NovelToon NovelToon
University Prestige School

University Prestige School

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Playboy / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Farhan Akbar

Ketika Akbar tiba-tiba terbangun dalam tubuh Niko, ia dihadapkan pada tantangan besar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru yang sama sekali berbeda. Meskipun bingung, Akbar melihat kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik sambil berusaha mempertahankan identitasnya sendiri. Dalam prosesnya, ia berjuang meniru perilaku Niko dan memenuhi harapan keluarganya yang mendalam akan sosok Niko yang hilang.

Di sisi lain, keluarga Trioka Adiguna tidak ada yang tau kalau tubuh Niko sekarang bertukar dengan Akbar. Akbar, dalam upayanya untuk mengenal Niko lebih dalam, menemukan momen-momen nostalgia yang mengajarinya tentang kehidupan Niko, mengungkapkan sisi-sisi yang belum pernah ia ketahui.

Seiring berjalannya waktu, Akbar terjebak dalam konflik emosional. Ia merasakan kesedihan dan penyesalan karena mengambil tempat Niko, sambil berjuang dengan tanggung jawab untuk memenuhi ekspektasi keluarga. Dengan tekad untuk menghormati jiwa Niko yang hilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Farhan Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KANTIN MEVAH by UPS and SPS

Scene: Kantin Sekolah – UPS dan SPS

Di kantin sekolah SPS (Senior Prestige School) digabungkan dengan UPS (University Prestige School), suasananya mirip dengan mall yang modern dan trendi dengan nuansa kayu alami yang membuat ruangan terasa sejuk. Ruangannya luas, dengan desain interior yang stylish dan estetis.

Pencahayaan lembut menambah kenyamanan, sementara langit-langit tinggi memberikan kesan terbuka. Di tengah kantin, terdapat area lounge dengan sofa empuk dan meja kopi, tempat siswa bisa duduk santai sambil mengerjakan tugas atau bercakap-cakap.

Banyak siswa yang memanfaatkan ruang ini untuk bersosialisasi, menciptakan momen-momen berharga di antara kesibukan mereka.

Area makanan di kantin ini menyerupai food court di mall, dengan berbagai kios yang menyajikan beragam hidangan. Ada kios yang menawarkan sushi segar, gerai burger yang menggugah selera, serta stan beberapa makanan tradisional yang mengeluarkan aroma menggoda.

Siswa dapat dengan mudah memilih makanan sesuai selera mereka, dan suasana ramai menciptakan atmosfer yang menggembirakan.

Terdapat juga area tempat duduk outdoor yang dikelilingi oleh taman kecil dengan tanaman hijau yang rimbun.

Siswa bisa menikmati makanan di bawah sinar matahari, sambil berbincang-bincang dan menikmati suasana segar. Dalam beberapa sudut, ada juga meja biliar dan permainan arcade, memberikan hiburan tambahan bagi para siswa yang ingin bersantai.

Kantin ini bukan hanya tempat untuk makan, tetapi juga pusat interaksi sosial yang aktif. Banyak siswa dari kedua sekolah berkumpul di sini, berbagi cerita, merencanakan kegiatan, atau sekadar bercanda.

Suasana yang ceria dan energik membuat kantin menjadi tempat favorit di antara para siswa, di mana mereka bisa merasa bebas dan menikmati masa muda mereka dengan penuh kebersamaan.

Kantin ini bukan hanya tempat untuk makan, tetapi juga pusat interaksi sosial yang aktif. Banyak siswa dari kedua sekolah berkumpul di sini, berbagi cerita, merencanakan kegiatan, atau sekadar bercanda.

Suasana yang ceria dan energik membuat kantin menjadi tempat favorit di antara para siswa, di mana mereka bisa merasa bebas dan menikmati masa muda mereka dengan penuh kebersamaan.

Di sekolah, suasana kantin yang ramai dipenuhi dengan tawa dan obrolan para siswa maupun mahasiswa.Akbar memilih untuk mengamati daripada terlibat dalam keramaian.

Di satu sudut, sekelompok mahasiswa terlihat sedang berdiskusi serius tentang tugas kuliah mereka, sementara di sudut lain, sekelompok siswa SMA mengobrol dengan riang.

Akbar mengamati interaksi antara kedua kelompok, merasa terkesan dengan suasana persahabatan yang terjalin.

Dengan ruang yang luas dan dekorasi yang stylish, kantin itu menjadi tempat favorit bagi semua siswa untuk bersosialisasi.

Akbar berpikir, “Wah, ini tempat yang asik banget! Gak sabar untuk merasakan semua makanan dan ngobrol sama teman-teman baru.”

Pakaian mahasiswa di kantin terlihat jauh lebih bebas dibandingkan dengan seragam siswa SMA. Mereka mengenakan berbagai gaya yang mencerminkan kepribadian masing-masing.

Ada yang memilih outfit kasual seperti kaos oversized dan celana jeans robek, sementara yang lain tampil lebih rapi dengan kemeja flanel atau sweater yang nyaman.

Beberapa mahasiswa memadukan pakaian dengan aksesori trendi—topi, tas ransel keren, dan sepatu sneakers yang stylish. Gaya mereka sangat bervariasi, mulai dari streetwear hingga athleisure, menciptakan suasana yang penuh warna dan ekspresi.

Akbar memperhatikan bahwa tidak ada aturan ketat seperti di SMA, dan itu membuatnya merasa lebih bebas. “Wah, enak juga ya jadi mahasiswa. Gak perlu repot-repot pake seragam,” pikirnya.

