NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:74.6k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30-Amplop Coklat

Lagi dan lagi ketukan pintu rumah Arka kembali terdengar. Namun, ketukan tersebut diiringi dengan ucapan salam yang membuat Arka berdiri dan membuka pintu.

“Permisi.”

“Atas nama Pak Arka?”

Aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Rasa begitu malas menjawab pertanyaan sang kurir.

“Silahkan tanda tangan disini Pak.” Selesai menandatangani sang kurir langsung memberikan paket yang membuat Arka penasaran.

Setelah Rani mengatakan terkena PHK ia tak pernah berbelanja di online lagi. Ia terduduk di samping Bu Sandra yang juga penasaran dengan paket yang berikan sih kurir.

“Ayo cepat buka Mama nggak sabar ni!”

Arka pun langsung membuka paket tersebut yang masih dilindungi di bubble wrap itu. Saat paket di buka kening Bu Sandra dan juga Arka mengkerut karena bingung.

Saat amplop di buka alangkah terkejutnya mereka karena ternyata amplop tersebut berisi gugatan perceraian dari Rani. Arka terdiam dengan pandangan kosong lagi dan lagi ia tak menyangka bahwa Rani akan bertindak sejauh ini.

“Nggak. Nggak mungkin Rani menceraikan aku!” Teriak Arka frustasi.

Ia menarik rambutnya dengan kasar, Arka tak menyangka bahwa rumah tangga akan berakhir di meja pengadilan.

“Aku harus menemukan Rani!”

“Iya Ka, Mama setuju. Kalian nggak boleh cerai!”

Arka pun segera berjalan ke garasi dan mengeluarkan motor butut tapi si kuda besi tampak tak mau hidup.

Siska tertawa melihat kesusahan yang dirasakan Arka. “Hahaha, kasihan banget kamu Mas! Sudah diceraikan Mbak Rani eh sekarang hutang banyak. Huuu kasihan.”

Raut Arka tampak kesal bercampur malu karena ucapan Siska. Saat mereka lagi tegang-tegangnya masuk sebuah sepeda motor ke halaman rumah Arka.

“Orderan atas nama Mbak Siska?”

“Iya Mas.” Siska mengeluarkan uang dari saku dasternya dan memberikan ke mamang kurir.

“Kembalinya ambil saja Mas!’

“Alhamdulillah terimakasih Mbak, mari,” ucap Mamang Kurir berlalu pergi dengan senyuman senang.

“Banyak uang kau Sis? Bagi Mas uang Sis mulut udah masam banget.”

Siska yang ingin melangkah kembali ke dalam rumah pun berhenti seketika dan langsung menatap Arka.

“Kerja memang kau pikir cari duit gampang ha?!”

“Dasar mokondo!”

“Dasar pelit, istri yang nggak berguna.”

Aku berjalan masuk ke dalam rumah, perut ini terasa perih karena belum diisi makanan sedikitpun. Saat aku membuka tudung saji tak ada apapun yang bisa di makan, aku mendengus kesal dan melangkah ke kamar Siska dan mengetuknya.

Tapi tak ada sahutan apa pun, bahkan ketukanku berubah menjadi gedoran tapi Siska tampaknya tak beranjak sedikitpun.

Aku kembali ke dalam kamar dan menangis meratapi nasib kami yang nelangsa ini. Andai aku tak menyia-nyiakan Rani tak mungkin nasib kami seperti ini.

“Rani, hiks, hiks… Maafkan aku.”

“Aku memang lelaki yang bodoh, yang tak bersyukur sedikitpun. Aku berjanji akan berubah Ran, Mas janji,” gumamku sendiri di dalam kamar berbalut sepi.

Sekarang baru aku tahu bahwa kehadiran Rani begitu penting di hidupku dan juga keluargaku.

“Aku harus mencari Rani, aku akan melakukan apa pun asal dia kembali bersamaku. Tapi, harus kemana aku mencarinya? Dira pasti tahu keberadaan Rani.”

Segeralah aku ambil ponsel yang terletak di atas kasur dan mencari kontak bernama Dira.

“Lah profil Dira kok nggak ada? Apa jangan-jangan aku kena blok? Sial!”

Aku meringkuk di atas ranjang sambil membenamkan wajahku kehidupan yang aku jalani sekarang seakan kembali saat Rani belum hadir di keluarga kami. Hingga terdengar suara ketukan pintu kamarku. Aku berjalan gontai ke arah pintu entah siapa yang menganggu.

Ceklek…

Saat pintu terbuka tampak adikku Dina terdiam dengan wajah yang menunduk melihatnya seperti ini aku merasa amat sakit. Sekarang saja tubuhnya sudah mengurus tak seperti kemarin.

“Ada apa Din?” Tanyaku penasaran. Sejak hari di mana Dina ketahuan hamil kami semua tak ada menegurnya sedikitpun.

“M-makan sudah siap Mas,” ujarnya yang mampu membuatku terdiam.

