NovelToon NovelToon
Antara Cinta & Tujuan

Antara Cinta & Tujuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Bpearlpul

Jutaan tahun setelah Perang Suci berakhir, Dewa Iblis kembali terlahir ke bumi untuk melanjutkan balas dendamnya. Hal itu membuat para dewa yang tersisa kembali tidak tenang mengingat bencana yang terjadi di masa lalu. Tidak ingin kehancuran itu terjadi untuk kedua kalinya, Dewi Cinta mengambil keputusan untuk turun ke bumi guna mencegah kehancuran.

Yang satu ingin menghancurkan, yang satu ingin menyelamatkan peradaban dunia. Dua insan dengan tujuan yang bertolak belakang tapi terikat cinta.

Berhasilkah keduanya mencapai tujuan mereka? Yuk baca sekarang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bpearlpul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Berdebat Kecil

Pagi berikutnya, goa yang dibangun kemarin diruntuhkan kembali. Sebab, meski bisa ditempati untuk berteduh, ruang di dalamnya tidak cukup menampung ratusan orang sehingga mereka membagi tugas dimana kelompok pria mencari kayu yang akan digunakan untuk membangun rumah dan kelompok wanita mencari makanan di sekitar.

‘’Hei, apa yang kalian tunggu? Kita akan berangkat sekarang,’’ kata Pangeran Midoriha menghampiri.

‘’Kau dengar itu? Pergilah bersama mereka dan biarkan Satan menemaniku mencari makanan,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Aku menolak! Ini sama saja membiarkan kalian berduaan tanpa pengawasan di tengah hutan,’’ protes Pangeran Ozora.

‘’Kita sudah di tengah hutan. Selain itu siapa yang berduaan? Kami akan pergi bersama kelompok wanita,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Tapi dia bukan wanita. Jenis kelaminnya adalah pria, jadi kenapa harus ikut bersamamu?’’ protes Pangeran Ozoro.

‘’Mau bagaimana lagi? Aku tidak terbiasa bergabung dengan anak perempuan yang lainnya,’’ kata Putri Kamiai.

Pangeran Ozora tidak mendengar dan berjalan ke arah Satan. ‘’Hei kau Yang Mulia ini Yang Mulia itu, aku memberimu perintah agar me—‘’

Namun, ucapannya terpotong karena Pangeran Midoriha langsung menariknya pergi dari sana.

‘’O-Oee omae(Hei kau)! Jangan menarik kerah leher bajuku secara tiba-tiba! Kau ingin membunuhku, ya?!’’ kesal Pangeran Ozora yang tercekik.

‘’Diam dan ikut aku,’’ kata Pangeran Midoriha menariknya dengan sebelah tangan.

Putri Kamiai tersenyum dengan wajah mengejek sambil menjulurkan lidah, membuat Pangeran Ozora yang menghadap ke belakang semakin meronta-ronta melihat hal itu.

......................

[Dunia Dewa]

‘’Sampai sejauh ini, masih belum ada tanda-tanda kebangkitan dari Dewa Iblis,’’ kata Dewa Matahari.

‘’Meski begitu, tidak ada yang tahu ingatannya bisa muncul kapan saja,’’ kata Dewi Tanah.

‘’Aku rasa kita tidak perlu khawatir soal itu. Kudengar, bawahan Dewa Perang sedang memantau di bumi. Jadi jika ada masalah, mereka akan langsung datang melapor,’’ kata Dewi Angin.

‘’Dewa Perang selalu memantau dari atas, untuk apa mengutus bawahannya lagi ke bu—ah~ aku mengerti,’’ kata Dewa Api sambil mengangguk.

‘’Dewa Perang benar-benar pria idaman bagi wanita di dunia. Aku jadi ingin juga diperlakukan seperti itu,’’ kata Dewi Mimpi.

Mendengar hal itu membuat Dewa Petir langsung mengibaskan selendang jubahnya. ‘’Kalau begitu, aku akan mengutus bawahanku juga untuk memantaumu.’’

‘’Kau ini gila? Untuk apa mengawasiku di dunia kita sendiri? Yang ada, aku hanya seperti buronan yang kabur dari penjara,’’ kata Dewi Mimpi.

