NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.24 Daddy

Setelah melakukan presentasi tepat di depan tuan muda Miguel, Zola pun kembali ke kubikelnya. Namun, belum sempat Zola mendudukkan bokongnya di kursinya, ada beberapa gadis yang datang memberondong dirinya dengan berbagai pertanyaan membuat Zola mengerutkan keningnya.

"Zola, apa hubunganmu dengan asisten Gerry?" tanya salah seorang karyawan wanita Shoppa Lova.

"Asisten Gerry? Tidak ada. Mengapa kalian sampai berpikiran kesitu? Kami bahkan tidak dekat sama sekali." ujar Zola jujur. Ia sendiri bingung dengan pertanyaan orang-orang ini.

"Halah, tidak usah berbohong kau Zola, lihat saja bagaimana asisten Gerry membelamu saat kau berseteru dengan Clara. Ya, memang tidak banyak yang melihat kejadian hari itu, namun aku melihatnya tepat di depan mataku sendiri. Kalian tau, padahal Zola bersalah, ia mendorong tubuh Clara hingga terjatuh tapi bukannya ia dihukum, justru asisten Gerry mendatangi Clara dan mengancamnya agar tidak mengganggu Zola lagi."

"Hah, benarkah itu semua?" seru seseorang. "Aku tak menyangka Zola bisa sekejam itu pada saudaranya sendiri. Oh mungkin dia sakit hati karena pernikahannya batal dan orang tua Regan justru meminta Clara menjadi penggantinya."

"Wah, Zola, ternyata kau bisa berbuat jahat juga! Sia-sia aku mengagumimu." teriak seseorang.

Alis Zola makin menyatu melihat tingkah orang-orang itu.

"Kalau kalian tidak tau apa-apa tentang masalahku, lebih baik diam dan tidak usah berkomentar." tegas Zola.

"Kalau kau tidak mau kami berpikir macam-macam, cepat katakan dengan jujur apa hubungan kau dengan Asisten Gerry? Kami juga melihatmu datang bersama OB itu. Lalu tadi kau dipanggil tuan muda Miguel, ah apa kau sekarang menjual dirimu? Ku dengar kau sudah diusir oleh orang tuamu. Jadi kau butuh biaya besar untuk memenuhi kebutuhanmu, benar kan perkataanku!"

"Cukup !!! Tutup mulut kalian. Kalian jangan bicara sembarangan tentang Zola. Dia tidak seperti itu." bentak Keira.

"Kalian jangan membuat keributan di sini, lebih baik kalian pergi sebelum aku menyeret kalian satu persatu!" ancam Roland yang mulai naik pitam.

"Wah, ternyata Zola memiliki bodyguard! Suruh dia bicara dulu, baru kami akan pergi!"

"Oh ya, kalian tau, tempo hari aku melihat Zola keluar dari gudang kosong di basemen dengan OB ganteng itu. Dia keluar dengan penampilan berantakan dan rambut acak-acakan. Kalian pasti tau kan apa yang aku pikirkan!" ujar seseorang yang baru datang sambil tersenyum mengejek.

"Wah, kasihan! Makanya jangan berhubungan sama OB, duitnya nggak banyak. Mana sanggup dia sewa hotel jadi mainnya di gudang kosong yang kotor dan bau." ejek orang-orang itu lagi lalu mereka tertawa tergelak .

"Sudah puas kalian tertawanya? Sudah puas kalian menghina dan merendahkanku? Seperti kalian manusia suci yang hebat saja. Cih ... walaupun dia OB, tapi dia jauh lebih baik dari kalian yang hanya bisa merendahkan orang lain..Aku tau kalian itu teman-teman Clara, bukan? Kalian pasti sifat kalian tidak beda jauh darinya. Semoga saja kalian tidak merasakan seperti yang aku alami. Karena kalau kalian yang mengalami, aku yakin kalian akan lebih memilih bunuh diri. Aku yakin, kedatangan kalian kesini pasti karena ada yang memerintahkan, bukan! Kalau iya, katakan padanya, kalau ia berani, hadapi aku, bukannya menggunakan orang lain sebagai pion." sinis Zola dengan tatapan tajamnya. Tak ada gentar sedikitpun di mata Zola .

