Maukah Kamu Menjadi Istri Ku?

Sampai di markas mereka turun dari mobil dan di sambut oleh anak buah mereka yang sedang berjaga di depan markas.

Mereka berjalan menuju ruangan komputer untuk mencari tahu siapa musuh yang berani menunjukan dirinya saat ini.

"Apa kalian sudah mengetahuinya?" tanya Alano saat sudah memasuki ruangan di sambut oleh beberapa anak buah nya yang bekerja bagian IT handal plus hebat.

"Sudah Tuan silahkan Anda lihat," jawab Roni sambil menunjukan layar lebar di depan nya.

"Hm tetap waspada dan jangan ada yang lengah, jika kalian ingin keluar harus berhati-hati," perintah Alano.

"Siap Tuan," jawab mereka kompak.

"Tuan seperti nya mereka tau jika Anda sudah memiliki kelemahan dan mereka akan menargetkan kelemahan kalian," ujar marvel salah satu ahli IT di ruangan itu.

"Biarkan saja dulu, biarkan mereka yang bergerak sampai mereka semua keluar dari persembunyian mereka agar Kita bisa menghancurkan mereka sekaligus, Aku tidak ingin membantai satu-satu karena mati satu akan tumbuh seribu," ujar Alano.

Mereka semua mengangguk paham mendengar ucapan Alano.

"Dan tugas kalian adalah pantau terus pergerakan mereka jangan sampai ada yang terlewatkan," perintah Dani.

"Siap Tuan," jawab mereka tegas.

Alano, Dani dan Arga keluar dari ruangan itu lalu masuk ke ruangan kerja Alano dan masuk ke ruangan rahasia yang hanya mereka saja yang tau.

ternyata sudah ada Erga, Delon, Adrian dan David di dalam ruangan itu.

"Apa kalian berpikir sama seperti yang Aku pikir kan?" tanya Arga.

"Ya Kita akan mencari tau siapa dia," jawab Alano.

Setelah mendapatkan apa yang mereka cari, mereka semua segera kembali ke manson.

"Ayo Kita ke manson sekarang jangan sampai mereka semua menunggu lama," ujar Alano.

"Memangnya ada apa sih," tanya Adrian.

"Nanti saja sampai di manson Kamu akan tau, sekarang lebih naik Kita pulang," ujar Dani membuat Adrian kesal.

Mereka semua masuk ke dalam mobil masing-masing lalu keluar dari markas.

"Selamat malam," sapa Dani yang masuk lebih dulu di ikuti Alano dan yang lain.

"Selamat malam sayang, kalian dari mana?" tanya Ibu Asih.

"Dari markas Bu," jawab Dani.

"Kalian mandilah dulu, Ibu sudah menyiapkan pakaian ganti dan air hangat untuk kalian di kamar," ujar Ibu Asih membuat wajah 6 pria itu lansung menekuk.

"Ibu Kami bukan anak kecil lagi," ujar Dani.

"Cepat mandi sana jangan menekuk wajah seperti itu," ujar Ibu Asih tidak peduli.

Mereka semua mendengus namun tanpa membantah mereka naik dan masuk ke kamar mereka masing-masing.

Sedangkan Mommy Ela dan Deddy Rey terkekeh geli melihat wajah 7 pria itu.

Setelah beberapa menit menunggu mereka semua ikut bergabung di ruangan keluarga.

"Sayang," panggil Arga yang ingin duduk di samping Elin.

"Jangan dekat-dekat Kamu duduk di tempat yang lain saja," ujar Mommy Ela.

"Mom Aku ingin menyapa anak Ku," rengek Arga.

"Nanti saja sapa nya," ketus Mommy Ela membuat Arga menekuk wajah nya.

"Sayang duduk sama Aku yuk," ajak Arga pada Elin yang hanya diam dari tadi.

"Elin duduk di sini bersama Mommy," ujar Mommy Ela sambil berdiri dan membawa Elin duduk di tengah antara Dia dan suami Nya.