“Maksudnya?”

“Aku tadi sudah masak untuk makan kita Mas.”

Aku pun melangkah ke meja makan dan membuka tudung saji yang telah terisi dengan lauk pauk seadanya. Hanya ada nasi putih, tempe dan juga tumis kangkung.

“Dapat uang dari kau membeli ini semua?”

“Selama ini aku menabung dari uang pemberian Mbak Rani, Mas.”

“Uang?”

Terdengar ucapan dari arah belakang kami. Tampak Mama sedang berjalan ke meja makan.

Mama pun langsung mengambil piring dan makan dengan lahap, aku pun langsung mengambil nasi dan juga lauk. Rasanya air mata ku ingin mengalir karena hari ini perutku bisa mendapatkan makanan. Dina pun duduk dan makan dalam diam.

Semua makanan yang Dina masak tadi sudah habis tak tersisa, makanan sungguh nikmat. Aku mengelus perutku yang terasa kenyang ini. Pikiran ku sedikit terbuka karena sudah makan, andai saja ada rokok pasti akan tambah terbuka.

“Cepat berikan uang yang kau punyai Dina. Mama lagi butuh,” ujar Mama dengan gampang.

Dina langsung menatap wajah Ibunya dengan kesal. “Nggak. Pasti uang yang itu hanya di gunakan untuk judi!” tolak Dina.

“Nggak usah melawan cepat berikan jadi anak cuman nyusahin aja!”

“Cukup ya Ma! Tobat Ma! Apa Mama nggak merasa semua permasalahan yang terjadi di rumah ini karena kita sudah dzolim kepada Mbak Rani,” terang Dina. Setelah permasalahan yang menimpa dirinya, ia pun sadar selama ini hanya memanfaatkan Rani demi kepentingannya. Padahal kakak iparnya selalu baik dan menuruti semua tapi dengan mudahnya ia menyia-nyiakan.

“Udahlah kau nggak usah ngajarin aku! Sini cepat berikan uangnya kalau tidak lebih baik kau pergi saja dari rumah ini,” bentak Bu Sandra keras.

Dina pun berdiri dan mengusap sudut matanya. Ia pun melangkah tanpa mengatakan apapun.

Kelapaku kembali berdenyut karena teriakan Mama.

Aku menatap langit-langit kamar yang tampak mengelupas. Pikiran ku menerawang jauh mengingat perjalanan rumah tangga kami yang penuh dengan canda dan tawa. Rumah yang selalu di penuhi tawa bahagia membuatku kembali mengenaknya.

Andai waktu bisa di putar aku ini kembali ke saat-saat itu, saat Rani masih di dekapan ku. Saat Rani masih menuruti semua keinginanku. Selalu mengutamakan keluargaku.

Tapi sekarang, Rani pergi karena kesalahanku. “Ini semua salah Siska! Dasar wanita jalang!”

Aku pun turun dari ranjang dan melangkah ke kamar Siska dengan langkah kasar. Aku ingin melampiaskan kekesalan ini kepadanya.

Tak akan aku biarkan ia hidup tenang karena sudah menghancurkan rumah tanggaku ini. Sungguh aku sangat menyesal karena menikah dengan jalang sialan itu. Ingin sekali ku lenyapkan ia dari muka bumi ini. Ku gedor pintu kamar Siska dengan kerasa, tapi tak ada sedikitpun sahutan darinya. Saat aku membuka knop pintu tampak kamar ini tak terkunci.

Aku pun langsung masuk dan terdiam saat tak aku temui keberadaan Siska. Segeralah aku masuk dan tak menemui lagi koper Siska di sudut kamar.

“Sialan!”

Bersambung...

Next?

1
Rehaan Aamir
Novel apa She Nhe AMBURADUUUUULLLL Amaaatt Jln Crt Nya🤔🤔🤔🤔
Rehaan Aamir
Pusiiiiiiinggg Bacanya....Sebenarnya Yg Monolog Itu Siapa She....Kadang Rani Kadang Mertuanya....
ArlettaByanca
Suka merasa aneh seolah paket lengkap aja laki2 ga kerja/ga jelas kerjanya berikut tukang selingkuh....
Lucy
penyesalan Arka hanya sebatas ujung kuku... kok gak kapok sih?
Alfin
Luar biasa
Anhy Salewa
jual saja ibu sandra d kandang buaya biar mampus nih tuir
Anhy Salewa
bu sandra sadar diri napa udh tuir
Anhy Salewa
hahhahhha
Anhy Salewa
bosan ceritax kpn kelar tdk ada kemajuan cuma muter"
Anhy Salewa
nyonya Arka kerre Mokondo mkn tuh siska bikin aebel aja
Anhy Salewa
hahhahha ambil tuh mokondo
Anhy Salewa
ceraikan saja Rani juga suka
Anhy Salewa
astaga itu parahx menikah sama penagngguran
Anhy Salewa
dsar bnalu
Lina mfkr
/Kiss/
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!