"Apa yang terjadi di sini?" tegas suara seseorang terdengar mengudara di ruangan kubikel Zola. Semua orang disana seketika terpaku di tempatnya. Ingin berlari, namun mereka takut akan akibatnya.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang terjadi di sini? Sudah membuat keributannya?" suara itu kembali menggema membuat semua orang di sana tertunduk dengan tubuh bergetar.

"Maafkan kami tuan muda Miguel, maafkan kami asisten Gerry. Kami tidak membuat keributan. Kami hanya ingin menyapa Zola saja. Iya kan Zola?" ucap seseorang dengan wajah memelas memohon pertolongan.

Namun, Zola memilih acuh tak acuh. Ia tidak sebaik itu , mau membela orang-orang yang jelas-jelas merendahkan dirinya.

"Maaf?" tanya Asisten Gerry sambil berdecih membuat orang-orang yang menghinanya Zola tadi pucat pasi.

"Gerry." panggil tuan muda Miguel. "Data mereka satu per satu lalu pecat mereka semua secara tidak hormat agar mereka tidak dapat bekerja di mana pun. Aku paling benci melihat orang-orang yang gemar merendahkan orang apalagi mereka melakukannya tepat di perusahaanku!" suara bariton Tuan muda Miguel menggema di ruangan itu membuat tubuh semua orang itu meremang lalu terkulai bersimpuh di lantai.

"Maafkan kami, tuan. Kami mohon maafkan kami."

"Iya tuan, maafkan saya, tuan. Saya hanya diajak mereka."

"Hei, jangan menuduhku, semua ini salahmu. Kau yang mengajakku ke sini."

"Tidak tuan, tolong maafkan saya. Biarkan saya tetap bekerja di sini. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Zola, maafkan kata-kataku tadi. Saya hanya diajak mereka untuk mengganggumu."

"Zola , tolong kami! Kami mohon tuan maafkan kami, berikan kami kesempatan kedua."

"Tidak ada kesempatan kedua." tegas Tuan muda Miguel lagi sebelum ia berlalu dari hadapan orang-orang itu.

Semua orang di sana yang tidak terlibat aksi itu hanya menatap kagum pada CEO baru mereka. Pun dengan Zola, Keira, dan Roland. Sedangkan orang-orang yang membuat keributan tadi berjalan dengan gontai menuju ruangan mereka.

"Wah, Zo, kau hebat sekali, dibela oleh tuan muda Miguel. Aku jadi takut bila salah bicara padamu. Bisa-bisa aku langsung ..." ujar Keira sembari mendekatkan telapak tangannya di leher lalu menggerakkannya seperti menggorok leher.

"Tidak usah berlebihan, Kei. Itu hanya kebetulan saja. Kau dengar kata tuan muda Miguel tadi, dia tidak suka melihat orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan membuat keributan di perusahaannya. Jadi bukan karena sengaja membelaku." ucap Zola sembari mendudukkan bokongnya di kursi miliknya.

"Oh ya Zo, tadi ada yang bilang kau keluar dari gudang kosong di basemen itu, sebenarnya apa yang terjadi?" cecar Roland. Sebenarnya sejak tadi ia penasaran. Termasuk cercaan yang tentang Zola yang mendorong Clara. Mereka belum tau cerita itu sama sekali.

"Yang pasti, tidak seperti yang mereka pikirkan, Land. Justru Ellard-lah yang menolongku waktu itu. Andai Ellard tak ada , mungkin aku akan benar-benar hancur." ucap Zola.

Keira dan Roland mengerutkan keningnya, penasaran.

"Memangnya apa yang sebenarnya terjadi?"

"Kalian tidak perlu tau. Cukup itu jadi rahasiaku dan OB itu."

"Sepertinya kau sangat dekat dengan OB itu bahkan kau tadi pun diantaranya bukan?" Mata Roland menyipit.

Zola menghela nafas panjang,"Hmm ... mungkin akan makin dekat."

"Maksudmu?" seru Keira dan Roland bersamaan.

"Nanti kalian juga akan tahu." sahut Zola sembari tersenyum.

...***...

