NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Dari Ajeng

“Tidak mungkin!” batin Raka saat Ajeng mulai melangkah mendekat. Tangan Ajeng kemudian meraba-raba yang ada di depannya.

Semua bersorak histeris saat Ajeng menyentuh dada Raka. Jantung Raka bertambah berdegup kencang saat Ajeng berdiri dengan jarak hanya beberapa inchi saja.

Ajeng ingin segera menyelesaikan hukumannya dengan  cepat. Dia raih leher Raka dan mendekatkan wajahnya. Tentu saja ini membuat Raka belum siap jika harus dicium mendadak seperti ini.

Tubuhnya meremang ketika bibir Ajeng mendarat di bibirnya. Aroma stroberi yang pernah membuatnya mabuk kepayang dulu. Ciuman yang dulu hampir menghiasi setiap harinya saat bersama Ajeng.

Semua berlangsung cepat terjadi. Hanya kecupan singkat namun mampu meluluhlantakkan pertahanannya sebagai seorang pria normal.

Setelah selesai melaksanakan hukumannya, Ajeng kemudian membuka penutup matanya. 

“Bagaimana bisa kau mencium sutradara. Wah Tuan Raka bakalan tidak bisa tidur setelah mendapat ciuman dari AJ!”

Raka menjadi salah tingkah karena ini begitu mendadak. Tapi dia juga tidak bisa menolak rejeki nomplok yang mampir padanya.

Ajeng tidak bereaksi apapun setelah dia menciumnya. Dia bahkan tidak mengucapkan apapun pada Raka. 

Semua orang tampak menikmati permainan yang diadakan malam ini. Gunanya permainan ini adalah untuk mendekatkan para pemain. Nanti saat syuting, mereka tidak akan sama-sama canggung lagi.

Setelah acara permainan usai, Raka langsung pergi ke kamarnya untuk siap-siap berkemas pulang.

Malam ini adalah malam terakhir mereka berada di penginapan. Besok pagi mereka akan siap-siap berkemas dan pulang. Raka sepertinya harus pulang lebih awal karena Daniel sudah meneleponnya dan  mengatakan kalau kondisi di hotel sedang gawat.

Setelah memasukkan semua barang-barangnya di koper. Raka bersiap untuk tidur, tetapi pintu kamarnya terdengar diketuk. Raka membukakan pintu dan ternyata yang datang adalah Kyle.

“Raka, aku sudah mendengarnya dari Eric kalau kau akan pulang pagi-pagi sekali.”

“Ya, aku harus mengejar pesawat yang berangkat pertama ke Jakarta.”

“Baiklah, segala persiapan syuting nanti kita bisa bahas lewat video call. Syuting akan dimulai minggu depan. Apa kamu yakin kamu bisa? Bagaimana dengan hotel?” tanya Kyle yang khawatir dengan masalah Raka.

“Aku bisa handel, tapi kalau misalnya aku tidak bisa menggarap proyek ini kuharap kamu bisa melanjutkannya Kyle,” ucap Raka.

“Kenapa kedengarannya kau seperti menyerah?” tanya Kyle heran yang merasa semangat Raka sedikit kendur.

“Bukan begitu, ada masalah di hotel yang tidak bisa aku perkirakan lebih awal. Tadinya aku pikir aku bisa kembali menjadi sutradara.”

“Apa kau menyerah menjadi sutradara karena Ajeng?” tanya Kyle menduga.

Raka menghela napas panjang. Sepertinya memang sikap Ajeng membuat semangatnya patah. Dia rasa harapan mendapatkan hati Ajeng kembali sangat tipis.

“Apa istimewanya dia? Memangnya tidak ada wanita cantik lainnya yang melebihi Ajeng?” tanya Kyle yang heran karena Raka yang tidak bisa move on.

“Bukan karena tidak ada wanita lain lagi yang jauh lebih cantik dari Ajeng. Tapi —” Raka tidak bisa mengungkapkannya pada Kyle.

Dia merasa sangat bersalah pada Ajeng karena sudah melukainya begitu dalam. Andai waktu itu dia bisa membuat Ajeng percaya kalau dia sangat mencintainya dan rela melakukan apapun demi dia, mungkin Ajeng tidak akan melewati masa sulitnya sendirian. Dia tidak mungkin kehilangan calon bayinya. Raka begitu menyesali apa yang terjadi pada Ajeng.

