NovelToon NovelToon
Love Me Please

Love Me Please

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Disfungsi Ereksi / trauma masa lalu
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

TAMAT 22 MEI 2024

Teruntuk para ibu tangguh, ingatlah kalian tidak lemah. Kalian manusia luar biasa yang pantas bahagia, novel ini untuk kalian semua.

Seorang wanita muda berusia 21 tahun benama Latica, harus menerima kenyataan pahit saat dia berada di bangku kuliah. Peme*rkosaan yang terjadi kepadanya telah membuntukan segala harapan yang dia miliki.

Derita yang luar biasa itu dapat di hadapinya meski tangis di setiap harinya terus menghampiri kehidupannya. Latica yang pada awalnya menganggap anak dalam perutnya sebagai bencana berubah menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keteguhan yang dia miliki menjadikannya kuat, dan sang anak menjadi kekuatannya. Namun dia tidak percaya akan pria, dia takut sesuatu yang mengerikan itu terulang.

Bagaimana jadinya bila pria dari masa lalunya kembali? Mampukah Latica menerima cinta pria itu?
Bagaimana pula bila Ayah dari Putranya muncul dengan segala ancaman yang dia layangkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Ca? Kamu kenapa?" Wina kebingungan, dia yang mengenal Latica sangat baik tak pernah menyangka bila Latica akan gemetaran setelah di peluknya.

"Sini!" Elvin memeluk Latica, tak di sangka oleh Elvin bila tubuh Latica saat ini bergetar ketakutan. Latica yang biasanya tenang, kini malah memeluk Elvin dan bersembunyi di dadanya.

Senang menjadi sandaran Latica, tapi juga bingung harus berbuat apa, karena Latica malah semakin ketakutan dan air matanya jatuh namun tanpa isak sedikitpun.

"Kamu sebaiknya ke dalam saja, sepertinya Latica tak ingin bertemu." Ucap Elvin, Wina mengangguk dan membawa sang suami masuk kembali ke dalam rumah itu.

"Wanita itu sepertinya sudah gila!" Gertak suami Wina, Wina menatap suaminya judes.

"Kau yang gila! Jangan pernah berani menjelek-jelekan sahabat baik ku!" Gertak Wina berlalu pergi.

'Sial! Kenapa wanita itu ada di rumah ini? Hah, awas saja bila dia berani macam-macam. Tapi sepertinya, tubuhnya masih sama seperti dulu.' Senyum licik terukir di bibir pria itu.

.

.

.

Elvin mengangkat tubuh Latica dan membawa wanita itu kembali masuk ke dalam kamarnya, tatapan Latica nampak kosong namun air matanya terus berjatuhan.

"Ca? Kamu lihat aku sekarang!" Elvin mengarahkan pandangan Latica agar dapat menatapnya.

"Kamu kenapa?" Tanya ulang Elvin, perlahan Latica seolah kembali pada alam sadarnya dia menatap Elvin yang nampak tengah risau kepadanya.

"K-kak Elvin?" Lirih Latica, Elvin menghela nafas dan mengusap air mata yang mengaliri kedua pipi Latica.

"Iya, ini aku. Kenapa kamu seperti ini hem?" Tanya Elvin menggenggam kedua tangan Latica.

"Aku ingin pulang Kak, aku mau pulang!" Latica kembali menangis, bahkan nafasnya kini nampak terengah dan sedikit sesak.

"Ini malam Ca, coba ceritakan pada ku. Apa yang terjadi pada mu Ca?" Elvin menatap raut ketakutan di mata Latica, bahkan kedua tangannya nampak masih gemetar.

"B-besok, aku mau pulang saja Kak." Gumam Latica, Elvin menghela nafas berat.

"Ca, aku gak mungkin biarin kamu pulang dengan kondisi seperi ini. Katakan pada ku, apa yang terjadi?" Latica bungkam dan dia hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Elvin.

"Baiklah, aku tidak mau memaksa. Kamu takut pada Wina?" Tanya Elvin, Latica langsung menggelengkan kepalanya.