Zola telah tiba di basemen. Ellard telah mengirimkannya pesan agar menunggunya di basemen. 5 menit kemudian, Ellard pun telah tiba dengan jaket jeans biru yang melekat sempurna di tubuh kekarnya. Dia tersenyum lebar saat melihat Zola membuat beberapa gadis yang melihat senyumnya jadi terpana.

"Astaga, senyumnya!" seru beberapa gadis membuat Zola mendelik kesal.

"Kenapa wajahmu tiba-tiba berubah jadi cemberut, hm? Apa kau cemburu karena mereka terpesona akan ketampananku?" goda Ellard seraya menaikturunkan alisnya.

"Cih, in your mind!" cibir Zola membuat Ellard tergelak lalu menarik hidungnya gemas.

"Kau tak perlu berbohong, sweety, aku bisa membaca pikiranmu. Bahkan tadi aku sempat melihatmu menatapku kagum. Yah, aku maklum, mungkin aku terlalu tampan sebagai OB." ucap Ellard seraya terkekeh.

"Lama-lama tingkat kenarsisanmu sepertinya makin tinggi tuan Ellard yang terhormat." Zola memutar bola matanya jengah.

"Itu bukan narsis, sweety, tapi kenyataan. Ayo, naik! Kita jalan-jalan!"

"Hah! Apa katamu tadi? Jalan-jalan?" seru Zola.

"Yeah, anggap sebagai kencan perdana kita!" ujar Ellard sembari tersenyum lebar.

Baru saja Ellard hendak menyalakan motornya, ada seruan yang membuat Ellard dan Zola menoleh ke satu arah.

"Zola ..." seru seorang pria paruh baya. Senyum Zola yang sempat merekah tadi pun seketika lenyap saat ia menatap seseorang itu.

"Zo, ini Daddy! Izinkan, Daddy bicara padamu." ucap Jordan seraya memelas.

"Sorry dad, bukankah kita tidak ada hubungan lagi. Sebaiknya urus saja istrimu dan putri kesayanganmu itu." ucap Zola yang kini sedang merapatkan pelukannya pada punggung Ellard.

"Zo, Daddy mohon, izinkan dad bicara denganmu!" lirih Jordan lagi.

Lalu Ellard menoleh ke arah Zola dan memberikan isyarat mata agar ia menuruti permintaan ayahnya.

"Okay, baiklah, kita bicara di cafe tak jauh dari sini! Kami duluan." ucap Zola datar lalu ia menyentuh tangan Ellard agar mengantarkannya menuju cafe yang dimaksud.

"Baiklah, dad akan segera menyusul." sahut Jordan seraya tersenyum lebar.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🙏...

1
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
Pisces97
makanya kalau sudah cinta jujur lah apalagi sudah menikah sama saja kamu buat Zola kecewa pasti dia berpikir kamu menilai dia wanita matrekk...
makanya mengawali hubungan itu dari kejujuran bukan dari kebohongan jadi terima saja resikonya
Pisces97
Keira ini setipe dengan mantan sahabat ku yang mencoba menjebak ku..
tapi Allah masih baik hati.
penting tidak boleh percaya sama orang lain apalagi sahabat dekat kadang kita gk tau hatinya baik .jarang orang baik didepan dibelakang juga baik banyaknya sekarang orang² munafik makanya gk punya teman banyak Sampai sekarang
.
Pisces97
baru sekarang menyesal sudah terlambat pak tua...
kamu sudah mengecewakan momy dan dan anak mu sendiri
Pisces97
baru kali ini ada cowok ya g malah minta pertanggung jawaban bukan malah perempuan hahahaha 🤭😂😂
Pisces97
pasti keira nih sahabat macam apa malah habis hampir diperkoas malah diajak ke club bukan dihibur
pasti keira ini sahabat dalam selimut yang hanya pura² baik
Pisces97
sahabat jadi cinta gk ada persahabatan laki² dan perempuan itu murni sahabat pasti ada cinta segitiga nihh 🤭😂
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Pisces97
bagus aku suka gaya nya zola tidak akan mau melakukan hubungan sebelum pernikahan apa DP dulu iya kalau jadi nikah tapi kalau gkk gimana 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!