Arga sampai menangis karena kesal pada Mommy nya itu. Mungkin karena hormon kehamilan Elin berpindah pada Nya jadi Dia lebih sensitif dan sangat mudah terbawa perasaan.

Mereka semua di buat melongo tidak percaya melihat Arga yang tiba-tiba menangis hanya karena tempat duduk dan bersandar di pundak Ibu Asih.

"Kamu kenapa sih Ga?" tanya Adrian heran. karena Adrian, Delon, dan Erga juga David belum tau apa yang terjadi pada Arga.

"Mommy jahat hiks," jawab Arga sambil menangis sesegukan.

"Mom biarkan Elin duduk bersama Arga, kasian Dia sampai menangis seperti itu," ujar Deddy Rey membuat Mommy Ela mendengus namun Dia juga paham karena Arga mengalami kehamilan simpatik.

"Pergilah bujuk calon suami Mu sayang," ujar Mommy Ela pada Elin.

"Baik Mom," jawab Elin lalu menghampiri Arga karena sedari tadi Dia juga tidak tega melihat nya.

"Ga-" belum juga Elis selesai bicara Arga sudah tersenyum kembali dan memeluk manja pada Elin.

"Jadi bagai mana?" tanya Alano saat melihat Arga sudah tenang sebelum ada drama baru lagi.

"Delon apa Kamu setuju jika pernikahan Kamu dan Arga bersama saja?" tanya Deddy Rey.

"Maksud nya gimana Dad, memangnya Arga mau menikah dengan siapa?" tanya Delon yang belum ngeh dari tadi.

"Arga akan menikah dengan Elin," jawab Daddy Rey.

"Elin?" tanya Delon.

"Elin siapa Ded?" tanya Adrian yang ikut penasaran.

"Itu yang duduk bersama Arga," jawab Dani.

"Sejak kapan Arga punya kekasih, setahu Ku Arga tidak pernah memiliki kekasih deh," ujar Delon.

Sedangkan David dan Erga meskipun penasaran namun Dia hanya diam karena Dia tidak tau apa-apa tentang sahabat Nya itu karena selama ini Dia tinggal di dubai.

"Nanti Aku ceritakan pada kalian," jawab Alano.

"Jadi gimana Lon, apa Kamu setuju jika Kamu dan Arga menikah barengan?" tanya Deddy Rey.

"Aku sih tidak masalah Dad, tapi bagai mana dengan Arga nya," jawab Delon santai.

"Kalau Kamu setuju Aku pun akan setuju," jawab Arga sambil bermanja pada Elin yang terlihat sabar.

"Baiklah pernikahan kalian akan di laksanakan 1 minggu lagi," ujar Daddy.

"Tapi cukup upacara pemberkatan dulu ya Dad, keadaan sedang tidak mendukung nanti setelah semua beres baru acara pesta nya," ujar Alano.

"Tidak masalah," jawab Daddy mengerti.

"Sebaik nya Kita makan malam dulu," ajak Ibu Asih.

"Baiklah," Lalu mereka semua berdiri dan berjalan menuju meja makan.

Di tempat lain, seorang pria paruh baya bersama 3 orang pria muda sedang melakukan meting di sebuah ruangan rahasia di sebuah manson.

"Apa kalian sudah menemukan kelemahan mereka?" tanya Pria paruh pada asisten nya.

"Sudah Tuan, ini data-data dan foto mereka," jawab sang asisten sambil memberikan beberapa berkas dan juga amplop yang berisi beberapa foto.

"Bagus, Aku ingin kalian mengangkap mereka dan bawa mereka di hadapan Ku, Aku akan menggunakan mereka untuk menekan Alano dan para cecunguk nya itu," ujar pria tua itu.

"Baik Tuan," jawab sang asisten.

"Kalian boleh keluar," usir pria tua itu pada asisten dan dua anak buah nya.

