Marna dan Mora adalah sahabat yang sangat dekat dan satu sama lain juga sering saling berbagi cerita atas apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua. Namun tanpa Mora sadari ada sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati Mora untuk Marna yaitu ingin menjadikan Marna lebih dari sekedar sahabatnya saja. Tapi karena perasaan yang Mora miliki untuk Marna membuat Marna jatuh dalam rasa trauma yang sangat dalam akan hubungan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainun Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Ada sekitaran tiga puluh menit Marna dan Linda membuat kopi susu untuk mereka semua, setelah kopi susu itu selesai Marna dan Linda pun membawanya ke Bagas Godang untuk dinikmati bersama sama
"Taraaaa apakah yang kami bawa iniiiii?" ucap Linda dengan sangat bersemangat
"Wahhh kalau dari baunya kayanya kopi susu nih" ucap Soni dan langsung bangun dari rebahannya
"Iya nih, wangi bangetttt" ucap Susi dan yang lainnya pun ikut menghirup bau kopi susu itu
"Dengan baunya saja sudah bisa hilangkan ngantuk apalagi kalau meminumnya" ucap Beni dan mulai mengambil satu gelas
"Iya kan bang. Wah aku sudah salah paham sama kalian tadi" ucap Ahmat dan tangannya juga mengambil satu gelas kopi
"Makanya jangan sotoy dulu jadi orang" ucap Putri
"sudah sudah" tegur Rini
Semuanya sudah kebagian kopi susu yang mereka buat dan semuanya berubah menjadi semangat lagi
Ada sekitar lima belas menitan mereka menikmati kopi susu tersebut. Setelah kopi susu mereka pada habis mereka pun langsung melanjutkan latihan mereka lagi. Karena dua hari lagi akan tampil jadi harus bisa memberikan yang terbaik, agar Pembina tidak malu membawa mereka atau pun membangga banggakan mereka kepada orang lain
Latihan mereka telah selesai. Karena latihan sudah selesai jadi mereka melakukan rutinitas yang biasa dilakukan saat selesai latihan yaitu berkemas dan membersihkan Bagas Godang tersebut
Tidak butuh waktu lama mereka menyelesaikan semuanya karena dikerjakan secara bersama sama
"Baiklah karena semuanya sudah siap dan sudah bersih juga. Maka dari itu mari kita pulang kerumah masing masing dan silahkan istirahat karena kita tidak bisa terlalu capek apalagi terluka karena hanya tinggal dua hari saja waktu kita. Jadi kalau bawa motor hati hati jangan ugal ugalan karena itu sangat lah berbahaya. Apa kalian semua paham?" Rini memperingati mereka agar jaga kesehatan dan saat membawa motor jangan ugal ugalan, kemudian jangan terlalu melalahkan badan agar pas tampil nanti mereka tidak kelihatan lemas dan lesu dimata para tamu dan juga penonton lainnya
"Paham Kak" jawab mereka semua
"Baik apa masih ada yang mau kalian tanyakan kepada saya?"
"Tidak ada Kak"
"Kalau memang tidak ada yang mau kalian tanyakan, kalau begitu mari kita pulang. Ingat jangan ugal ugalan perhatikan keselatan dan kesehatan kalian. Paham?"
"Paham Kak"
"Bagus kalau kalian paham. Kalau begitu silahkan bubar"
"Baik Kak"
Mereka semua pun bubar dan pada menuju ke motor masing masing untuk pulang. Namun memang hari ini Mora tidak ada mengusik Marna
Jadi Marna sangat senang sekali Mora tidak mengganggu Marna lagi, jadi Marna bisa tenang
'Bagus Mora hari ini tidak ada mengganggu ku, rasanya sangat nyaman dan tenang sekaliiii. Aku mau selama lamanya dia tidak mengganggu aku lagi, karena aku tidak ingin rasa nyaman ini hilang’ gumam Marna dalam hati sambil mengluarkan motornya dari parkiran dan langsung menyalakannya
"Mar, kenapa kamu senyum senyum gitu. Kehabisan obat kamu?" tanya Beni dengan heran
Ternyata Beni memperhatikan ekspresi Marna yang sedari tadi senyum senyum sendiri karena merasa bahagia sebab tidak ada gangguan dari Mora
"Iya Mar, kenapa senyum senyum sendiri? Kalau ada berita bahagia bagi bagi dong, jangan main bahagia sendiri aja" Reyhan pun ikut bertanya
"Hemmm tidak ada. Kenapa kalian kepo dan pada ngelihatan aku kaya gitu?" Marna juga merasa heran dan tidak tau apa arti dari tatapan mereka itu kepadanya
Hem jaga kewarasan Mar jangan gila dulu" ucap Putri dengan di barengi tawanya dan yang lain juga ikut ketawa
"Ihhhh kalian ini. Sudah lah aku merajuk sama kalian karena kalian menertawakan ku. Bye aku mau pulang dulu. Hem‛ ucap Marna dengan kesal kepada mereka semua dan langsung pergi pulang
Saat di perjalanan pulang Marna berbicara kepada dirinya sendiri dengan kesal akibat mereka yang sudah menertawakannya tadi
"Ihhhh kesal kesal kesal. Mereka kan gak tau aku bahagia karena apa. Jadi mereka gak ada hak untuk menertawakan ku. Dasar mereka semua bikin rasa bahagia ku hilang aja" gumam Marna sambil melajukan motornya
