"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.
"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"
"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.
Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.
Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.
Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Who Knows?
Davin tak percaya kalau alasan Zico tak berani menceraikan Delia hanya karena takut semua fasilitasnya dicabut.
"CK. Mana mungkin aku takut karena hal itu. Meskipun papa tidak memberiku uang sepeser pun padaku, aku nggak bakal jadi gelandangan dan tetap bisa hidup mewah. Aku punya saham di luar negeri yang tidak diketahui papa. Sekarang, kamu adalah satu-satunya orang yang tahu soal saham yang aku miliki," sahut Zico santai.
"Wow.. sepertinya saham kamu cukup banyak," sahut Davin yang yakin Zico tidak membual, karena sejak SMA Zico memang suka bermain saham.
"Lumayan, lah," sahut Zico santai.
"Kalau begitu, apa alasan kamu tidak berani menceraikan Delia?" tanya Davin serius.
"Kamu ingat saat aku ikut tawuran sama kamu dulu?" tanya Zico.
"Hum. Lalu, apa hubungannya?" tanya Davin.
"Pertama kali ketahuan ikut tawuran aku dimarahi papa habis-habisan. Ketahuan yang kedua kalinya aku di hajar papa habis-habisan. Dan ketiga kalinya, papa dan mama mendiamkan aku. Satu bulan lebih aku berusaha minta maaf sama mereka dengan berbagai macam cara, hingga akhirnya mereka mau memaafkan aku. Aku nggak mau kejadian itu terulang lagi. Di diamkan orang yang kita sayangi itu lebih menyakitkan dari apapun. Apalagi kalau mama yang melakukannya. Aku nggak sanggup di diamkan seperti itu," jelas Zico menghela napas kasar.
"Ternyata itu alasan kamu. Rupanya kamu sama kayak aku. Aku nggak takut kalau papa marah, tapi aku paling takut kalau mama marah sama aku. Karena mama aku kalau marah juga sama seperti mama kamu. Kamu benar, rasanya lebih baik di hajar habis-habisan daripada didiamkan," sahut Davin ikut menghela napas panjang.
"Aku sangat menyayangi orang tuaku. Mereka membesarkan aku penuh dengan kasih sayang. Mereka tidak akan marah jika aku nggak melakukan kesalahan besar atau melakukan sesuatu yang bisa menghancurkan diriku sendiri," sahut Zico.
"Kalau begitu, kenapa kamu nggak terima sepenuhnya istri pilihan kedua orang tua kamu? Toh, hubungan kamu sama Talitha juga nggak ada masa depan. Kamu sendiri yang bilang, kalau papa kamu nggak akan pernah mengubah keputusan yang sudah di buatnya. Itu berarti selamanya Talitha nggak bakal pernah jadi istri sah kamu, meskipun Delia menceraikan kamu. Lagipula, ortu kamu nggak mungkin menjerumuskan anak mereka satu-satunya, bukan?" tanya Davin.
"Btw, aku mau minta tolong sama kamu. Aku ingin kamu menyelidiki seseorang dan mengawasi istriku," pinta Zico mengalihkan pembicaraan.
Mengawasi istri kamu? Bukankah kamu sudah meminta aku mengawasi Talitha? Jangan bilang kamu juga ingin mengawasi Delia?" tebak Davin.
"Iya, aku ingin kamu mengawasi Delia dan menyelidiki orang yang bernama Andri. Dia adalah kakak kelas Delia. Dan Delia bekerja sebagai sekretaris Andri mulai hari ini," sahut Zico serius.
"Kanapa kau ingin aku menyelidiki orang ini? Dan kenapa istri big bos kayak kamu malah bekerja sebagai sekretaris orang lain?" tanya Davin.
"Soal dia bekerja dengan orang lain, itu adalah keinginannya. Meskipun aku melarangnya, dia tetap keras kepala ingin bekerja. Bahkan saat aku tawari jadi sekretarisku pun dia nggak mau. Lalu soal kenapa aku menyelidiki orang ini, itu karena aku takut dia punya maksud yang nggak baik sama Delia. Sudah lama dia nggak ketemu dengan Delia, begitu ketemu langsung menjadikan Delia sebagai sekretarisnya. Mencurigakan, bukan?" tanya Zico yang tak mau jujur kalau alasan sebenarnya adalah karena ia merasa kalau Andri menyukai Delia.
"Ho..ho..ho...kenapa kamu peduli sekali sama Delia? Jangan-jangan.. kamu langsung ada rasa sama dia setelah dua malam bersama dia," tebak Davin tersenyum penuh arti seraya menaik-turunkan kedua alisnya menatap Zico.
"Mana ada? Aku hanya takut terjadi hal buruk sama dia. Kalau terjadi sesuatu sama dia, papa bisa menghajar aku," kilah Zico yang agak terkejut mendengar tebakkan Davin.
