus mengalami kecelakaan hingga meninggal di tempat dan kemudian mengulang kehidupan nya kembali ketiga tahun sebelumnya.


yukk jangan lupa di baca sampe tamat yaaa📍📍📍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Rasa Kecewa Sebab Tertunda

Ketika Suga hendak melangkah keluar dari restoran, mendadak Suga seperti mendengar suara cempreng khas istrinya tersebut yang terdengar tengah tertawa lepas.

Dan benar saja, di sudut restoran tak jauh dari nya tersebut nampak Rania tengah asik berbincang dengan seorang pria asing hingga tertawa terbahak-bahak.

Hanya melihat Rania tengah tertawa lepas dengan seorang pria saja sudah membuat hati Suga seolah mendidih dan ingin melenyapkan pria di hadapan istrinya tersebut.

"Jadi sekarang kamu telah menemukan target baru untuk kamu rayu setelah bosan menikah denganku? Trik murahan apalagi yang akan kamu gunakan untuk menggaet pria rambut jagung itu??" Ucap Suga dengan nada tinggi di hadapan keduanya namun terdengar sangat nyaring hingga semua orang yang ada di dalam restoran dapat mendengar dan melihat amarah yang jelas terpancar dari wajah Suga.

Mendengar ucapan Suga yang terdengar merendahkan dirinya di hadapan banyak orang tersebut membuat Rania ingin menyumpal mulut suaminya tersebut dengan bongkahan batu bata agar tidak seenaknya berbicara.

Namun semua itu Rania tahan agar tidak membuat semua pengunjung terganggu oleh omong kosong Suga dan memilih meminta suaminya tersebut untuk turut duduk bersama.

"Duduklah. Akan lebih baik jika kalian berkenalan satu sama lain agar tidak menimbulkan kesalah pahaman," tutur Rania dengan segera.

"Tidak! Aku sibuk. Ayo aku antar kamu pulang. Seorang wanita bersuami tidaklah pantas untuk mengobrol berdua dengan seorang pria," ucap Suga dengan memaksa Rania untuk kembali pulang bersamanya.

"Steve, kami pulang dulu ya. Nanti akan aku hubungi segera," pamit Rania segera agar amarah Suga tidak semakin menjadi-jadi.

Sedangkan Suga dengan cepat menggandeng tangan Rania serta membawakan hand bag milik istrinya tersebut keluar dari restoran dan kemudian melajukan mobilnya kembali ke perusahaan.

"Aku ingin kembali ke mansion," pinta Rania begitu mengetahui jika mobil Suga bukan melaju menuju ke mansion melainkan menuju ke perusahaan.

"Temani aku bekerja dan jangan coba-coba untuk bertemu pria lain lagi di luar sana," ucap Suga dengan nada yang masih di selemuti oleh emosi.

"Dia bukan pria lain! Dia it—"

"Stop! Aku tidak ingin mendengarkan penjelasanmu. Turun, dan naik lah ke ruanganku lebih dulu," ucap Suga begitu tiba di lobby depan perusahaan miliknya.

Rania yang tidak ingin membuat keributan maka dengan cepat segera turun dari dalam mobil suaminya tersebut.

Dengan ramah Rania terlihat menyapa setiap karyawan yang di laluinya.

Jika dulu Rania bersikap cuek bahkan cenderung marah menggebu-gebu jika tidak di izinkan untuk naik ke lantai atas dimana ruang Suga berada, namun di kehidupan kali ini Rania mencoba bersikap ramah dengan siapa pun.

"Ada beberapa hal yang tidak bisa ku rubah. Yang tidak bisa ku rubah adalah yang telah ditakdirkan. Memang manusia sampai kapan pun tidak akan bisa melawan takdir dan hanya bisa merubah nasib," gumam Rania dengan wajah yang mendadak berubah menjadi sendu.

"Itu artinya aku akan tetap meninggal di tiga tahun yang akan datang. Namun aku bisa merubah nasib agar suamiku tidak mengalami nasib buruk di masa yang akan datang," gumam Rania lagi dengan perasaan yang kembali kalut.

Jika di beri pilihan, Rania ingin sekali tetap hidup lebih lama lagi. Ingin menikmati hidup bersama anak dan suaminya hingga menua.

