NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bukan karena dirimu

" Itu tadi siapa mas?" tanya Vivi mengejar langkah Hendra.

" Apa urusanmu sehingga harus selalu tau setiap orang yang bertemu denganku?" jawab Hendra dingin, laki laki itu mempercepat langkahnya memasuk lobby hotel.

Ia terlihat kesal sekali dengan kehadiran Vivi, karena Vivi tiba tiba datang kerumahnya, Retno langsung beranjak dan memohon diri untuk pergi tanpa mendengarkan kata kata Hendra terlebih dahulu.

" Kau ketus sekali sih mas, biasanya juga ketus, tapi sekarang lebih ketus?" tanya Vivi sembari memasang wajah kesal.

" Aku kan sudah bilang, kita bertemu di hotel saja, jangan lagi lagi datang ke rumahku?"

" kukira kita bisa berangkat bersama sama, apa salahnya?" vivi tidak merasa bersalah karena ia datang kerumah Hendra dengan niat baik, mana Vivi tau kalau Hendra sedang ada tamu dan sedang berada dalam pembicaraan yang serius.

" Jangan ulangi lagi." nada Hendra tegas,

" baiklah, aku tidak akan lagi kerumahmu mas, kecuali kau yang meminta,"

" aku? Memintamu kerumah? Untuk apa?" Hendra menghentikan langkahnya, menatap Vivi jauh lebih kesal.

" Aku sudah bicara padamu, sudah menjelaskan padamu, bahwa aku mencintai orang lain, tidakkah kau mengerti itu?"

Vivi membisu, ia tidak berani menatap mata Hendra yang terlihat marah padanya itu.

" lalu dimana perempuan yang kau cintai itu? Kenapa kau masih menyendiri sampai sekarang?" akhirnya setelah cukup lama diam Vivi memberanikan dirinya untuk bertanya.

" Kau tidak perlu tau." jawab Hendra berbalik dan kembali berjalan, ia berjalan ke arah lift, meninggalkan Vivi yang masih diam di tempatnya sembari menekuk wajahnya.

Matahari sudah turun dan langit mulai gelap, dan Retno mulai menutup semua jendela dirumahnya.

" Papa belum pulang mama?!" Gilang berlari ke pangkuan Ratna yang sedang duduk di ruang tamu, ia baru saja datang beberapa menit yang lalu dan sedang mengusir lelahnya.

" Papa masih dijalan, sebentar lagi juga sampai.." Ratna mengelus kepala putranya.

" Gilang?! Mama capek.. sini dengan mbah kung dan Mbah uti..?!" panggil mama ratna dari ruang tengah.

Mendengar itu Gilang langsung berlari ke arah ruang tengah, berpindah ke pangkuan Mbah kungnya.

" Anak itu tidak ada lelahnya berlarian kesana kemari.." kata Retno sembari menggeleng pelan,

" Apa ibu memberinya coklat hari ini?" tanya Ratna,

" kurang tau sih, aku tadi ke kebun, tapi sepertinya ada bungkus bungkus kue di tempat sampah belakang,"

" sudah kuwanti wanti ibu, agar jangan memberinya coklat, dia semakin tidak bisa diam kalau terus terusan makan coklat dan yang manis manis.."

" Iya sih.. Lari lari terus.. " Retno duduk disamping kakaknya.

" Mau kupijit mbak?" tanya Retno,

Mendengar itu Ratna heran,

" tumben?"

" mumpung aku masih pengangguran.." jawab Retno sembari menunjukkan giginya yang rapi.

Ratna langsung menggeser duduknya, ia memberikan punggungnya pada Retno untuk di pijit.

" Mbak..?" panggil Retno sembari memijit pundak Ratna dengan hati hati,

" hemm," jawab Ratna sembari menutup mata, ia merasakan pijitan adiknya.

" Boleh aku bertanya?"

" boleh," jawab Ratna cepat.

Tapi Retno tidak kunjung bertanya, adiknya itu seperti ragu,

" kau ini, mau tanya apa sih! Tanyalah..!" suara Ratna tidak sabar menunggu pertanyaan dari adiknya.

