NovelToon NovelToon
Siapa Aku? (Cinta Ku Ada Di Alam Lain)

Siapa Aku? (Cinta Ku Ada Di Alam Lain)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Mafia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: M.L.I

Dunia tak bisa di tebak. Tidak ada yang tau isi alam semesta.
Layak kehidupan unik seorang gadis. Dia hanyalah insan biasa, dengan ekonomi di bawah standar, dan wajah yg manis.
Kendati suatu hari, kehidupan gadis itu mendadak berubah. Ketika dia menghirup udara di alam lain, dan masuk ke dunia yang tidak pernah terbayangkan.
Detik-detik nafasnya mendadak berbeda, menjalani kehidupan aneh, dalam jiwa yang tak pernah terbayangkan.
Celaka, di tengah hiruk pikuk rasa bingung, benih-benih cinta muncul pada kehadiran insan lain. Yakni pemeran utama dari kisah dalam novel.
Gadis itu bergelimpangan kebingungan, atas rasa suka yang tidak seharusnya. Memunculkan tindakan-tindakan yang meruncing seperti tokoh antagonis dalam novel.
Di tengah kekacauan, kebenaran lain ikut mencuak ke atas kenyataan. Yang merubah drastis nasib hidup sang gadis, dan nasib cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.L.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pernahkan pakaian baru dianggap rusak hanya karena sebuah kancing? [2]

✨AGAR MEMUDAHKAN MEMAHAMI ALUR, BACA

     SETIAP TANGGAL, HARI, DAN  WAKTU DENGAN

     BAIK

✨PAHAMI POTONGAN-POTONGAN CERITA

✨BERTYPE ALUR CAMPURAN (MAJU DAN

     MUNDUR)

^^^Minggu, 03 September 2023 (19.43)^^^

Hari semakin malam dan gelap, bintang-bintang mulai bertaburan memenuhi layar langit, kelap-kelip dalam cahaya cantiknya yang memikat. Suasana gedung begitu sepi, hampa dan sunyi tanpa keberadaan manusia.

Beberapa penerangan umum di tempat tertentu menyala, tapi tidak mencakup semua ruangan dan akses. Hanya koridor dan lorong, atau lapangan besar di luar bangunan.

Menyisa sebiji bilik cukup lebar, tapi terpadatkan isian serta rak penyimpanan khusus barang-barang. Natha terlalu larut dengan kondisi hening di sekitar, mereka memang tidak berinteraksi secuilpun sejak perbincangan terakhir.

Sampailah tubuh Natha yang cukup bosan dan lelah mendapat pelajaran olahraga main basket dari Aslan sore semula, mulai merasakan titik-titik penat. Dan kesudahannya terlelap tidur, tepat sisi Aslan yang diam di kondisi gelap.

Meski tanpa penerangan pria tinggi di samping gadis tersebut masih mampu menyadari gerakan kepala Natha, yang berulang terjatuh ke depan akbiat terlalu pulas mengistirahatkan tubuh.

Aslan menyeringai lucu ketika mengamati aktivitas Natha, bisa-bisanya gadis itu terlelap di kondisi layak sekarang. Walaupun Iefan memang cukup lama datang, tapi mereka masih berada di tengah suasana tegang karena takut bisa saja satpam tadi kembali dan menemukan mereka lewat kamera cctv, ketika keduanya memasuki ruangan ini.

Kendati berbanding terbalik ketika menilik gadis di sebelah, yang justru melelapkan tidurnya, bawah gulita malam. Jemari Aslan tergerak untuk mengambil perlahan bulatan pipi Natha, mengarahkan gadis itu guna menyender pada bahunya.

Secara hati-hati agar tidak membangunkan Natha. Keadaan sekitar sunyi, tampak Natha juga tidak terganggu dan begitu nyaman setelah meletakkan kepala di bahu lebar Aslan.

Tangan kecil Natha sedikit mengalihkan fokus Aslan setelah bertindak, pasalnya telapak yang terlantar di hamparan lantai tersebut sangat mungil.

Menciptakan aktivitas Aslan yang juga ikut membaringkan tangannya samping tangan munggil gadis tersebut.

Aslan mengamati sejenak, tangan Natha sangat mungil dibandingkan telapaknya, bahkan bisa berjarak dua kali lipat. Menciptakan garis lengkung secara naluriah dari bibir Aslan ketika menelusuri.

