NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Pilihan Ayah 30

"Pagi Om, tante!" sapa Lisna.

"Pagi, Ayah, Bunda." sapa Rara pada kedua orang tuanya.

"Pagi."

"Kalian mau berangkat kerja bareng?" tanya Bunda Citra melihat keduanya sudah siap dengan stelannya.

"Enggak tan, Lisna ijin tiga hari kemarin. Besok baru mulai kerja." jelas Lisna yang membuat Rara langsung menoleh menatapnya.

"Kenapa? Lo mau tanya kenapa gue enggak ngasih tau lo dulu gitu?" Lisna bertanya terlebih dahulu menebak ekspresi Rara, dan Rara pun mengangguk sekenanya.

"Lo udah tidur semalam, Non. Gimana gue mau cerita coba."

"Rara tidur sore, Lis?" tanya Ayah Burhan yang dijawab anggukan oleh Lisna.

"Tumben! Semalam perasaan nongkrong dulu di taman belakang sampai jam sepuluh malam baru tidur."

"Ayah ngintip Rara?"

"Enggak baby! Buat apa Ayah ngintip anak kesayangan Ayah. Cuman buntutin aja kok."

"Ah! Ayah mah!" ujar Rara manja yang membuat Lisna menggelengkan kepalanya.

"Coba lo manja kayak gini sama Abang, Ra. Pasti deh, dijamin Abang langsung klepek-klepek sama lo." celoteh Lisna yang membuat Bunda Citra dan Ayah Burhan menatap anak kesayangannya.

"Enggak ya Yah, Bun. Rara belum terbiasa."

"Ya kalau lo enggak mau nyoba, lo enggak akan terbiasa dong, Ra. Kuncinya itu di lo. Lo mau apa enggak. Itu sebenarnya." balas Lisna lagi.

"Lisna bener lo sayang. Menikah itu bukan permainan. Kalau salah satu dari kalian enggak mau nyoba saling terbiasa, bagaimana pernikahan kalian berjalan seperti pernikahan pada umumnya."

"Ya gimana mau terbiasa tan, Om, kalau mereka berdua aja berjauhan gitu."

"Ehem!" Ayah Burhan berdehem saat Bunda Citra terbengong mendengar balasan dari Lisna.

"Om enggak bisa percaya sama orang lain selain Riko, Lis. Mereka juga berpisah cuman sebulan." Ayah Burhan beralasan.

"Sebulan itu lama lho om. Tiga puluh hari, dan baru dua hari Abang di sana. Masih dua puluh delapan hari lagi. Mana bentar lagi Rara mau ultah kan?" tanya Lisna pada Ayah Burhan lalu menatap Rara, "lo mau bikin pesta ultah lo, Ra? Disaat Abang yang merupakan Suami lo, ya walaupun lo belum cinta, seenggaknya apa lo enggak bisa hargai dia sebagai suami lo?"

Baik Rara, Ayah Burhan dan Bunda Citra saling terdiam mendengar pertanyaan dari Lisna.

"Maaf kalau Lisna terlalu ikut campur urusan rumah tangga Abang yang mungkin kalau Abang dengar juga pasti nyuruh Lisna diem, tapi Lisna enggak bisa diem karena Abang udah membuka hati bahkan udah menaruh rasa sama istrinya, tapi sama sekali enggak dihargai keberadaannya. Seenggaknya, kalau Om enggak bisa percaya orang lain selain Abang, lo dong Ra yang harusnya ngalah ngikut Abang ke Surabaya."

"Kasihan tau Abang tuh, udah dari dulu merasa paling enggak disayang Bunda karena ngurusin aku yang manja banget. Sekarang punya istri, belum pernah dapat perhatian selayaknya dari istrinya. Hati adik mana sih yang tega ngelihat Abangnya kayak orang gila mengejar istrinya, tapi enggak mau memaksakan kehendaknya dan lagiii enggak dihargai sama istrinya. Hati adik mana coba yang enggak terluka?" oceh Lisna yang akhirnya sembari menitikan air mata lalu akhirnya dengan cepat menghabiskan sarapan rotinya dan berdiri lalu berpamitan pada kedua orang tua Rara sebelum keluar dan berlari dari rumah Rara dengan pelan.

Saat menutup pintu rumah Rara, luruhlah Lisna beserta isak tangisnya yang semakin tidak bisa dikontrolnya.

"Bang! Maafin Lisna ya yang kali ini lepas kontrol! Hikhikhik!"

Ya, sesayang itulah Lisna pada Abangnya. Abangnya yang sangat mencintainya, walaupun jarang di rumah bersamanya.

****

"Bun.." Ayah Burhan mengusap bahu istrinya yang juga menitikan air mata saat Lisna keluar dari rumahnya dan Rara yang kembali menaiki lift menuju kamarnya dengan ekspresi yang tak terbaca.

"Bunda salah ya, Yah?" tanya Bunda Citra begitu pelannya yang dijawab gelengan kepala oleh Ayah Burhan.

"Semua sudah terjadi, Bunda. Dan semuanya pasti ada hikmahnya. Yang penting kita selalu mendoakan mereka, semoga segera bisa seperti pasangan pada umumnya."

"Aaamiiin."

**

"Lo enggak tau apa yang gue rasain, Lis. Lo enggak bisa seenaknya ngehakimi gue kayak gitu di depan Ayah dan Bunda."

"Lo-- lo enggak tau kalau gue juga udah mulai buka hati buat Abang lo. Tapi buat ngeyakinin hati gue, gue butuh waktu, Lis. Gue butuh waktu." gerutu Rara bermonolog sembari mengusap pipinya yang basah dengan air mata.

