Antara Cinta & Tujuan

Antara Cinta & Tujuan

Bab 1 Pertempuran

Malam yang gelap, bulan yang basah dan darah yang dingin, membuat sepasang mata takut akan cahaya dengan naiknya Dewa Iblis ke bumi untuk mengotori seluruh dunia dan melahap alam semesta agar membinasakan seluruh makhluk dan merubahnya menjadi Neraka.

Dewa Iblis menyebabkan keretakan di langit sehingga para iblis menyerbu ke dunia seperti badai pasir dan menangkap orang-orang yang hidup lalu menggerogoti mereka sampai tidak terhitung yang terluka dan mati.

Tentu saja, para dewa tidak akan tinggal diam dan membiarkannya melakukan tindakan yang menentang langit dengan memusnahkan seluruh kehidupan. Hingga saat ini pertempuran berlangsung di langit.

Berbagai serangan saling melilit di udara dan gesekannya meletupkan percikan hitam dan emas. Kedua sinar menari-nari menciptakan bayangan gelombang di langit seolah-olah serangan tersebut akan membelah angkasa.

‘’Sesama Dewa, kalian seharusnya berbagi kesengsaraan denganku,’’ kata Dewa Iblis.

‘’Konyol! Bahkan jika harus menghabiskan seluruh kekuatan dewa, kami tidak akan mundur sampai mati!’’ tegas Dewa Perang.

‘’Kalau begitu, hancurlah bersama dunia ini,’’ kata Dewa Iblis dengan mata merah menyala bersamaan tanda di dahinya bersinar.

Ia memproyeksikan Raja Neraka berkepala empat bertangan enam disertai dua gerhana besar yang terhubung dengan jiwanya. ‘’Apakah kalian memiliki kata-kata terakhir?’’

‘’Pancaran sinarnya dapat memusnahkan jiwa dan roh makhluk tidak peduli apakah itu dewa atau iblis. Salah satu serangan terkuat di Alam Semesta … Pencerahan,’’ kata Dewa Waktu.

‘’Dia benar-benar ingin mengakhiri peradaban Tiga Dunia,’’ kata Dewa Perang.

Dewi Bumi terdiam dengan mata terpejam sebelum akhirnya tersenyum. ‘’Sepertinya sudah waktunya kami kembali ke Alam.’’

Dewi Ruang yang mendengarnya menyadari maksud salah satu rekannya itu. ‘’Tunggu, bukankah itu artinya….’’

‘’Kami serahkan sisanya kepada kalian,’’ senyum Dewi Bumi.

Para dewa di barisan depan pun melakukan segel tangan. ‘’Semua jiwa akan kembali ke kehampaan tanpa dasar, berlindunglah pada langit … Tembok Kemujuran, aktifkan!’’

Muncul jutaan formasi pembatas berlapis emas yang tersusun ke bawah.

‘’Kudaranai(Percuma saja),’’ kata Dewa Iblis membentangkan kedua tangannya membuat pancaran sinar gerhana mulai menyebar.

Begitu pancaran sinar dan lapisan pembatas bertemu, cahaya keemasan menyilaukan berkelebat. Para dewa di barisan depan bisa merasakan tekanan Pencerahan merasuk hingga sumsum tulang, sebelum sinar itu melahap mereka secara satu persatu.

Beberapa saat kemudian setelah menghantam jutaan tembok, pancaran sinar akhirnya berhasil dihentikan. Lalu saat itu juga para dewa melakukan segel tangan. ‘’Buka formasi!’’

Dewa Iblis menatap sembilan pengikat bintang yang mengurungnya. ‘’Jadi mereka mengorbankan nyawa hanya demi mengulur waktu … Sangat menyentuh.’’

‘’Pengorbanan mereka tidak boleh sia-sia,’’ kata kesembilan dewa yang meneteskan air mata.

‘’Baiklah, mari kita lihat sampai kapan kalian bisa menahanku,’’ kata Dewa Iblis diselimuti energi hitam.

Mereka pun saling adu kekuatan menyerang dan bertahan, meskipun pada akhirnya Dewa Iblis berhasil menghancurkan formasi membuat kesembilan dewa memuntahkan darah.

‘’Kalian pikir Formasi Nawagraha Bintang Langit bisa menandingiku?’’ tanya Dewa Iblis.

‘’Tapi setidaknya ini bisa menjebakmu untuk sementara,’’ kata Dewi Bulan.

Saat itu juga muncul pintu ruang di sisi atas membuat semuanya mendongakkan kepala dan melihat duabelas formasi yang saling melilit.

‘’Semuanya, maaf telah membuat kalian menunggu,’’ kata Dewa Waktu.

Tanpa membuang waktu, kesembilan dewa tadi mengisi formasi yang kosong.

