NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:263.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya Sang Jenius

"Apa?!" teriak bocah itu, suaranya bergetar dengan kekagetan yang tak terbendung.

Bocah itu tercengang melihat apa yang ada di depannya. Tak lain dan tak bukan, bocah itu adalah Lei Nan. Dia takjub dengan pemandangan yang begitu nyata, seolah-olah segala yang dilihatnya adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, jari-jarinya menyentuh permukaan benda di hadapannya. Sensasi itu begitu nyata, setiap sentuhan terasa begitu hidup.

"Hahaha, ini menakjubkan," ucap Lei Nan dengan riang, tangannya terangkat tinggi, hampir seperti ingin merangkul seluruh dunia dalam kegembiraannya.

Namun, ketika dirinya terlalu larut dalam euforia, tatapannya tertuju pada kedua lengannya yang penuh dengan tato rumit. Rasa kebingungan segera melandanya. Bagaimana mungkin tato-tato ini ada di tubuhnya? Pikirannya berputar, mencari jawaban. Namun, sebelum dia bisa merenungkannya lebih lanjut, tiba-tiba ingatan yang kuat menghantam otaknya dengan keras, seperti badai yang datang tanpa peringatan.

"Akh...," erang Lei Nan, menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang kepalanya. Rasa sakit itu begitu hebat hingga membuatnya hampir kehilangan kesadaran.

Berbagai ingatan mulai membanjiri pikirannya, datang silih berganti, menghantam otaknya tanpa ampun. Kejadian itu berlangsung selama beberapa menit, terasa seperti selamanya bagi Lei Nan, hingga akhirnya rasa sakit itu berangsur-angsur mereda, meninggalkan dirinya terengah-engah.

"Huf-huf, Metode Kultivasi Dewa Petir Kehancuran," batin Lei Nan sambil membaca ingatan yang baru saja memasuki pikirannya. Suara hatinya penuh dengan keheranan dan kekaguman.

"Hahaha, dewa ternyata tidak membenciku, metode ini begitu menakjubkan!" ucap Lei Nan dengan suara penuh kegembiraan yang tak terbendung.

Metode Kultivasi Dewa Petir Kehancuran memungkinkan penggunanya melakukan hal-hal yang bahkan tidak bisa dibayangkan oleh manusia biasa. Teknik ini mengandung jurus pemusnah massal yang sangat kuat, dan dalam ingatan Lei Nan, dia mengetahui adanya satu metode khusus yang dinamakan Transformasi Tubuh Petir.

Dengan teknik ini, kultivator dapat mengubah tubuh mereka menjadi elemen petir, meningkatkan kecepatan, kekuatan serangan, dan kemampuan bertahan. Yang paling menakjubkan, ketika penggunanya menggunakan teknik ini, tingkat kultivasinya akan langsung naik tiga tingkat.

"Hahaha, ini benar-benar menakjubkan," batin Lei Nan, terlalu senang hingga wajahnya selalu dihiasi senyum lebar.

Saat menyusuri ingatannya lebih dalam, Lei Nan menemukan satu Skill Khusus yang membuatnya tercengang. Skill itu dinamakan Mata Petir. Skill ini menggunakan energi petir untuk meningkatkan persepsi dan penglihatan, memungkinkan kultivator melihat melalui ilusi dan mendeteksi serangan tersembunyi.

Skill ini sangat membantu bagi siapa pun yang memilikinya. Yang lebih menakjubkan lagi, mata ini masih bisa berevolusi. Lei Nan merasa metode ini begitu mengerikan dan belum pernah dia dengar sebelumnya.

Dia tidak yakin apakah metode ini dibuat oleh manusia, karena setahunya, tidak pernah sekalipun ada teknik yang bisa meningkatkan kultivasi sampai tiga tingkatan.

Namun, ketika dirinya terlalu senang dengan apa yang dia dapatkan, dia menyadari bahwa tubuhnya sekarang tidak memiliki energi sama sekali. Seperti seseorang yang pertama kali memulai perjalanan kultivasi, Lei Nan merasa tubuhnya kosong dari energi.

Bisa dikatakan, Lei Nan sekarang sama seperti saat pertama kali dia berkultivasi. Namun, di sisi lain, dia akan bisa melakukan metode kultivasi Dewa Petir Kehancuran, dan itu memberinya harapan besar.

Dalam ingatan Lei Nan, untuk menggunakan Teknik Penyerapan Petir, ada tiga cara yang bisa ditempuh untuk mengaktifkannya. Cara pertama adalah dengan pergi ke lokasi yang sering terkena petir, seperti puncak gunung atau tempat yang sering dilanda badai.

Cara kedua adalah dengan melakukan Meditasi di Bawah Petir Kesengsaraan, di mana petir ini akan mulai muncul di ranah inti emas dan seterusnya. Cara terakhir adalah dengan menggunakan Artefak Penyerapan, yaitu alat atau kristal khusus yang membantu dalam menyerap energi petir dari lingkungan sekitar.

