NovelToon NovelToon
SISTEM PAHLAWAN WANITA

SISTEM PAHLAWAN WANITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dunia Lain / Harem / Penyelamat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Riizer13

Gala, seorang pemuda hidup sebatang kara yang selalu memegang nasihat orang tua.

"Selalu menolong di dalam langkahmu, jaga perempuan baik-baik, dan bantu orang yang membutuhkan."

Akan tetapi, nasihat orang tuanya tak sengaja membuat Gala celaka di suatu malam, dan hampir terbunuh.

"Akankah aku mati sekarang?" Gala berkata dalam hatinya.

Tiba-tiba....

[Ding! Sistem Pahlawan Wanita terikat!]

Sejak suara itu muncul di kepalanya, takdir Gala berubah sepenuhnya dan penuh keajaiban. Tugas demi tugas yang dikeluarkan sistem, menciptakan sosok Gala yang tak terkalahkan.

Suatu hari, banyak monster dan penjahat dari berbagai dunia berkumpul untuk melawan seseorang.

Gala yang berdiri di depan ribuan wanita hanya tersenyum menghadap mereka semua. "Apakah kalian siap untuk dihancurkan?"

Novel ini hanya fiksi belaka dan khayalan author semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Membuka Segel Pertama

"Oke, aku tak masalah." Gala membiarkan Raina ikut bersama ke dalam kamar kostnya.

Kos-kosan yang Gala tempati jenis campuran, artinya pria dan wanita bisa tinggal bersama, tidak khusus pria atau wanita saja.

Jadi, tidak mengapa apabila Raina berkunjung ke kamarnya. Pemilik rumah kos sama sekali tidak menegur, asalkan Raina juga jarang ke tempatnya.

"Masuk saja," ucap Gala setelah membuka kunci kamar dan membuka pintu kamar.

Raina yang berada di samping Gala dengan gugup masuk ke dalam kamar lalu diikuti oleh Gala sambil menutup pintu.

Di dalam sana mereka berdua merasakan kecanggungan, tiba-tiba keduanya diam melirik satu sama lain.

Gala berpura-pura batuk. "Uhuk, aku ingin mengganti baju dulu."

"Iya," balas Raina tanpa melihat wajah Gala.

Keduanya saling membelakangi diri, Raina duduk di atas kasur lantai Gala, sedangkan Gala berdiri menghadap ke lemari.

Begitu Gala membuka baju seragamnya, mata Raina yang tak bisa dikendalikan langsung tercengang melihat punggung kuat di depannya.

Lengan Raina tanpa sadar mengelus kedua pahanya dengan wajah yang aneh.

"Halo, kenapa kamu diam saja?" Gala memanggil Raina usai mengenakan baju santainya.

Baju santai yang Gala kenakan sekarang malah membuat Raina makin aneh. Otot-otot tubuh Gala terekspos jelas, baju lengan pendek dan ketat tidak mampu menyembunyikan garis tubuhnya yang tegas.

Fokus Raina kembali, pandangannya kini menunduk tidak mau melihat sosok Gala yang membuatnya lemah. "A–aku sedang memikirkan se–sesuatu."

"Sesuatu?" Gala menarik alis kanannya.

"Hum, benar." Raina mengangguk dalam. "Ini sesuatu yang sulit aku pikirkan."

"Apa itu?"

Raina mengangkat pandangannya dan menatap mata Gala. "Masalah perasaan hati."

Rasa tidak enak muncul di dalam hati Gala begitu kalimat Raina keluar. Entah itu buruk atau tidak.

Meskipun Gala bukan orang yang narsis, tapi Gala tahu maksud dari Raina. Ada yang salah dengan pikiran wanita satu ini tentangnya.

"Perasaan? Kenapa Dnegan perasaanmu?" tanya Gala polos.

"I-itu ...." Raina ragu-ragu memberi tahu Gala tentang isi hatinya. "Apa kamu menyukaiku?"

"Suka kamu?" Gala bingung beberapa saat.

"Iya, apa kamu menyukaiku setelah sekian lama kita berteman?" Kali ini Raina menatap dalam Gala penuh penasaran.