‘’Dewa Iblis Satan, ini adalah akhirmu,’’ kata Dewi Ruang.

‘’Saatnya mengirimmu ke liang kubur!’’ seru Dewa Perang.

Keduabelas dewa pun melakukan segel tangan. ‘’Jiwa pendosa meninggalkan dunia melewati rintangan menuju binatang … Hancurkan!’’

Langit membelah hingga muncul Naga Emas disertai Trisula Langit yang akan menghantam ke bawah.

‘’Di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkanku,’’ kata Dewa Iblis memanggil Pedang Peruntuh Langit di setiap tangan Raja Neraka.

Begitu bertemu, serangan tersebut menyebabkan ledakan cahaya yang membentang luas. Keduanya bahkan menimbulkan keretakan, sampai akhirnya Naga Emas dan Trisula Langit menembus Dewa Iblis lalu menghantamnya ke bawah.

‘’Ketika matahari dan bulan tidak bersinar, langit dan bumi menjadi gelap. Saat itulah aku akan kembali dan menghancurkan kalian para dewa yang tersisa!’’ seru Dewa Iblis sebelum tubuhnya tersebar menjadi titik cahaya yang melebur.

Di saat yang sama, robekan di langit mulai tertutup secara perlahan. Pasukan Langit di bumi juga telah berhasil membantai semua iblis yang mengacau, meskipun ada beberapa dari mereka yang berhasil melarikan diri.

Langit yang sebelumnya gelap, kini memperlihatkan seberkas cahaya dan menerangi bumi. Pertempuran atas tiga dunia diakhiri dengan kemenangan para dewa yang juga harus dibayar harga mahal.

Sebagai langkah terakhir untuk mengenang para dewa yang gugur dalam pertempuran, keduabelas dewa yang tersisa mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk memurnikan alam semesta, dan seiring berjalannya waktu, umat manusia pun bangkit dan mulai membangun bumi dari awal.

Hingga hari itu pun tiba dimana matahari dan bulan berada di langit yang sama, menutupi seluruh dunia dalam kegelapan bersamaan seorang anak terlahir dengan kutukan takdir.

......................

[Dunia Dewa]

Sebelas orang sedang berdiri melingkar di Monumen Langit, tempat dimana para dewa selalu berkumpul untuk merundingkan suatu hal.

‘’Dua kejadian beruntun ini bukanlah sebuah kebetulan,’’ kata Dewi Ruang.

Dewa Waktu memasang wajah serius. ‘’Dia pernah mengatakan akan kembali ketika matahari dan bulan tidak bersinar, langit dan bumi menjadi gelap. Lalu saat ini, matahari dan bulan berada di langit yang sama. Dengan kata lain….’’

Semua langsung mengerti dan serentak menjawab, ‘’Gerhana!’’

‘’Artinya, anak dengan kutukan takdir di bumi saat ini adalah Dewa Iblis?’’ tebak Dewi Mimpi.

‘’Setelah sekian lama, dia benar-benar kembali ke dunia,’’ kata Dewa Petir.

‘’Kita membayar harga yang mahal, bahkan menghabiskan hampir seluruh kekuatan dewa demi melenyapkannya,’’ kata Dewa Air.

‘’Apakah kali ini Tiga Dunia akan menjadi hancur lagi?’’ tanya Dewi Angin.

‘’Untuk mencegah kehancuran untuk kedua kalinya, anak itu harus dibunuh,’’ kata Dewa Perang.

‘’Setelah membunuhnya kemudian Dewa Iblis yang baru muncul, lalu apa bedanya?’’

Semua menoleh ke arah sang pemilik suara yang memperlihatkan sosok wanita bergaun emas.

Wanita dengan mata yang indah, wajahnya bersinar bagai bulan purnama, suaranya pembawa keberuntungan, warna kulitnya putih kemerah-merahan, dirinya memancarkan cahaya rembulan, bagai teratai yang lembut mekar sempurna dan memberi kesejahteraan. Dialah kasih sayang bagi semua makhluk. Dialah perwujudan cinta yang suci. Dialah dewi cinta yang abadi, Kamiai.

‘’Daripada membunuhnya, kenapa tidak memberinya kesempatan untuk merubah takdirnya sendiri?’’ tanya Dewi Cinta.

‘’Dia adalah jelmaan dari dosa di dunia dan merupakan pembawa bencana dan kematian. Bagaimana dia akan merubah takdirnya saat dia sendiri lahir ke dunia dengan memikul kutukan takdir?’’ tanya Dewa Perang.

‘’Lalu berapa banyak lagi dewa yang harus gugur demi melawannya? Dari 8 juta dewa, sekarang hanya tersisa 12,’’ kata Dewi Cinta.

