Penjara CEO Dingin

" Emmhhhh....

Kanaya terus berontak dalam dekapan Leo yang semakin bersemangat menikmati bibirnya ,lumatan dan hisapan bibir Leo membuat Kanaya tak bisa berkutik untuk menguasai dirinya sendiri

Leo mencengkram erat tengkuk leher Kanaya dengan satu tangan, dan tangannya yang lain mencengkram kedua tangan Kanaya membuat tubuh Kanaya tak bisa bergerak dalam kuasanya.

" Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Tolong aku...."

Air mata kembali membasahi wajah Kanaya ia tak menyangka kalau dirinya akan di perlakukan demikian.

Leo tersadar dari apa yang ia lakukan saat airmata Kanaya mengalir membasahi wajahnya juga , Leo melepaskan pagutannya ia sendiri pun merasa terkejut bisa berbuat seperti itu pada Kanaya tanpa ia sadari.

Kanaya berdiri mematung di hadapan Leo ia mengusap bibirnya dengan kasar dengan derai air mata ,Leo yang melihat itu ingin sekali meminta maaf namun, tak urung untuk ia lakukan.

Tak ingin melanjutkan perdebatan lagi Leo memutuskan untuk pergi meninggalkan Kanaya begitu saja .

Luruh sudah pertahanan Kanaya dengan perasaan hancur ia menjatuhkan dirinya ke lantai dan menangis sejadi-jadinya tangisan yang terdengar pilu siapapun yang mendengarnya.

☘️☘️☘️☘️☘️

Leonard pergi meninggalkan Mansion dengan perasaan antara kesal dan juga rasa bersalah pada Kanaya.

Leo memutuskan untuk kembali ke kantor dengan penuh kekesalan ia memasuki ruang kerjanya.

Kedatangan Leo di ketahui Alan dan tanpa bertanya dahulu ia memasuki ruang kerja Leo

" Anda kembali lagi Tuan Muda? Bagaimana keadaan Nona?" tanya Alan setelah ia berteman dengan Kanaya ia merasa ikut bertanggung jawab atas nasib gadis itu.

" Kacau Al, cepat kau cari dimana keberadaan Yola, semua masalah ini bisa membuatku gila lama-lama" kesal Leo

" Memangnya ada masalah apa lagi Tuan Muda? Maaf jika saya banyak bertanya "

" Sudahlah, kau jangan ikut pusing karena masalahku, oh ya bagaimana? apa kau sudah bicara dengan pihak kampus tentang Kanaya?"

" Sudah Tuan Muda, besok Rektor dan Dosen akan meminta maaf pada Nona atas kesalahan mereka pada Nona "

" Bagus, tinggal giliranku mengurus sisanya besok " tukas Leo dengan senyum tipis penuh arti.

Di tempat lain di kediaman Dinata tengah di buat gaduh dengan kepulangan Yola, Yola berhasil melarikan diri dari rumah bordil dengan bantuan tamu yang tergila-gila pada dirinya dan mau membantu Yola untuk bisa keluar dari rumah Mamih Ella.

Yola kembali dengan tubuh penuh luka -luka dan juga lebam di sekujur tubuhnya membuat Irma menangis histeris, Hadi tak habis pikir bagaimana Yola bisa mendapatkan begitu banyak luka seperti itu.

Yola mengaku jika dirinya di tipu oleh pacarnya, juga di paksa untuk menjual diri selama ia menghilang beberapa bulan ini, itu sebabnya ia tak bisa memberi kabar ataupun menghubungi Irma dan Hadi.

Irma semakin sedih dan begitu terpukul mendengar pengakuan sang putri ia menangis dan memeluk Yola dengan perasaan hancur melihat keadaan putri yang ia sayangi kembali dengan penuh luka.

" Sebaiknya kita lapor polisi Bu, ini sudah termasuk perbuatan kriminal dan juga perdagangan wanita , dan juga penyiksaan kita tak boleh membiarkan laki-laki biadab itu bebas begitu saja" ucap Hadi bermaksud untuk pergi ke kantor polisi namun langkahnya segera di hentikan Yola, ia tak ingin jika sampai berurusan dengan polisi pasti akan berakhir dengan sia-sia karena Damar bukanlah orang biasa.

