NovelToon NovelToon
ALANA

ALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hardiantomy Corro

perjalanan cinta gadis kembar.
Alana dan Arion teman masa kecil,tiba-tiba Arion melamarnya namun menikah dengan Aluna.
kok bisa?
Alana harus membatalkan pernikahannya sebab saudari kembarnya Aluna ternyata diam-diam mencintai Arion calon suami Alana.
Alana tidak sedih justru bahagia sebab cita-citanya menjadi wanita karir akan terwujud dan kebahagian Aluna kebahagiannya juga,namun kebahagian itu hanya sementara sebab Alana bertemu dengan Angkasa yang tiba-tiba melamarnya.
tidak mau gagal lagi dalam percintaan,Alana menolak lamaran Angkasa dan memilih berkarir.
tapi Angkasa dengan berbagai cara meluluhkan hati Alana."Baiklah bila kamu tidak mau menikah dengan ku,aku akan menjadi duri dalam rumah tangga saudari mu,bagaimana?",ucap Angkasa,Alana nampak berpikir.
Akankah Alana menerimanya?
dan siapa Angkasa ini?,bagaimana juga kehidupan Aluna?,
Penasaran?,ikuti kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hardiantomy Corro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi untuk selamanya.

Alana keluar dari ruang rawat Angkasa,"Ana?",sapa Erlin.

"Dokter Erlin",ucap Ana.

"Kenapa diluar?",tanya Mario.

"Aku mau cari sarapan",ucap Alana,Mario dan Erlin mengangguk.

"Aku pergi dulu,chef,Dokter",ucap Ana sambil tersenyum.

"Bukannya sarapan sudah disiapkan rumah sakit?",tanya Mario,Erlin menaikan kedua bahunya.

Di dalam ruang rawat.

Masih terjadi adu mulut,"Kenapa Mama menyalahkan Ana?,dia juga korban ma",ucap Angkasa tak habis fikir dengan Mamanya.

"Mama kesal Angkasa,mama hanya meluapkan rasa sesak,mama takut kehilanganmu",ucap Mama Angkasa.

"Tapi tidak dengan menyalahkannya,semua ini terjadi karena Angkasa,Angkasa yang sudah menarik dia dikehidupan dan masalah keluarga kita",ucap Angkasa,Mama Angkasa hanya diam.

"Salahkan Angkasa saja ma,apa mama tidak memikirkan bagaimana Ana melewati hari ini dalam kondisi hamil?,pikirkan juga calon cucu mama",ucap Angkasa,Mama Angkasa hanya terdiam.

Mario dan Erlin masih saling pandang mendengar perdebatan Mama dan Angkasa,Erlin dan Mario masuk kedalam ruangan.

"Sudah sadar",tanya Erlin.

"Kak tolong cari Ana,dia sedang tidak baik-baik saja",ucap Angkasa tanpa basa-basi.

"Ana?,tadi dia keluar mau beli sarapan katanya",ucap Mario.

Angkasa berpikir sejenak,"Aku akan menyusulnya",ucap Angkasa mencabut jarum infus ditangannya,membuat Mama Angkasa dan Erlin panik.

"Ada apa sebenarnya?,kamu baru sadar bukan?",ucap Erlin mencegah Angkasa untuk keluar,Angkasa mendorong Erlin.

"Kamu perlu istirahat dulu",ucap Mario menahan,namun Angkasa tak menggubris.

"Angkasa!!",bentak Erlin.

"Tanya dengan mama,apa yang dia lakukan",ucap Angkasa,kemudian keluar dari kamar rawatnya.

Erlin menatap Mama Angkasa.

"Ma",lirih Erlin.

"Mama hanya khawatir dengan Angkasa dan karena emosi membentak Ana,juga menyuruhnya pergi",jujur Mama Angkasa merasa bersalah.

Angkasa keluar dari ruangan mencari Alana dengan kondisi bahu masih diperban,sedangkan Alana sendiri tengah menyendiri ditaman rumah sakit,"Apa aku benar-benar penyebab celaka?",gumam Alana.

