NovelToon NovelToon
RATU MAFIA Ketemu USTADZ KALEM

RATU MAFIA Ketemu USTADZ KALEM

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:160.2k
Nilai: 5
Nama Author: chibichibi@

Sekuel dari TOBATNYA SANG KETUA MAFIA.
Note: JANGAN NUMPUK BAB YA🚫
NOVEL INI MENGGUNAKAN HITUNGAN RETENSI❗
Velicia yang dikenal sebagai ratu mafia berusaha kabur dari perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah, Dave Allen. Ia benci saat memikirkan akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Darren si penjahat kelamin.

Velicia terpaksa bersembunyi di dalam masjid dan mengenakan sesuatu yang begitu asing baginya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang laki-laki yang ia ketahui merupakan seorang ustadz.

"Astagfirullah! Kamu ... setan atau bidadari!" kaget seorang pria tampan dengan wajah bersinar. Saat itulah, pertama kalinya Velicia merasakan jantungnya berdegup tak biasa.

Ia akan membuat laki-laki itu jatuh cinta padanya kemudian memanfaatkannya demi memenangkan lahan milik warga yang menjadi incarannya sekaligus membuktikan eksistensinya sebagai ratu mafia.

Namun, akankah niat Velicia itu berhasil?

Atau ... senjatanya justru akan makan tuan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ratu 30

Max maju, menarik pelan istrinya menjauh sebentar. Ternyata, pria itu tengah meminta ijin pada Arumi untuk memeriksa denyut nadi Anne. Bagaimana pun, Max khawatir. Wanita itu adalah bagian dari perjuangannya dulu.

"Lakukan, Zi. Mungkin, setelah sadar kita bisa memberikan ramuan ginseng," kata Arumi lembut dengan senyum penuh pengertian.

"Terima kasih, Sayang. Siapkanlah," kata Max dengan senyum hangatnya. Arumi langsung pergi ke belakang. Sekarang giliran Max meminta ijin pada Dave.

Sebelumnya ia telah meminta tolong pada salah satu warga untuk memanggil mantri dari puskesmas. Semoga saja bisa. Akan tetapi dirinya harus segera melakukan pemeriksaan agar dapat memutuskan apa pertolongan pertama yang Anne butuhkan.

"Dave, ijinkan aku memeriksa Anne," kata Max.

"Lakukanlah, ketua," jawab Dave dengan gaya mengabdinya seperti dulu.

"Hentikan panggilan itu. Aku bukan ketuamu lagi. Aku bukan bagian dari organisasi hitam itu lagi!" tegas Max. Dave pun tersentak dan menundukkan kepalanya. Hatinya pun bertanya-tanya ada apa dengan sang ketua. Sudah penampilannya berbeda hingga ia tak mengenalinya kalau bukan suara dan tatto kecil di alis Max.

Sekarang, cara bicara pria yang dulu ia kagumi sekaligus takuti itu bertolak belakang sekali. Max bukan lagi sosok arogan dan kejam. Akan tetapi kharisma yang melekat padanya terlihat lain. Terasa menentramkan dan menenangkan.

Max meraih tangan Anne kemudian memeriksa denyut nadinya. "Lemah sekali. Sebenarnya apa yang terjadi padanya, Dave?" tanya Max, tanpa menoleh ke arah pria yang ia ajak bicara. Matanya lekat menatap wajah Anne yang tirus dan pucat. Max, bahkan terdengar menghela napasnya.

"Anne, mengudap kanker serviks stadium lanjut. Namun, akhir-akhir ini dirinya menolak kemoterapi. Aku tidak tau lagi bagaimana cara menbujuknya," jawab Dave, terdengar lemah sekaligus bergetar. Pria itu nampak rapuh di balik sikapnya yang arogan dan otoriter.

Mendengar itu, tangis Velicia semakin menjadi. Zayn hanya bisa menyalurkan empatinya lewat usapan lembut di punggung istrinya itu. "Tenanglah. Ibumu pasti sedih melihatmu begini. Baca dzikir yang sudah aku ajari, ya," bisik Zayn lembut di samping kepala Velicia.

"Dzikir yang mana, aku lupa," sahut Velicia seraya mengusap air matanya.

