Antara Cinta & Tujuan
Malam yang gelap, bulan yang basah dan darah yang dingin, membuat sepasang mata takut akan cahaya dengan naiknya Dewa Iblis ke bumi untuk mengotori seluruh dunia dan melahap alam semesta agar membinasakan seluruh makhluk dan merubahnya menjadi Neraka.
Dewa Iblis menyebabkan keretakan di langit sehingga para iblis menyerbu ke dunia seperti badai pasir dan menangkap orang-orang yang hidup lalu menggerogoti mereka sampai tidak terhitung yang terluka dan mati.
Tentu saja, para dewa tidak akan tinggal diam dan membiarkannya melakukan tindakan yang menentang langit dengan memusnahkan seluruh kehidupan. Hingga saat ini pertempuran berlangsung di langit.
Berbagai serangan saling melilit di udara dan gesekannya meletupkan percikan hitam dan emas. Kedua sinar menari-nari menciptakan bayangan gelombang di langit seolah-olah serangan tersebut akan membelah angkasa.
‘’Sesama Dewa, kalian seharusnya berbagi kesengsaraan denganku,’’ kata Dewa Iblis.
‘’Konyol! Bahkan jika harus menghabiskan seluruh kekuatan dewa, kami tidak akan mundur sampai mati!’’ tegas Dewa Perang.
‘’Kalau begitu, hancurlah bersama dunia ini,’’ kata Dewa Iblis dengan mata merah menyala bersamaan tanda di dahinya bersinar.
Ia memproyeksikan Raja Neraka berkepala empat bertangan enam disertai dua gerhana besar yang terhubung dengan jiwanya. ‘’Apakah kalian memiliki kata-kata terakhir?’’
‘’Pancaran sinarnya dapat memusnahkan jiwa dan roh makhluk tidak peduli apakah itu dewa atau iblis. Salah satu serangan terkuat di Alam Semesta … Pencerahan,’’ kata Dewa Waktu.
‘’Dia benar-benar ingin mengakhiri peradaban Tiga Dunia,’’ kata Dewa Perang.
Dewi Bumi terdiam dengan mata terpejam sebelum akhirnya tersenyum. ‘’Sepertinya sudah waktunya kami kembali ke Alam.’’
Dewi Ruang yang mendengarnya menyadari maksud salah satu rekannya itu. ‘’Tunggu, bukankah itu artinya….’’
‘’Kami serahkan sisanya kepada kalian,’’ senyum Dewi Bumi.
Para dewa di barisan depan pun melakukan segel tangan. ‘’Semua jiwa akan kembali ke kehampaan tanpa dasar, berlindunglah pada langit … Tembok Kemujuran, aktifkan!’’
Muncul jutaan formasi pembatas berlapis emas yang tersusun ke bawah.
‘’Kudaranai(Percuma saja),’’ kata Dewa Iblis membentangkan kedua tangannya membuat pancaran sinar gerhana mulai menyebar.
Begitu pancaran sinar dan lapisan pembatas bertemu, cahaya keemasan menyilaukan berkelebat. Para dewa di barisan depan bisa merasakan tekanan Pencerahan merasuk hingga sumsum tulang, sebelum sinar itu melahap mereka secara satu persatu.
Beberapa saat kemudian setelah menghantam jutaan tembok, pancaran sinar akhirnya berhasil dihentikan. Lalu saat itu juga para dewa melakukan segel tangan. ‘’Buka formasi!’’
Dewa Iblis menatap sembilan pengikat bintang yang mengurungnya. ‘’Jadi mereka mengorbankan nyawa hanya demi mengulur waktu … Sangat menyentuh.’’
‘’Pengorbanan mereka tidak boleh sia-sia,’’ kata kesembilan dewa yang meneteskan air mata.
‘’Baiklah, mari kita lihat sampai kapan kalian bisa menahanku,’’ kata Dewa Iblis diselimuti energi hitam.
Mereka pun saling adu kekuatan menyerang dan bertahan, meskipun pada akhirnya Dewa Iblis berhasil menghancurkan formasi membuat kesembilan dewa memuntahkan darah.
‘’Kalian pikir Formasi Nawagraha Bintang Langit bisa menandingiku?’’ tanya Dewa Iblis.
‘’Tapi setidaknya ini bisa menjebakmu untuk sementara,’’ kata Dewi Bulan.
Saat itu juga muncul pintu ruang di sisi atas membuat semuanya mendongakkan kepala dan melihat duabelas formasi yang saling melilit.
‘’Semuanya, maaf telah membuat kalian menunggu,’’ kata Dewa Waktu.
Tanpa membuang waktu, kesembilan dewa tadi mengisi formasi yang kosong.
‘’Dewa Iblis Satan, ini adalah akhirmu,’’ kata Dewi Ruang.
‘’Saatnya mengirimmu ke liang kubur!’’ seru Dewa Perang.
Keduabelas dewa pun melakukan segel tangan. ‘’Jiwa pendosa meninggalkan dunia melewati rintangan menuju binatang … Hancurkan!’’
Langit membelah hingga muncul Naga Emas disertai Trisula Langit yang akan menghantam ke bawah.
‘’Di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkanku,’’ kata Dewa Iblis memanggil Pedang Peruntuh Langit di setiap tangan Raja Neraka.
Begitu bertemu, serangan tersebut menyebabkan ledakan cahaya yang membentang luas. Keduanya bahkan menimbulkan keretakan, sampai akhirnya Naga Emas dan Trisula Langit menembus Dewa Iblis lalu menghantamnya ke bawah.
