NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Abadi

Pendekar Dewa Abadi

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:26.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: adicipto

Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.

Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.

Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.

Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toko Elang Emas

“Oh! Dari sakte Bukit Halilintar? Maafkan saya yang tidak mengetahuinya," sikap Chang Quon berubah lebih sopan ketika Ho Chen menunjukkan medalinya.

Ho Chen tidak menyangka kalau sakte Bukit Halilintar memiliki pengaruh yang begitu besar, "Di depan sana ada Desa Daan. Bagaimana kalau kita melakukan perjalanan bersama?" tawar Chang Quon.

“Baiklah Kalau Tuan muda tidak keberatan,"

“ Ah tidak perlu sungkan, lagi pula kita berjalan satu arah yang sama bukan?"

Kemudian Ho Chen pun mengikuti rombongan Chang Quon. Setelah menempuh perjalanan hampir 1 jam, mereka tiba di Desa besar. Desa Daan tertulis di atas pintu gerbang dan ada 4 penjaga di pintu tersebut. Semua penjaga memberi hormat, ketika rombongan Chang Quon memasuki Desa.

“Pendekar muda, menginaplah di penginapanku," Chang Quon mencoba menawarkan Ho Chen agar tetap bersama, dia ingin mendapatkan informasi penting dari Ho Chen.

“Terimakasih atas tawaran tuan muda, biar saya menyewa tempat yang lain saja," ketika Ho Chen ingin memisahkan diri dari rombongan, Chang Quon kembali membujuknya.

“Pendekar muda, kita sudah melakukan perjalanan bersama walau tidak lama, apa salahnya kalau kita lebih saling mengenal, dan aku harap Pendekar muda tidak menolak penawaranku,"

Ho Chen terlihat bimbang, namun dia tidak sampai hati mengecewakan orang yang berniat baik padanya, dan pada akhirnya Ho Chen menyetujuinya.

Mereka tinggal di penginapan besar. Kamar Ho Chen sendiri juga cukup besar. Ho Chen segera membersihkan badannya dan berganti pakaian. Semenjak Ho Chen meninggalkan sakte bukit Halilintar, Ho Chen tidak pernah memakai jubah dari gurunya lagi. Ketika Ho Chen baru ingin istirahat suara ketukan pintu terdengar.

“Permisi pendekar! Tuan muda Chang menunggu anda di bawah!" salah satu pelayan menyampaikan pesan.

“Baiklah Nona, sampaikanlah aku akan segera turun," pelayan itu membungkukkan badan pelan sebelum pergi.

Ho Chen turun, dan melihat berbagai hidangan mewah yang sangat banyak berbaris di atas meja, terlihat juga Chang Quon sedang duduk berbicara dengan seorang pria.

“Pendekar muda mari silahkan duduk kita akan makan malam bersama," Chang Quon menyambutnya.

“Terimakasih Tuan muda, kalau begitu saya tidak akan sungkan," jawab Ho Chen, sambil melihat pria satunya. Chang Quon segera menyadarinya dan segera mengenalkannya.

“Pendekar perkenalkan ini pamanku, Chang Zhao, paman yang memiliki penginapan ini," Chang Zhao segera berdiri dan memberikan salamnya,

“Pendekar Chen, suatu kehormatan pendekar mau singgah di penginapan kami. Kalau begitu silakan menikmati hidangannya." Chang Zhao berdiri dan berniat pergi.

“ Paman Zhao tidak ikut makan bersama kami?" tanya Ho Chen ketika melihat Chang Zhao ingin pergi.

“ Ah pendekar muda ini memang baik, tapi ini penginapan kami, jadi kami tidak mungkin ikut bergabung, saya harap pendekar mengerti!" Kemudian Chang Zhao pamit dan pergi.

Ho Chen masih kebingungan melihat hidangan yang lezat, namun terlalu banyak untuk dihabiskan oleh mereka berdua.

“Baiklah selagi masih hangat, mari kita makan," Chang Quon mengambil sumpit, dan mengambil daging serta sayur ke dalam mangkoknya. Begitu juga dengan Ho Chen.

“Pendekar Chen? Bukankah Pendekar Dewa Muda juga berada di Sakte Bukit Halilintar?" ketika sedang menikmati hidangan Chang Quon mulai bertanya tentang Pendekar Dewa Muda.

“Pendekar Dewa muda? Siapa itu tuan muda?" Ho Chen terlihat bingung, dia tidak pernah mendengar akan adanya Pendekar Dewa Muda selama berada di dalam sakte.

“Owh. Pendekar tidak mengenalinya? Dia adalah pendekar yang masih sangat muda, kabarnya dia berhasi....!" kata-kata Chang Quon terhenti matanya melotot ketika melihat Ho Chen mengambil daging dengan tangan kanannya. Bukan karna daging yang ia ambil, namun secara tidak sadar lengan Ho Chen terbuka, terlihat gelang dengan 7 permata melingkar sehingga membuat Chang Quon menelan ludahnya.