" Aku tadi bertemu dengan mas Hendra," kata Retno, membuat Ratna langsung membuka matanya,

" lalu?" tanya Ratna dengan suara yang lebih pelan.

" Mas Hendra sudah berapa anaknya mbak?"

" anak??" Ratna berbalik menatap adiknya,

" iya anak.."

" menikah saja belum, bagaimana dia punya anak?!" jawab Ratna, lalu kembali ke posisinya semula agar Retno memijitnya lagi, tapi bukannya memijit, Retno malah diam.

" Lha?! Pijit lagi tho ret?!" kata Ratna membuat Retno kembali memijitnya.

" Masa dia belum menikah mbak? Dia kan hanya beda dua tahun denganmu?" Retno tidak percaya.

" Eh, kau ini, apa hubungannya usia dengan menikah?"

" tapi ku kira.." Retno menghentikan kalimatnya, ia berpikir perempuan yang datang kerumah Hendra tadi adalah istrinya, karena itu ia langsung memohon diri dan pergi secepatnya.

" Emmhh.. Mbak..." suara Retno begitu berhati hati,

" Apa sih ret... Tanyalah, tanyalah...." kata Ratna,

" Kali ini aku tidak ingin bertanya, tapi aku ingin meminta maaf padamu..?"

" meminta maaf, tentang apa?" Ratna mengerutkan dahinya,

" Soal.. soal.. " Retno bimbang,

" Apa sih yang mau kau katakan ret?" Ratna berbalik dan menatap adiknya,

Retno diam, ia ragu untuk kembali bertanya,

" memangnya kau tadi bicara apa saat bertemu dengan Hendra?" tanya Ratna penasaran,

" Tidak, dia hanya bicara seperlunya saja," jawab Retno tertunduk,

" sungguh?" Ratna menatap adiknya ragu,

" Ret, ayo bicara denganku di kamar," Ratna tiba tiba bangkit dan menarik tangan adiknya, mengajak adiknya itu agar mengikutinya ke kamarnya.

Melihat Ratna menarik tangan Retno, ayah dan ibunya hanya menatap heran.

Setelah sampai di kamar, Ratna menyuruh adiknya itu duduk.

" Lihat aku dan dengarkan aku ret.." kata Ratna menatap adiknya baik baik, tatapannya tidak setegas tadi, sekarang tatapan Ratna lebih lembut.

" Aku tau apa yang terjadi pada kalian.. Padamu dan mas Hendra.." kata Ratna,

Retno terlihat bingung mendengar itu, tatapannya bergetar, dan matanya mulai berkaca kaca,

" apa maksudmu mbak Ratna?"

" malam itu di villa, aku tau kau dan mas Hendra.." Ratna menghentikan kalimatnya karena ia melihat air mata menetes di sudut mata adiknya.

" Tenanglah ret.." ujar Ratna sembari memeluk Retno, menenangkan Retno yang sepertinya terkejut sekali.

" tenang lah.. Itu sudah berlalu.." imbuh Ratna mengelus punggung adiknya, tapi bukannya tenang, Retno malah menangis.

Retno menangis sejadi jadinya, rasanya sudah tujuh tahun dadanya sesak karena belum bisa berkata maaf pada kakaknya itu.

Tapi sekarang, ia benar benar terkejut dan malu, karena kakaknya mengetahui apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Hendra.

Sengaja di biarkan adiknya itu menangis sepuasnya, Ratna tau apa yang sudah Retno pendam selama ini sangat berat, ia harus memendam dilema begitu lama, andai saja Retno mau terbuka dan bicara padanya sejak dulu.

Setelah beberapa menit kemudian, setelah adiknya itu tenang, Ratna melepaskan pelukannya, menyeka air mata di wajah adiknya.

" Aku.. Aku minta maaf, gara gara aku pertunangan kalian.." ucap Retno masih sesegukan,

" Huss..!!" tegas Ratna,

" Apa yang kau katakan ini Ret?! kau tidak bersalah padaku, jadi kau tidak perlu meminta maaf?!"

" tapi mbak, karena aku mas Hendra?"