“Orang yang akan menjadi suaminya bukan orang biasa. Aku takut kamu yang akan mengalami kesulitan,” ucap Kyle yang sangat mencemaskan Raka.

“Aku tahu. Tapi aku juga tidak akan merebutnya dengan ugal-ugalan. Kalaupun Ajeng mencintainya, aku akan merelakannya jika sudah tidak ada lagi yang bisa aku lakukan.”

Kyle menatap Raka dengan iba. Tidak pernah dia melihat Raka sedalam ini perasaannya.

“Apa kamu mau menemaniku minum sambil menghangatkan badan di depan api unggun?” tanya Kyle.

“Kau– Sudah ku bilang aku —”

“Kau minum selain bir saja. Masih ada kopi atau teh hangat!” Kyle berusaha untuk menghibur Raka dengan mengajaknya minum.

“Tidak perlu. Aku mau tidur saja. Besok aku harus bangun subuh!”

Kyle menyerah dan dengan berat hati dia meninggalkan Raka yang ingin tidur lebih awal.

Keesokan harinya Raka benar-benar bangun lebih pagi. Setelah mandi dia akan bersiap untuk berangkat. Tetapi sebelumnya dia sempatkan dulu melihat jendela kamar Ajeng. Masih gelap, sepertinya Ajeng juga masih berada di alam mimpi.

“Terima kasih untuk ciumannya semalam, meskipun tidak sampai sedetik, itu terasa menyenangkan,” ucap Raka pelan sambil menatap jendela kamarnya seolah dia sedang berbicara langsung dengan Ajeng.

Dengan langkah yang pelan agar tidak membangunkan semuanya, Raka turun dan membawa kopernya.

Di luar penginapan belum ada aktivitas yang lainnya. Raka dengan leluasa pergi meninggalkan lokasi penginapan itu.

Dia mengendarai  mobilnya dengan sangat hati-hati. Jalanan masih gelap dan lampu penerangan di tepi jalan tidak begitu maksimal.

Dia harus mengejar waktu agar bisa memesan tiket pesawat yang berangkat pertama menuju Jakarta.

Begitu dia sampai di daerah yang sudah menangkap sinyal telepon. Notifikasi terus berbunyi. Selama dua hari ini dia memang tidak mendapatkan sinyal sama sekali.

Sambil menyetir, Raka memeriksa pesan yang masuk. Beberapa panggilan terjawab pun sudah berpuluh-puluh tidak terangkat.

Kebanyakan pesan dan panggilan terjawab itu dari Daniel dan neneknya. Kurang lebih pesannya adalah sama. Dia memang harus segera kembali ke Jakarta.

Selang beberapa menit ponselnya mendapatkan sinyal, sebuah panggilan telepon pun segera datang. Daniel Chan meneleponnya.

“Halo!”

“Halo, Pak Raka ada di mana sekarang?”

“Aku ada di perjalanan menuju bandara. Kenapa?” tanya Raka sambil fokus dengan jalan.

“Keadaan semakin kacau Pak. Investor lain juga ikut mencabut semua investasinya di hotel Mahesa.”

“Apa? Memangnya kita tidak bisa membujuknya untuk tidak menarik investasinya?” tanya Raka menggaruk keningnya. Dia juga bingung dengan keadaan ini.

“Sudah aku lakukan sebisa mungkin. Tapi mereka tidak mau mendengarkan. Kalau keadaannya begini terus, pasti semua karyawan ribut.”

Raka berusaha memutar otaknya mencari solusi agar bisa mempertahankan kelangsungan hotelnya.”

“Apa kita tidak punya dana simpanan untuk menutup modal yang diambil investor?” tanya Raka.

“Tidak ada Pak.”

“Keuntungan hotel kita juga sudah merosot beberapa bulan terakhir ini. Kalau kita tidak bisa mendapatkan modal, operasional hotel tidak akan berjalan dan kita akan —”

Raka menghela napasnya dalam-dalam. Dia benar tidak bisa berpikir jernih sekarang.

“Seandainya kita mengikuti permintaan Mr Zayyed, mungkin ini bisa dicegah.”

“Apa maksudmu?” tanya Raka sedikit emosi. Dia sudah tahu apa yang dipikirkan Daniel.

“Tapi Raka kita tidak punya pilihan lain. Kecuali kita memang harus melepas hotel Mahesa bangkrut.”

Raka memukul setirnya dengan kesal. Dia tidak mau menuruti permintaan Mr Zayyed selama ini yaitu menikahi Arabella.

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!