NovelToon NovelToon
WARS OF SYSTEMS

WARS OF SYSTEMS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA

Ketika kampus memasang sistem di tubuh setiap mahasiswanya untuk mengontrol fokus mereka dalam berkuliah dan mencegah adanya gagal lulus. Mahasiswa yang berhasil luput dari pemasangan sistem itu, berjuang untuk melawan sistem yang telah memperbudak dan membunuh perasaan para mahasiswa yang kini bagaikan robot akademik. Apakah para mahasiswa itu berhasil mengalahkan kampus dan sistemnya ? Atau justru kampus akan semakin berkuasa untuk mengontrol para mahasiswa nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PECAH

Pagi ini, Ray memberikan senyuman paling bersinar dan cemerlang yang pernah ia tunjukkan. Hatinya berbunga-bunga, ia merasa menjadi orang paling bahagia sedunia. Sahabatnya yang telah pergi kini kembali padanya. Meski sebelumnya ia sempat hampir ingin menyerah pada keadaan, rentetan peristiwa yang berkaitan dengan Jean, Randi, Svetlana, dan Ayu berhasil membantunya untuk bersatu kembali dengan Jo.

“ Ray, apa yang sebenarnya terjadi ? “ tanya Jo yang kepalanya masih pusing. Wajar saja, baru tadi jam lima pagi ia tersadar setelah pingsan selama sepuluh jam. Mungkin saja pingsan sekaligus tidur jadinya terasa berat ketika bangun dari tidurnya.

“ Yah, panjang ceritanya. Kau telah mengalami banyak hal. “ Ray sebenarnya mau untuk menjelaskan, tapi ia cemas bila hal yang diceritakannya bisa membuat Jo shock dan kembali pingsan. Ini menjadi bahaya karena Jo sendiri diperlukan untuk rencana berikutnya.

“ Ceritakan padaku, Ray. “ Jo mendesaknya. “ Aku sangat ingin mendengarnya. Jangan biarkan aku hidup dalam rasa penasaran. “ Ia terus memohon-mohon pada Ray yang akhirnya luluh untuk menceritakannya. Ray mulai bercerita dari hari pertama dimana itulah adalah keesokan hari setelah tes kesehatan. Lalu, muncul perubahan karakter, sifat, dan kepribadian dari Jo yang membuat hubungan pertemanan mereka menjadi renggang.

Ray pun juga memberitahu bagaimana dia bisa bertemu dengan Svetlana dan Randi, serta Jean yang tak secara langsung turut berkontribusi dalam proses penghancuran sistem dalam diri Jo. “ Lalu kami pun dapat ide untuk membuatmu jatuh cinta. Dan ternyata Ayu berhasil membuatmu jatuh cinta. “

“ HAH ? “ Jo berteriak, nafasnya bergerak tak karuan. “ Kenapa kau lakukan ini, Ray ? Kau mempermainkan aku ? “ Terdengar dari nada bicaranya, Jo sepertinya tidak suka dengan cara yang dilakukan Ray dalam menyelamatkannya.

“ Bukan be-begitu, Jo.. “ Ray berusaha untuk menenangkannya. Tapi, Jo terlanjur kecewa akan sikapnya.

“ Hati bukan permainan, Ray. Kau tak bisa mempermainkan hati begitu saja. “ Jo menggeleng-gelengkan kepalanya. “ Meski aku terpesona, tapi jatuh cinta dalam keadaan tidak sadar bukan jatuh cinta namanya. “

“ Maaf, Jo, “ kata Ray lirih. “ Kami tak punya pilihan lain. Aku pun sudah memakai cara ketakutan, tapi itu juga gagal. “

“ Loh tak punya pilihan lain ? Bukannya masih ada temanmu yang bernama Svetlana itu ? “

“ HEH ? “ Ray sontak terkejut, tapi kemudian Jo tertawa. Jelas hal itu membuatnya bingung. Lalu, Jo pun menjelaskan bahwa itu hanyalah bercanda.

“ Aku tak serius, “ ucap Jo untuk menerangkan sikapnya tadi. “ Tapi, aku harus minta maaf pada Ayu. Karena ini soal perasaan, tetap tak boleh dipermainkan seperti ini. “ Ternyata Jo menerima cara Ray, walau ia pun sebenarnya agak menyayangkannya. “ Lagipula niat kalian baik. Aku menerimanya. “

Ray pun lega mendengarnya. Sejenak ia pikir sahabatnya itu akan marah, tapi ternyata sebaliknya. “ Aku bersyukur kau tidak marah padaku. Jujur saja, kalau ada cara lain, akan ku coba cara lain. “

“ Kalau tumbal bagaimana ? “ tanya Jo dengan nada bergurau.

“ Waduh, pesugihan dong. “ Ray dan Jo pun tertawa bersama dalam canda gurau setelah sekian lama mereka tidak begitu.