‘’Aku hanya mengikuti perkataanmu,’’ kata Dewa Petir.

‘’Tapi tidak seperti itu juga. Dasar, merusak suasana saja,’’ gerutu Dewi Mimpi.

‘’Eh~ di mana letak kesalahanku?’’ bingung Dewa Petir.

Dewi Ruang tersenyum sambil menggelengkan kepala.

‘’Sejak tadi aku tidak melihat Dewa Perang. Apakah dia berada di kediamannya lagi?’’ tebak Dewa Air.

Dewi Ruang yang mendengarnya menoleh ke arah Dewa Waktu. ‘’Terakhir kali, Dewa Perang pergi dengan perasaan kesal setelah bersama denganmu.’’

‘’Hei, apakah wajahku terlihat seperti penjahat sehingga kau berpikir aku selalu mengganggunya?’’ tanya Dewa Waktu.

‘’Memang kau yang selalu mengganggunya di antara kami,’’ jawab Dewi Ruang.

Kedua alis Dewa Waktu terangkat bersamaan ia mengerutkan bibir ke bawah. ‘’Begitu, ya?’’

‘’Memang begitu,’’ kata Dewi Ruang.

......................

[Dunia Manusia]

Setelah cukup lama menyusuri hutan, kelompok pria pun menemukan kawasan pohon dengan daun berukuran besar sepanjang 30-60 cm, bulat telur terbalik, berhadapan, bertangkai pendek, serta berbulu halus.

‘’Sangat sulit menemukannya di wilayah yang dipenuhi pepohonan raksasa,’’ kata Pangeran Midoriha.

‘’Itu karena hanya pohon dari kayu jati yang terkenal dengan kekuatannya, seperti tahan air, serangan jamur, rayap dan serangga lainnya,’’ kata Pangeran Aoi.

‘’Tapi ada begitu banyak batang dengan ukuran yang berbeda. Pohon jati terbaik adalah yang memiliki lingkar batang besar, lurus, dan sedikit cabang. Biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih dari 80 tahun,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Kalau begitu, ayo cari yang seperti itu. Lagi pula, kita tidak membutuhkan semuanya, karena tidak baik membuat hutan menjadi gundul,’’ kata Rensuke.

Begitu semuanya sepakat, mereka pun menyebar untuk menandai pohon dengan kualitas terbaik. Sementara itu, di sisi lain terjadi masalah pada kelompok wanita.

‘’Tunggu, kenapa kalian mengambil semuanya? Seharusnya kita saling berbagi,’’ protes Putri Kamiai.

‘’Itu jika kita ada di akademi. Tapi ini adalah hutan, jadi tidak ada aturan di sini.’’

Putri Kamiai mengeryitkan alis tanda kesal menatap wanita-wanita itu.

Kalau tidak salah, mereka ini juga satu kelompok dengan Banri sejak kecil, ucapnya dalam hati.

‘’Hei, Kamiai juga berhak mendapatkan sebagian dari buah-buahan ini,’’ kata Arisu.

‘’Diamlah, atau kau juga tidak akan mendapatkan bagian.’’

Mendengar hal itu membuat Putri Kamiai menghela nafas. ‘’Ya sudah, setidaknya berikan tiga buah saja untuk kami bertiga.’’

‘’Tidak mau. Cari saja di tempat lain.’’

‘’Aku sudah meminta secara baik-baik, tapi kalian tidak ingin bekerja sama. Kalau begitu, jangan salahkan aku merebutnya dengan cara yang kasar,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Oee lihat dulu situasinya. Kau kalah jumlah dengan mereka,’’ kata Satan.

‘’Tapi mere—‘’

Byur!

Serangan air langsung menghantam Putri Kamiai dan Satan sehingga keduanya terseret ke tanah.

‘’Hei, kenapa kau melakukan hal itu?’’ tanya Arisu.

‘’Meski bisa menggunakan empat eleman, kau pikir bisa melawan kami seorang diri?’’

Putri Kamiai meringis sambil menatap mereka yang tersenyum mengejek ke arahnya. Ia mengepalkan tangan sebelum akhirnya berdiri. ‘’Ayo pergi dari sini.’’