"CK. Kalau kamu suka, akui saja, bro! Lagian dia adalah gadis pilihan ortu kamu. Kalau kalian hidup bahagia, ortu kamu juga bakal ikut bahagia," ucap Davin.
"Sudah aku bilang, aku peduli sama dia karena kedua orang tuaku dan tanggung jawab aku sebagai suaminya. Nggak ada yang lain," kilah Zico.
"Bro, ekspresi wajah kamu saat membicarakan Talitha dan Delia itu beda banget. Jelas banget kalau kamu peduli sekali sama Delia. Nggak mungkin kamu peduli sama Delia hanya karena ortu kamu dan rasa tanggung jawab kamu sebagai seorang suami. Kamu itu suka sama Delia, bro! Lagian, cuma laki-laki buta yang nggak bisa lihat kecantikan Delia. Sudah jelas kalau dia itu sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya, bahkan dia juga menyembunyikan bentuk tubuhnya. Kalau suka ngaku aja, bro! Nggak usah sok gengsi! Wanita itu butuh pengakuan. Kalau kamu nggak bilang suka sama dia, entar dia malah berpaling ke hati yang lain," ujar Davin menghela napas panjang menatap Zico.
"CK. Siapa yang suka sama dia? Sejak kami menikah, kami hanya menghabiskan waktu kami untuk bertengkar. Dari mana mau ada rasa suka?" kilah Zico yang benar-benar belum memahami perasaannya sendiri.
"Sudah enam bulan kalian bersama dalam satu rumah. Bisa aja kamu tanpa sadar suka sama dia," sahut Davin.
"Nggak ada. Selama enam bulan kami tinggal di bawah atap yang sama, kami hanya bertemu di meja makan saat pagi dan malam doang. Kami juga nggak pernah bicara berdua. Mana mungkin aku suka sama dia?" kilah Zico.
"Who knows? (Siapa yang tahu?) Jatuh cinta itu nggak bisa kita atur. Kita nggak bisa membuat skenarionya terlebih dahulu. Kita nggak bakal tahu kenapa, kapan, dimana, bagaimana dan kepada siapa kita akan jatuh cinta. Bisa jadi orang yang baru kita temui dijalan, atau mungkin bisa jadi orang yang ada di sekeliling kita namun kita baru menyadarinya. Kata Ika Natassa, You know, there is something about a beginning and an ending (Kamu tahu, ada suatu tentang awal dan akhir). Akhir itu selalu jelas, tapi awal? Awal bisa hadir dalam senyap, pelan-pelan, luput dari sadar, sampai tiba-tiba sesuatu itu sudah menjadi bagian dari sehari-hari, melekat, tanpa minta izin dan permisi. Kau selalu tahu kapan sesuatu selesai, tapi kau mungkin akan kesulitan menjelaskan kapan ia berawal. It just happens is probably the best explanation you can give. It just happens.( Itu terjadi begitu saja, mungkin adalah penjelasan terbaik yang bisa kamu berikan. Itu terjadi begitu saja)," ucap Davin.
"CK. Aku nggak percaya kalau seseorang bisa jatuh cinta secara tiba-tiba," sahut Zico.
"Terserah kamulah. Susah kalau ngomong sama orang yang gengsian, ngeyel dan selama hidup nggak pernah pacaran. Aku akan menyelidiki orang yang kamu mau. Aku cabut dulu," ucap Davin terlihat kesal pada Zico.
Zico membuang napas kasar setelah Davin keluar dari ruangan itu.
"Apa benar aku jatuh cinta sama Delia? CK. Nggak mungkin. Dulu kami nggak pernah akrab sama sekali, bahkan saat aku tahu dia menjelek-jelekkan Talitha di depan mama, lalu bersekongkol dengan mama dan papa untuk mendaftarkan pernikahan kami, aku sangat membencinya. Dan sejak kami tinggal dalam satu kamar, kami selalu bertengkar. Mana mungkin seperti itu bisa di bilang jatuh cinta? Nggak masuk akal!" gumam Zico yang belum pernah menyukai seorang wanita, belum pernah pacaran, apalagi ngedate sama cewek.
Zico menghela napas berkali-kali, kemudian memijit pelipisnya sendiri.
"Kenapa semua orang mengatakan kalau aku suka sama Delia? Coba aku googling dulu, gimana sih, perasaan orang yang sedang jatuh cinta?" gumam Zico penasaran.
...🌟...
...Kenapa, kapan, dimana, bagaimana dan kepada siapa kita akan jatuh cinta, kita tak 'kan pernah mengetahuinya. Semuanya terjadi begitu saja. ...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
penampilkan delia ini mirip tokoh betylafea g sih q gmbranya itu kawat gigi poni depan
Good job thor..