"Lo lagi. Kenapa sih enggak mau telpon lagi? Seenggaknya kalau lo laki-laki lo harusnya perjuangin gue dong Mas. Jangan mlempem kayak gini. Jelasin, rayu gue dong. Maksain kehendak lo juga enggak salah kok. Gue enggak akan ilfeel kalau soal itu." gerutu Rara yang kali ini sembari menatap nomor hape Riko yang sedang online namun sama sekali tak ada menghubunginya sejak semalam.

***

Tanpa terasa tiga hari sudah Rara melewati hari tanpa cerewetnya Lisna karena semenjak sahabatnya itu menggebu-gebu membela Abangnya, Lisna belum pernah menghubunginya.

Apalagi Riko, yang semenjak ia memutuskan panggilan sepihak saat dihubungkan oleh Lisna juga tidak pernah menghubunginya.

Sekompak itukah kakak beradik itu tidak menganggapnya?

Bukankah dia juga bagian dari keluarga itu kan?

Dia istri Riko, dan otomatis dia adalah kakak ipar Lisna bukan?

Apa mereka tidak ingin tau kabarnya, sampai beberapa hari tidak pernah memberinya kabar?

Bahkan Lisna yang notabene selalu update status pun, kini tak pernah bikin status, atau mungkin statusnya di privasi dari Rara?

Huft! Rara terlampau sedih memikirkannya hingga tidak sadar melempar batu ke sembarang arah yang malah sialnya terkena Ayah Burhan yang memang tiga hari ini sedang mengintipnya.

"Aw!" teriak Ayah Burhan yang membuat Rara yang sejak tadi bergelung dengan pikirannya, kini kembali ke dunia nyata.

"Ayah! Ayah kenapa?" tanyanya khawatir saat melihat Ayah Burhan memegang lututnya.

"Kena batu, Baby."

"Batu?" Rara mengingat sesuatu, "yang tadi Rara lempar tadi batu ya, Yah? Dan kena Ayah?" tanyanya beruntun yang dijawab anggukan disertai ringisan oleh Ayah Burhan.

"Makanya Yah, jangan ngintip mulu. Kena getahnya kan!" ledek Rara sembari membantu Ayahnya duduk di gajebo.

"Kamu kesepian ya, Baby?"

"Iya, Yah. Leon udah berubah, dan sekarang Lisna menjauhi Rara karena Abangnya. Itulah kenapa dari dulu Rara enggak ingin mencampuradukkan persahabatan dengan hubungan percintaan Ayah."

"Ayah enggak tau kalau Riko itu Abangnya Lisna, Baby. Ayah taunya dia pekerjanya Ayah yang selalu memuaskan hati Ayah karena kinerjanya."

"Enggak apa-apa, Yah. Semua udah terlanjur kan?"

"Kamu enggak bahagia dengan pernikahanmu?" tanya Ayah Burhan yang membuat Rara yang semula menatapnya kini menundukkan kepalanya.

"Kamu mau berpisah dari Riko?" tanya Ayah Burhan lagi yang membuat Rara kini langsung menatap Ayahnya.

"Apa Ayah enggak malu kalau Rara secepat itu cerai dari Mas Riko?"

"Buat apa Ayah enggak malu kalau putri Ayah enggak bahagia. Lebih baik Ayah malu sebentar tapi kamu bahagia terus menerus, Baby."

"Ayah!" Rara langsung memeluk Ayahnya, "Rara percaya kok kalau Ayah sangat mencintai Rara."

"Iya, Baby. Secinta itu memang Ayah sama putri Ayah ini." Ayah Burhan menatap kedua mata putrinya.

"Boleh Rara tau alasan Ayah kenapa tiba-tiba Ayah nyuruh Rara cerai aja dari Mas Riko? Sedangkan Mas Riko itu kan suami pilihan dari Ayah. Apa Ayah rela melepas berlian yang Ayah pilihkan untuk Rara, yang Ayah yakini jika itu dipakai Rara akan membuat Rara terlihat semakin cantik, dan akhirnya berpindah tangan ke orang lain?" Keluarlah kata-kata bijak dari Rara setelah berhari-hari memikirkan semuanya.

"Hm?" Ayah Burhan berusaha mencerna kalimat panjang yang berisi perkataan disertai pertanyaan dari putrinya.

"Sayang.. Sekarang Ayah tanya, percuma enggak sih Ayah memilihkan berlian untuk kamu kalau enggak kamu pakai? Atau kamu merasa enggak nyaman dan akhirnya kamu biarkan? Dan pada akhirnya menyakiti berlian itu karena merasa enggak berharga di mata kamu, dan akhirnya berpindah tangan juga." balas Ayah Burhan yang membuat Rara terdiam di tempatnya.

"Benar kata Lisna kalau kuncinya itu di kamu, Baby. Kalau kamu mau pakai, kamu akan terbiasa memakainya dan mungkin akan jatuh cinta sama berlian itu karena kamu merasa cocok. Begitu pula sebaliknya, kalau kamu enggak mau mencoba memakainya, kamu enggak akan tau kamu akan mencintainya atau tidak." jelas Ayah Burhan yang membuat Rara menganggukkan kepalanya.

"Tapi kali ini Ayah enggak lagi mau egois, biarlah apa kata orang nanti Ayah enggak peduli. Yang penting Ayah ingin kamu bahagia. Dan kamu bisa memutuskan masih mau melanjutkan pernikahanmu dengan Riko atau tidak besok malam saat perayaan ultahmu digelar."

"Ultahku kan nanti malam Ayah, kenapa besok malam pestanya?"

"Nanti malam Ayah sibuk sayang. Dan ini pasti Bunda marah karena Ayah membocorkannya lagi sama kamu. Besok kamu pura-pura terkejut ya kayak biasanya."

"Ih Ayah mah! Sayang deh sama Ayah!" ujar Rara memeluk Ayahnya begitu erat.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!