NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Duda / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Sulis

Saat Elvina bertemu dengan pria yang dulu pernah ada di dalam hatinya ia sangat terkejut karena mereka telah lama tak berjumpa setelah perpisahan antara kakaknya dengan pria tersebut.Namun sapaan dari pria itu justru membuatnya membeku dan ia menjadi salah tingkah karena nyatanya pria itu semakin tampan dan mempesona.
"Vi!"sapanya saat Elvina berada di depan matanya.
Elvina sejenak terdiam sebelum ia dengan gugup menjawab sapaan pria itu.
"K,kak...Andrew!"serunya terbata.
"Kamu sendirian aja disini?"tanya Andrew.
"I,iya Kak."sahutnya gugup.
"Kalo gitu aku permisi dulu ya."pamit Elvina ingin menghindari Andrew.
"Tunggu!"seru Andrew sambil meraih lengan Elvina.
Jantung Elvina berhenti berdetak sejenak ketika Andrew mendadak mendekap tubuh Elvina ke dalam pelukannya.
Ikuti kisah cinta beda usia antara Elvina dan Andrew disini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Sulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilih Diam

Usai sarapan pagi,Andrew melangkahkan kaki menuju mobilnya sambil menghubungi orang di ujung telepon untuk mengawasi Elvina.

"Cepat awasi istriku sekarang juga.Jangan biarkan dia kabur dariku!"seru Andrew lalu menutup panggilan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari orang yang di suruhnya.

Setelah masuk ke dalam mobil,Andrew bergegas menuju kantornya.Hari itu ia akan sibuk karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan sedangkan pikirannya terbagi untuk Elvina juga.Bukan tanpa sebab karena kejadian semalam membuatnya menjadi gelisah dan selalu memikirkan Elvina.

Ketika ia tengah fokus dengan pekerjaannya,ponselnya mendadak berdering dan tanpa melihat nomor yang tertera di ponselnya,Andrew langsung mengangkatnya.

"Halo,maaf Tuan saya hanya ingin memberitahukan jika Nona Elvina berkunjung ke salah satu apotik untuk membeli sesuatu!"seru orang yang Andrew suruh mengawasi Elvina.

"Cepat cari tau kenapa dia kesana!"titah Andrew.

"Baik,Tuan."sahutnya.

Sambungan telepon kembali dimatikan dan Andrew dengan cemas menunggu kabar selanjutnya dari orang suruhannya.

"Kenapa dia ke apotik pagi-pagi begini?"tanya Andrew dalam hati.

Beberapa saat setelahnya kembali orang suruhan Andrew menelepon kembali dan mengabarkan mengenai apa yang di beli Elvina di sana sehingga seketika wajahnya berubah marah dan beranjak pergi meninggalkan kantornya.

"Berani sekali ia melakukan hal itu tanpa bicara dulu padaku."gumam Andrew menggebu-gebu.

Sorot mata tajamnya membuat para karyawan bergidik ngeri melihatnya.Mereka tahu pasti jika pimpinannya itu sedang dalam amarah dan tampak dingin serta mengerikan dengan langkah yang terburu-buru menuju mobilnya.

Mengetahui bosnya sedang dalam kondisi emosi mereka tidak berani menyapa dan bertanya.Mereka cukup dengan berdiam dan kembali menyelesaikan tugasnya.Setelah Andrew berlalu dari sana barulah beberapa karyawan saling bicara.

"Ngeri banget tuh Pak Bos mukanya."ujar salah satunya.

"Ada masalah kali sampe serem banget auranya."sahut yang lain.

"Sok tau mah kamu.Udahlah balik kerja aja daripada kita kena imbasnya dan di pecat secara tiba-tiba!"ajak yang lain.

Setelah itu mereka kembali ke tempat masing-masing dan mengerjakan tugas yang sempat tertunda.

Sementara itu di kampusnya Elvina yang hanya memiliki teman wanita saja mendapat sapaan dari teman wanitanya yang bernama Aurel.

"Hai,Vi!"sapa Aurel.

"Hai,Rel."Elvina balik menyapa.

"Kenapa lama banget ga masuk kuliah?"tanya Aurel.

"Ada sedikit masalah,Rel."jawab Elvina.

"Mau cerita sama aku?"tanya Aurel menawarkan.

"No,i'm okay."jawab Elvina dengan senyum dipaksakan.

"Okay,no problem kalo kamu ga mau cerita."ujar Aurel penuh pengertian.

Sejak menjalani kuliahnya di kampus itu,Elvina memang mulai menutup diri dari orang lain tak terkecuali teman dekatnya.Ia tak mau asal bercerita karena khawatir akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.

Setelah itu mereka masuk ke dalam kelasnya dan memulai mata kuliahnya saat sang Dosen masuk ke dalam kelas mereka.Beberapa jam berlalu,Elvina telah menyelesaikan mata kuliahnya hari itu.Ia beranjak keluar kelas dan baru saja ia meninggalkan kelasnya,seorang pria yang ia kenali berdiri di hadapannya menghadang jalannya.

"Kak!"seru Elvina terkejut.

Andrew menggandeng tangan Elvina lalu membawanya tanpa mengatakan sepatah katapun pada Elvina.

"Kak kita mau kemana?"tanya Elvina bingung.

Tak ada jawaban dari Andrew yang saat itu dalam keadaan emosi.

Setelah membawa masuk Elvina ke dalam mobilnya dengan tatapan mahasiswa lain yang merasa bingung dengan keadaan itu,Andrew segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan gedung kampus tersebut.

"Kak pelan-pelan!"pinta Elvina takut.

Andrew tetap tak bergeming dan sesaat kemudian Andrew menghentikan mobilnya di jalanan sepi kota tersebut.

