NovelToon NovelToon
KABUR DARI AYAH ANAKKU

KABUR DARI AYAH ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Roman-Angst Mafia
Popularitas:482.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Seraphine E

"Aku datang untuk menjemputmu dan anak kita" kata Jason yang tiba - tiba saja muncul dihadapan Lily setelah 7 tahun yang lalu pria ini menghina dan merendahkannya.
"Jangan bicara omong kosong, Nicholas adalah anakku. Kalau kau masih ingin berbicara omong kosong segera pergi dari hadapanku" ucap Lily.
Jason menatap tajam, "Hasil test DNA membuktikan dia anakku, kau tidak bisa mengelak"
Lily tak bisa mengelak lagi, jalan satu - satunya adalah kembali melarikan diri dari Jason atau mengakui semuanya.
....
Mau tahu kelanjutannya? Yuk dibaca.
Mohon dukungannya ya untuk novel ini, klik rate, like dan vote. Dukungan kalian berarti sekali untuk author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

"Bagaimana istrimu?" tanya Jason pada Edgar setelah dia bertemu dengan Zack.

"Jauh lebih baik, hanya saja.... Zack tampaknya masih menjaga jarak dengan kami. Wajar saja dia merasa kami mengabaikannya selama ini" keluh Edgar.

Jason mengangguk, hal itu sama seperti yang dia alami bersama Aileen. "Kurasa dia butuh waktu untuk menerima kalian lagi. Kau tahu, dia mengalami masa sulitnya sendirian"

Edgar mengangguk, sedetik kemudian dia meremas tangannya. "Tak peduli apapun yang kulakukan aku tidak berhasil menemukan siapa penculiknya. Beberapa bulan yang lalu aku berhasil menemukan jejak Zack, hanya saja tempat itu sudah kau hancurkan. Aku tidak mengira bahwa saat itu Zack dan Aileen sudah saling mengenal"

"Bukan hanya saling mengenal, mereka seolah tidak dapat dipisahkan dan aku tidak menyukainya" kata Jason.

Edgar terkekeh, "Apa putraku tidak sepadan dengan putrimu?" cemoohnya.

Mata Jason mendelik, "Aileen baru berusia 7 tahun. Kau jangan berpikir macam - macam" ancam Jason lagi.

"Daripada itu, ada satu hal yang harus kau tahu"

"Apa itu?" tanya Edgar sambil menyesap rokok ditangannya.

"Gilbert berikan pada Edgar apa yang kita temukan" kata Jason.

Serta merta Gilbert memberikan sesuatu pada Edgar, dokumen yang berisi tentang siapa yang terlibat dalam penculikan dan juga eksploitasi anak yang dialami oleh Aileen dan Zack.

"Awalnya aku melakukan ini karena Aileen, tpi aku rasa kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan sekarang. Melihat nama yang tertera disana pasti kau sangat mengenalnya" kata Jason.

Edgar menatap tak percaya, padahal dia sangat mempercayai orang itu. Tapi dokumen serta bukti yang ditunjukkan oleh Jason mengatakan sebaliknya.

Edgar menanyakan kenapa Jason tidak memberi tahu soal ini sebelumnya padanya, jawaban Jason singkat dia tidak tahu jika Zack adalah anak Edgar meskipun dirinya sempat curiga melihat kemiripan mereka.

"Aku tidak ingin gegabah mengambil keputusan, mengingat kau sangat mempercayai orang itu. Lagipula mana aku tahu Zack adalah anakmu meskipun wajah kalian cukup mirip, aku hanya pernah melihatnya sekali saat dia baru dilahirkan" protes Jason.

"Kau menarik dirimu dari lingkungan sosial, aku bahkan mengetahui anakmu menghilang belum lama ini. Yah kurasa kita berdua sama - sama ayah yang buruk di mata anak - anak kita" ucap Jason santai.

Bibir Edgar melengkung, seiring dengan hatinya yang mencelos mendengar ucapan Jason, "Kau benar kita adalah ayah yang buruk di mata anak-anak kita. Tapi setidaknya aku masih lebih baik darimu, aku tidak membiarkan istriku melahirkan dan membesarkan anakku sendirian" sindir Edgar.

"Berhenti menyindirku"

"Jason, kalau boleh aku ingin meminta satu hal padamu" kata Edgar.

