Istri Pengganti Mr. Ken

"Sa," panggil Ken dari dalam.

"Sebentar, Ma. Ken panggil aku," ucap Sandra yang langsung meninggalkan Angel sendiri.

"Si*l! Masa 500 juta aja, mana cukup!" gumam dalam hati Angel.

"Apa?" Tanya Sandra saat sudah menutup pintu kamarnya.

"Lama banget sih, si nenek tua ngapain lama banget disini?" kesal Ken yang tidak bisa berduaan dengan Sandra.

"Minta duit, apa lagi?" jawab Sandra.

"Buat apa?" tanya Ken.

"Bilangnya sih, buat pengobatan Clara. Tapi aku rasa itu hanya alasannya aja." jawab Sandra.

"Berapa?" Tanya Ken.

"2M" jawab Sandra.

"Sebanyak itu? Apakah kritis kondisinya?" Tanya Ken.

"Entahlah, tapi aku bilang kamu pelit hanya kasih yang bulanan aja. Dengan bukti hari ini di temenin belanja dan kamu yang bayar. Di tambah lagi aku masih harus kerja untuk memanjakan diriku sendiri," jawab Sandra.

"Tega, Sayang ngatain suamimu ini pelit?" cemberut Ken.

"Pura pura doang, aku ga mau dia minta seenaknya aja bakal ketagihan nantinya, aku jamin itu," ucap Sandra yang memeluk Ken.

"Jangan menggodaku, Sayang," ucap Ken.

Langsung Sandra melepaskan pelukannya tapi di tahan oleh Ken. Di ciumnya Sandra dengan mesra dan hangat walau cuma sebentar. Mengingat masih ada gangguan diantara mereka.

"Apa maumu?" Tanya Ken.

"Aku mau dia menyesal telah meminta bantuan padaku," ucap Sandra dengan senyum devilnya.

"Mama mau ngomong langsung sama kamu Ken, temui dia. Aku minta jangan mudah terbujuk olehnya, aku akan diam saja di sana," pintanya.

"Ok, aku ikuti maumu, Sayang. Jatah double sebagai gantinya" ucap Ken menggoda Sandra dengan meniupkan telinga Sandra.

"Baju, Ken!" ingatkan Sandra.

"Ups! Lupa Sayang," ucap Ken yang langsung berbalik ke arah Sandra.

"Ada apa, Ma? Katanya mau ngomong sama aku?" Tanya Ken yang sudah duduk di sana.

"Mama mau minta tolong, Tuan Ken. Butuh uang buat pengobatan Clara," ucap Angel yang pura pura sendu di wajahnya.

"Berapa , Ma? Sakit apa Clara?" Tanya Ken.

"2M, sakit bagian perutnya tapi belum di temukan penyakitnya secara jelas, maka dari itu harus di persiapkan dananya. Karena selalu mengeluh sakit dan tidak tahan oleh Clara, Mama tidak tega minta sama Papa karena usahanya sedang mulai lagi," ucap Angel.

"Aku bisa kasih, Ma. Tapi aku punya syarat," ucap Ken.

Sandra hanya jadi pendengar setia saja disana, menonton akting apik suaminya yang akan menganiaya Angel. Pasti bakal seru.

"Syarat? Apa itu?" Kaget Angel dibuatnya, tidak menyangka jika menantunya ini benar benar pebisnis yang tidak mau rugi, sangat perhitungan dan pelit seperti kata Sandra.

"Ada 3, Ma. Karena uang segitu sangatlah banyak bagiku," ucap Ken.

Dalam hatinya sangat gembira dapet peran yang mengerjai mertuanya sendiri, apalagi permintaan istrinya langsung.

Angel menunggu kata kata selanjutnya dari Ken, sudah gugup dan resah.

"Aku tidak meminta ganti asal memenuhi 3 persyaratan dari ku. Satu, dalam waktu satu bulan Mama bersedia menjadi art disini cukup seminggu dua kali sabtu dan minggu saja. Saat kami di sini, untuk segala kebutuhan kami tentunya. Dua, selama menjadi art jika di ketahui menyakiti atau mengatakan hal yang kasar kepada Sandra akan dikenakan hukum tampar sebanyak 2 x lipat dari itu. Tiga, bekerja selama 2 x 24 jam selama seminggu dalam kurun waktu 1 bulan. Harus bersih, dan memuaskan hasil kerjanya," ucap Ken.

"Keren juga, Ken. Bisa bisanya ide itu muncul," ucap dalam hati Sandra puji Ken kagum.