" Tidak...Ayah, jangan lakukan itu Yola mohon biarkan, masalah ini sampai disini saja , biarkan dia menerima hukuman dari Tuhan saja, Yola tak ingin berurusan lagi dengannya Yah, Yola mohon ...Yola sangat takut bertemu lagi dengannya" cegah Yola.

" Tapi nak, apa yang Ayahmu katakan itu ada benarnya, kita tak boleh diam saja, Ibu juga tidak terima kau sampai seperti ini dia harus di hukum" timpah Irma.

" Bu, Yola mohon pengertian kalian ,Yola hanya ingin hidup tenang, tanpa melihat ataupun bertemu lagi dengan pria itu Yola mohon ...tolong ...bantu Yola untuk bisa keluar dari masalah ini Ayah, Ibu....Yola mohon... cukup sampai kalian saja yang tahu jangan sampai orang lain tahu atau masalahnya akan panjang , Yola malu Bu...jika sampai orang tahu apa yang terjadi dengan Yola..."

Yola memohon dengan berbagai alasan ia tak ingin kedua orang tuanya tahu apa yang sebenarnya terjadi, baginya biarlah semuanya berlalu begitu saja sebagai masa lalu tanpa harus di ketahui ia akan mengubur semuanya dan mulai awal baru kehidupannya.

Hadi dan Irma yang mendengar perkataan Yola yang ada benarnya itu pun akhirnya menuruti keinginan Yola untuk tidak melaporkan pada polisi.

" Ya sudah, Bu sebaiknya bawa Yola ke kamar dan obati luka-lukanya, biar Ayah telpon Dokter untuk memastikan tidak ada luka dalam " titah Hadi.

" Baik Yah, Yola ayo kita ke kamarmu nak"

" Ya Bu, eh... tunggu dulu Bu, dimana Kak Arga dan Naya? Biasanya jam segini mereka ada di rumah " tanya Yola yang merasa ada yang kurang di rumah .

Hadi dan Irma saling menatap satu sama lain, Yola menatap kedua orang tuanya yang diam dengan pertanyaannya bukannya menjawab pasti ada sesuatu yang terjadi.

" Bu, Ayah kenapa kalian diam ?" semuanya baik-baik saja kan?" Yola mulai merasa cemas.

" Jangan berpikiran macam-macam, Kakakmu Arga saat ini ia sedang di tugaskan keluar kota ia mendapat pekerjaan yang bagus dia diangkat menjadi manager di perusahaan yang cukup besar, sementara Naya adikmu dia...dia..." Irma berhenti berbicara takutnya Yola akan marah ataupun kecewa dengan kondisi Kanaya saat ini.

" Naya kenapa Bu? dia baik-baik saja kan? kenapa Ibu diam?" Yola menatap Irma dengan cemas.

" Adikmu baik-baik saja, Yola hanya saja..." Hadi pun tak bisa melanjutkan jawabannya ia seolah tidak bisa menjawab pertanyaan Yola ringan tapi berat untuk di jawab.

" Naya, sudah menikah Yola" ucap Irma.

Yola membelalakkan matanya tak percaya dengan pendengarannya ia menatap Ayah dan Ibunya dengan beribu macam pertanyaan di benaknya.

" Menikah??? Yah...Ibu... bagaimana bisa Naya menikah? Dia masih kecil Naya masih kuliah, lalu bagaimana dengan mimpinya juga cita-citanya selama ini ?" Yola tak habis pikir bagaimana bisa adiknya menikah dengan tiba-tiba.

" Semua terjadi dengan begitu saja Yola, adikku menikah dengan pria yang baik doakan saja mereka bisa hidup bahagia selamanya" ucap Hadi penuh dengan harapan dan doanya untuk Kanaya

" Tapi Yah, siapa laki-laki itu? Kapan mereka menikah? Ayah dan Ibu kenal dengan keluarganya?" Yola penasaran namun juga cemas dengan keadaan sang adik.

" Dia dari keluarga baik-baik Yola, mereka baru saja menikah dua hari yang lalu" ucap Irma.

" Ya Tuhan, Naya kenapa kau malah mendadak menikah " lirih Yola.