"Apa nama ku pembawa sial?",tanya Alana kepada diri sendiri.

Tiba-tiba perutnya sakit",Akkhh,kenapa perut ku sakit",gumam Alana memegang perutnya,dia berjalan tertatih berharap ada orang yang membantunya.

Alana menahan rasa sakit,"Tolong",ucap Alana dengan menahan rasa sakit yang teramat dibagian perut bawah.

"Ada apa nona?",tanya seorang ibu-ibu.

"Perutku sakit",ucap Alana,Setelah itu Alana tak mengingat apa-apa,hitam dan gelap,itu yang dirasakan,Alana dibawa keruang tindakan sebab pendarahan hebat,mungkin karena lelah,dan stress berat.

Alana membuka matanya,"Sudah bangun cucu kakek?",tanya Kakek Alana.

"Kakek,nenek",ucap Alana memeluk kedua orang yang sangat Alana sayangi.

"Ana rindu",lirih Alana.

"Kami juga merindukanmu sayang",ucap Kakek dan Nenek bersamaan.

"Mau jalan-jalan?",tanya Kakek.

Alana mengangguk cepat,rasa bahagia ini datang lagi,"Jangan tinggalkan Ana lagi kek,nek",ucap Alana menggandeng kedya orang kesayangan.

"Tidak akan sayang,kami berdua selalu ada untuk mu",ucap Kakek,mengikuti jalan setapak.

Didunia nyata para Dokter tengah berusaha menghentikan pendarahan Alana untuk menyelamatkan nyawanya,"Dimana walinya?",tanya Dokter.

"Saya tidak tau Dok",ucap Suster.

Ditaman bunga yang sangat indah,tak ada sampah atau debu hanya hamparan bunga tulip serta mawar terhampar luas saat mata memandang.

"Kakek dan nenek tinggal disini?",tanya Alana,Nenek dan kakek mengangguk sambil tersenyum.

"Alana boleh tinggal disini juga?",tanya Alana.

"Belum boleh sayang",ucap Kakek.

"Kenapa?,Ana senang disini",ucap Alana sedih.

"Apa kamu tidak kasihan dengan Luna?,bagaimana dia menjalani hidupnya bila tidak ada dirimu?",tanya Nenek.

"Masih ada ayah dan ibu",ucap Alana.

"Suamimu?",tanya Kakek,Alan berpikir namun terdengar suara memanggilnya,Kakek dan Nenek tidak ada disampingnya,Alana mencari mereka hingga dia terjatuh,saat yang bersamaan dia membuka matanya"Ana,kamu baik-baik saja?,kamu sudah sadar?",tanya Angkasa bertubi,Alana hanya menatap wajah Angkasa.

"Anak ku?",lirih Alana,tersadar bila tadi dia merasakan sakit yang teramat.Angkasa terdiam.

"Tenang dulu sayang,istirahat dulu ya",ucap Ibu Arumi.

"Ibu Anak ku bagaimana?",tanya Alana sambil mengusap perutnya,Ibu hanya meneteskan airmata.

"Ayah,dia masih ada kan?",tanya Alana kepada Ayah Hendra,suara Ayah Hendra pun tercekat.

"Luna beritahu aku?,anak ku masih ada kan?",tanya Alana semakin kalut karena kedua orang tuanya hanya diam saja.

"Ana dengarkan Aku,pulihkan dulu kesehatanmu oke,aku akan menemanimu tidur",ucap Aluna membujuk Alana akan mendekati Alana.

"Tidak",teriak Ana,"Aku hanya ingin anak ku?",ucap Alana dengan airmata yang terus mengalir dipipinya.

"Apa dia meninggalkanku?",tanya Alana,memandang semua orang yang ada diruangan tersebut.

Semua terdiam,"Ana,kita masih bisa mempunyainya lagi",ucap Angkasa menenangkan,Alana menatap Angkasa lalu tertawa

"Haaahahahaha",kemudian menangis,"Aku penyebab orang terluka,hingga anak ku sendiri tak mau hidup diperutku",ucap Alana kemudian menangis.