Tidak lama kemudian Marna pun sampai dirumah. Saat Marna sudah sampai dirumah iya lihat Ibunya duduk diteras sambil makan jagung manis
"Assalamualaikum" Marna mengucapkan salam dan menyalam Ibunya
"Waalaikum salam" Ibunya menjawab salamnya
"Ibu dapat jangung manis dari mana?" tanya Marna Kepada Ibunya, karena melihat Ibunya makan jagung manis Marna jadi pengen juga
"Itu di dapur Ibu dah masakin, tadi ada orang jual jagung jadi Ibu beli aja sekilo" jawab Ibunya
"Ooo gitu Bu"
"Iya. yasudah sana mandi dan makan jagungnya, sudah Ibu masak juga"
"Baik Ibu ku sayangggg" Marna pergi mandi namun sebelum iya pergi mandi Marna mencium pipi Ibunya dulu dan Ibunya pun tersenyum melihat tingkahnya itu
"Kayanya itu anak lagi bahagia sekali deh" ucap Ibunya yang tidak Marna dengar lagi
Marna putuskan mandi dahulu baru Marna makan jagung manis masakan Ibunya
Sekitar sepuluh menit Marna mandi dan berbaju Marna langsung kedapur ingin mengambil jagung itu
"Wah pasti enak ini" ucapnya saat iya memilih milih jagungnya di dalam dandang
Saat Marna pergi keteras dengan sambil mengupas jagung, Marna lihat Ibunya sudah tidak diteras lagi, entah sudah kemana perginya
Mungkin bisa saja pergi ke pondok dekat rumah Nangudak (Istri Udak dari adik sepupunya Ayah. Karena sembari menunggu waktu magrib Ibunya suka pergi kesana sambil membeli gorengan karena disana ada yang menjual gorengan
"Loh sudah menghilang aja Ibu dari teras ini. Hem mungkin pergi ke pondok dekat rumah Nangudak sambil makan gorengan sama Hasby" ucap Marna sambil duduk di kursi teras dan memakan jagung yang sudah iya kupas tadi
"Hemmmm lezatnya rasa jagung ini" ucap Marna sambil menikmati rasa jagung ini
Saat Marna makan jagung itu Mora lewat dari depan rumahnya dengan Pian dan Ardi
"Hai Marna. Ini lo Mora katanya dia kirim salam sama kamu" ucap Pian kepada Marna namun iya cuek aja
"Is jadi cewek cuek amat. Gak usah sok jual mahal, jual murah aja belum tentu kamu laku" ucap Ardi yang membuat emosinya naik
"Woi jaga ya ucapan kamu, kalau merasa aku cuekin kalian saat kalian bebicara kepada ku, seharusnya kalian sadar diri dong kalau kalian itu sangat tidak pantas di respon, karena kalian itu benalunya warga" ucap Marna dengan marah kepada mereka
"Dasar perempuan brengsek berani beraninya bilangin kita benalu warga sini" ucap Ardi yang berbicara sambil merapatkan giginya
"Emang benarkan? Karena kalian itu kalau sudah mabuk mabukan di kampung ini kalian akan menyusahkan semua orang dan sering buat keributan dan juga suka merayu rayu ada gadis orang" Marna pun makin kesal kepada mereka
"Apa yang dia bilang itu memang benar Ardi" ucap Pian dengan pelan namun Marna masih bisa mendengarnya
"Nah dengar itu kawan mu saja ngaku" ucap Marna dan makin membuat Ardi makin emosi
"Diam kamu bodoh" Ardi memukul kepala Pian
"Kalian ngapain disini ribut ribut dengan keponakan saya ha?" Udak Marna (Paman adik ayah) datang dan memarahi mereka dengan mata yang melotot
"Kurang ajar, sudah ayok pergi" ucap Ardi namun Marna rasa Udaknya tidak mendengarnya
Mereka pun pergi saat Udaknya Marna datang, namun anehnya sikap Mora malah santai saja
Memang Pian dan Ardi salah satu preman kampung ini yang ada beberapa masyarakat sini takut padanya, dan Marna rasa ada
yang memanggil Udaknya yang rumahnya tidak jauh dari rumahnya
"Kamu gak apa apa?" tanya Udaknya kepada Marna dan iya hanya menggelengkan kepala saja
"Kenapa mereka ribut sama mu?" Udaknya bertanya lagi dan iya menarik napas agar bisa tenang
"Gak ada apa apa Udak, mereka hanya marah saat aku bilang mereka itu benalu masyarakat sini" ucap Marna dengan jujur namun tidak mengatakan gara gara iya tidak merespon mereka saat mereka bilang Mora suka padanya
"Ohh gitu. Lain kali jangan berdebat sama mereka lagi karen gak ada faedahnya sama kamu itu" Udaknya menasehati Marna untuk tidak berdebat lagi dengan mereka
"Iya Udak"
"Ya sudah Udak pulang dulu" udaknya pun pulang kerumahnya dan Marna juga masuk kedalam rumah ingin menenangkan diri dalam kamar sambil main game masak masak
Dan saat mereka berdebat memang banyak orang yang melihat namun tidak ada yang berani melerai mereka dan Marna tidak tau siapa yang memanggil Udaknya
Tapi syukurlah Udaknya datang, jadi Marna tak berlarut larut berdebat dengan mereka
Tapi Marna masih saja heran kenapa sikapnya Mora itu seperti acuh tak acuh saja tadi, padahal biasanya dia sangat marah jika ada yang berkata kasar kepada Marna. Entah apa yang membuat Mora bisa jadi begitu