Kebingungan melanda Gala, entah bagaimana dia harus menjawab pertanyaan Raina. Paling tidak,jawaban yang akan diberikan tidak menyakiti hatinya.

"Mungkin," ucap Gala dengan suara kecil.

Kedua mata Raina membulat, refleks ia memegang tangan Gala. "Sungguh?! Kamu benar menyukaiku?!"

"Ya ... sedikit."

"Hehe ...."

Begitu mendengar ucapan Gala, kedua tangan Raina memeluk Gala begitu kuat. Bola besarnya menempel hingga kelembutan dapat dirasakan.

Gala terkejut melihat perubahan sikap Raina. Tubuhnya tidak bergerak, membiarkan wanita itu memeluknya erat.

Akan tetapi, ada sesuatu yang aneh dengan Raina. Napasnya terdengar tak beraturan dan tersengal-sengal seolah dirinya habis berolahraga. Juga, tubuhnya mengeluarkan suhu panas berlebihan.

"Hei, ada apa denganmu?"

Tangan Gala mencoba melepaskan pelukan kuat Raina pelan-pelan agar tidak sakit. Kontrol kekuatan Gala cukup baik. Jika tidak, mungkin tulang Raina sudah patah saat dipegang.

"Jangan dilepas, aku ingin seperti ini beberapa saat!" celetuk Raina sambil menguatkan pelukannya.

Gala tidak memberontak untuk sementara waktu, tapi hal aneh yang Gala rasakan makin terlihat.

Tangan kanan Raina perlahan bergerak ke arah sesuatu yang ada di kedua kaki Gala. Sedikit demi sedikit mendekat dan akhirnya menyentuh benda terlarang.

"Tunggu, apa yang kamu lakukan?!" Gala berusaha mencegah Raina melakukan sesuatu yang lebih aneh.

Sayang sekali, gerakan Raina tidak ada tanda ingin berhenti. Sebaliknya, gerakan tangan mulus itu makin menjadi-jadi.

Tubuh Gala mulai merasakan panas di bawah perutnya, sesuatu yang tidak boleh muncul sudah mulai terpancing karena gerakan Raina.

Roket besar Gala yang telah ditingkatkan menjadi lebih besar dimainkan sangat lihai oleh Raina.

"Gala ... aku sangat mencintaimu."

Saat kata-kata Raina terdengar, bibir Gala diterkam buas tanpa diberi kesempatan untuk dilepas.

Gala yang mencoba menahan semua serangan Raina menjadi lemah dan mau tidak mau mengikuti permainan menyesatkan.

Beberapa jam berlalu, mentari mulai bangkit, keduanya bangun dalam keadaan berpelukan tanpa busana satu sama lain.

"Kepalaku terasa sakit."

Kalimat itu yang keluar pertama kali dari mulut Gala.

Kepalanya seolah berputar-putar membuat pandangannya sedikit buram. Rasa lelah juga sedikit Gala rasakan meski hilang beberapa detik kemudian.

"Hm?"

Saat dirinya menoleh ke samping, wajah cantik natural Raina terpampang jelas di depan mata Gala.

Melihat ini, sebuah ingatan semalam terputar kembali di kepala Gala. Ternyata dia sudah membuka segel wanita untuk pertama kalinya.

Gala membenarkan posisinya, duduk bersandar ke dinding sambil sebentar merenung. "Aku memakan temanku sendiri."

Kepala Gala menggeleng tanpa daya. Ternyata dia bisa melakukan hal itu kepada wanita yang sudah dekat dengannya sejak lama.

"Gala, kamu sudah bangun?"

Raina yang baru saja bangun langsung naik ke atas tubuh Gala. Tidak peduli bola besarnya terlihat menggantung di hadapan pandangan pria yang ia sukai.

Pemandangan tubuh elok Raina masih terasa mengejutkan dan asing bagi Gala, tetapi tangannya dengan jujur memegang tubuh wanita itu hati-hati.

Bibir Gala sedikit tersenyum. "Sudah, baru tadi aku bangun."