"Aku akan membunuh mu alano leonard dan semua yang kau miliki akan menjadi milik Ku," guman pria tua itu dengan seringai licik nya.

Sedangkan seorang pria misterius menekan sebuah tombol tersembunyi yang menempel di dadanya di sertai dengan seringai licik di bibir nya.

"Inilah yang Kami tunggu sudah sangat lama Kami beristirahat," batin pria misterius lalu dengan santai berjalan pergi meninggal kan tempat itu di tengah gelap nya malam.

Di kediaman Alano, terjadi drama yang di lakukan oleh Arga yang sedang ngidam.

"Kenapa Kamu tidak makan Ga?" tanya Daddy Rey yang sebenar nya tau jika Arga sedang menginginkan sesuatu.

"Aku tidak mau makan," keluh Arga.

"Kenapa Nak?" tanya Ibu Asih.

"Ibuuu," rengek Arga yang kebetulan duduk di samping Ibu Asih dan Elin.

"Kenapa? apa Kamu ingin sesuatu?" tanya Ibu Asi dan di jawab anggukan oleh Arga.

"Kamu mau apa hm?" tanya Ibu Asih.

"Aku ingin di suap Abang," jawab Arga sambil menangis.

"Cup cup, Abang siapa sayang," tanya Ibu Asih.

Di antara 7 pria muda itu, Arga memang yang paling kecil atau paling bontot, itulah salah satu alasan Alano menjadikan Arga sebagai asisten pribadi nya agar Dia bisa tau dan pantau terus apa yang di lakukan Adik Nya itu.

"Abang Dani hiks," jawab Arga.

"Cih Kamu kenapa sih Ga manja banget, geli tau nggak," kesal Adrian.

"Brak, kalian semua jahat," teriak Arga lalu berlari keluar dari meja makan sambil menangis membuat semua yang ada di meja makan kaget sekaligus bingung.

Plak

"Aduh, sakit Abang," ujar Adrian sambil mengelus pundak nya.

"Kalau Kamu tidak mengerti apa yang di alami Arga cukup diam saja, dia jadi nangis begitu kan," geram Dani.

"Maaf ya, biar Aku samperin arga dulu," ujar Elin yang tidak enak hati dengan kelakukan Arga.

"Kamu duduk dan makan saja biar Aku yang susul Arga bukan kah dia tadi minta di suapi oleh Ku?" ujar Dani lalu menyiapkan makan untuk Arga.

"Tapi-" ucapan Elin terpotong oleh Alano.

"Tidak apa Elin, mungkin karena dari kecil Arga sangat manja dengan Bang Dani jadi terbawa sampai sekarang saat dia mengalami ngidam seperti ini," jelas Alano dan di balas anggukan oleh Elin.

"Kamu juga makan ya Nak," ujar Ibu Asih saat melihat Dani akan keluar dari ruangan makan.

"Iya Buk," jawab Dani lalu melanjutkan langkah nya.

"Kayaknya anak kalian nanti sangat dekat dan manja pada Bang Dani," celetuk Celi sambil terkekeh kecil.

"Iya Kamu benar Kak," ujar Alin.

"Jadi, di antara kalian semua dokter Dani paling tua?" tanya Ibu Yeni penasaran.

"Iya Bu, dari Bang Dani, Aku, David, Delon, Erga, Adrian dan Arga, setelah itu para ciwi-ciwi ini," jelas Alano.

"Terus mereka bertiga?" tanya Ibu Yeni penasaran.

"Celi adalah adik nya David calon istrinya Delon, Alin adalah adik Adrian calon istrinya David sedangkan Elsa adalah adik Erga calon istri Saya," jelas Alano.

"Rame juga ya ternyata," ujar Ibu Yeni yang di balas senyuman oleh mereka semua.

Mereka pun melanjutkan makan mareka tanpa Dani dan juga Arga.

...****************...