Terlihat salah fokus, Aslan yang menyadari letak tangan Natha, dan keadaan gadis tersebut saat tertidur pulas di hamparan bahunya, akhirnya sedikit berinisiatif guna menimpa jemari gadis tersebut.

Dengan ragu Aslan mulai membalikan tangannya, dan meletakkan di atas dataran milik Natha. Lengkungan terjejer saat Aslan berhasil mengulumkan tangan sang gadis yang mungil.

^^^Jumat, 03 November 2023 (10.27)^^^

Saat ini seluruh siswa maupun para guru Sekolah Menengah Atas Jaya Pura sudah berkumpul di aula utama gedung, menghadirkan diri mereka setelah himbauan.

Bangunan itu luas dan beratap yang sengaja di rancang untuk menjadi tempat berkumpulnya ratusan siswa-siswi, guna menjadi tempat pengumuman suatu hal atau penyampaian beberapa peraturan penting mengenai sekolah.

Tapi di bangun dengan hamparan kosong, tidak ada meja atau kursi untuk duduk. Hanya beralaskan lantai yang datar dan sebuah panggung di bagian depan, jadi seluruh siswa saat ini hanya bisa berdiri rapi membentuk barisan untuk mendengarkan pidato dari sang kepala sekolah.

Berjejer dua kubu antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, tapi campur dari seluruh kelas 10 sampai 12, baik IPA atau juga IPS.

Dihadapkan jejeran para guru atas panggung, memenuhi sisi kanan dan kiri podium juga tanpa kursi ataupun meja. Semuanya sama-sama berdiri, layaknya berada di lapangan, tapi menggunakan atap.

Tap…Tap…Tap…

Suara sepatu perlahan memenuhi keheningan gedung raksasa tersebut, menukik berpadu lantai aula yang licin dan mulus dari pintu depan, di sela jalur antara dua barisan siswa dan siswi. Memecah keributan insan yang kini bermulai membeku diam, dan memandangi dengan satu.

Penampilan raga gagah dan tinggi dari seorang pria, terlihat berjalan santai tengah tatapan dan kehadiran semua orang yang menuju padanya.

Tidak ada ekspresi yang di berikan pria berumur dengan tinggi 180 cm tersebut, kakinya hanya melangkah dengan pasti, berjalan di temani kedua tangan yang lurus berada di dekat saku celana tisu berwarna hitam yang dia kenakan, dengan kacamata yang bertengger setengah di hidung tingginya sebagai ciri khas.

Wajah pria itu tegas, cukup berkharisma dan ber-aura dalam, siapapun yang berada di sebelahnya pasti akan langsung bergidik menerima hawa dingin yang seolah terpancar langsung ikut di bawa raganya.

Siapa lagi kalau bukan kepala Sekolah Menengah Atas Jaya Pura, terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinan yang di junjung kukuh.

Semua siswa mulai berubah kalut memandangi kedatangan pak Frederik, mereka memerhatikan dan sedikit berbisik satu sama lain. Buntut dari permasalahan yang baru-baru ini mencuak menerpa laki-laki itu, perihal pengeluaran Sekar dan kedua temannya dari sekolah.

Selama ini memang belum pernah ada siswa yang di keluarkan, terpampang pria itu begitu sukses dalam menangani setiap murid yang masuk ke sekolahnya.

Tapi naas di akhir tahun 2023 ini dan untuk pertama kalinya pak Fredrik sungguh mengeluarkan seorang siswa dari sekolah yang dia pimpin. Banyak massa mulai mempertanyakan mengenai kinerja pak Fredrik usai permasalahan itu.

Mereka mengeluarkan beruntun-runtun gosip bohong jika pria itu sudah tidak mampu lagi mengelola sekolah dengan disiplin dan ketat layaknya dahulu.

Seolah mencemooh jika pak Fredrik tidak layak lagi menjadi kepala sekolah yang terpercaya. Tentu akan memancing amarah manusia tersebut, tidak terbayangkan betapa kesal dan murkanya pak Fredrik saat ini, setelah semua berita yang tertuju padanya.