Tiba-tiba Andrew mencium bibir Elvina dan menuntut balasan dari Elvina.Elvina mendorong tubuh Andrew tetapi Andrew justru membuka jas dan dasinya lalu membuka beberapa kancing kemejanya membuat Elvina semakin ketakutan.Tak berhenti sampai di situ,Andrew membuka kancing kemeja Elvina dengan paksa tetapi Elvina menahannya.

"Jangan,Kak aku mohon!"pinta Elvina dengan air mata yang berderai.

"Ini udah jadi kewajibanmu melayaniku sebagai suamimu,Vi!"tegas Andrew.

"Tapi bukan begini caranya,Kak.Ini jalanan kota gimana kalo banyak orang yang liat kita."ujar Elvina.

"Lalu apa kamu mau melakukannya saat kita hanya berdua,hah?"tanya Andrew.

"Kamu aja ga sudi melahirkan benihku dan memilih membeli obat penunda kehamilan itu."tambah Andrew.

Elvina termangu mendengar penuturan Andrew.Ia tak tahu jika Andrew mengikutinya pagi tadi saat dirinya mampir ke apotik untuk membeli obat itu.Ia tak ingin hamil dan semakin terjebak dalam ikatan pernikahan yang menurutnya salah.

"Aku,aku..."belum sempat Elvina menjawabnya,Andrew kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Tangis Elvina seolah tak mempan meredam emosinya dan semakin jengkel dibuatnya.

Sesampainya di penthouse,Andrew menyeret Elvina masuk dan kali ini Elvina tak melawannya sama sekali dan saat dirinya di bawa ke kamar,Andrew menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Kamu bilang jika kita berdua kamu mau melakukannya bukan.Sekarang kita telah berdua dan aku akan buat kamu hamil secepatnya!"ancam Andrew yang semakin membuat Elvina berurai air mata.

Hanya kepasrahan saat itu yang ada dalam diri Elvina dan ia tak sanggup lagi melawan hingga Andrew melakukan apa yang ia inginkan hanya air mata yang mampu mengungkapkan rasa sedihnya.Setelah puas bermain dengan Elvina Andrew kembali memperingatkan Elvina untuk tidak berbuat sesuatu tanpa ijinnya.

"Jangan coba-coba kamu berani melakukan hal tanpa sepengetahuanku,Vi."ujar Andrew.

"Dan jangan coba-coba kamu minum obat sialan itu."tambah Andrew.

Andrew mengenakan kembali celananya dan berjalan ke arah tas Elvina lalu mengacak-acaknya untuk menemukan obat yang sempat Elvina beli.Setelah menemukannya,Andrew mengambilnya dan menginjak-injak obat itu di depan mata Elvina.

"Hanya karena kamu benci padaku kamu nekat minum obat ini untuk menyakiti hatiku,Vi."ujar Andrew marah.

"Aku...belum meminumnya,Kak."jawab Elvina lirih.

Andrew memastikan kembali isinya dan benar adanya jika obat itu masih lengkap isinya.Tapi karena ia tengah di kuasai amarah ia tak mau tahu masalah itu.

"Mulai sekarang kamu harus terus berada di penthouse dan ga boleh keluar dari sini!"seru Andrew.

Elvina hanya bisa menangis dan tak mau menjawabnya.Andrew membersihkan dirinya dan meninggalkan Elvina sendiri di dalam kamar itu.Ia harus kembali ke kantor karena ia melihat banyak panggilan tak terjawab dari asistennya.Karena terlalu asyik bercinta dengan Elvina ia hingga tak mendengar ponselnya berdering beberapa kali.

Sementara itu Elvina mulai beranjak menuju toilet saat Andrew telah pergi dari kamar itu.Ia mengguyur tubuhnya di bawah pancaran air shower sambil terus menangisi nasibnya.Ia menangis sejadi-jadinya sambil terus berada di bawah air yang memancar membasahi tubuhnya.Ketika air matanya telah habis terkuras,ia menyelesaikan mandinya dan berganti pakaian lalu merenung di balkon kamarnya.Ia duduk sambil meringkuk di kursi yang tersedia dan memandangi awan yang berarak-arak di angkasa sore itu.Hanya duduk dalam diam dan menatap langit luas yang indah tapi harinya terlalu buruk untuknya.Hingga hari beranjak malam Elvina masih berada di balkon kamarnya walaupun angin malam terasa menusuk ke dalam tulang.Air mata kembali meleleh dengan kepalanya yang ia sandarkan pada dinding kamar entah apa yang sedang ia pikirkan saat itu.Rasa sakit tubuhnya tak sesakit rasa di dalam hatinya karena kecewa dan luka batinnya.Orang yang dulu ia cintai kini begitu melukai dan rasanya lebih sakit di banding orang lain yang menyakiti hati.

1
Ahmad Syabani
semangat ya untuk authorrr!!! karyamu kami nantikan!!!/Rose/
sarinah najwa
semangat up up up up 💪💪💪🥰
sarinah najwa
lanjut lagi 🙏💪💪 sd kasih vote juga 🥰
sarinah najwa: siap 👍🥰
Tri Sulis: makasih udah dukung terus kak...
total 2 replies
sarinah najwa
lanjut lagi thor 💪💪💪💪🥰🥰🥰
Lunasea
Jangan dulu nyatain perasaan thor biar lebih deg-degan ceritanya… 😁
Lunasea
Aku mampir thor…
Tri Sulis: makasih udah mampir
total 1 replies
sarinah najwa
lanut lagi 💪💪💪💪🥰🥰🥰
sarinah najwa
lanjut lagi💪💪💪💪🥰🥰🥰
Tri Sulis: oke kak mari kita lanjut
total 1 replies
sarinah najwa
lanjut lagi 💪💪💪🥰
Ahmad Syabani
Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!