"Ikuti aku. Laailahaa illa anta, subhanaka inni kuntumminadzolimin," bisik Zayn lagi. Velicia pun mengikutinya kemudian mengucapkannya beberapa kali. Hingga, ketenangan hinggap di hatinya. Velicia juga membacakan sang mommy beberapa surah yang sudah ia hafal. Salah satunya al waqiah.

Dave semakin merasa aneh. Apalagi ketika ia mendengar putrinya seperti bersenandung dengan nada dan irama yang belum pernah ia dengar sebelumnya.

"Apa yang sedang dia lakukan?" gumam Dave. Max menoleh karena mendengarnya.

"Siapa? Putrimu?" Max kini duduk di hadapan Dave. Memberi ruang pada Arumi untuk membantu menyadarkan Anne. Istrinya itu membalurkan kening dan leher Anne dengan ramuan dari dedaunan.

Dave mengangguk menanggapi pertanyaan, Max. "Apa yang terjadi padanya. Bagaimana bisa dia sampai di sini? Di dalam keluarga anda, ketua?" Akhirnya Dave mengutarakan segala rasa herannya.

"Itu pula yang menjadi pertanyaan kami, khususnya aku, Dave. Sekali lagi, hentikan panggilan itu. Kita sekarang kawan, bukan tuan dan bawahan," tegas Max lagi, seraya menepuk bahu Dave.

"Panjang ceritanya. Tapi semua itu adalah salahku," ucap Dave dengan kepala menunduk sebagai ungkapan penuh penyesalan dalam diri.

"Kita bicarakan itu nanti. Sekarang, kita fokus saja untuk mengembalikan kesadaran Anne. Perhatikan putrimu dan apa yang ia lakukan. Bakti dan ketulusannya akan segera menyadarkan mommynya," kata Max penuh keyakinan.

Benar saja, tak lama kemudian Anne terlihat mulai membuka kedua matanya perlahan. Dave terkesiap kaget. Apa yang di katakan Max langsung terbukti.

"Sebenarnya apa yang di lakukan oleh Velicia?"

"Putrimu, membacakan ayat Al Qur'an untuk memohonkan kesadaran pada mommynya," jawab Max, menuntaskan keheranan pada Dave.

"Memohon pada siapa?"

"Tentu saja, kepada Tuhan yang ia yakini sekarang."

"TUHAN?" Kening Dave semakin berkerut bingung.

*

*

Dave telah memerintahkan anak buahnya untuk membangun tenda darurat sementara yang cukup luas di pekarangan Arumi. Ia memutuskan menginap malam ini karena keadaan Anne masih lemah. Ia membiarkan istrinya istirahat di kamar bersama putrinya. Sementara dirinya dan anak buahnya yang lain di dalam tenda tersebut.

Max mengajak Dave duduk di bawah pohon angasana. Dimana ada balai rotan yang ia buat di sana. Max, menyerahkan pemantik agar Dave dapat menyalakan batang rokoknya.

"Anda tidak--"

Max menggeleng. "Tidak. Semenjak istriku sengsara karena asap dan bekas dari aroma tembakau. Aku telah meninggalkan semua yang haram maupun makruh sejak lama," kata Max.

"Haram, makruh?" Dave sering menelan ludah acapkali berbicara dengan mantan ketua mafia di sebelahnya ini. Banyak sekali hal yang ia ingin tanyakan sampai bingung mau mulai dari yang mana.

"Begitu banyak hal yang terjadi dan merubah kehidupanku, Dave. Sangat banyak. Hingga jika di bukukan entah akan jadi berapa jilid. Intinya, aku merasa hidup ini berarti setelah menemukan Tuhan dan alasan aku di ciptakan," jelas Max dengan tatapan menerawang ke depan.

"Apakah itu, yang sedang terjadi pada putriku sekarang?" tanya Dave. Meskipun masih berselimut kebingungan, pria itu mencoba mengurai benang kusut dalam kepalanya itu satu persatu.

"Ya, kau benar. Tapi, putrimu itu pembohong besar." Max menatap Dave dengan lekat. Hingga pria di depannya tersentak.

"A–apa maksud anda?"

Max tersenyum penuh arti. Karena apapun itu, semua adalah jalan dari Allah untuk mempertemukan serta menyatukan mereka semua.