Dia merasa terinspirasi oleh kreativitas dalam berpakaian ini dan semakin bersemangat untuk menemukan gaya pribadinya sendiri. Di tengah keramaian dan keanekaragaman, Akbar mulai merasakan bahwa dia bisa beradaptasi dan menjadi bagian dari dunia baru ini.

...****************...

Scene: Kantin Area – In Door – UPS & SPS

Akbar memandang ke arah area makanan di kantin, dan matanya terbelalak melihat berbagai pilihan makanan yang seharusnya tidak ada di sekolah.

Di antara kerumunan, dia melihat kios sushi yang menyajikan salmon segar, aroma yang menggugah selera. Di sampingnya, ada gerai KFCius dengan menu burger jumbo yang tampak menggiurkan.

"Serius deh, ini kantin apa food court mall?" gumamnya dalam hati, merasa takjub.

Di sudut lain, ia melihat beberapa siswa yang mengeluarkan dollar untuk membayar makanan mereka. "Gila, ini beneran. Ada yang pake dollar di sini?" pikirnya, merasa bahwa atmosfer kantin ini jauh lebih glamor daripada yang ia bayangkan.

Akbar melangkah ke kios sushi bersama Roni dan Vin, yang tampak santai seolah makanan aneh ini sudah jadi hal biasa bagi mereka.

Roni melihat ke arah variasi sushi yang disajikan,

Saat mereka sampai di kios sushi, aroma segar dari salmon dan wasabi menyambut mereka. Roni dan Vin tampak sangat antusias, seolah sudah sering mampir ke sini.

"Eh, Nik, lo mau coba yang ini? Ini sushi salmon favorit gua!" kata Roni sambil menunjuk ke salah satu varian.

Akbar, berusaha tampil percaya diri, menjawab, "Oh, itu sushi nigiri, kan? Yang paling enak emang yang fresh gini. Gua juga suka!"

Vin terkesan. "Iyah emang so delicious! Gimana, kita ambil beberapa? Lo mau yang mana?"

Akbar berpura-pura melihat-lihat menu dengan serius. "Gue sih pengen nyobain yang ada tempura juga. Campuran rasa renyah sama salmon pasti enak."

Roni mengangguk. "Iya, itu juga enak! Kita ambil yang itu deh, biar bisa ngerasain semua."

Saat mereka memesan, Akbar tetap menjaga wajahnya agar terlihat santai dan berpengalaman. "Kalo lo suka sushi, lo harus coba roll yang ada avocado-nya. Rasanya creamy banget."

Vin tersenyum, "Lo emang udah expert soal sushi, ya? Keren, bro!"

Dengan penuh semangat, mereka mengambil berbagai jenis sushi, dan Akbar merasa senang bisa tampil seolah-olah dia sudah terbiasa dengan semua ini.

Saat mereka menunggu pesanan sushi datang, Akbar duduk sambil tersenyum dalam hati. "Untung gua sering nonton anime, jadi tahu makanan kayak gini", pikirnya.

Imajinasi tentang adegan-adegan yang menggugah selera dalam anime membuatnya merasa lebih percaya diri.

Sambil melihat Roni dan Vin yang asyik memilih sushi, dia merasa beruntung bisa beradaptasi dengan lingkungan ini. "Anime emang banyak ngebantu gua untuk ngerti budaya makanan Jepang", gumamnya dalam hati.

Roni kemudian bertanya, "Nik, lo yakin bisa makan semua ini? Ini lumayan banyak, loh!"

Akbar tertawa, berusaha menunjukkan sikap santai. "Tenang aja, gua terbiasa. Ini semua enak-enak, jadi pasti bisa habis!"

Vin menimpali, "Kalau lo bilang bisa, kita lihat saja nanti. Jangan sampai nyerah di tengah jalan, ya!"

Akbar mengangguk sambil tersenyum, merasa senang bisa berbagi momen ini dengan teman-temannya. Dalam benaknya, dia terus mengingat berbagai makanan yang pernah dia lihat di anime, berharap untuk menjadikan pengalaman ini sebagai bagian dari petualangan barunya di sekolah.

Akbar memilih untuk duduk di meja kantin, sementara Roni dan Vin melanjutkan menjelajahi kios makanan lainnya. Dia merasa sedikit lelah, jadi dia memutuskan untuk menikmati momen dan mengamati sekeliling.

Sambil duduk, Akbar melihat Roni yang penuh semangat berjalan menuju kios burger jumbo.

"Eh, gua ambil burger, ya!" teriak Roni dengan semangat, mengacungkan jarinya ke arah Akbar.

Akbar mengangguk, tersenyum sambil mengamati teman-temannya. Dia bisa merasakan suasana ceria di sekitar, dengan siswa-siswa yang tertawa dan bercanda. Meskipun dia terlihat tenang, dia menyimpan rasa ingin tahunya di dalam hati.

Sementara itu, Vin mendekat sambil membawa dua burger besar. "Nik, lo harus coba yang ini! Roni udah terlanjur jadi penggemar burger jumbo," katanya sambil tertawa.

Akbar hanya mengangguk, tetap bersikap santai. "Enak, ya? Makanan di sini emang bikin kita betah," jawabnya, berusaha terlihat seolah-olah sudah terbiasa dengan semua ini.

Roni kembali dengan burger di tangannya. "Gue sih udah siap! Makan siang kita kali ini pasti mantap!"

Akbar melihat Roni dan Vin yang terlihat ceria, merasakan kebersamaan mereka. Meskipun dia memilih untuk diam, di dalam hatinya, dia merasa beruntung bisa menikmati momen-momen ini, menyadari bahwa dia mulai merasa nyaman di lingkungan baru ini.

1
arfan
semangat up terus bos
neerxlight: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!