pura-pura cinta sudah biasa.pura-pura sayang sudah merajalela,ini pura-pura hamil adakah yang percaya?
Demi untuk menggagalkan pernikahan kakak sahabatnya,Anggun Praswari mengaku kepada orang tua Siska dan Galang bahwa sedang mengandung anak Galang.
Namun tunangan Galang tak terima bila pernikahan mereka dibatalkan,sehingga membawa Anggun ke Dokter kandungan untuk membuktikan bila Anggun hanya berbohong,saat semua kedua keluarga sudah datang dan Anggun diperiksa ternyata Anggun benar-benar hamil.Membuat Eliana tunangan Galang tak percaya,begitu juga Anggun dan Siska yang terkejut dengan hasilnya.
"Galang kamu harus segera menikahi Anggun sebelum perutnya membesar",perintah Ayah kandung Galang.
"Tidak bisa,Aku tunangan Galang,aku yakin itu pasti bukan anak Galang",teriak Eliana,membuat Siska menatap Anggun yang terdiam karena masih shock.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hardiantomy Corro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
candaan.
Tujuh hari merajut kasih,menikmati masa pengantin baru,sebelum berkecimpung lagi dengan file dan berkas-berkas serta kesibukan lainnya.
Reza dan Siska sudah kembali karena tiga hari pergi honeymoon selalu dan selalu mendapat teror panggilan dari Galang Candrama.
Iya,pria yang berstatus kakak kandung Siska tersebut tak membiarkan adik dan adik iparnya itu membuat kecebong Reza bertumbuh dirahim Siska.
Ada saja yang dipesan atau permintaan dan pertanyaan dari Galang dari tentang perusahaan sampai hal yang tak masuk akal,ingin rasanya Siska maupun Reza menjitak kepala Galang.
Hingga belum genap sepuluh hari masa cuti Siska memutuskan untuk pulang ke tanah air.
"Memang benar-benar penggangu,tunggu saja sampai bertemu aku ulek itu muka tanpa berdosa Galang",gerutu Reza.
"Sudah kak menggerutunya,ngomong-ngomong sudah hubungi supir untuk menjemput kita belum",ucap Siska.
"Belum",ucap Reza.
Siska berdecak,"Kita pakai taxi saja",ucap Siska memanggil supir taxi.
Reza membantu supir taxi untuk memasukan koper dibagasi,saat akan masuk kedalam mobil Reza melihat seorang wanita mengenakan baju seperti supir mobil taxi disebrang jalan,Reza mematung mengikuti gerak wanita tersebut dengan ekor matanya hingga mobil taxi yang ditumpangi wanita tersebut menjauh.
"Kak,ayok?,ada apa?",tanya Siska.
"Tidak ada,apa-apa",ucap Reza segera masuk kedalam mobil.
Siska menyenderkan kepalanya dan memejamkan mata,sedangkan Reza berpikir sejenak,ternyata selama ini orang yang dicari muncul namun disaat yang tidak tepat,"Apa dia hidup menderita?",batin Reza.
Reza terus memikirkannya,hingga keduanya sampai ke apartemen Reza,"Kenapa kesini?",tanya Siska.
"Bukankah tersisa tiga hari masa cutimu?",tanya Reza,Siska mengangguk.
"Ayok masuk",ajak Reza.
Siska mengamati tempat tinggal suaminya,sederhana tak ada yang unik atau aneh dan tak banyak pernak pernik,namun Siska tertarik dengan sebuah lukisan,"Ini kak Galang yang buat?",tanya Siska.
"Oh,iya,Galang berbakat dalam melukis,namun tak lebih berbakat dari aku",ujar Reza.
Siska mengamati lukisan tersebut,kalau diamati hanya lukisan ibu dan anak lelaki,"Coba sipitkan mata mu",perintah Reza.
Siska menyipitkan matanya,dan menoleh kearah Reza,''Aku mencintaimu",bisik Reza yang sudah memeluk Istrinya.
"Sejak kapan?",tanya Siska.
"Pastinya aku tidak tau,namun yang jelas karena dirimu aku bisa seperti ini dan berada diposisi seperti ini",ujar Reza.Reza memeluk Siska,menghirup aroma khas tubuh istrinya menjadi favoritenya saat ini,tangan Reza pun tak diam begitu saja,"Berarti peran ku begitu penting ya untuk dirimu?",tanya Siska.
Reza mengangguk,"Kalau begitu,siapa mantan terindah kak Reza?",tanya Siska membalikan tubuhnya menghadap Reza.
Reza menghela nafas,"Aku tidak punya mantan,apa selama ini kamu pernah lihat aku jalan dengan wanita?",tanya Reza.
"Siapa tau kan",ucap Siska,duduk di sofa ruang tamu apartemen yang satu ruang dengan ruang tv.
"Sudah,jangan memikirkan hal yang tak penting,karena ada hal yang lebih penting lagi",ucap Reza duduk disamping Siska.
Reza menggerayangi,Siska mendesah karena sentuhan Reza,mereka melakukannya diruang tamu apartemen Reza.
Sedangkan Galang dan Anggun sedang berdebat nama untuk calon anak mereka,"Kenapa pakai nama Mataram?",tanya Anggun tak suka.
"Kan cicit dari kakek Haryo,sayang",ucap Galang.
"Kalau tidak digunakan juga tidak apa kan?,aku tidak mau anak ku menyandang gelar yang memberatkannya",ucap Anggun.
Galang menghela nafas,"Baiklah",ucap Galang mengalah.
Anggun menatap bolpoin milik Galang tiba-tiba teringat dengan jajanan anak kecil,telur gulung,Anggun menelan salivanya.
"Aku ingin telur gulung",ucap Anggun tiba-tiba.
