"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Jauh
Nana dan Darius keluar dari ruangan Rais, baru saja Nana akan mendahului langkah Darius Darius sudah menepuk dahulu bahu Nana.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Darius, Nana yang ditanya seperti itu tentu saja malah ingin menangis kencang-kencangnya. Dia menghapus air matanya kemudian menghempaskan tangan Darius dari pundaknya.
"Tolong jangan tanyakan apapun, yang pasti keadaanku tidak baik-baik saja, jika kau ingin menertawakanku, silahkan saja." Setelah mengatakan itu Nana pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Darius membuat darius menggeleng. Tapi kali ini Sepertinya dia senang karena dia akan bekerja di kantor yang sama dengan Nana, dan tidak akan lagi ada Sena.
Satu yang darius sadari dari kehidupannya kemarin, ternyata hidup dengan kemewahan tidak membuat dia bahagia. Ternyata naik pangkat pun tidak juga membuat dia senang, Jadi sekarang dia hanya ingin menjadi polisi yang jujur tanpa melibatkan siapapun di dalamnya. Semenjak bercerai dari Senna, Darius tidak ingin memikirkan pangkat lagi dia hanya ingin bekerja sebenar-benarnya sebagai polisi.
***
Nana masuk ke dalam kamar, dia menatap kamar di depannya dengan tatapan nanar. Bulir bening kembali terjatuh dari pelupuk mata wanita itu karena sekarang di depannya Dia sedang melihat bayangan dia dan Jayden sedang bercekrama hangat seperti malam-malam sebelumnya.
"Tuhan aku pernah mengalami hal yang lebih besar dari ini, dan aku yakin aku bisa hidup demi kedua anakku. Tolong lindungi aku dan calon kedua anakku." Nana menutup ucapannya seraya mengelus perutnya, kemudian wanita itu bergegas untuk membereskan pakaian dia harus pergi malam ini juga.
Setelah memasukkan semua pakaian ke dalam koper, Nana terdiam sejenak di depan foto pernikahannya dengan Jayden. Wanita itu tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca, anehnya semenyakitkan apapun ucapan Jayden tadi, Nana tidak bisa membenci lelaki itu.
Dan pada akhirnya Nana pun berbalik kemudian dia mengambil koper, tentu saja dia sudah mengembalikan semua yang diberikan Jayden padanya termasuk atm dan beberapa kartu lainnya.
Nana berjalan kedepan gerbang dengan langkah yang lesu. Tentu saja Nana menyimpan mobil pemberian Jayden, hingga sekarang berjalan ke gerbang. Mobil itu adalah mobil hadiah pernikahannya, dan mobil kesayangannya. Tapi, sekarang dia harus menyimpan mobil itu karena itu adalah milik suaminya.
Setelah berada di gerbang, Nana menghentikan langkahnya sejenak karena dia merasa lelah apalagi jarak dari gerbang ke rumah utama sangat jauh, Nana melihat ke arah jam ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 malam, dan sudah dipastikan tidak ada kendaraan lagi.
Tin
Nana melihat ke arah depan di mana klakson mobil berbunyi, dan yang Nana tahu itu adalah mobil Darius. Entah kenapa, tiba-tiba perasaan Darius tidak enak hingga Dia memutuskan untuk mengikuti Nana dan benar saja dugaanya, Nana terlihat sangat kacau.
Ketika melihat Nana, Darius langsung turun dari mobil kemudian dia menghampiri mantan kekasihnya.
"Are you oke?" Tanya Darius. Nana hanya menunduk, dia sama sekali tidak bisa menjawab ucapan Darius, hingga pada akhirnya, Darius membawa Nana kedalam pelukannya.
Dan ketika dipelukan Darius, Nana sudah tidak bisa lagi membendung tangisnya. Wanita itu menangis sesegukan di pelukan mantan kekasihnya.
"ITS oke, Nana. Tidak akan ada yang menertawakanmu. Kita bisa menjadi teman lagi dan kembali berjuang bersama, kali ini kita bisa kembali bersaudara." Darius mengatakan itu dengan penuh ketulusan. Hingga tangisan Nana kian menjadi-jadi.
Jayden mengepalkan tangannya, amarah lagi itu membara ketika melihat adegan di depannya di mana Nana sedang memeluk Darius. Pada akhirnya setelah beberapa minggu tidak pulang ke rumah, Jayden pun pulang ke rumah memastikan bahwa Nana sudah keluar dari rumahnya dan ternyata ketika dia akan masuk ke dalam rumah dia melihat hal yang sangat membuatnya marah di mana Nana memeluk Darius.
Baru saja Jayden berniat menubruk mobil Darius, Jayden menghentikan niatnya ketika Nana masuk ke dalam mobil Darius.
"Untung sekali aku melepaskan wanita seperti dia." Jayden membatin tapi entah kenapa dia merasa tidak setuju dengan ucapannya sendiri.
***
gw bantuin na, nyekap jayden ke gudang tua, kita aniaya rame"🤣🤣
kan kamu yang dulu gak pengen Nana dan anak² mu,sampai Nana kamu pindah tugaskan...
kenapa gak kepalanya aja yang di lenyapkan Nana 😤😒