Seolah tahu apa yang ingin diminta oleh Edgar, Jason menawarkan segelas minuman untuknya. "Sudahlah, kau bisa tinggal disini bersama Britney untuk sementara waktu. Melihat Zack tidak mau berjauhan dari putriku, aku rasa tidak masalah jika kalian tinggal beberapa hari disini. Tapi ingat kau harus mengawasi putramu supaya tidak menggoda putriku" peringatan Jason membuat Edgar tertawa terbahak - bahak.

"Terima kasih, aku tidak tahu bagaimana membalas budimu. Kalau kau bersedia, aku akan menerima Aileen sebagai calon menantuku" ucap Edgar.

"Jangan bermimpi" raut wajah Jason langsung berubah tidak rela mendengar ucapan Edgar.

Edgar kembali tertawa, tidak pernah ada dibenaknya jika Jason akan menjadi seorang ayah terlebih lagi ayah yang sangat protektif terhadap anaknya sendiri.

"Kenapa?? Bukankah bagus kalau mereka menikah nantinya, kita akan menjadi besan" goda Edgar.

"Tutup mulutmu!!"

Keesokan paginya saat sarapan

Jason melirik kearah Zack dan Aileen, keduanya tampak lebih akrab dan dekat daripada sebelumnya. Sampai - sampai Nicholas pun seperti dikucilkan oleh mereka berdua.

"Edgar, bukankah semalam aku mengatakan jika kau harus mengawasi putramu untuk tidak menggoda putriku?" tanya Jason.

"Aku melakukannya, tapi apa yang harus aku lakukan kalau mereka sedekat ini" ledekan Edgar membuat wajah Jason memerah, baik Lily maupun Britney sama - sama tertawa melihat Jason begitu protektif terhadap Aileen.

Apalagi saat Jason menawarkan pada Aileen untuk menyuapinya, tawaran itu segera ditolak oleh Aileen yang lebih memilih Zack untuk menyuapinya.

"Aileen, apakah kau mau menjadi menantu uncle?" tanya Edgar tiba - tiba. Kontan saja Jason langsung memukul meja dihadapannya.

"Ah.. Fred, sepertinya banyak nyamuk disini. Suaranya bising sekali" sindir Jason.

"Menantu itu apa uncle?" tanya Aileen.

Edgar tersenyum, dan tidak menjawab pertanyaan Aileen yang perhatiannya sudah teralihkan oleh hidangan penutup mulut favoritnya.

Selesai sarapan mereka meminta Fred dan Matilda untuk membawa anak - anak pergi, begitu juga dengan Lily. Sementara dirinya dan Edgar beserta istrinya akan membicarakan sesuatu di ruang baca miliknya.

Jason sengaja meminta Lily pergi karena tidak ingin membuat Lily khawatir apalagi jika hal ini menyangkut keselamatan kedua anaknya.

Ditambah lagi, sampai sekarang Lily masih belum mengetahui soal insiden penembakan itu, dan masih berusaha menutupi luka di pundaknya.

***

Aku sudah sampai, Kau dimana??

Diego mengirim sebuah pesan singkat kepada nomor yang semalam menghubunginya, nomor asing yang menyuruhnya datang ke sebuah dock pelabuhan. Tapi saat dirinya sampai disana Diego tidak melihat siapapun selain dirinya sendiri.

Sampai kemudian sebuah lampu senter menyorot wajahnya, mengisyaratkan dirinya untuk mengikuti mereka.

"Siapa mereka? Awas saja kalau ternyata mereka adalah sekelompok penipu. Hidupku sudah hancur, aku tidak akan rugi meskipun aku lebih hancur dari ini" batinnya.

Dia berjalan melewati jalanan dengan tumpukan kontainer di sisi kanan kirinya, sampai akhirnya mereka tiba disebuah gudang yang cukup terpencil di belakang pelabuhan. Gudang kosong dengan kaca buram serta pintu yang berderit ketika dibuka.

"Aku tahu kau pasti akan datang" seru seorang wanita yang menyeringai jahat begitu melihatnya.

"Aku sudah datang seperti yang kau minta, katakan apa maksudmu membantuku untuk menghancurkan Jason" kata Diego.

Wanita itu maju, dibawah lampu yang minim pencahayaan Diego dapat melihat dengan jelas siapa wanita itu dan juga pria yang ada dibelakangnya.

"Kalian!!!! Jadi kalian yang memanggilku kemari?" tanya Diego saat melihat Sarah dan juga Cedric.

Diego mengurut kepalanya kesal, "Sepertinya sia - sia saja aku kemari, terlibat dengan kalian hanya membuang waktuku saja. Lebih baik aku pergi dari sini" ucap Diego.