"Hah",Galang menatap Anggun,"Telur gulung kak",ucap Anggun mengulangi.
"Iya,tapi aku harus cari dimana?",tanya Galang.
"Aku tidak tau yang jelas aku sangat menginginkannya",ucap Anggun.
Galang berpikir sejenak,kemudian menghubungi Reza,"Ada apa?",tanya Reza.
"Mau tanya",ucap Galang.
"Kami sudah berada di Indonesia",ucap Reza
"Bukan itu,aku tanya yang jual telur gulung jam segini dimana ya?",tanya Galang.
Terdengar Reza menggerutu tidak jelas,"Aku tidak tau,sana cari di internet kalau tidak bisa cari di aplikasi makanan bukan?",ucap Reza sebal.
"Oh iya,terimakasih dan kasih tau Siska besok ada meeting pagi,terimakasih adik ipar",ucap Galang.
Reza berdecak kesal,sedangkan Galang segera mencarikan Anggun telur gulung di aplikasi.
Reza mencium kening sang istri karena mereka ada di sofa ruang tamu,tanpa sehelai benang Reza membopong Siska masuk kedalam kamar mereka,Siska terbangun,"Tidurlah lagi",ucap Reza menyelimuti tubuh Siska.Siska yang merasa lelah kemudian memejamkan matanya kembali.
Keesokan harinya,ponsel Siska berdering satu nama yang tertera,sungguh sangat malas sekali mendengarkan suara kakaknya,karena terus saja berdering akhirnya Siska mengangkat panggilan itu.
"Hem",Siska mendengarkan.
"Apa!!,kami akan kesana",ucap Siska terlihat panik.
Siska mendapat kabar bila Anggun terjatuh dari tangga.
Siska dan Reza segera menuju kediaman Galang dan Anggun.
Dikediaman Anggun,orang tua Galang,dan Orang tua Anggun serta masih ada Jihan dan juga orang tuanya.
Semua berkumpul ada yang menyiapkan hidangan ada pula yang membuat hiasan.
Loh,kemana Anggun dan Galang mereka menyusun sebuah tulisan,sedangkan Siska tampak begitu khawatir,"Cepat kak",ucap Siska.
"Ini sudah cepat sayang",ucap Reza.
Tak berselang lama Reza dan Siska sampai di kediaman Galang,"Tunggu dulu,kenapa Anggun tidak dibawa kerumah sakit?,kenapa kita yang disuruh kesini?",tanya Reza bingung.
"Aku juga tidak tau",ucap Siska juga bingung.
Saat Reza dan Siska membuka pintu,"Surprise",teriak semua orang.
Siska dan Reza hanya saling pandang,"Kekanak-kanakan enggak sih",ucap Siska dingin.
Semua orang terdiam,Siska sedang mode marah dan kesal yang teramat,"Selamat ulang tahun Siska",ucap Anggun membawa kue ulang tahun untuk Siska.
"Kamu tidak tau betapa aku khawatir hingga Reza menyetir mobil secara ugal-ugalan",ucap Siska kesal.
"Maaf Sis,kami tak bermaksud...",
"Apa!!!",bentak Siska kepada Galang.
"Kakak kira semua bisa dibuat candaan?,enggak!!",ucap keras Siska.
Galang terdiam,"Sudah sayang",ucap Reza menenangkan Siska.
"Bukankah itu sama saja doa untuk istri kakak sendiri?,pikir baik-baik kak,oke kakak selalu mengganggu waktu ku berlibur tidak apa,tapi ini kakak sungguh keterlaluan,kakak mengatakan Anggun jatuh dari tangga itu sungguh keterlaluan",ujar Siska.
"Sis",panggil Anggun.
"Sudahlah,aku tidak butuh perayaan seperti ini,ayo kak kita pulang",ucap Siska memegang lengan tangan Reza.
"Sayang,mereka sudah menyiapkan untuk mu",ucap Reza mencegah istrinya pergi.
"Aku tidak butuh itu kak",ucap Siska.
"Maaf Siska,sudah membuatmu marah dan kesal",ucap Anggun mengerti perasaan Siska.
"Sepertinya kak Galang tidak benar-benar mencintaimu Anggun,pikirkanlah lagi",ucap Siska tanpa menoleh kearah Anggun.
"Apa yang kamu katakan Siska!!?",teriak Galang tidak terima.
"Kakak marah kan?,itu perasaan yang sama yang aku alami,kakak kira persahabatanku dengan Anggun hanya lelucon?,pikir kak",ucap Siska dengan nada marah menatap Galang,kemudian menarik tangan Reza untuk meninggalkan kediaman Galang.
Semua orang menatap Galang tak terkecuali mertua Galang,"Aku hanya bercanda tadi tidak mungkin aku menyumpahi istriku sendiri,aku benar-benar mencintai istriku,mungkin caraku membuat kejutan untuk Siska yang salah",ucap Galang menyesal.
"Sudahlah,mungkin Siska sedang lelah karena perjalanan nanti biar mama yang bicara",ucap Mama Ririn.
"Kami merasa tidak enak ma,"ucap Anggun kepada Mama Ririn,Mama Ririn menenangkan.
Sedangkan Siska memejamkan matanya kembali mengatur nafasnya,Reza hanya mengamati,"Itu tadi hanya candaan mu kan sayang?",tanya Reza,dia takut baru masuk dalam keluarga Siska namun sudah mengalami kerenggangan kan tidak nyaman.
Siska membuka mata,kemudian tersenyum,"Hehehe,Setidaknya masih ada waktu untuk ku bahkan untuk kita bersantai tanpa gangguan dari Kak Galang,cerdik bukan diriku untuk membalas kelakuan temanmu itu",ucap Siska sebal karena liburannya diganggu terus.