Namun sepertinya hal tersebut tidak mungkin terjadi karena dirinya telah di takdir kan untuk meninggal di tiga tahun kemudian.

Rania yang telah tiba di ruang kantor suaminya tersebut memilih untuk mencari sebuah buku kosong yang pantas untuk di jadikan nya buku diary.

10.10.2024 until 10.10.2027

Begitulah judul awal dari tulisan diary yang Rania tuliskan.

Di awal tanggal dimana dia terbangun kembali setelah menjalani kehidupan masa depan nya.

Serta tanggal dimana dirinya meninggal dalam sebuah kecelakaan.

"Ada beberapa hal yang mampu ku ubah dan tidak mampu ku ubah di kehidupan kali ini,"

Begitu bunyi kalimat awal dalam diary Rania tersebut.

Namun segera Rania hentikan tulisan demi tulisan nya tersebut karena Suga yang telah memasuki ruang kerjanya kembali dengan wajah dingin.

Walaupun di dalam hati masih ada sedikit rasa marah Suga terhadap Rania karena bertemu dengan pria lain di belakang nya, namun hatinya kembali tidak tega melihat wajah sendu dan sembab dari wajah istrinya tersebut.

"Kamu sedih dan menangisi pria tadi? Usap air matamu itu dan ingat jika kamu telah menikah denganku," ucap Suga dengan menyodorkan sekotak tissue kepada Rania.

"Bu—bukan, aku hanya ingin menangis saja," jawab Rania dengan menyembunyikan buku yang telah di klaim nya sebagai buku diary miliknya dari pandangan Suga.

"Kamu seperti nya tadi memegang buku. Buku apa itu?" Tanya Suga yang telah sempat melihat dari kejauhan.

"Ah itu ... itu hanya buku catatan hutang piutang di kehidupan ku sebelumnya. Jangan kepo ya!" Jawab Rania dengan menggenggam erat-erat buku tersebut.

"Jadi selama ini kamu memiliki hutang piutang sebanyak itu hingga terlihat tebal sekali buku itu. Akan ku bayar lunas supaya kamu tidak lagi mencari pria kaya di luar sana," ucap Suga dengan menyimpulkan berdasarkan asumsi nya sendiri yang membuat Rania tertawa kecil.

"Ya, hutangku sangatlah banyak. Asalkan kamu berjanji untuk tidak menghilang tiba-tiba dan membuat perusahaan kamu tidak bangkrut saja sudah membuat hutang-hutang ku lunas," jawab Rania dengan terkekeh perlahan serta memeluk lengan suaminya tersebut.

"Perusahaan ku tidak akan mungkin bangkrut dan aku tidak akan menghilang kemanapun," ucap Suga dengan memeluk Rania sangat erat.

Perasaan hangat yang berbeda yang Suga rasakan membuatnya ingin terus memeluk Rania.

Begitu juga Rania, menghirup aroma tubuh Suga yang sangat khas sama seperti di kehidupan sebelumnya. Menghirup sedalam-dalamnya hingga membuat kedua hanyut dalam dekapan serta sentuhan-sentuhan yang menggelora.

"Sug—suga ..."

"Ssstt ... Jangan menolak,"

"Tapi ini di kantor,"

"Tidak ada yang akan berani mengganggu kita,"

Dengan perlahan, pada akhirnya Suga berhasil meyakinkan Rania dengan sentuhan demi sentuhan yang Suga ciptakan hingga membuat keduanya terus berpagutan mesra dalam balutan kerinduan yang mendalam.

"Entah mengapa rasanya seperti aku sangat merindukan mu, Rania," bisik Suga dengan menautkan jari jemari nya.

"Tapi maaf Rania, sebaiknya memang kita tunda dulu kegiatan kita ini karena Dion seperti nya sudah menunggu ku untuk melaporkan pekerjaan nya hari ini," bisik Suga dengan merapikan kembali baju yang di kenakan oleh Rania karena sedikit terlihat berantakan.

"Kita lanjutkan di mansion saja, oke?" Bisik Suga lagi dengan memberikan kecupan kecil di kening Rania.

Rania hanya mampu mengangguk perlahan dengan hati yang sedikit merasa kecewa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!