Tapi raut wajah pria itu malah terlihat biasa dan datar layaknya hari-hari lain, ketika melangkah di antar deretan siswa, tidak ada rasa takut ataupun gelisah di ekspresi sang pemimpin.

Beberapa murid berpindah pandangan ke haluan depan.

Kepala sekolah mereka sudah tiba di podium utama. Tidak ada yang berani bersuara atau bergerak lagi setelah mikrofon diketuk kecil oleh laki-laki itu.

Dia tersenyum khas menatapi siswa-siswinya seolah tidak pernah terjadi suatu masalah. “ Selamat… atas keberhasilan Ujian Latihan Tengah Semester yang telah kalian selesaikan. Saya ucapkan terimakasih dan selamat kepada para siswa juga siswi yang telah lulus pada ujian kali ini. “

Sorak-sorai tepukan bermunculan, semua orang menepuk kedua telapaknya menjadi satu dengan formal, memunculkan suara sebagai bentuk apresiasi. Termasuk para guru yang ikut tersenyum di panggung atas, bangga dengan murid-murid mereka yang berhasil.

Gigi pak Fredrik terbuka lebar menanggapi. Masih dia tersenyum kecil sebelum berbicara. “ Saya senang karena kalian telah mengikuti ujian kali ini dengan baik dan sebagaimana seharusnya. Saya juga sangat senang karena kalian sudah mengikuti peraturan yang saya buat dengan baik, tanpa adanya permasalahan-permasalahan lain. Tapi kalian juga pasti akan bertanya-tanya mengapa saya mengumpulkan kalian di aula ini jika semua berjalan dengan baik dan lancar. “

Seorang guru tersenyum di sebelah bibirnya setelah mendengar tuturan pak Fredrik, dia merupakan wanita yang sama saat membela Natha dan ketiga temannya. Yakni bu Yanna wali kelas 12-A-IPA-[89].

“ Setelah permasalah kemarin kalian pasti tau betapa banyaknya siswa yang berani melanggar kedisiplinan saya dan beberapa kode etik yang tidak seharusnya di langgar. “ Pak Fredrik melanjutkan.

Meributkan semua wajah dan pikiran masing-masing siswa di lantai bawah, tapi beberapa dari mereka juga paham jika permasalahan yang di maksud adalah kasus percobaan penyerangan yang di lakukan oleh Sekar.

“ Saya kira setelah ketiga siswa itu di keluarkan, maka permasalahan yang ada di sekolahan ini akan selesai. Tapi rupanya dugaan saya sangat salah, setelah pengkoreksian dari lembar ujian yang kalian kerjakan, saya menemukan ada satu orang siswa yang mencontek dalam ujian ini. Siswa itu mencontek saat mengerjakan ujian dan berhasil masuk ke dalam peringkat 100 teratas di sekolah. “ Mata pak Fredrik menaik tajam memandangi audience di hadapan dia.

Berbicara dengan sangat di sengaja dan bermaksud menyinggung. “ Dan saya katakan dengan resmi, jika siswa itu tidak lulus dalam ujian kali ini! Dan menjadi satu-satunya siswa yang tidak lulus di antara kalian semua. “

Kalangan siswa-siswi itu berubah gaduh dan ribut setelah mendengar tuturan kepala sekolah mereka, riuh antar sesama teman, menduga serta mempertanyakan siapakah orang yang telah berani mencontek di dalam ujian ini.

Padahal tradisi mencontek sudah begitu terlarang di sekolahan ternama ini, jika ketahuan bisa saja tidak di loloskan dalam ujian, atau bahkan paling parah akan masuk daftar hitam nama siswa yang perlu di waspadai agar tidak mencontek lagi.

Biasanya siswa yang masuk daftar hitam akan ujian kembali, tapi pada sebuah ruangan, dengan dia seorang yang mengerjakan di tengah, dan kepungan semua guru membentuk lingkaran sebagai pengawas.

Para tenaga pengajar itu berhak untuk menekan siswanya, membentak, memarahi secara sekaligus, asalkan tidak main tangan terhadap sang anak. Guna memberikan efek jera bagi para pelaku.

Sebagain bergunjing merasa tidak terima karena mereka mengerjakan ujian dengan murni akan tetapi tetap tidak masuk dalam peringkat 100 teratas, namun dengan tidak adilnya siswa yang mencontek malah berhasil masuk ke peringkat deretan tinggi.