*

*

"Mommy, istirahat di sini saja dulu. Jangan banyak berpikir macam-macam. Vel, baik-baik saja. Vel, ingin melihat mommy sehat seperti dulu lagi. Semangatlah," kata Velicia dengan tatapan penuh cinta, hingga Anne melengkungkan bibir pucatnya.

"Zayn pasti adalah suami yang baik. Mommy tidak menyangka, kepergianmu untuk menolak perjodohan justru membawamu pada takdir yang penuh misteri. Tapi, Mommy tidak menyesali itu semua. Mommy senang melihat perubahanmu. Arumi, pasti menyayangi sepenuh hati. Ah, Mommy berhutang budi padanya," kata Anne dengan suaranya yang masih terdengar lemah.

"Mereka sangat baik, Mom. Sangat."

Terdengar ketukan pintu. Arumi masuk membawakan minuman herbal yang harus kembali di konsumsi oleh Anne. Walaupun tadi mantri dari puskesmas telah memeriksa dan memberikan resep obat. Akan tetapi, Dave dan Anne lebih percaya akan racikan mantan ketua mereka ini. Karena itulah, Dave memerintahkan anak buahnya untuk membawakan bermacam-macam alat yang dapat membantu Max meracik obat.

"Bagaimana perasaanmu sekarang, An?" tanya Arumi ramah, seraya meletakkan cangkir di atas nakas. Ia memilih duduk di pinggir lain tempat tidur itu.

"Baik sekali, Arumi. Perasaan bahagiaku seakan telah melebur semua rasa sakit itu. Aku bertemu lagi dengan putriku dan juga kalian," jawab Anne parau. Arumi mengangguk dan mengusap bahu Anne lembut.

"Masih banyak waktu untuk kita bicara panjang lebar. Sekarang, waktu bagimu untuk memulihkan kembali kondisi kesehatanmu. Karena itu, minum obatnya dan istirahatlah," kata Arumi meraih cangkir dan menyodorkannya pada Anne.

Setelah urusannya selesai, Arumi keluar dari kamar. Anne pun tertidur dengan pulas. Velicia mengecup kening sang mommy, menyelimutinya lalu beranjak berdiri. "Zayn," gumamnya pelan.

Ada sesuatu yang harus ia jelaskan pada pemuda yang merupakan suaminya itu. Ya, ia harap Zayn akan memaafkannya.

Velicia mencari suaminya hingga ke belakang rumah. Terlihat, pria itu tengah berbincang dengan salah satu anak buah sang daddy.

"Zayn ..." Pemuda itu menoleh sekilas lalu kembali meneruskan kegiatannya.

"Apa dia sedang marah?"

HAYOLOH, VEL ....

1
De'yus Mbot
lanjut
yunita
lnjuttt lg yg buk thorrr
Katarina Istinganah
Anak yg dulu dilecehkan sama daren
Katarina Istinganah
Kenapa cepat sekali tamatnya
Katarina Istinganah
Ya masih sempit orang vergin
Katarina Istinganah
wah malam pertama dong
Katarina Istinganah
Orang yg mau bunuh diri orang yg tdk punya iman,Dave masih blm punya Tuhan dan agama
Katarina Istinganah
Katanya ketua mafia kok putus asa mafia abal2 ya
Katarina Istinganah
Syukur ..syukur Anee meninggal dlm keadaan sholat
Katarina Istinganah
Sabar saja Zayn perbuatan jahat daren tdk akan selamnya menang
🥀⃞Weny🅠🅛
mungkin itu Sekar yang di perkosa darren ya thor
Katarina Istinganah
Wah velicia nyosor duluan
Katarina Istinganah
Saatnya berterus terang yg sesungguhnya
Katarina Istinganah
Alhamdulilah mereka saling ketemu
Katarina Istinganah
Saya senang ni selain lucu juga seru
Mak Aul: makasih akak
total 1 replies
Katarina Istinganah
Tidak tahunya bakal ketemu ketuanya yg dikira sdh mati
Katarina Istinganah
Terjebak dgn permainan sendiri
Katarina Istinganah
Orang tuanya khawatir dgn keadaan velicia yg terluka
Katarina Istinganah
Akibat suami tdk punya ilmu bela diri
Katarina Istinganah
Ah ..suami Cemen,payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!