NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

situasi baru

"Eh dasar kirain dia datang kesini karena ngefans sama gua eh ternyata cuma menanyakan tentang Alfin saja," gumam agus dengan wajah judes.

Rin yang melihat Agus sepertinya risih dengan pertanyaannya mulai ragu-ragu melanjutkan pembicaraan mereka.

Anu! kalo ada kabar mengenai mereka, lain kali aku kesini lagi ya." balas Rin yang hendak beranjak dari sana.

"Tunggu." ucap Agus yang seketika menghentikan Rin yang hendak beranjak dari sana.

"Ya apa?"

"Sebenarnya mereka berdua tadi malam sudah kabur dari rumah entah apa yang ada di fikirnya sekarang." balas Agus yang hendak masuk ke dalam kelasnya lagi.

"Tunggu Gus, kamu tau tidak kenapa mereka bisa begitu?" Tanya Rin sekali lagi.

"Ya mungkin karena itu pilihan mereka aku juga tidak bisa berbuat banyak." ucap Agus melangkah meninggalkan Rin dengan wajah biasa saja seolah-olah tidak menghawatirkan kedua saudaranya.

"Dasar-dasar, sebenarnya yang aku pedulikan itu kak Doni bukan Alfin kenapa nih cewek malah nanya tentang Alfin pulak, dasar perempuan murahan," gumam Agus dengan wajah judesnya.

"Haah! ternyata benar apa yang umi dan Abi katakan malam ini," gumam Rin di dalam hatinya yang sangat ingin mengetahui alasan utama dibalik kaburnya Alfin dan kakaknya.

Hari terus berlalu dengan kesibukan aktivitas masing-masing dari mereka hingga waktu menunjukkan pukul 4 sore, Rin yang baru pulang dari sekolahnya sengaja mengambil langkah cepat untuk memastikan kepada kedua orang tuanya mengenai kebenaran pembicaraan mereka waktu itu yang sepertinya dirahasiakan terhadap Rin.

"Assalamu'alaikum Bi." ucap Rin yang terlihat dengan nafas yang tersengal-sengal berdiri di depan teras bengkel ayahnya.

"Waalaikumsalam, loh kenapa kamu pulang terburu-buru gitu Rin?" tanya Abi kepada Rin sembari menyalami putrinya.

"Abi, Bukannya Abi yang malam itu yang mengantarkan seragam sekolah Alfin yang sempat ketinggalan di rumah kita kan?" tanya Rin kepada ayahnya.

"Ya emang sih, waktu itu Abi yang sengaja mengantarkan seragam sekolah Alfin yang ketinggalan pada saat ia bekerja disini," balas Abi dengan wajahnya yang terlihat sedih sembari menundukkan kepalanya.

"Astaghfirullah bi, Malam itu juga Alfin barusan kabur dari rumahnya bi soalnya Rin mendapatkan kabar dari adiknya Agus mengatakan bahwa Alfin dengan kakaknya malam itu telah kabur dari rumah entah pergi kemana," ucap Rin yang seketika membuat wajah Abi menjadi sangat panik mengingat kondisi Alfin waktu itu yang terlihat sangat memperihatinkan.

"Astaghfirullah sampai segitunya orang tua Alfin meng aniaya mereka berdua sampai-sampai mereka memilih kabur dari rumah, ini semua tidak bisa terus di biarkan," gumam Abi sejenak memikirkan kondisi mereka berdua.

"Abi, Abi,"tanya Rin kepada ayahnya yang terlihat merenung sejenak memikirkan mereka berdua.

"Astaghfirullah iya Rin, pokoknya kita solat dulu kita do'akan yang terbaik untuk mereka berdua setelah itu Abi juga mau mendiskusikan masalah ini dengan Umi," balas ayahnya Rin yang terlihat sangat serius untuk mengatasi masalah mereka.

...****************...

"Pokoknya kalian bertiga harus menemukan dimana kedua anak saya, jika perlu dengan cara apapun mereka berdua harus pulang untuk beberapa hari ini," ucap azkara memerintahkan kepada anak buahnya untuk mencari keberadaan kedua anaknya itu sembari memperlihatkan kedua foto mereka berdua diatas meja.

"Baik boss," balas anak buahnya dengan tubuh kekar berwajah sangkar dan berpenampilan seperti sekumpulan agen mata-mata, mata mereka terus tertuju pada kedua foto target yang akan mereka cari.

"Dengan begini segala masalah akan terselesaikan, awas saja saat mereka berdua pulang nanti akan aku berikan pelajaran," gumam ayahnya dengan wajah yang terlihat sangat kesal dengan sikap kedua anaknya yang sudah berani melawan kepada dirinya.

"Cepat atau lambat mereka berdua pasti akan di temukan, ngak sia-sia rencana ibu yah." ucap istrinya yang terlihat melipat satu kaki duduk di sofa sembari merias wajahnya.