~~

Di kantin Bond-band, Ayu tengah sibuk untuk mempersiapkan lauk pauk persedian menu makan siang. Hari ini hari Sabtu, hari libur, pasti banyak mahasiswa yang akan datang ke kantinnya. Dan benar saja karena kurang dari lima menit, Ray dan Jo sudah tiba sebagai pelanggan pertamanya.

“ Pagi, Ayu ! “ sapa Ray dengan ramah. Ayu tersenyum padanya. “ Pagi, Ray ! “ Lalu ia mengalihkan pandangannya ke Jo, ada keraguan dalam hatinya, tapi tetap menyapanya. “ Pagi.. Jo.. “

Jo pun sama. Ia merasa grogi saat melihat Ayu. “ Pagi.. Ayu.. “ Ia tersenyum meski tampak jelas bahwa itu sangat dipaksakan. Peristiwa tadi malam sebenarnya amat memengaruhi situasi keduanya yang jadi canggung satu sama lain.

“ Ehm, kalian mau makan apa ? “ tanya Ayu yang mencoba mencairkan suasana. “ Nasi ? Ayam ? Bebek ? Cumi-cumi ? Ikan Piranha ? Atau Hiu ? “ Semakin lama, semakin aneh saja menu yang ditawarkan Ayu membuat dahi Ray berkerut.

“ Kami bukan predator ganas yang makan apa saja, ya, “ ucap Ray yang langsung disambut oleh Ayu dengan pertanyaan balik.

“ Ya, jadi kalian mau makan apa ? “ Suara Ayu terdengar meninggi membuat Ray sadar bahwa suasananya ternyata masih belum bisa lepas dari kejadian tadi malam. Ray segera menyenggol siku Jo, yang menopang dagu, memberi kode agar Jo mengutarakan maksudnya.

Jo menghela nafas. “ Ayu, aku sebenarnya mau bicara sesuatu. “ Mendengar itu, Ayu sedikit takut dengan apa yang ia duga, hanya saja ia pun penasaran. Siapa tahu saja apa yang ingin dibicarakan Jo tidak sesuai ekspetasinya yang macam-macam dan liar sekali.

“ Silahkan, bicara saja. “ Ayu menatapnya dengan penuh minat, menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Jo.

“ Aku mau minta maaf. “ Jo mengatupkan tangannya. “ Kejadian tadi malam, aku benar-benar merasa bersalah padamu. Sekali lagi aku minta maaf. “ Ekspresi ketegangan Ayu berubah menjadi kelegaan. Ia sempat berpikir akan terjadi hal liar lagi, tapi untungnya tidak, bahkan ini lebih baik.

Ayu mengibaskan tangannya. “ Tak perlu minta maaf. Justru aku yang harusnya minta maaf padamu karena telah berlaku seperti itu. “ Ketegangan diantara keduanya tampak mulai berkurang. “ Tapi, sebenarnya Svetlana yang harusnya ada di posisiku. Bahkan Ray ini pun juga ingin melakukan tugas itu. “

Ray langsung memicingkan matanya. “ Heh ! Sembarangan saja kau, ya ! “ Ia jelas tak terima dengan tuduhan karangan Ayu itu. “ Jangan berbicara banyak omong kosong ! “

Ayu tertawa, begitu juga dengan Jo yang paham bahwa itu hanyalah candaan belaka.

Ray yang tak suka menjadi bahan candaan, berusaha untuk mengubah topik pembicaraan. “ Sebaiknya kita bahas kode saja. Ini lebih penting. “ Ia kemudian mengeluarkan surat itu dan menunjukkan pada Jo.

Jo membuka matanya lebar-lebar, memperhatikan setiap angka yang ada di surat itu. “ Ini bukan sandi biasa. Adakah petunjuk yang bisa digunakan ? “ tanyanya pada mereka. Tapi, sebelum mereka menjawab, Svetlana datang dan mengejutkan mereka semua.

“ Ada pasangan yang berbahagia, nih ! “ Svetlana langsung saja duduk di sebelah Ray. “ Kalian so sweet banget, Ayu dan Jo. “ Ia tersenyum, mengejek tentunya yang membuat Ayu mendengus kesal.

“ Kau mau apa kemari ? “ tanya Ayu dengan ketus. Ia tak suka dengan Svetlana yang terus menerus menjahilinya dengan candaan seperti itu. Jo pun tampak tak nyaman karena hal tersebut.

Svetlana mengangkat bahu. “ Entahlah. Tapi, aku akan memesan. “

“ Kau mau pesan apa ? Racun tikus ? “ sindir Ayu dengan halus. Svetlana tampak kesal karena dipermainkan olehnya.

“ Boleh. Tapi, kau harus mencicipinya lebih dulu. “ Svetlana menyeringai, dan jelas ini adalah tanda-tanda bahaya. Ray pun segera menenangkan aksi saling sindir mereka agar mencegah bahaya yang lebih buruk.