Sarah segera menghalangi langkah Diego, "Apa kau takut?" ejek Sarah

"Apa kau bilang? Takut? Aku tidak takut sama sekali. Aku bisa menghancurkan Jason tanpa bantuan kalian" bentak Diego.

Sarah tergelak hebat, dia lalu mengungkit tentang kondisi Diego saat ini yang bahkan tidak memiliki kekuatan ataupun uang untuk membalas Diego, bahkan dia juga mencemooh Diego dengan mengatakan bahwa dia sedang melakukan misi bunuh diri.

Sarah kembali duduk, masih dengan tatapan licik yang sama dia berkata, "Kau, aku dan Cedric. Kita berada di pihak yang sama. Kita hidup tapi tidak ubahnya seperti orang mati bagi Jason dan bajingan yang sudah melakukan hal ini pada kita sedang berbahagia dengan keluarga dan juga anak - anaknya. Apa aku perlu menambahkan lagi?"

Diego terdiam memikirkan kata - kata Sarah dan Cedric

Cedric pun juga angkat bicara, "Kau pasti sudah melihatnya kan? Anak - anak Jason, juga bagaimana dia memperlakukan adikmu satu - satunya. Apa kau masih akan diam dan berencana membalasnya sendirian kalau kau bisa bergabung dengan kami dan kita bisa bekerja sama menghancurkan dia"

Cedric terkekeh, wajahnya yang semula menunjukkan rasa putus asa begitu dalam kini tampak bersemangat, "Kau benar. Maafkan aku karena semoat meragukan kalian. Aku sekarang cukup yakin kalau kita bisa bekerja sama dengan baik"

Sarah mengulurkan tangannya, "Bagus. Aku yakin kita bisa bekerja sama dengan baik. Sekarang hal pertama yang perlu kau lakukan adalah mengirim Theresa dan ibumu keluar negeri seperti yang kau rencanakan. Kita harus membuat Jason berpikir bahwa seolah - olah kau sudah menyerah. Setelah itu, kau berpura - pura akan menyusul Theresa setelah urusanmu selesai. Tenang saja aku akan membantumu" kata Sarah.

"Baiklah kalau begitu, akan aku lakukan. Kalau begitu aku pergi dulu, aku tidak ingin berlama - lama disini" ucapnya.

Sebelum Diego pergi, dia berbalik dan bertanya soal insiden penembakan yang terjadi di rumah sakit pada Sarah, tapi wanita itu hanya mengatakan bahwa Diego tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Meskipun rasa penasarannya belum terjawab, Diego memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut. Dia tidak ingin kerjasama yang baru dimulai ini hancur karena pertanyaan yang dia ajukan.

"Aku akan mencari tahunya sendiri, mungkin itu bisa menjadi keuntungan bagiku nantinya" batin Diego.

Cedric menghampiri Sarah setelah Diego pergi dari hadapan mereka, "Apa kau yakin akan bekerja sama dengannya?" tanyanya.

"Tentu saja, saat ini dia bisa menjadi partner yang berguna dan kalau dia sudah tidak berguna, kita bisa menyingkirkannya. Jadi aku harap kau pun tahu apa akibatnya jika mengkhianatiku" ucap Sarah sambil menggoreskan kuku panjangnya ke leher Cedric.

Cedric seketika menelan ludah mendengar ancaman Sarah.

1
sholeha
perempuan gila makin gila aza lu
Uthie
Gilbert kalah taruhan yaa 😂
Uthie
Katanya Rosa akan tetap ngasih tau Lily 😌
Uthie
hahaha... kocak niii si Jackson 👍😂
Ririn Santi
aileeeen....aku padamu....
Ririn Santi
aaaah....so sweet......
Bundanya Pandu Pharamadina
Jason Lily 👍❤❤❤❤❤❤
Yuni Martopo
Luar biasa
Uthie
yg sama seperti mengajak si Cedric itu bukan yaa wanitanya? 🤔
Arieee
si Russell belum tau aja😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
Diah Anggraini
lanjut ya Ka
Jue
Fiona ini keras kepala nikahkan aja dengan Cedric .
Uthie
cerita nya bagus 👍👍👍👍🤗
Uthie
TDK akan bisa itu 😏
Arieee
Zack peka 👍👍👍👍🤭🤭🤭🤭
Arieee
Luar biasa
Arieee
OMG 😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😤😤😤ada aja Musuh nya
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Arieee
OMG 😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱masih ada musuh nya
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!