Ketika kebingungan bagaimana dirinya menemukan tempat seperti itu, Lei Nan mendongak ke atas dan tersenyum senang. Benar sekali, tempat ini penuh dengan energi petir, bahkan tempat ini dijuluki Lembah Petir.

"Hahaha, dewa masih menyayangiku," ucap Lei Nan perlahan, kemudian dia duduk dalam posisi lotus, siap untuk memulai kultivasinya.

Saat menyusuri ingatannya untuk melakukannya, metode ini hampir sama seperti kultivasi pada umumnya. Namun, energi yang ditarik hanya energi petir. Lei Nan mencoba memfokuskan pikirannya dengan penuh konsentrasi.

Perlahan-lahan, petir-petir di atas Lei Nan mulai bergemuruh, menciptakan lautan petir di sekelilingnya. Petir itu perlahan turun menghantam tubuh Lei Nan dengan kekuatan dahsyat.

Duar!

"Ark... Aku harus bertahan, jika tidak tubuhku akan hancur berkeping-keping," batin Lei Nan, mencoba kembali memfokuskan pikirannya yang mulai kacau.

Duar!

Duar!

Di tempat lain, lebih tepatnya di kediaman utama keluarga Lei yang tersembunyi, terlihat seorang pria tua yang tiba-tiba membuka matanya. Energi petir memancar dari matanya dengan intens.

"Orang gila mana yang berkultivasi di Lembah Petir," gumam pria tua itu, lalu kembali menutup matanya, berusaha tenang.

Kembali ke Lei Nan, tubuh bocah itu sekarang terlihat gosong. Di sana-sini, luka bakar menghiasi sekujur tubuhnya, tampak sangat mengerikan. Kejadian itu berlangsung berjam-jam hingga akhirnya...

Boom!

Boom!

Boom!

Terdengar ledakan enam kali dari tubuh Lei Nan, menandakan dirinya sudah mencapai ranah Penyerapan Energi tahap enam. Dia mencoba berdiri dengan perlahan, lalu menutup matanya sejenak untuk mengumpulkan kekuatan. Ketika membuka matanya kembali, muncul zirah petir di sekujur tubuhnya, dan matanya bersinar dengan petir biru yang mempesona.

"Hahaha, ini benar-benar menakjubkan. Aku bahkan sekarang berada di Ranah Penyerapan Energi akhir," ucap Lei Nan dengan penuh kegembiraan.

Yang paling menakjubkan dari semua itu adalah matanya. Dengan mata barunya, dia bisa melihat gerakan sekecil apapun di sekitarnya. Bahkan, dia bisa melihat hingga kejauhan tiga kilometer dari tempatnya berada.

Perlahan, dia mencoba mengangkat lengannya. Tato di lengannya mulai bersinar biru terang. Kemudian, dia mencoba mengeluarkan jurus yang ada dalam ingatannya.

"Tombak Petir," batin Lei Nan, dan dari genggamannya muncul petir berbentuk tombak. Jurus ini memungkinkan penggunanya menciptakan senjata berbentuk tombak dari energi petir. Tombak itu bisa dilempar atau digunakan dalam pertempuran jarak dekat, memberikan kerusakan besar pada musuh.

Lei Nan mencoba melemparkan tombak itu ke tebing lembah, dan apa yang terjadi berikutnya...

Boom!

Tebing itu hancur berkeping-keping. Namun, segera Lei Nan merasa lemas setelah mengeluarkan tombak itu. Jurus ini membutuhkan qi yang sangat banyak hanya untuk mempertahankannya agar tidak hilang. Tapi, senyum ceria masih menghiasi wajah Lei Nan.

"Hahaha, ini menakjubkan. Dengan metode ini, aku bahkan bisa menjadi orang terkuat di kekaisaran ini," batin Lei Nan senang, penuh semangat.

Namun yang tidak di sadari Lie Nan, metode yang ada di tanganya akan menjadi ancaman bagi seluruh alam, dan dirinya akan menjadi incaran seluruh dunia jika sampai kekuatanya terungkap.

Namun, dia perlahan kembali memfokuskan pikirannya dan mulai mengumpulkan energinya kembali, bertekad untuk terus memperkuat dirinya.

Di tempat lain, lebih tepatnya di kediaman keluarga Shu, terlihat Lei Wei dan Shu Ming yang sedang menikmati teh di sebuah paviliun yang indah.

"Sayang, bagaimana? Apakah dirimu sudah mendapatkan kabar?" tanya Shu Ming dengan lembut, sambil menyeruput teh dari cangkirnya.

"Hahaha, tenanglah sayang, tidak lama lagi kita akan mendengar kabar dari kematian lalat itu," jawab Lei Wei dengan senyum mesum, sambil menikmati pemandangan di depanya.

...Ilustrasi Armor Lei Nan segel pertama ...

1
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!