NovelToon NovelToon
Lily ( From The Hill To The Valley)

Lily ( From The Hill To The Valley)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Office Romance / Careerlit
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meg Yorah

Lily, gadis muda yang menjadi tulang punggung keluarga. Lily adalah anak kedua dari keluarga Brown, seorang pengusaha yang bangkrut dan meninggal dalam kecelakaan mobil bersama sang istri. Tidak ada harta yang ditinggalkan. Semua dijual untuk menutupi utang perusahaan. Nyonya Hannah, nenek Lily adalah wanita yang tidak bisa menerima keadaan. Dia tetap merasa kaya walau harus mengontrak di kawasan kumuh di pinggiran ibu kota. Begitu juga kakak Lily, Amber Rose yang tidak bisa melepaskan kehidupan hedon masa remajanya. Dia melakukan apa saja demi uang walau itu salah. Lily berjuang sendiri menghidupi keluarganya dengan cara halal. Adik Lily dan Rose, Corey yang masih SMA bisa dibilang berandalan. Tapi dia sangat menyayangi dan menghormati Lily walau sering membuat masalah yang membuat pusing keluarga itu.

Lily jatuh cinta pada Jared Watson, anak pengusaha kaya yang ternyata hanya memanfaatkan Lily sebagai bahan taruhan. Bagaimana akhir kisah Lily? Kita ikuti bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meg Yorah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang-orang Kampung Sawah

"Itu Nyonya Hannah dah belasan tahun tinggal disini masih betah aja ya kayak gitu. Ngedekem mulu di rumah, nggak mau bertetangga" ucap Astuti, salah seorang warga yang masih saja suka berghibah tentang Hannah.

"Yaudah biarin sih, Tut. Kamu mah dari dulu suka banget ngomongin dia. Mending diem di rumah kan, daripada dia keluar rumah terus ngomongin orang."

Budhe Atin yang kebetulan berbelanja di warung Rukayah mengingatkan Astuti untuk berhenti membicarakan orang.

Merasa tersindir, Astuti meradang.

"Ishh..Budhe mah gitu. Saya kan, cuma ngomong apa adanya."

"Iya, tahu kok. Emang bener, kamu ngomong apa adanya tapi kan nggak perlu. Kalau ngomongin kejelekan orang walau itu bener namanya ghibah, kalau nggak bener, namanya fitnah. Kalau ghibah makan bangkai saudara, kalau fitnah lebih kejam daripada membunuh." ucap Budhe Atin yang disetujui ibu-ibu lain yang sedang berbelanja di warung itu.

Astuti hanya mencebikkan bibirnya mendengar nasihat Budhe Atin.

Ibu-ibu itu memang membenarkan ucapan Budhe Atin, tapi ternyata mereka sama saja dengan Astuti. Hanya saja yang dibicarakan bukanlah Hannah, tapi Rose, atau Ambar kata orang-orang di kampung situ bilang.

"Eh ibu-ibu, pada tahu nggak gossip yang beredar. Euhhh... meni hot pisan gossipna teh." Risa yang memang terkenal jadi wartawan kampung mencoba menarik perhatian ibu-ibu disitu.

"Gossip apa atuh, Teh Risa?" tanya Yayan, ibu muda yang baru punya anak 1, umur 2 bulan. Dia baru saja pindah ke kampung ini dan mengontrak di kontrakan petak Haji Daim.

Zaenab yang kebetulan membantu sang ibu, Rukayah di warung memasang kuping baik-baik. Dia pura-pura menata etalase mie instant yang sebenarnya sudah rapi.

Zaenab bisa di bilang jadi mata-mata sekaligus pembela kalau ada yang menjelek-jelekkan keluarga Brown. Bukan atas perintah keluarga itu, tentu saja. Ini atas kemauan dia sendiri. Mengingat Lily adalah sahabatnya. Dan Corey adalah sahabat adiknya, Abdullah.

"Nih ya, katanya si Ambar itu jadi simpanan pengusaha."

"Astaghfirullahaladzim..." seru semua ibu-ibu yang ada di warung itu.

Budhe Atin sudah berdehem, tapi semua orang sepertinya tidak mengacuhkannya. Mereka terus saja berghibah ria.

"Eh, Risa. Lu jangan ngadi-ngadi ye. Kalau yang lu bilang tuh kaga bener, jatohnye fitnah tuh. Dose lu."

Rukayah memang kurang suka dengan Rose dan Hannah. Tapi dia juga tidak mau kalau ada berita yang tidak benar tentang keluarga itu. Apalagi keluarga Brown telah bertahun-tahun mengontrak rumah ayahnya hingga dia merasa anak-anak keluarga Brown bahkan Rose yang sombong, sebagai anaknya sendiri. Citra Rose yang angkuh dan tidak mau bergaul membuatnya enggan berbincang dengan gadis itu.

"Lahhh..si empok. Saya mah ngga suka ngomong tanpa bukti. Ini teh pakta, bukan pitnah."

"Buktinya apa?" pada akhirnya Zaenab ikutan kepo. Dia langsung mendapat sikutan dari ibunya begitu menanyakan bukti bahwa Rose adalah simpanan pengusaha.

"Tetangga kita ada yang lihat Ambar tinggal bareng cowok di apartment."