Para dewa terdiam dengan wajah penuh bimbang setelah mendengarnya.

‘’Dewa Iblis lahir dari energi kotor Langit dan Bumi. Selama kejahatan di dunia tidak berhenti, dia selamanya tidak akan musnah dan terus terlahir demi mencapai tujuannya,’’ kata Dewi Cinta.

‘’Kalau begitu, apakah Dewi Cinta memiliki solusi lain untuk menghentikan Dewa Iblis tanpa membunuhnya?’’ tanya Dewa Api.

Dewi Cinta terdiam untuk sesaat. ‘’Untuk menuntunnya ke jalan yang benar, aku juga harus turun ke bumi dalam wujud manusia.’’

‘’Aku tidak mengizinkannya!’’ tegas Dewa Perang.

‘’Yang dikatakan Dewa Perang benar. Bukankah Dewi Cinta sudah tahu mengenai Hukum Langit jika dewa turun ke bumi?’’ tanya Dewi Matahari.

‘’Dewi Cinta akan menjadi manusia biasa dan tidak memiliki kekuatan, serta ingatan juga akan dihapus,’’ kata Dewi Tanah.

‘’Harap Dewi Cinta memikirkan kembali keputusannya dengan bijak,’’ kata Dewi Bulan.

...Visual Dewi Cinta...

...Visual Dewa Iblis...

...Visual Dewa Perang...

...Visual Dewa Waktu...

...Visual Dewi Ruang...

...Visual Dewa Matahari...

...Visual Dewi Bulan...

...Visual Dewa Air...

...Visual Dewi Angin...

...Visual Dewa Api...

...Visual Dewi Tanah...

...Visual Dewa Petir...

...Visual Dewi Mimpi...

Terpopuler

Comments

GemiNoSa

GemiNoSa

bru mncul lgi anha-sama

2024-05-06

2

Pisces Aprodithe

Pisces Aprodithe

anha-sama akhirnya comeback lagi!!mana visual novelnya pada cakep memanjakan mata lagi