Wajar mereka terus menuding dengan acak, ada yang mencemooh, mengata-ngatai, juga menuturkan jika siswa tersebut sangat tidak tahu malu dan tidak layak berada di sekolah mereka.

Sekolah Menengah Atas Jaya Pura bukan akademik biasa, bagaimana mungkin ada muridnya yang sampai ketahuan mencontek, dan berhasil masuk ke ranking atas.

Bukankah sangat fatal kesalahan yang anak itu perbuat, jadi mereka juga ikut membenci dan menghakimi orang yang di maksud. Segelintir memang hampir semua siswa di sana berbicara, ribut dengan teman masing-masing, namun rupanya masih ada beberapa insan yang tidak ikut berbincang dalam kehebohan siswa-siswi.

Beberapa manusia itu hanya terdiam mendengar tuturan pak Fredrik, salah satunya begitu tajam membidik wajah pria yang tersenyum kecil di sudut bibirnya atas podium.

Terlihat jika Pak Fredrik memang sengaja menuturkan, bermaksud agar siswa yang dituju sadar dan menerima hukuman gunjingan yang pantas.

Namun tidak begitu dengan keberadaan satu orang di antara kerumunan siswa lain Sekolah Menengah Atas Jaya Pura, seolah dia tidak bersalah dan begitu santai.

“ Izin pak! “ Ada insan yang tiba-tiba mengangkat tangan di tengah keributan, menjadikan semua siswa dan mata serentak tertuju pada dia.

Juga kepala sekolah yang berada di podium. Pria itu memandangi dengan datar, dia tiba-tiba melangkah keluar dari barisan kumpulan pria. Maju dengan mantap ke depan hadapan pak Fredrik dari lantai bawah.

“ Saya telah mencontek dan melanggar aturan sekolah pak! “ Aslan menutur dengan lantang, matanya sinis memandangi pria yang berada di panggung 5 meter lebih tinggi darinya, sekaligus mengejutkan semua manusia yang berada di dalam bangunan itu.

Pak Fredrik hanya tersenyum kecil membalas, dia menertawai dari tatapan sikap berontak yang siswanya itu perbuat. Tapi beberapa guru yang ada di sana tentu tidak akan diam melihat salah satu siswa mereka tiba-tiba maju dan menantang sang kepala sekolah dengan berani. Mereka panik dan ketar-ketir.

“ Apa kau bercanda. Sekarang bukan waktunya untuk bermain. Kembali ke barisan mu! " Salah satu guru pria meneriaki Aslan dari atas. Dia mau marah dan menyuruh agar anak itu kembali ke barisannya. Tapi Aslan tetap tidak peduli dan tidak gentar untuk di gerakan sedikitpun dari posisinya. Dia masih teguh untuk berbicara pada sang kepala sekolah.

“ Saya juga sudah mencontek pak. Nilai saya jelek, anda tidak mencurigai saya mencontek kah? “ Iefan balas menimpali, dia ikut berjalan sambil tersenyum kecil ke samping Aslan.

Keduanya tegap berdiri di hadapan pak Fredrik, namun Iefan dengan raut cengengesan. Keduanya seolah-olah tengah mempermainkan kepala sekolah tersebut, karena yang diberitahu hanya satu siswa, tapi kenapa sekarang yang maju dan mengaku ada dua orang.

Menjadikan lautan siswa-siswa ribut di sana, mereka gaduh tidak percaya jika Aslan dan Iefan telah mencontek. Mereka tahu jika kedua laki-laki itu tidak pernah melakukan hal itu dari beberapa ujian sebelumnya, terlebih dengan nilai Aslan yang selalu tinggi, dia memang selalu berada di jejeran 10 teratas.

Sementara Iefan yang memang memiliki nilai standar, tapi dia juga tidak masuk ke dalam 100 teratas ujian kali ini. Lalu bagaimana kedua lelaki itu menuturkan sendiri jika mereka telah mencontek.

Bukankah guru itu juga menjelaskan hanya ada satu siswa. Olivia ikut khawatir memandangi Aslan dan Iefan dari barisannya, sesekali gadis itu menjinjit untuk memastikan keadaan temannya pada bagian depan.