"Tetangge kite siape? Kok die tahu si Ambar tinggal di situ ma cowok. Mungkin aja maen kan?" Rukayah sebenarnya penasaran dengan kebenaran itu.

Lily bilang sekarang kakaknya tidak lagi tinggal bersama mereka, melainkan menyewa sebuah apartment yang tidak jauh dari tempatnya mengajar private. Katanya biar lebih flexible.

Rukayah mengira-ngira, berapa banyak gaji Rose sampai bisa menyewa apartment. Segampang itulah orang kaya mengeluarkan uang untuk les anaknya.

"Adalah, Mpok. Pokoknya tetangga kita itu kerja jadi tukang bersih-bersih di salah satu unit apartment yang Ambar juga tinggal disitu. Selisih berapa kamar kitu. Nahhh, waktu itu kan bossnya lembur, jadi tetangga kita ini disuruh nemenin anaknya si boss. Pas itu malem-malem anak bossnya mau makan di luar dan minta ditemenin tetangga kita, nah barengan ma mereka keluar, tetangga kita ini liat Ambar mesra banget ma cowok bule. Pakai masker gitu sih tapi dari bajunya sih keliatan orang kaya banget lah. Mereka masuk unitnya si Ambar. Kayaknya nggak keluar lagi abis itu."

"Masih kayaknya kan?"

"Orang jam 11 malem, Budhe. Yakin deh tuh cowok nginep."

Budhe Atin hanya menggelengkan kepalanya. Malas berdebat.

"Total belanjaanku piro, Ruk?"

"Semuanya dua ratus enam puluh tujuh, Budhe."

Zaenab yang menjawab

Budhe Atin memberikan tiga lembar uang seratus ribuan kepada Zaenab. Saat Zaenab hendak memberikan kembaliannya Budhe Atin menolaknya sambil berkata pelan tapi cukup terdengar di telinga Zaenab dan Rukayah.

"Buat Rayyan."

Zaenab memandang ibunya minta persetujuan. Rukayah hanya mengangguk.

"Makasih Budhe Atinm

Sebenernya ini bukan untuk pertama kalinya Budhe Atin memberikan uang belanja lebih pada Zenab, katanya untuk Rayyan.

Padahal Zaenab itu bukan janda miskin yang harus dibantu. Bagi orang Betawi yang asli Kampung Sawah, Haji Daim adalah orang terpandang, karena beliau termasuk orang yang dituakan disitu, kakek dan ayah Haji Daim, Haji Sanih dan Haji Suaib adalah orang yang membangun Kampung Sawah yang dulunya masih rawa-rawa dan hutan belantara.

Haji Daim pun sampai sekarang masih termasuk orang yang bisa di bilang kaya, punya beberapa rumah yang kontrakan dan juta kontrakan petak 20 pintu.

Zaenab, sang cucu dan Rayyan, sang cicit samasekali tidak kekurangan. Berlebih bahkan. Tapi entah kenapa Budhe Atin sering sekali memberi hadiah kepadanya dan Rayyan.

Budhe Atin pamit dari warung Rukayah. Dia kesal pada orang-orang di warung itu itu, kenapa suka sekali membicarakan keburukan orang, yang bahkan hal itu belum tentu benar.

Walau dia tahu Rose dulu sempat kerja di bar. Tapi dia jadi manager. Agak aneh menurutnya, karena hanya lulusan SMA tapi bisa kerja sebagai manager. Hanya saja dia berpikir, mungkin nasib baik Rose, dia terkenal pintar juga cantik. Jadi mungkin hal itu yang membuatnya bisa mendapat posisi manager.

Dari Lily, Budhe Atin tahu bahwa Rose menjadi tutor Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk cucu dari boss Lily, dan setelah hampir 6 bulan mengajar Rose tiba-tiba saja pindah ke apartment sendirian. Tidak mengajak keluarganya. Padahal kata Lily, sang nenek sangat ingin pindah ke apartment itu.

Rose sudah hampir setahun kerja jadi private tutor dan nampaknya dia tidak ingin memboyong keluarganya pindah dari kontrakan itu lalu pindah ke apartment yang dia tinggali. Benar-benar egois.

Hari ini, Budhe Atin mendengar gossip yang sangat tidak mengenakkan tentang Rose.

Dan dia tahu, bahwa dia harus bertanya langsung pada Lily. Bukan untuk kepo, tapi agar Budhe Atin bisa meluruskan pada orang-orang kalau cerita itu tidak benar.

1
Ratna Shinta Dewi
Saran aja ni kak. Untuk bahasa asing dan bahasa daerah dikasih terjemahan. Semangat
Ratna Shinta Dewi
nama panjang Mpok Odah, Saodah bukan wkekwk
Meg Yorah: Bukan Kak..
Raudah nama panjangnya mah..hehe
total 1 replies
Ratna Shinta Dewi
secara wajar, manusia menyukai keindahan, nenek lebih sayang ke Rose krn cantik, tp ketulusan Lily memenangkan hati nenek
Ratna Shinta Dewi
jangan makan daging rendang nenek, gak baik buat nenek2, buat saya aja xixixi
Meg Yorah: Hehehe... Makasih komentarnya, Kak. Alhamdulillah, ini komentar pertama yang saya dapat. Tolong terus dukung saya ya, Kak. Terimakasih.
total 1 replies
Ratna Shinta Dewi
warga kok baik bgt sih, masak ada tetangga begitu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!