“Ada apa tuan muda? Kenapa berhenti bercerita? Saya sungguh tidak mengenal Pendekar tersebut, namun jika Tuan muda mau menceritakan, mungkin saya bisa mengenalnya," Ho Chen berbicara dengan tidak memandang expresi perubahan wajah Chang Quon.

“Sa-saya tidak terlalu tau cerita sebenarnya. Lupakan saja pendekar, kita lanjut kan makan dulu," Chang Quon menjadi tidak tenang. Dia mengetahui salah satu ciri tentang Pendekar Dewa muda itu, salah satunya adalah gelang dengan 7 permata.

Selesai makan mereka segera ngobrol di kursi lain. Chang Zhao juga ikut bergabung dengan mereka, "Pendekar Chen Gelang anda sangat bagus, maaf kalau boleh tau dimana pendekar Chen mendapatkannya?" Tanya Chang Zhao dan Ho Chen mengamati gelangnya.

“Gelang ini adalah Pemberian guruku dan aku sudah memakainya selama hampir 6 tahun,"

Chang Quon dan Chang Zhao berpandangan, mereka yakin tidak salah orang dan jika memang benar, maka di hadapan mereka sekarang adalah Pendekar Dewa Muda yang sangat terkenal bagi mereka. Namun berbeda dengan Ho Chen, dia tidak pernah mengetahui kalau dirinya sangat terkenal diseluruh Kekaisaran Yun.

“Maaf pendekar Chen. Apakah anda salah satu murid dari Bukit Halilintar?" Chang Zhao bertanya untuk memastikan lebih jauh.

“Tidak paman, saya bukan salah satu murid dari Sakte Bukit Halilintar. Kebetulan saya tinggal di sakte tersebut selama lebih 5 tahun. Memangnya ada masalah paman?" Ho Chen balik bertanya.

“Tidak, tidak ada masalah! Apa pendekar Chen tau, ciri ciri dari Pendekar Dewa Muda tersebut?" Chang Zhao melanjutkan pertanyaanya

Ho Chen menggelengkan kepala, kemudian Chang Quon menjelaskan semuanya. Ho Chen mendengarkan sambil manaik turunkan alisnya. Sekarang dia paham kenapa Chang Zhao menanyakan gelangnya.

Ho Chen tidak menduga akan menjadi terkenal, dengan melakukan sesuatu yang tidak pernah sama sekali ia lakukan sehingga membuat kepala Ho Chen menjadi sakit, "Apa yang sebenarnya terjadi ketika aku tidak sadar di sekte?" Ho Chen bertanya sendiri di dalam batinnya.

“Tuan muda, saya benar-benar tidak mengenal Pendekar Dewa tersebut, " Ho Chen tidak mau mengakui dirinya sebagai Pendekar Dewa Muda, menurutnya gelar itu terlalu berlebihan, mengingat dia melakukan di luar kesadarannya.

Chang Quon Dan Chang Zhao saling berpandangan, mereka mengetahui kalau Ho Chen lah Pendekar Dewa Muda itu. Namun mereka tidak mengerti kenapa Ho Chen menyembunyikan identitasnya.

Mereka berbincang-bincang beberapa saat sebelum kembali ke kamar masing-masing. Ho Chen merasa terganggu karna nama gelar yang disematkan untuknya, sedang Chang Quon sudah tidak lagi memikirkannya sebab dia sudah melihat sendiri sosok Pendekar Dewa Muda tersebut, menurutnya itu sebuah keberuntungan tersendiri untuknya.

Keesokan harinya Ho Chen pergi berjalan jalan di desa Daan yang besar, Ho Chen menemukan beberapa bangunan besar ada tulisan di papan bangunan tersebut. Toko penyedia kebutuhan pendekar Elang Emas dan Ho Chen melangkahkan kakinya memasuki Toko tersebut.

1
Ariful Habib Habib
Luar biasa
Aji Bumi
sampai disini kok semakin aneh, sisi misteri MC kok sama sekali tidak ad, masa semua rahasia semua diungkapkan
Ajna dillah
jangan bertete tele langsung bantai sampai tak tersisa
Ajna dillah
jika gk bisa memilih nikahi keduanya jika gak bisa juga gak usah memilih cari yang lain
cha own
Luar biasa
Ajna dillah
langsung bantai saja
Ajna dillah
gas
Ajna dillah
lanjutkan
Ajna dillah
gas
Ajna dillah
/Good//Good//Good/
Ajna dillah
lanjut
DediKarismatikCharlieWade84
Lanjut baca S2 pula.
Su Marji
jika mau kuat bunuh aja orang tua mu
Ajna dillah
kurang peka
Ajna dillah
gak ada kontrak darah sama senjata pusaka
Ajna dillah
gk bisakah di jinakan
Adua
bikin cerita terlalu ber tele tele.... mles kasih bintng
DediKarismatikCharlieWade84
Sudah Ku Duga Ramalan dari kakek itu sebelum nya memang benar' Yang dimana ramalan dari kakek itu mengatakan salah satu Orng terdekat nya Ho chen akan kehilangan salah satu nya ..
Ajna dillah
bantai
Ajna dillah
tingkatan apa ya kok bisa gitu bisa ngilangin perasa.an bagi bagi ilmunya ngapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!