2024-04-24

4

Susi Putri

Susi Putri

Imajinasi Fantasi yang aku belum bisa bikin seperti ini 🤩 Keren banget

2024-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertempuran
2 Bab 2 Menjelma ke Bumi
3 Bab 3 Pertemuan Pertama
4 Bab 4 Gelang Giok
5 Bab 5 Ayo Berteman!
6 Bab 6 12 Anak
7 Bab 7 Hari Pertama di Akademi
8 Bab 8 Anak Pembawa Sial
9 Bab 9 Kertas Chakra
10 Bab 10 Kelebihan & Kekurangan
11 Bab 11 Sensei Muda
12 Bab 12 Mencari Keberadaan
13 Bab 13 Bertemu
14 Bab 14 Menghampiri
15 Bab 15 Pulang
16 Bab 16 Menghibur
17 Bab 17 Jatuh ke Kolam
18 Bab 18 Pengendali Empat Elemen
19 Bab 19 Anak yang Berbakat
20 Bab 20 Kebenaran Lain
21 Bab 21 Induk Chakra
22 Bab 22 Menjemput Dewa Iblis
23 Bab 23 Grow Up
24 Ba 24 Otanjoubiomedetou Gozaimasu
25 Bab 25 Permintaan
26 Bab 26 Hutan Kematian
27 Bab 27 Sambutan Tidak Hangat
28 Bab 28 Hutan Tepi Sungai
29 Bab 29 Sosok Misterius
30 Bab 30 Berdebat Kecil
31 Bab 31 Mugwort
32 Bab 32 Manusia Salju
33 Bab 33 Kilas Balik
34 Ba 34 Kedatangan 2 Sosok
35 Bab 35 Yuki Onna
36 Bab 36 Ushiuchibou
37 Bab 37 Kilatan Memori
38 Bab 38 Bunga Tidur
39 Bab 39 Para Pengawas
40 Bab 40 Kuil
41 Bab 41 Sungai Bawah Tanah
42 Bab 42 Kelompok 7
43 Bab 43 Menyusuri Hutan
44 Bab 45 Melawan Kaibyo
45 Bab 45 Tanda di Dahi & Mata Merah
46 Bab 46 Sakana
47 Bab 47 Topik Konyol
48 Bab 48 Kembali ke Rumah Kayu
49 Bab 49 Misi
50 Bab 50 Raja Hutan
51 Bab 51 Hutan Tanpa Arah
52 Bab 52 Bayi & Anak Muda
53 Bab 53 Kalajengking & Ular
54 Bab 54 Cahaya Misterius
55 Bab 55 Sword
56 Bab 56 Bayi Misterius
57 Bab 57 Negeri Misterius
58 Bab 58 Judi Gila
59 Bab 59 Bayi Pembawa Keberuntungan
60 Bab 60 Teratai dari Surga
61 Bab 61 Kunci
62 Bab 62 Ujian Terakhir
63 Bab 63 Pilar Chakra
64 Bab 64 Warna Chakra
65 Bab 65 Batu Chakra
66 Bab 66 3 Iblis dari Dunia Bawah
67 Bab 67 Akhirnya Bertemu
68 Bab 68 Sosok Bercahaya
69 Bab 69 Dunia Bawah
70 Bab 70 Peristiwa Bersejarah
71 Bab 71 Giok Kematian
72 Bab 72 Mata Kanan yang Sakit
73 Bab 73 Menyadari Petunjuk
74 Bab 74 Dibohongi oleh Teman Masa Kecil
75 Bab 75 Rencana
76 Bab 76 Kebangkitan
77 Bab 77 Kembali ke Dunia Bawah
78 Bab 78 Penglihatan
79 Bab 79 Wanita Bergaun Merah
80 Bab 80 Apa kau menyukaiku?
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Pertempuran
2
Bab 2 Menjelma ke Bumi
3
Bab 3 Pertemuan Pertama
4
Bab 4 Gelang Giok
5
Bab 5 Ayo Berteman!
6
Bab 6 12 Anak
7
Bab 7 Hari Pertama di Akademi
8
Bab 8 Anak Pembawa Sial
9
Bab 9 Kertas Chakra
10
Bab 10 Kelebihan & Kekurangan
11
Bab 11 Sensei Muda
12
Bab 12 Mencari Keberadaan
13
Bab 13 Bertemu
14
Bab 14 Menghampiri
15
Bab 15 Pulang
16
Bab 16 Menghibur
17
Bab 17 Jatuh ke Kolam
18
Bab 18 Pengendali Empat Elemen
19
Bab 19 Anak yang Berbakat
20
Bab 20 Kebenaran Lain
21
Bab 21 Induk Chakra
22
Bab 22 Menjemput Dewa Iblis
23
Bab 23 Grow Up
24
Ba 24 Otanjoubiomedetou Gozaimasu
25
Bab 25 Permintaan
26
Bab 26 Hutan Kematian
27
Bab 27 Sambutan Tidak Hangat
28
Bab 28 Hutan Tepi Sungai
29
Bab 29 Sosok Misterius
30
Bab 30 Berdebat Kecil
31
Bab 31 Mugwort
32
Bab 32 Manusia Salju
33
Bab 33 Kilas Balik
34
Ba 34 Kedatangan 2 Sosok
35
Bab 35 Yuki Onna
36
Bab 36 Ushiuchibou
37
Bab 37 Kilatan Memori
38
Bab 38 Bunga Tidur
39
Bab 39 Para Pengawas
40
Bab 40 Kuil
41
Bab 41 Sungai Bawah Tanah
42
Bab 42 Kelompok 7
43
Bab 43 Menyusuri Hutan
44
Bab 45 Melawan Kaibyo
45
Bab 45 Tanda di Dahi & Mata Merah
46
Bab 46 Sakana
47
Bab 47 Topik Konyol
48
Bab 48 Kembali ke Rumah Kayu
49
Bab 49 Misi
50
Bab 50 Raja Hutan
51
Bab 51 Hutan Tanpa Arah
52
Bab 52 Bayi & Anak Muda
53
Bab 53 Kalajengking & Ular
54
Bab 54 Cahaya Misterius
55
Bab 55 Sword
56
Bab 56 Bayi Misterius
57
Bab 57 Negeri Misterius
58
Bab 58 Judi Gila
59
Bab 59 Bayi Pembawa Keberuntungan
60
Bab 60 Teratai dari Surga
61
Bab 61 Kunci
62
Bab 62 Ujian Terakhir
63
Bab 63 Pilar Chakra
64
Bab 64 Warna Chakra
65
Bab 65 Batu Chakra
66
Bab 66 3 Iblis dari Dunia Bawah
67
Bab 67 Akhirnya Bertemu
68
Bab 68 Sosok Bercahaya
69
Bab 69 Dunia Bawah
70
Bab 70 Peristiwa Bersejarah
71
Bab 71 Giok Kematian
72
Bab 72 Mata Kanan yang Sakit
73
Bab 73 Menyadari Petunjuk
74
Bab 74 Dibohongi oleh Teman Masa Kecil
75
Bab 75 Rencana
76
Bab 76 Kebangkitan
77
Bab 77 Kembali ke Dunia Bawah
78
Bab 78 Penglihatan
79
Bab 79 Wanita Bergaun Merah
80
Bab 80 Apa kau menyukaiku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!