“ Tenanglah kalian ! “ Kedua tangan Ray menjadi tembok penghalang antara Svetlana dan Ayu yang saling menatap sengit. “ Kita ada untuk bersatu bukan saling meributkan hal-hal yang tidak perlu. “

Svetlana memutar bola matanya. Ia setuju untuk tidak berulah, begitu juga dengan Ayu. “ Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang ? “ tanyanya dengan nada tidak bersemangat. Ia kehilangan keasyikan dalam menjahili Ayu dan Jo gara-gara Ray.

“ Memecahkan ini .. “ Jo menunjukkan kepadanya sebuah surat. “ Aku tak tahu ini angka apa, tapi adakah petunjuk lain tentang surat ini ? “ Ayu mengangguk. Ia kemudian memberikan handphone Nokia jadul yang menjadi barang titipan bersama dengan surat itu.

Saat Jo melihat handphone itu, merasakan tekstur, dan mulai memainkan keyboardnya yang terasa begitu keras seperti batu, ia tertarik untuk mengetikkan sesuatu. Mulanya ia ingin mengetikkan sebuah kata, yang menurutnya kata terindah di dunia. “ S.. “ Jarinya menekan sebanyak empat kali pada tombol yang berisi P,Q,R,S.

Lalu, ia melanjutkan dengan huruf berikutnya dengan menekan tombol 8 sebanyak tiga kali dan saat itu juga ia sadar akan sesuatu. “ Ini kan.. ternyata.. “ Jo langsung sumringah, kini otaknya berapi-api karena telah menemukan petunjuknya.

“ Ada apa, Jo ? tanya Ayu yang penasaran, dan segera saja Jo menjelaskan tentang korelasi handphone Nokia jadul dengan kode pada surat itu.

“ Ini adalah tentang keyboard Nokia. Sial ! “ Jo tertawa geli. “ Sulit untuk menyadarinya, tapi akhirnya bisa. “ Ia kemudian mulai memecahkan angka tiap angka, dan menemukan bahwa jawaban dari kode itu adalah BERI BUKU KE NETO FT.

“ Neto FT ? “ Ray agak bingung mendengarnya. Apa maksudnya Neto FT ? Siapakah Neto FT ini ? “ Apa dia seseorang di kampus ini ? “

Jo mengangguk. “ Aku kenal dia. Itu adalah Professor Neto. FT artinya Fakultas Teknik. Neto dari Fakultas Teknik. Dia dosen Teknik Mesin dan Elektro. “ Mereka merasa kagum mendengarnya. Betapa kerennya menjadi dosen di dua jurusan top berbeda. Teknik lagi. “ Tapi, aku tak tahu buku yang mana ? Buku apa yang harus diserahkan ? “ tanyanya yang langsung dijawab oleh Svetlana.

“ Oh, itu adalah buku yang kami dapat dari perpustakaan. “ Svetlana berpikir sejenak, mengingat-ingat judul bukunya. “ Itu buku tentang dasar-dasar mesin dan semacam itulah. “

“ Instrumentasi. “ Ayu menambahkan, dan tentunya Svetlana tak suka dengan tindakan Ayu tersebut. Svetlana merasa seakan-akan Ayu sengaja untuk mempermalukannya.

“ Ah, begitu. Lalu dimana buku itu ? “ tanya Jo, yang kemudian terdengarlah suara Randi yang bergabung bersama dengan mereka.

“ Waduh, waduh, apa aku ketinggalan sesuatu ? “ Randi menunjukkan buku yang dimaksud pada mereka. “ Kalian mencari ini, kan ? “

Seketika mereka semua meneriakkan kata YA pada Randi, yang membuatnya terkekeh geli mendengarnya. “ Aku jadi penyelamat disini. “ Dengan kepalanya yang sudah besar lebih dulu, Randi tersenyum penuh percaya diri.

~~

1
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz: semangat juga kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
Weh jangan 😫
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz
tapi dia pun tak bisa keluar begitu saja karena situasinya
Acelinz
Memang pada dasarnya itu adalah sifat aslinya
Acelinz
Seperti itulah manusia, mudah tergiur akan sesuatu yang menarik tapi sebenarnya tidak jelas.
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
hah tak guna egois 😒
piyo lika pelicia
sebenar nya guru ini manfaatin mereka gak sih kok di fikir fikir gitu 🤔
Acelinz: benar, meski sebenarnya ada simpati dan harapan dari dosen tersebut kepada para mahasiswa nya
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
ya gak usah kuliah kalau mau bebas diam aja di hutan
piyo lika pelicia
murit yang nakal
piyo lika pelicia
semangat adik ☺️
piyo lika pelicia
bukan kekanakan marah lah di tinggal gitu aja bahkan apa yang dia bilang enggak di dengerin.😒
Acelinz: lebih kepada kecewa, hanya saja dia juga butuh
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!