'Bukan ya, berarti dia takut pada suami Wina. Aku harus cari tahu semuanya sekarang!' Gerutu Elvin dalam hati.

"Vin?" Suara panggilan sari seorang pria terdengar, pintu kamar Latica yang terbuka memudahkan pria itu menengok dan mendapati Elvin yang mengusap tangan Latica lembut.

"Astaga, gue gak salah liat ni?" Tanya pria itu, yang mungkin adalah sahabat Elvin.

"Berisik! Masuk aja duluan, gantiin gue sana!" Gertak Elvin menutup pintu tersebut dan kembali menatap Latica.

"Ini acara Kakak, sebaiknya Kak Elvin masuk aja Kak." Latica berusaha tersenyum, namun tetap saja bibirnya yang gemetaran tak dapat dia sembunyikan.

"Aku tidak perduli pada mereka, Ca? Aku cuma mau kamu." Elvin duduk di bibir ranjang dan mengusap tangan Latica.

"Aku ingin istirahat Kak, aku akan baik-baik saja kok." Latica tersenyum tulus, untuk pertama kalinya dia ingin mengangkat tangannya dan meletakan tangan itu di pipi Elvin. Elvin tersenyum dan menggenggam tangan Latica yang berada di pipinya, Elvin menggeser kepalanya hingga dia dapat mengecup telapak tangan Latica dengan lembut.

"Setelah acara itu aku akan kembali ke sini, kunci pintunya ya?" Ucap Elvin, suaranya yang lembut seolah berbisik halus dan membuat hati Latica menjadi tenang.

"Iya, terima kasih banyak Kak." Ucap Latica, dengan berat hati. Pada akhirnya Elvin keluar kamar tersebut, dan Latica juga mendengarkan ucapan Elvin. Meski dengan kaki yang bergetar, tapi Latica masih berusaha berjalan dan mengunci pintu kamar itu dari dalam.

Setelah di rasa pintu itu telah terkunci dari dalam, Elvin akhirnya menghela nafas lega. Namun, Elvin belum merasa tenang. Dia mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan meletakan ponsel itu di atas pohon rambutan, agar dia bisa memantau Latica bila gadis itu keluar dari kamar.

"Maaf Ca, aku gak bermaksud buruk." Elvin berjalan masuk kedalam rumahnya dan mendapati semua temannya menatap Elvin dengan tanda tanya.

"Siapa gadis di belakang sana Vin?" Senggol salah satu temannya yang merasa penasaran dengan sosok yang bahkan belum sempat dia lihat wajahnya itu.

"Calon istri, udah pada selesaikan ngobrolnya?" Tanya Elvin, semua orang melongo mendengar itu termasuk Wina.

"A-anda akan menikah dengan Latica?" Tanya Wina, semua yang mendengar apa yang di katakan Wina langsung berbalik menatap Elvin.

"Oh, namanya Latica toh. Perasaan aku pernah denger nama itu deh dulu, bener gak si?" Tanyanya, karena kebanyakan dari mereka yang ada di sana adalah para dokter teman kuliah Elvin.

"Iya, dulu dia kuliah di Universitas I. Yang pernah di rumorkan hilang itu loh." Wina menjelaskan, semuanya pada akhirnya berkata O, secara bersamaan.

"Dia bukannya gadis cantik yang pakai hijab besar itu ya? Wah, dia-kan bidadari surga ku." Ucap seorang sahabat Elvin sambil senyum-senyum tak jelas.

"Dia calon istri gue kuplak!" Elvin menjitak sahabatnya itu sedangkan yang di jitak hanya tertawa.

Acara itupun berjalan dengan sangat baik, hingga akhirnya waktu sudah mulai larut dan teman-teman Elvin satu persatu mulai berpamitan. Elvin juga sudah sendirian di rumah, dia mengambil sisa makanan yang tersisa dan di masukan ke dalam satu wadah.

Elvin mulai berjalan menuju ke luar rumah dan mengetuk pintu kamar Latica, Latica yang mendengar suara ketukan pintu itu bergegas mendekati pintu.

