perjalanan cinta gadis kembar.
Alana dan Arion teman masa kecil,tiba-tiba Arion melamarnya namun menikah dengan Aluna.
kok bisa?
Alana harus membatalkan pernikahannya sebab saudari kembarnya Aluna ternyata diam-diam mencintai Arion calon suami Alana.
Alana tidak sedih justru bahagia sebab cita-citanya menjadi wanita karir akan terwujud dan kebahagian Aluna kebahagiannya juga,namun kebahagian itu hanya sementara sebab Alana bertemu dengan Angkasa yang tiba-tiba melamarnya.
tidak mau gagal lagi dalam percintaan,Alana menolak lamaran Angkasa dan memilih berkarir.
tapi Angkasa dengan berbagai cara meluluhkan hati Alana."Baiklah bila kamu tidak mau menikah dengan ku,aku akan menjadi duri dalam rumah tangga saudari mu,bagaimana?",ucap Angkasa,Alana nampak berpikir.
Akankah Alana menerimanya?
dan siapa Angkasa ini?,bagaimana juga kehidupan Aluna?,
Penasaran?,ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hardiantomy Corro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jadilah istri ku.
Satu tahun lima bulan kemudian.
"Kenapa pesananku belum jadi-jadi?",tanya Alana.
"Hey,nona kamu kira adonan kue,yang tinggal cetak,oven,jadi",ucap Aluna panjang lebar,membuat Ana tertawa,
"Hahaha,aku kira seperti itu",ucap Alana,tiba-tiba sahabat plus kakak iparnya datang,kemudian mencium bibir Aluna sekilas tanpa memperdulikan Alana.
"Makanya nikah,biar tau rasanya jangan yang dielus-elus adonan mulu,",ejek Arion.
Alana menghela nafas.
"Parah nih,aku yang polos ini selalu ternodai dengan kalian berdua",ucap kesal Ana,Aluna dan Arion tertawa bersama melihat kekesalan Ana,Luna dan Arion sebenarnya sengaja menunda memiliki momongan,Aluna ingin memiliki momongan saat Alana sudah mempunyai calon suami,minimal sudah punya calon pacar begitu,kalau Arion asal istrinya bahagia no problem.
"Kapan cuti?",tanya Arion.
"Belum tau,"jawab Alana.
"Apa tidak rindu dengan Twins bakery?",tanya Aluna.Ana menghela nafas
"Rindu sekali,tapi aku juga perlu wawasan agar Twins bakery bisa berkembang lagi,"ujar Ana,Arion dan Luna hanya saking pandang.
"Kalau ada apa-apa hubungi kami",ujar Luna,Alana mengangguk.
Syukurlah sekarang Aluna ceria dan bahagia seperti dirinya,sudah banyak bicara,"Ampuh sekali kado dari ku itu",gumam Ana bangga,Ana memberikan kado dipernikahan Aluna dan Arion berupa foto jadul milik Arion,dengan aksesoris serba pink nya,Luna selalu tersenyum bahkan tertawa bila memandang suaminya sekarang sebab selalu teringat foto jamet Arion.
Alana sekarang ada di negara kanguru,mengambil jurusan master culinary arts and pastry.
Pendidikanya membutuhkan waktu satu setengah sampai dua tahun.
Alana seperti layaknya mahasiswi lainnya menghemat biaya selama tinggal di negri orang,walaupun dia mampu untuk tinggal di apartemen mahal,namun sayang bukan uangnya,jadi Ana tinggal di sebuah apartemen yang lumayan jauh dari universitas lebih murah namun nyaman.
Alana yang terburu-buru berjalan tidak sengaja menyenggol anak kecil,"Scusa(maaf)",ucap Ana dalam bahasa Australia,Gadis kecil tersebut hanya melirik tajam Ana.
"Sei ferito?",tanya Ana,sekilas Gadis kecil itu memandang es krim yang sudah tiduran ditanah.
"Se cammini,usa gli occhi(kalau jalan pakai mata)",ucap Gadis kecil tersebut sinis sambil berlalu pergi,Ana masih memproses apa yang dimaksud anak kecil tadi.
"Kaki mata,kenapa ya?",gumam Ana,berjalan sambil membayangkan.
"Ibu nya kira-kira nyidam apa ya,hingga bisa jadi se jutek itu anaknya",gumam Ana saat mengingat wajah anak kecil tadi.
"Aku harap anak Luna seceria Arion atau seceria aku,bila berwajah dingin,ih,seperti anak kecil tadi dong,kalau anak ku kira-kira seperti apa ya",gumam Alana tersenyum-senyum sendiri.
Disebuah restoran bintang lima,Aurora menemui papa nya,"Ada apa sayang?",tanya Angkasa.
"Tadi ada wanita yang menyenggol es krim ku",adu Aurora.
"Nanti papa akan membelikannya,kalau perlu bersama dengan pabrik nya",bujuk Angkasa.
"Terima kasih papa dan sekalian wanita tadi untuk penjadi pelayan ku,sebab dia berlagak",ucap Aurora dan Angkasa hanya mengangguk.