"Ana tidak sayang,jangan menyalahkan dirimu sendiri",ucap Ibu Arumi memeluk putrinya dengan tangisan yang tak bisa ditahan lagi.

"Ini salahku ibu,ini semua salah ku,huhuhuhu",ucap Alana menangis.

"Tidak sayang,bukan nak,ini takdir bukan salahmu",ucap Ibu memeluk erat putrinya berharap bisa mengurangi rasa sakitnya.

"Ana ingin ikut kakek dan nenek saja,Ana ingin bersama anak Ana",ucap Alana.

"Tsssuut,jangan berkata seperti itu,ini semua takdir nak",ucap Ibu Arumi mengusap surai anak bungsunya.Semua orang yang disana merasa iba dengan kondisi Alana namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Ana ingin tidur ibu,Ana lelah,Ana capek",lirih Alana,Ibu Arumi mengangguk.

Semua yang ada disana sangat bersedih terlebih lagi Angkasa,puncak dari kesalahan ini adalah dia,dia yang sudah merusak kebahagian hidup Ana,"Maaf Ana,maafkan aku,aku berjanji akan membahagiakanmu setelah ini",batin Angkasa menatap Alana yang tertidur dalam pelukan ibu Arumi.

Setelah itu Alana tertidur pulas sekali,"Biarkan dia istirahat dulu,biarkan kami yang menunggu,bukankah nak Angkasa memerlukan istirahat juga",ucap Ayah Hendra.

"Aku akan istirahat disini",ucap Angkasa.

"Tolong untuk sementara biarkan putriku tenang dulu,beri dia waktu untuk sendiri tanpa melihatmu,bisa tinggalkan kami",ucap Ibu Arumi kepada Angkasa,ibu mana yang tak sakit melihat kondisi putri kandungnya seperti ini karena lelaki didepannya.

Angkasa terdiam,"Iya Angkasa,Ana tidak akan kemana-mana,kita keruangan rawatmu dulu,kamu juga harus pulih dulu sebelum menjaga Ana",bujuk Mario,Angkasa segera keluar dari kamar rawat Alana,Mario mengikutinya.

Keesokan harinya.

Alana sudah bisa tersenyum menatap Ayah dan Ibu,"Luna mana yah?",tanya Alana.

"Luna tidak bisa kesini sebab baby Koa dari kemarin sudah ditinggal-tinggal terus",ucap Ayah Hendra sambil menyuapi putrinya,Alana mengerutkan dahi.

"Siapa baby Koa?",Tanya Alana,Ibu Arumi menyadari ada yang aneh dengan Alana.

"Anak Luna dan Arion",ujar Ayah Hendra tetap menyuapi putrinya.

"Luna sudah menikah?",tanya Alana,Ibu Arumi mendekati putrinya.

"Kamu tidak ingat?",tanya Ibu Arumi penasaran.

Alana menggeleng,Ibu Arumi menutup mulutnya,"Ayah cepat panggil Dokter",ucap Ibu Arumi,Ayah Hendra segera memanggil Dokter.

1
Dinar David Nayandra
emaknya angkasa parah bgt ngomongnya bikin Alana nangis
Rahma Purba
lagi seru tor,,, lanjut
Rahma Purba
lanjut tor,,,,
Hardiantomy Corro
bagaimana?,bagaimana?/Smile//Grin/
Rahma Purba
walah,,, walah tor,,,,
Rahma Purba
lagi seru cerita ny,kok berhenti
Hardiantomy Corro
terkendala oleh sinyal🙏
459459459459459459459459459
kok jarang up tor?lagisibuk kah?
459459459459459459459459459
tor ni up nya berapa kali sehari?
459459459459459459459459459
sangat bagus ni karya
459459459459459459459459459: sama2 tor
Hardiantomy Corro: terimakasih/Smile/
total 2 replies
459459459459459459459459459
toor ni up epnya setiap hari atau gimana?
459459459459459459459459459
semangat tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!