Senyum lebar terbentuk di mulut Raina. "Um, boleh aku bermain lagi sebelum bekerja?"

"Bukannya kamu masuk pagi hari ini?" Gala bertanya heran.

"Tidak apa-apa, aku bisa pergi bekerja dari sini." Tangan Raina beraksi lagim

Hanya pasrah yang Gala bisa setelah Raina bertindak. "Baiklah, lakukan saja."

Hampir 1 jam lebih Gala dan Raina melakukan aksinya, mereka berdua akhirnya berpisah karena alasan pekerjaan.

Dengan adanya peristiwa semalam, hubungan Gala dan Raina lebih sekadar teman kerja. Mungkin bisa dibilang mereka pasangan.

[Ding! Misi telah dirilis!]

[Misi: Membantu Vloria pulang.]

[Hadiah: 1x Kesempatan Lotere Biasa]

[Misi otomatis diterima!]

Pada saat ini, Gala yang sedang bersantai di kamar menunggu waktu kerja dikajutkan oleh suara pemberitahuan sistem.

"Mengapa hadiahnya berbeda?"

Pandangan Gala terpaku pada hadiah yang diungkapkan sistem pada misi kali ini. Berbeda dengan sebelumnya, hadiah dari Misi Spesial.

[Seperti yang dijelaskan sistem hari kemarin, hadiah berbeda tergantung pada jenis misi yang dikeluarkan. Misi kali ini adalah misi biasa dan hadiah yang diberi merupakan hadiah lotere biasa.]

[Lotere dibagi menjadi dua jenis, yakni Lotere Biasa dan Spesial. Kesempatan peluang mendapatkan hadiah yang bagus lebih besar Lotere Spesial dibanding Biasa.]

Penjelasan dari Sistem mudah untuk dimengerti. Gala mengangguk paham kepada sistem.

"Apakah aku harus pergi ke titik tujuan misi?" Gala melihat peta sistem dan bertanya.

Keberadaan titik target misi sangat jauh, bahkan bukan lagi di negara Indonesia. Target misi kali ini berada di negara Rusia, tepatnya di Moskow.

Menjadi pertanyaan Gala adalah bagaimana cara dia bisa tiba di sana. Apakah harus naik pesawat atau dikirimkan langsung oleh sistem.

[Sistem akan mengirimkan tuan rumah ke tempat target!]

Dengan cepat Gala mengganti pakaiannya, yaitu seragam yang digunakan untuk kerja.

Cahaya putih turun membungkus seluruh tubuh Gala, sosok ya segera menghilang bersamaan dengan cahaya putih yang terang.

Di sisi belahan Bumi yang lain, di dalam sebuah gang kecil Kota Moskow. Cahaya putih yang cukup terang muncul begitu saja, meninggalkan pemuda tampan tak terkatakan sendirian.

"Apa aku ada di Rusia sekarang?"

Ketika melihat ke sekeliling gang kecil ini, Gala bisa melihat ada beberapa sampah dengan huruf Rusia yang khas aksara Sirilik.

Gala berjalan keluar gang seolah tak terjadi apa-apa.

Begitu keluar, banyak sekali wanita cantik dari Rusia yang melototi Gala bagaikan melihat emas.

"Halo, apa kamu seorang model?"

1
Dean Adam
Thor Emg Novel Savior Ga Bakal Lanjutkan Lagi Kah?
Dean Adam
P
Mas Alif
kan kata nya gak bisa bahasa jepang
THIRTEEN: Inggris Pak, nanti dijelasin
total 1 replies
Mas Alif
gala ngomong pakek bahasa apa we?
badakpunah
nice
badakpunah
alurnya cerita sama kosa kata bagus thor.


lanjutkan.
Katsumi
lah ini Nobel lu toh 🗿
🛌
lu dari mana authorr gw kangen tau GK tiba² ngilang /Sob//Sob/
🛌: ooh udah kerja ya dikira nya masih SMA loh🫠
THIRTEEN: Kerja euy sekarang mah
total 3 replies
Tara
another sistem story
syyy
mnjdi pman 10pnakn ga dilnjutin?
THIRTEEN: nanti mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!