Dia cemas dan ragu sambil memerhatikan. Hal yang kedua laki-laki itu perbuat bukan sesuatu yang remeh, mereka terlihat sedang mempermainkan kepala sekolahnya sendiri.

“ Kalian mempermainkan saya? “ Masih pak Fredrik berbicara dengan keangkuhannya. Tidak gentar dengan pembangkangan yang dua siswanya lakukan. Dia tetap tersenyum kecil tanpa rasa takut.

“ Buktikan jika kalian memang menyontek. “

Aslan tersenyum tipis dengan keangkuhan kepala sekolah itu.

Dia tidak akan sebangkang ini jika pria tersebut tidak melakukan hal yang tidak adil. Beberapa kali dia sudah dihukum oleh sang kepala sekolah, namun sebanyak apapun dan setidak masuk akal apapun hukuman yang diberikan Aslan tetap menerima.

Tapi untuk kali ini keputusan guru itu benar-benar tidak bisa di terima mentah-mentah oleh Aslan. “ Apakah lisan ku ini tidak cukup? Bukankah bapak juga menuduh hanya dengan berdasarkan lisan. “

Kini sahutan Aslan seakan menjadi boomerang bagi pak Fredrik. Keduanya terlihat sangat berseteru dalam tatapan. Seolah memiliki dendam pribadi satu sama lain.

Pak Fredrik mengeraskan rahangnya mendengar sahutan Aslan, kali ini senyuman laki-laki itu sudah pupus. Dia tidak memandangi dengan santai lagi seperti sebelumnya. Sudah habis waktu untuk bermain-main.

“ Baiklah! Jika itu mau mu maka akan saya jelaskan atas dasar apa saya menjadikan dia sebagai orang yang mencontek. Tentunya sebagai orang yang selalu berada di dekatnya kau tau sendiri jika teman mu itu selalu mendapat nilai jelek dari kelas 10 hingga kelas 12, bukan? “ Tawa kecil terdengar sebagai hinaan di tengah-tengah ucapan pak Fredrik.

Beberapa siswa mulai paham dengan orang yang di maksud kepala sekolahnya, bahkan ada yang langsung menyebutkan namanya terang-terangan.

“ Lalu bagaimana mungkin di ujian ini dia tiba-tiba saja mendapat nilai sempurna pada ujian dan berhasil masuk ke dalam 100 teratas? “ Sengaja pak Fredrik bertanya balik dengan maksud membungkamkan.

Dipikirnya siswa itu tidak akan bisa untuk menyahut atau menentang lagi setelah penjelasan yang dia berikan.

Siswa-siswi mulai marah, mereka demo dan membenarkan perkataan kepala sekolah mereka. Memang sangat di mengejutkan jika Natha yang dahulunya hampir selalu berada di peringkat terbawah satu sekolah, lalu bagaimana bisa menjadi naik drastic dalam satu kali ujian, tanpa kemunculan bertahap dari ujian-ujian sebelumnya jika memang kemampuan gadis itu telah meningkat.

Iefan yang mendengar tuturan siswa-siswa di sekitar, bergelak protes dan menyalahkan mereka karena menuduh Natha. Tidak terima jika semua insan terus menuding gadis itu, dengan kelewatan, dan bahkan hadapan Natha langsung yang tenggelam di antara barisan para siswa.

Diikutkan Aslan yang mulai tersulut, mengeraskan rahangnya dengan penuh emosi, tangan laki-laki itu terlihat telah mengepal di sudut kocek, dia begitu kesal mendengar perkataan pak Fredrik yang merendahkan Natha.

Dengan terang-terangan menghina gadis itu, dan seolah menghasut semua insan menghakimi gadis itu secara sepihak.

Hendak kaki Aslan melangkah maju ke depan, sampai sesuatu menghentikan keributan semua insan dan mencegah langkah Aslan yang semula. Mereka sama-sama bungkam dan terperanjat hebat.

Srekkkk.......!!!!!

...~Bersambung~...

✨MOHON SARAN DAN KOMENNYA YA

✨SATU MASUKAN DARI KAMU ADALAH SEJUTA

     ILMU BAGI AKU

1
psyche
Terasa begitu hidup
Axelle Farandzio
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
print: (Hello World)
Gak sabar buat lanjut!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!