Untuk sesaat, Satan masih berdiri sambil menatap para wanita membuat mereka merasa tidak nyaman.

‘’Kenapa masih diam? Sana pergi!’’

‘’Hush! Dasar menjijikkan!’’

‘’Kami tidak ingin tertimpa kesialan gara-gara dirimu.’’

Tanpa mengatakan apa pun, Satan berbalik dan menyusul kepergian sang putri.

......................

Tepi Sungai

Sesekali Putri Kamiai meringis sambil membersihkan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. ‘’Mereka menjadi lebih berani setelah kita berada di luar akademi.’’

Ia kemudian melirik Satan yang hanya berdiri di belakangnya. ‘’Apa yang kau lakukan?’’

‘’Menunggumu selesai,’’ jawab Satan.

‘’Maksudku, lukamu harus dibersihkan. Kau tidak lihat tanah masih menempel di kulitmu?’’ tanya Putri Kamiai.

‘’Tidak perlu. Yang Mulia ini sudah terbia—‘’ ucapan Satan terpotong karena sang putri tiba-tiba menariknya duduk sebelum wanita itu membantunya.

‘’Kau selalu seperti ini dari kecil. Padahal tangan dan kakimu berdarah, tapi wajahmu tetap datar. Setidaknya perlihatkan raut kesakitan sedikit saja,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Hanya luka kecil, sama sekali tidak ada sakitnya,’’ kata Satan.

Plak!

‘’Aw! Kenapa kau memukulnya?!’’ ringis Satan.

‘’Kau bilang tidak sakit,’’ senyum Putri Kamiai dengan wajah mengejek.

‘’Siapa yang tidak sakit kalau lukanya dipukul seperti ini?!’’ kesal Satan.

Kedua alis Putri Kamiai terangkat. ‘’Hoh, kau bisa teriak, ya?’’

‘’Kau pikir aku bisu?’’ ringis Satan sambil meniup luka di tangannya yang baru saja terasa perih.

‘’Lalu kenapa kau tidak pernah marah saat Banri selalu merundungmu?’’ tanya Putri Kamiai.

‘’Sudah kubilang, berurusan dengannya hanya membuang-buang waktu,’’ jawab Satan.

‘’Tapi kau tidak ingin ditindas seperti ini terus, kan? Kau harus melawan agar dia tidak berani mengganggumu lagi,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Apa kau ibu mertuaku sehingga terus mengomeli Yang Mulia i—hei! Kenapa mendorong mulutku?’’ tidak terima Satan.

‘’Mulutmu kurang ajar seperti biasa,’’ kata Putri Kamiai.

1
Dina⏤͟͟͞R
kocak dah wkwkwk
Dina⏤͟͟͞R
wkwkwk /Facepalm//Facepalm/
Bpearlpul: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Pisces Aprodithe
aku mulai merasakan perubahan satan😣
Pisces Aprodithe
wowo dewa iblis dah 7 keturunan
Pisces Aprodithe
kebayang adegan ini🤣
Pisces Aprodithe
slalu suka trio ini kalau berdebat😂
Pisces Aprodithe
visualnya couple favorit aku!!😍😍😍😍😍😘😘😘🥰🥰🥰
Pisces Aprodithe
🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
astaga ngakak brutal aku🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
tunggu,,aku msih belum lihat romance-romancenya kamiai dan satan,,pliss lah jangan buat mereka musuhan dulu
Pisces Aprodithe
ngakak banget sama percakapannya ozora dan satan🤣
Pisces Aprodithe
tiap kali shinigami muncul pasti ngakak aku😂🤣
Pisces Aprodithe
kebayang posisi mereka😂
Pisces Aprodithe
weh ozora😂🤣
Pisces Aprodithe
arghhh!!!!ingatan satan kembali,,macem mana nih
Pisces Aprodithe
kata-katamu dewa waktu🤣
Pisces Aprodithe
haaaaa lega,,kukira kamiai bakal mati
Pisces Aprodithe
nih bab menegangkan tapi bikin ngakak
Pisces Aprodithe
barusan ngakak gara-gara ozora,,skrang ditambah sama satan🤣
Pisces Aprodithe
wkwkwk ozora😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!