Angel berfikir dan tentunya itu hal yang sangat sulit. Jadi art di rumah menantunya sendiri, terlebih tidak boleh kasar dan tetap sopan.

"Pikirkanlah, Ma. Aku kasih waktu 1 x 24 jam, jika lewat dari itu. Aku anggap tidak bersedia," lanjut Ken yang sudah tahu melihat wajah Angel di depannya sangat terkejut dan tampak tidak suka.

"I-iya, Tuan," jawab terbata Angel.

"Aku masuk, Ma. Aku lelah bekerja. Maaf tidak bisa menemani disini," pamitnya.

"Sa, bantu aku," pinta Ken.

Angel masih terbengong duduk disana padahal waktu sudah larut juga. Sandra membawa Ken masuk kembali ke kamarnya dan langsung mengunci pintu oleh Ken.

"Cium aku sebagai bonus," pinta Ken.

"Ga mau banget rugi," oceh Sandra.

Cup!

Pipi Ken sudah di cium Sandra tapi saat Sandra turunkan wajahnya ternyata sudah di tahan oleh tangan Ken dan bibir keduanya sudah saling menyatu. Menikmati ciuman yang semakin dalam dan tangan Ken sudah tidak bisa di kondisikan yang berada di tubuh Sandra.

Terpaksa Sandra harus menggigit bibir bawah Ken untuk menyudahi aksinya itu, bisa bisa keblablasan menikmatinya.

"Auwww! Sakit tau," ucap Ken memegang bibirnya.

"Tunggu, ga banget sabar," oceh Sandra.

"Abis udah jadi candu, halal lagi," balas Ken.

"Makasih udah mau bantu balaskan kepada mereka," ucap Sandra bersungguh sungguh.

"Iya, aku pastikan mereka akan menyesal dengan menerima itu. Ini hanya awalnya saja, belum sampe klimaks," ucap Ken.

"Sana gih, usir cepat nenek tua. Aku udah ga tahan ingin di belai di bagian bawahku ini," ucap Ken yang menunjuk bagian bawahnya sudah sangat tegang.

"Kebiasaan, ga bisa liat kondisi!" omel Sandra.

"Hanya kamu, Sayang!" bisik Ken di telinga Sandra.

Sandra kembali keruangan tamu untuk duduk bersama Angel.

"Mama mau nginap disini atau-" ucap Sandra terputus.

"Pulang saja, Sa. Nanti Mama kabari ya keputusannya," jawab Angel.

"Apa Papa tahu, Ma?" Tanya Sandra.

"Belum, kasihan Papa usahanya baru berkembang jika di libatkan dengan masalah ini pasti bisa hancur perusahaannya. Biar Mama yang cari jalan keluarnya," ucap Angel bohong lagi.

"Mama pamit, Sa." lanjutnya.

"Ya, Ma. Maaf tidak bisa mengantar ke bawah takut dia mencariku," ucap Sandra beralasan.

"Iya, ga papa," jawab Angel.

Setelah di tutup pintu apartementnya itu, merasa lega Sandra melewati drama ini.

"Sudah pulang, Sayang?" Tanya Ken saat Sandra masuk ke kamarnya.

"Iya, udah," ucap Sandra yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Jangan lama mandinya, aku udah butuh belaianmu Sayang," pintanya.

"Kebiasaan," ucapnya yang langsung menutup pintu kamar mandi.

*

Esok harinya di rumah Jordan, di ruang makan Angel bersama Clara saja. Karena Jordan sibuk pagi pagi sudah pergi berangkat ke perusahaannya.

"Gimana Ma? Dapat uangnya?" Tanya Clara.

"Belum," jawab Angel kesal.

"Kok kesel, Ma. Ini kah demi aku bisa membalas William yang jahat padaku, Ma. Mama ga may berkorban demiku? Anak Mama satu satunya?" rengeknya.

"Bukan gitu, La. Mama takut Papa tahu ini. Apa lagi Ken yang bilang, habislah kita," ucap Angel.

Kemudian Angel menceritakan semuanya pada Clara terdapat kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Untuk memuluskan rencana itu sudah terjadi banyak kebohongan disana. Di tambah syarat yang menurut Angel itu sangat sulit di lakukannya, tidak pernah menyentuh dapur atau peralatan pembersih ruangan atau sebagainya. Karena semuanya di lakukan artnya.

"Apa! Mama bohong aku sakit!"teriak Clara.

"Jangan teriak, La. Mama masih bisa denger!" marah Angel.

...****************...

Tinggalkan jejak kalian di sini sayang kuh.😘