"Kak Elvin?" Tanya Latica, Elvin terkekeh.

"Iya, ini aku Ca." Latica akhirnya membuka pintu kamarnya dan mendapati Elvin dengan makanan di tangannya tersenyum manis.

"Makan bareng yu!" Ajak Elvin, Latica tersenyum dan keluar dari kamarnya.

"Gak enak kalo di kamar Kak, kita duduk di sini aja gimana Kak?" Tanya Latica menunjuk tempat di mana biasanya Latica dan Bu Lastri duduk dan mengobrol.

"Baiklah, ayo sini duduk." Elvin menepuk tempat di sebelahnya. Dengan jarak satu meter Latica akhirnya duduk dan menikmati udara malam yang merasuki kulitnya.

"Setelah makan ini kamu istirahat ya? Kunci kamarnya dan jangan keluar kamar, ngerti?" Elvin berucap dengan sangat posesif.

"Iya Kak, terima kasih sudah mengkhawatirkan aku." Latica menunduk dengan Senyum manis di bibirnya.

Sedangkan di tempat lain, dalam sebuah mobil. Sepasang suami istri saat ini tengah bertengkar hebat.

"Aku ada barang yang tertinggal di rumah Bos mu itu, aku akan kembali sebentar. Kamu tunggu saja di sini Wina!" Ucap pria yang tak lain adalah Bagas, suami Wina.

"Ngapain nyuruh aku turun? Aku ikut aja ke sana. Dingin tahu di luar Mas, aku gak mau turun." Ucap Wina yang tak mau turun dari mobil.

"Cepat sana turun! Aku juga cuma mau ambil barang doang kok." Ucapnya membuka pintu untuk sang istri, dia menarik tangan Wina keluar dari dalam mobil.

"Gitu dari tadi dong, lama banget!" Umpat Bagas, senyum licik kini tergambar di bibirnya dia langsung memutar setir dan kembali ke area rumah Elvin.

1
Ani
jadi penasaran apakah Alvin ikut serta di malam naas Latica atau aduh jadi tambah deg degan nih.

semoga Rayan tidak apa apa 😣😣😣😣😣
Ani: lega rasanya
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): Gimana setelah baca kak?
total 2 replies
Ani
😆😆😆😆😆😆😆😆 jahil nih kk Author nya..
Ani: 😂😂😂😂😂😂
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): ngintip dong, kalo gak ngintip ya gak tau apa yang mereka lakukan🤣
total 2 replies
Ani
hahhh sukurlah bukan Latica wanita yang disukai Alvin sempat deg deg an bacanya.
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): kenapa deg degan kak?
total 1 replies
Ani
semoga Abah lekas pulih sedia kala
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): aamin
total 1 replies
Ani
😢😢😢😢😢😢😢😢
Khafiza Achmad
dapat surat cinta
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): iya kak, tapi zonk🤣
total 1 replies
Ani
otw sah
Uswatul Khasana
lanjutt
Uswatul Khasana
lanjut
Ani
siapa kah yang berani menyebarkan video itu. semoga cepat terselesaikan masalah Latica
Khafiza Achmad
nikah nikahi aku kak/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ani
bener bener 😡😡😡😡😡 .
gimana reaksi Wina setelah tahu kenyataan bahwa suaminya sendirilah yang menghancurkan sahabat baiknya
Ani
antara sedih dan gemes bacanya .
kesempatan dalam kesempitan ya Vin 😄😄😄😄😄😄
Khafiza Achmad
/Panic//Panic//Panic//Panic/
Khafiza Achmad
pak satpam cepat,tlpn bos
Ani
semoga pak Satpamnya gercep. dan Bagas dkk segera tertangkap . 😡😡😡😡😡😡😡
Ani
jadi benar kamu pelakunya.. siap siap terima balasan atas perbuatanmu.
Ani
kurang ajar 👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡😡
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
Ani
berarti benar dong salah satu nya pasti ada pelakunya . Semoga ini siasat Elvin untuk membongkar siapa sebenar nya yang buat Latica bersembunyi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!