Angkasa tengah membangun relasi hingga ke negeri kanguru,sambil menghindari ibu nya perihal kapan dia menikah,sejenak Angkasa ingin merelaksasikan otaknya,"Pa,aku ingin memakan kue berbungkus daun pisang yang ada di indonesia",ujar Aurora tiba-tiba,
"Sayang,kita tidak sedang ada di indonesia",jelas Angkasa.
"Maka dari itu,Rora menginginkannya pa",ucap Rora,Angkasa hanya menghela nafas Aurora tumbuh menjadi gadis kecil yang keras kepala juga arogan seperti Angkasa,Aurora terus meminta apa yang dia inginkan,membuat Angkasa yang tak mau ribet selalu menurutinya.
"Papa akan menghubungi teman papa dulu",ucap Angkasa.
Setelah menghubungi,"Kita berangkat sekarang",ucap Angkasa membawa serta Aurora.
Angkasa berada disalah satu universitas tata boga bila di Indonesia,"Aku tunggu disini",ucap Angkasa dalam sambungan telepon.
"Masuk saja bro",ucap Temannya.
Angkasa menghampiri teman nya yang bekerja di universitas tersebut,"Mana putri mu?",tanya Abu kepada Angkasa.
"Dia menunggu di mobil",jawab Angkasa.
"Aku harap dia suka,karena aku pun menyukai kue tradisional ini,ini salah satu buatan anak negri juga,dia sering membuat aneka kue tradisional indonesia,seperti Arem-arem,nagasari,lemper,dan juga klepon",ujar Abu.
Angkasa hanya mengangguk untuk menanggapi.
"Thanks bro",ucap Angkasa.
Saat kembali je mobilnya,Aurora tiba-tiba menunjuk seorang gadis,"Wanita itu pa,yang kemarin menjatuhkan es krim Rora",ucap Rora.
Angkasa menatap wanita yang dimaksud Aurora,"Gadis itu",gumam Angkasa.
Setelah hari itu,Angkasa begitu penasaran dengan Alana,"Cari tau tentang mahasiswi dari indonesia,aku membutuhkan segera",ucap Angkasa berbicara entah dengan siapa.
Tak berselang lama,identitas Alana pun diterima oleh Angkasa,"Akhirnya aku menemukan mu",ucap Angkasa tersenyum misterius.
Alana kembali ke apartemen dengan badan yang terasa lelah,"Semangat Ana,Twins bakery menunggu mu",gumam Ana menyemangati dirinya sendiri.
Hari ini seperti hari keberuntungan Alana,Ana dipanggil oleh salah satu guru favoritenya,"Baik",ujar Ana senang.
Saat diruangan.
"Perkenalkan ini tuan Haryo Angkasa Mataram",ucap Chef Mario.
Ana hanya mengangguk memberi salam,"Beliau ingin merekrutmu untuk bekerja dengan nya,disalah satu restoran terbesar di kota ini",ucap Chef Mario.
"Aku akan membayar penuh,bukan seperti anak magang lainnya,aku tak pernah memilih khusus seperti ini,jadi berbanggalah,restoran ku termasuk sepuluh restoran terbaik dinegara ini,aku pun tak hanya punya restoran namun,sekolah,perusahaan,dan hotel,serta aset yang lainnya karena tak bisa aku sebutkan satu-persatu",ucap Angkasa,Alana mengerutkan dahi,"Sombong",batin Alana,Alana hanya diam.
"Setidaknya untuk pengalamanmu,dan mempraktekan ilmu yang kamu dapat dari sini",ucap Chef Mario menimpali.
"Berapa lama?",tanya Alana,tak ingin gurunya kecewa bukan.
"Kalau bisa selamanya",jawab Angkasa,chef Mario sudah menahan nafasnya.
"Hah",Alana bingung.
"M-maksud Tuan Angkasa,semau mu berapa lama itu,mengingat potensi mu sangat bagus, sayang bila orang lain yang merekrut",ucap Chef Mario,menjelaskan.
"Saya pikir dulu",ucap Alana,ingin rasanya segera pergi dari ruangan itu.
Angkasa tak suka bertele-tele,"Aku bukan hanya merekrut mu menjadi bagian dari restoran bintang lima ku,tapi aku ingin kamu menjadi istri ku",ujar Angkasa.
Chef Mario memegang kepalanya,mendadak pusing,sedang Ana shock,"Ngajak nikah seperti ngajak nonton pasar malam,siapa sih ini orang",batin Alana.
"Jadilah istri ku,berapa gaji yang kamu inginkan akan ku berikan",ujar Angkasa dengan gaya cool nya,Ana menganga,"Apa ini,"batin Ana semakin bingung.
Chef Mario menepuk jidatnya,"Astaga,dia kira cari istri seperti cari pegawai",gumam Chef Mario.
"Bagaimana?,kamu tertarik?",tanya Angkasa kepada Alana.
"Maaf saya tidak berminat,permisi",ucap Alana pergi.
Angkasa mengerutkan dahi saat Ana pergi,kemudian menatap chef Mario,Mario hanya mengangkat kedua bahunya.