" Retno?! mas Hendra memang membatalkan pertunangan kami, tapi itu bukan karena kau,

Sejak dulu kami memang ingin membatalkannya, sebelum hal itu terjadi padamu dan mas Hendra,

Bukan karena kau ret, bukan karena kau..

Aku dan mas Hendra memang tidak pernah saling mencintai," jelas Ratna,

Retno tertegun seperti tidak percaya pada penjelasan kakaknya.

" sejak SMA aku sudah berpacaran dengan mas Didit.. Dan mas Hendra tau itu, kau pun juga tau aku lebih sering dengan mas Didit? Iyakan?"

" Tapi.. Kukira mbak hanya bermain main dengan mas Didit.."

" kau ini Ret, inilah dirimu, berasumsi sendiri, karena kau terus saja di kamarmu, kau jarang bicara dan bertanya padaku..

Bagaimana kau bisa menilai sesuatu dari sudut pandang mu saja?

Mana mungkin aku mencintai Hendra sementara aku selalu keluar dengan Didit, bahkan malam itu pun, di villa, aku meninggalkanmu untuk keluar dengan Didit, apa kau tidak sadar ret?" jelas Ratna sejelas jelasnya pada adiknya yang sepertinya shock itu.

" Batalnya pertunanganku sungguh bukan salahmu, dan aku justru bersyukur pertunanganku batal ret, aku jadi bisa menikah dengan papa Gilang.."

Retno masih berusaha mencerna, ia tampak sedikit linglung.

" Mas Hendra menyukaimu sejak dulu ret, apa kau tau?"

Deg!

belum habis keterkejutan Retno dengan cerita kakaknya, sekarang di tambah lagi dengan Kata kata kakaknya yang sangat sangat tidak masuk akal untuknya.

" kau kira karena apa dia menyentuhmu?"

Retno masih membisu, kepalanya seperti pening tiba tiba.

" Dia menyukaimu ret, sejak kau mulai beranjak dewasa, dia mengagumimu..

Tidak mungkin dia menyentuhmu tanpa perasaan ret..

coba pikir baik baik, pikir pelan pelan.. Kembalilah pada masa lalu sejenak,

Bukankah dia sering mencuri curi pandang padamu?

Saat kita makan bersama, saat kita berkumpul, buka aku yang sering ia tatap diam diam,

Tapi dirimu.." jelas Ratna sembari memegang kedua pundak adiknya yang sepertinya tiba tiba lemas itu.

1
Iyee Kah
retno lgi isi nih kayaky
Bettrianingrum
lha dalah mengko nek enek Joko tarub pie jal...
Windarti
retno sukanya lari dan sembunyi.mungkin krn ngk banyak temen dan apa2 dipendem sendirijadinya ya ambil.kesimpulan sendiri
indy
teman retno pun tahu, Retno suka kabur dari masalah
Mika Saja
walah...ngumpet Nang ndeso to Retno,,jgn2 Retno LG hamil nih.....jd BNR nti yg diblng BPK SM ibu ya Hendra pasti nti Retno nyariin Hendra
evi Lusi
makasih upnya mbak Ayu
gpp g up nanti malem kan da diganti sekarang
evi Lusi
duh jangan lama2 ngambeknya Ret
tina napitupulu
awas hanyut...🤣😄🤣..tambah jauh hendra mencarimu ret...
tina napitupulu: pasti senyum2kan bacanya...🤣🤣
ayuningdianti: aduh kak, dr kmrn komen kakak bikin sy ketawa😂
total 2 replies
Isda Wardati K
makasih up nya mbk.Ayu
Nene Juan
Jadi pingin cuci baju di sana, Retno pergi gx ngajak - ngajak🤭😁..
Iyee Kah
retno kamu it kemna sih...
evi Lusi
ujianmu Hen mau dapetin Retno susah amat
evi Lusi
kemana kamu Ret
Lyna Elza
up dong kakk
Abian Arka
sejauh apapun Retno pergi..hati tau kemana akan kembali 💕
Wiwik Roviyantini
duh bandel banget y Retno ini g mau sedikit sabar 😌😌😌
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!