sebaiknya baca dulu Back to the Mantan agar tidak bingung.
Seorang gadis yang ditinggalkan oleh calon suaminya pada hari pernikahan hanya karena sang gadis hidup sederhana.
seorang pengusaha dari Amerika yang kembali ketanah air bersama kedua orang tuanya dan mengembangkan perusahaannya namun ternyata dia seorang duda.
Apa jadinya jika ternyata mereka mempunyai benang merah sejak masih balita
penasaran????
yuk disimak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 9
anggaplah aku beruntung
...*happy reading*...
Sepulang dari kantor Shandy's Mitra Justice, Rasya melajukan mobil menuju mall terbesar di ibukota tujuan utamanya hanya satu yaitu mengisi perutnya sedangkan tujuan berikutnya belum jelas.
Tiba di restoran yang menyediakan makanan favoritnya yaitu takoyaki
![](contribute/fiction/1993895/markdown/7552322/1613147853703.jpg)
(source by pinterest)
dan segera menyantapnya dengan lahap sampai tuntas.
Selesai makan,.Rasya melanjutkan dengan berbelanja tas, sepatu dan baju kerja.
Asyik memilih beberapa lembar baju kemudian mencobanya dikamar pas, setelah dirasa cukup, Rasya kemudian berjalan ke kasir dan ikut mengantri.
"Ternyata orang yang hidupnya pas-pasan sekarang bisa belanja di butik, ya" seorang ibu-ibu sosialita tiba-tiba berdiri disamping Rasya
Rasya hanya melihatnya sekilas kemudian mengacuhkannya, sedangkan ibu itu meradang dicueki oleh Rasya
"Saya gak menyangka, orang yang gagal numpang hidup mewah ternyata bisa berbelanja baju bermerk ". lanjutnya membuat Rasya meradang.
"Maaf bu, apa saya yang ibu maksud???" tanya Rasya datar
"Siapa lagi, kan cuma kamu orang miskin yang ditinggalkan calon suaminya saat akan ijab kabul ". balas ibu Alfhines. Yaa wanita itu adalah mama Alfhines yang sombong.
Khanza adalah mama Alfhines sangat menentang anaknya ketika akan menikahi Rasya yang hidupnya sederhana sedangkan mereka berasal dari keluarga terpandang dan pengusaha.
"Maaf ibu Khanza yang terhormat , saya sangat bersyukur tidak menikah dengan anak ibu, anggaplah hal itu merupakan keberuntungan saya, sekarang saya bisa membeli apa saja yang saya inginkan sedangkan bersama anak ibu belum tentu akan seperti ini ". kata Rasya dengan sengit kemudian ke kasir membayar belanjaannya.
"Totalnya berapa, mbak,,,Oh ya mbak sekalian saya bayarkan juga belanjaan semua yang mengantri dibelakang saya, termasuk ibu yang kaya ini ". lanjut Rasya menyodorkan kartu Amex black card miliknya, membuat Khanza melongo tak percaya melihat karti yang dipegang oleh Rasya.
"Totalnya 280 juta, mbak,,,,," sambil menerima kemudian menggesek kartu milik Rasya.
Rasya kemudian melenggang keluar dari butik setelah mendapat ucapan terima kasih dari para wanita yang dia bayarkan kecuali Khanza yang hanya mampu melototkan matanya yang memang sudah besar.
'***pasti wanita itu simpanan pengusaha kaya, ahhh ,,,,Alfhines harus tau hal ini, dia harus mencari tau orang yang menjadikan Rasya simpanan'. batin Khanza tersenyum licik***
Selesai berbelanja, Rasya pulang dengan perasaan kesal.
'***dunia benar-benar sempit, dari sekian banyak orang kenapa mesti bertemu dengan wanita sombong itu. Meskipun aku gak sakit hati dengan kelakuan anaknya tapi jika mereka terus menghinaku, masa aku harus diam saja???kasian mama sama papa jika aku gak bertindak secepatnya. Jika orang-orang tau pasti keluargaku jadi bahan berita. Mereka harus dibungkam secepatnya.' batin Rasya tak terima***
Tiba di mension mewah keluarganya, Rasya memarkir mobilnya asal kemudian berlari mencari mamanya.
![](contribute/fiction/1993895/markdown/7552322/1613147853706.jpg)
(source by pinterest)
"Maaaa,,,,mama,,,". Rasya berteriak hingga suaranya menggelegar dalam rumah
"Ada apa, kak,,," Raka menyambut anaknya yang kelakuannya seperti Tarzan (gini nih, Raka menyalahkan Tarzan jika anaknya berteriak)
"Pa, duduk sini,.mama mana, aku ingin cerita dan meminta pendapat kalian karena aku akan membungkam mulut mereka". dengan wajah dingin Rasya seperti bukan dirinya lagi
"Mama disini,,,ada apa sayang, kok wajahnya seram gitu, sih.". Syaza bergidik.ngeri melihat wajah putrinya.yang cantik tapi seram
"Pa, ma,,,tadi di mall, aku ketemu dengan mamanya Alfhines terus dia mulai.menghinaku, mengataiku wanita miskin yang bisa belanja di butik, kemudian mengungkit peristiwa itu, meskipun tidak sakit hati tapi kan aku malu ma, pa,,,". keluh Rasya kesal
"Nah itu dia salahmu nak, itu baru satu permasalahan lho, mungkin ke depannya kamu masih akan membuat seseorang kecewa ". Raka menasehati Rasya.
"Iya pa, masalahnya sekarang aku gak mau jika keluarga kita dipermalukan oleh mereka. Jika mereka berusaha mempermalukanku lagi maka aku akan membungkam mulut mereka, papa sama mama jangan menghalangiku ". masih dengan wajah dingin Rasya menatap lurus dengan mata melotot dan rahang mengeras.
Syaza terdiam melihat ekspresi mengerikan putrinya. Sementara Raka tersenyum melihat wajah dingin anaknya.
'***bagus nak, bungkam mereka yang mencoba mengganggumu, ternyata*** ***sifatku menurun pada putriku' batin Raka tersenyum puas***
🪐🪐🪐🪐🪐
**jangan lupa dukungannya ya**,,,
**love you all🤗🤗**