‘’Ketika matahari dan bulan tidak bersinar, langit dan bumi menjadi gelap. Saat itulah aku akan kembali dan menghancurkan kalian para dewa yang tersisa!’’ seru Dewa Iblis sebelum tubuhnya tersebar menjadi titik cahaya yang melebur.
Di saat yang sama, robekan di langit mulai tertutup secara perlahan. Pasukan Langit di bumi juga telah berhasil membantai semua iblis yang mengacau, meskipun ada beberapa dari mereka yang berhasil melarikan diri.
Langit yang sebelumnya gelap, kini memperlihatkan seberkas cahaya dan menerangi bumi. Pertempuran atas tiga dunia diakhiri dengan kemenangan para dewa yang juga harus dibayar harga mahal.
Sebagai langkah terakhir untuk mengenang para dewa yang gugur dalam pertempuran, keduabelas dewa yang tersisa mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk memurnikan alam semesta, dan seiring berjalannya waktu, umat manusia pun bangkit dan mulai membangun bumi dari awal.
Hingga hari itu pun tiba dimana matahari dan bulan berada di langit yang sama, menutupi seluruh dunia dalam kegelapan bersamaan seorang anak terlahir dengan kutukan takdir.
......................
[Dunia Dewa]
Sebelas orang sedang berdiri melingkar di Monumen Langit, tempat dimana para dewa selalu berkumpul untuk merundingkan suatu hal.
‘’Dua kejadian beruntun ini bukanlah sebuah kebetulan,’’ kata Dewi Ruang.
Dewa Waktu memasang wajah serius. ‘’Dia pernah mengatakan akan kembali ketika matahari dan bulan tidak bersinar, langit dan bumi menjadi gelap. Lalu saat ini, matahari dan bulan berada di langit yang sama. Dengan kata lain….’’
Semua langsung mengerti dan serentak menjawab, ‘’Gerhana!’’
‘’Artinya, anak dengan kutukan takdir di bumi saat ini adalah Dewa Iblis?’’ tebak Dewi Mimpi.
‘’Setelah sekian lama, dia benar-benar kembali ke dunia,’’ kata Dewa Petir.
‘’Kita membayar harga yang mahal, bahkan menghabiskan hampir seluruh kekuatan dewa demi melenyapkannya,’’ kata Dewa Air.
‘’Apakah kali ini Tiga Dunia akan menjadi hancur lagi?’’ tanya Dewi Angin.
‘’Untuk mencegah kehancuran untuk kedua kalinya, anak itu harus dibunuh,’’ kata Dewa Perang.
‘’Setelah membunuhnya kemudian Dewa Iblis yang baru muncul, lalu apa bedanya?’’
Semua menoleh ke arah sang pemilik suara yang memperlihatkan sosok wanita bergaun emas.
Wanita dengan mata yang indah, wajahnya bersinar bagai bulan purnama, suaranya pembawa keberuntungan, warna kulitnya putih kemerah-merahan, dirinya memancarkan cahaya rembulan, bagai teratai yang lembut mekar sempurna dan memberi kesejahteraan. Dialah kasih sayang bagi semua makhluk. Dialah perwujudan cinta yang suci. Dialah dewi cinta yang abadi, Kamiai.
‘’Daripada membunuhnya, kenapa tidak memberinya kesempatan untuk merubah takdirnya sendiri?’’ tanya Dewi Cinta.
‘’Dia adalah jelmaan dari dosa di dunia dan merupakan pembawa bencana dan kematian. Bagaimana dia akan merubah takdirnya saat dia sendiri lahir ke dunia dengan memikul kutukan takdir?’’ tanya Dewa Perang.
‘’Lalu berapa banyak lagi dewa yang harus gugur demi melawannya? Dari 8 juta dewa, sekarang hanya tersisa 12,’’ kata Dewi Cinta.
Para dewa terdiam dengan wajah penuh bimbang setelah mendengarnya.
‘’Dewa Iblis lahir dari energi kotor Langit dan Bumi. Selama kejahatan di dunia tidak berhenti, dia selamanya tidak akan musnah dan terus terlahir demi mencapai tujuannya,’’ kata Dewi Cinta.
‘’Kalau begitu, apakah Dewi Cinta memiliki solusi lain untuk menghentikan Dewa Iblis tanpa membunuhnya?’’ tanya Dewa Api.
Dewi Cinta terdiam untuk sesaat. ‘’Untuk menuntunnya ke jalan yang benar, aku juga harus turun ke bumi dalam wujud manusia.’’
‘’Aku tidak mengizinkannya!’’ tegas Dewa Perang.
‘’Yang dikatakan Dewa Perang benar. Bukankah Dewi Cinta sudah tahu mengenai Hukum Langit jika dewa turun ke bumi?’’ tanya Dewi Matahari.
‘’Dewi Cinta akan menjadi manusia biasa dan tidak memiliki kekuatan, serta ingatan juga akan dihapus,’’ kata Dewi Tanah.
‘’Harap Dewi Cinta memikirkan kembali keputusannya dengan bijak,’’ kata Dewi Bulan.
...Visual Dewi Cinta...
...Visual Dewa Iblis...
...Visual Dewa Perang...
...Visual Dewa Waktu...
...Visual Dewi Ruang...
...Visual Dewa Matahari...
...Visual Dewi Bulan...
...Visual Dewa Air...
...Visual Dewi Angin...
...Visual Dewa Api...
...Visual Dewi Tanah...
...Visual Dewa Petir...
...Visual Dewi Mimpi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Baby Bear
Tantai Jin versi terbaru 😂😁😁
2024-10-12
0
GemiNoSa
bru mncul lgi anha-sama
2024-05-06
2
Pisces Aprodithe
anha-sama akhirnya comeback lagi!!mana visual novelnya pada cakep memanjakan mata lagi
2024-04-24
4