Sang ayah yang mengetahui rencana istrinya ini pasti akan berhasil, akan tetapi dirinya merasa rencana itu bukan keputusan yang tepat karena sangat menggocek sakunya disaat keuangan keluarga mereka mulai bermasalah.

"I-ya Bu," Balas ayah dengan wajah yang terlihat sangat marah sampai-sampai giginya terlihat mengeram dengan situasi itu.

...****************...

Pada pukul 12 malam mereka berdua telah sampai di sebuah rumah yang berlokasi di pinggir jalan raya karena mereka seharian penuh telah mengantarkan beberapa muatan barang ke pabrik di kota Medan.

"Sudah kalian bisa turun disini," ucap bang Rian kepada mereka berdua.

Alfin dan Doni yang terlihat tertidur pulas di kursi penumpang tidak menyadari mereka berdua telah sampai di kota Medan kota yang mereka tuju

"Doni bangun don Fin bangun Fin ," ucap Abang Rian yang berusaha membangunkan mereka berdua yang terlihat sangat kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh.

Alfin dan Doni yang sebelumnya tertidur sangat pulas terbangun ketika nama mereka di panggil berulang ulang oleh bang Doni

"Hmm I-ya bang ada apa?" Tanya Doni sembari mengusap-usap kedua matanya.

"Kita sudah sampai di kota Medan don," ucap bang Rian yang seketika membuat Doni sangat terkejut bangun dari tidurnya.

"Wah iya ternyata kita sudah sampai hmm kami turun disini ya bang," ucap Doni sembari membangunkan saudaranya Alfin yang masih tertidur pulas di sebelahnya.

Terlihat Alfin dan Doni turun dari mobil tersebut sembari melihat kiri dan kanan merasa sangat asing dengan kota tersebut yang hanya terlihat jalanan yang sepi dan semua toko-toko yang sudah sudah tutup.

"Wah terimakasih banyak atas tumpangnya bang berapa ya total ongkos perjalanan kami bang ," ucap Agus sembari membuka dompet untuk mengambil uangnya.

" Heeh, Astaga kalian ini ngak ingat pesan abang waktu itu sebelumnya Abang sudah mengatakan bahwa Abang ikhlas mengantarkan kalian berdua ke sini jadinya kalian tidak usah kawatir mikirin ongkos perjalanan," ucap bang Rian menegur mereka mereka berdua.

"Tapi bang? Abang sudah banyak membantu kami mohon di terima saja bang uangnya," ucap Doni yang memperlihatkan uang dengan nominal tiga ratus ribu kepada bang Rian.

Abang Rian yang mengetahui mereka membawa beberapa uang dengan pecahan ratusan ribu di dalam dompetnya Doni merasa sangat kawatir dengan kepolosan mereka berdua yang terlihat terang-terangan membuka dompetnya di pinggir jalan.

"Eeeh kalian berdua" ucap bang Rian dengan wajah seriusnya memandangi mereka berdua.

"Eeeh! Ya Bang," balas Alfin dan Doni yang terlihat sangat ketakutan dengan tatapan tajam mata itu.

"Hahaha astaga kalian ini," balas bang Rian yang tertawa lepas melihat ekspresi lucu mereka berdua.

"Astaga Abang ini kadang-kadang sukanya menjahili kami berdua ya," ucap Doni yang terlihat sangat kesal dengan sikap bang Rian.

Dengan wajah senyum bang Rian memberikan saran kepada mereka berdua. "Ini kota Medan jadi kalian harus sangat berhati-hati untuk memegang dompet ini, jangan terlalu di perlihatkan di depan umum, ingat itu! takutnya kalian bakalan di bekal kalau sampai ada orang jahat, kita kan ngak tau nantinya gimana,"ucap bang Rian mengingatkan mereka berdua untuk selalu berhati-hati.

"Hah yang benar bang?" Tanya Alfin yang terlihat merasa sangat ketakutan apalagi mereka baru pertama kali datang ke kota ini.

"Pokoknya Abang kasih tau lagi ya, kota Medan ini pada jam-jam tertentu akan sangat berbahaya untuk bocah-bocah seperti kalian, jadi kalian harus sangat berhenti-henti saat sampai di kota ini, soalnya disini bukan kota Padang kalian tidak bisa selalu seenaknya terang-terangan di depan umum seperti itu apalagi jam segini," ucap bang Rian kembali mengingatkan mereka berdua.

"Kalau begitu gimana nih bang? kami pasti sudah mendapatkan kontrakan atau kosan pada jam segini bang!" tanya Doni yang merasa sangat menghawatirkan kondisi mereka berdua apalagi saudaranya Alfin yang belum sepenuhnya sehat karena tubuhnya masih terasa panas.

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!