Suami Yang Dianggap Miskin

.

.

.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕

" Bapak ! Kenapa bapak ada disini ?" Tanya rudi dan reno bersamaan.

Tamu yang saat ini ada diruangan Satria adalah Pak karim. Pak karim sengaja datang keperusahaan karena ada perlu dengan satria. Pak karim mengembalikan uang yang tempo hari diberikan satria sebagai hadiah untuk pak karim. Uang 50 juta itu sengaja satria berikan kepada bapak mertuanya untuk membantu biaya renovasi dapur rumah mertuanya. Namun pak karim tidak mau menerima uang itu dan mengembalikannya sebelum diketahui oleh istrinya.

" Ternyata begini kelakuan kalian ? Dulu kalian menghina satria karena satria miskin, dan sekarang kalian bersikap semaunya saat satria sudah kaya ? Bapak menyesal mempunyai anak tidak punya etika seperti ini. Jika aku jadi satria, aku tidak akan memperkejakan kalian lagi. Mungkin penjara tempat yang cocok untuk kalian !" Bentak pak karim penuh penekanan. Ada kilat amarah dari sinar mata pak karim.

Reno san Rudi rahangnya mengeras dan gigi nya gemerltuk tidak beraturan. Mereka berdua terlihat menahan amarah dan emosi . Perkatan pak karim sudah membuat mereka marah dan malu, apalagi saat ini diruangan masih ada Indra dan sekertaris yang masih saja berdiri di belakang mereka.

" Jihan kamu bisa kembali keruangan mu " Ucap Indra tegas.

" Baik Tuan " Ucap jihan lalu pergi dari ruangan satria.!

Satria mempersilahkan kedua kakak iparnya untuk masuk dan duduk , saat mereka sudah duduk disofa tang ada diruangannya satria menanyakan kepentingan mereka sampai datang keruangan nya.

" Mau ad perlu apa mas reno dan maa rudi kesini ? Bukannya hari ini itu hari pertama kalian kembali bekerja? Lalu kenapa kalian kesini ? Apa kalian tidak mau bekerja lagi ?" Pertanyaan beruntun dari rendra membuat reno dan rudi ketar - ketir dan hampir saja melupakan tujuan awalnya datang keruangan satria.

" Maksud kamu apa menempatkan kami di sales marketing ? Kami ini para kakal iparmu, seharusnya kamu itu bisa menempatkan kami di tempa yang layak dan posisi yang bagus. Dasar adik ipar tidak punya kesadarannya sama sekali,seperti itu saja harus aku ingatkan " Ucap rudi terdengar sangat ketus.

" Apa kamu tidak bisa bicara dengan sopan ? Wakaupun satria ini adik ipar kamu, kamu tidak panas bicara seperti itu . Lagipula ini dilingkungan perusahaan jadi kalian harus menjaga sikap kalian !" Tegas pak karim.

" Ini bukan urusan bapak. Lebih baik bapak diam karena bapak tidak tahu urusannya !" Ucap reno.

Satria dan Indra hanya saling pandang,lewat kedipan mata satria meminta Indra untuk membawa pak karim keluar dari ruangannya. Indrapun mengangguk lalu membawa pak karim keluar agar tidak melihat perdebatan yang akan terjadi.

" Ada yang salah dengan pekerjaan itu ? " Tanya satri.

" Sudah jelas salah, kami ini kakak iparmu dan kami ini keluarga kamu. Apa pantas kamu memberikan pekerjaan sebagai sales marketing ? " Seeu rudi tanpa menghiraukan tatapan tajam mata Satria.

" Kalau kalian tidak mau ya sudah kalian bisa keluar dari perusahaan ini. Aku tidak butuh karyawan seperti kalian !! Kalau bukan karena dinda yang meminta aku tidak sudi memperkerjakan kalian di perusahaanku. Kalian kira aku akan memberikan jabatan tinggi kepada kalian ? Heeehh... Dulu kalian semua menghinaku dan merendahkanku, bahkan saat aku membutuhkan pertolongan kalian menjauh. Sekarang kalian mendekat setelahb tahu aku seorang milyarder ? Tidak semudah itu kalian mau kedudukan tinggi. " Ucap Satria dengan perkataan yang sangat serius.

" Satria ! Tapi kami ini adalah kakak ipar mu. Kamu membalikan saja kami di devisi keuangan, seperti pekerjaan kami dulu. Kami lebih nyaman di devisi keuangan Sat" Ucap Reno ingin kembali keruangan nya yang dulu.

Satria menggeleng sambil tersenyum sinis, dia tidak akan lagi memasukan keduanya di devisi keuangan. Satria tidak bisa di bodoh - bodohi oleh kedua kakak iparnya. Keputusan satria sudah bulat, tetap akan memberikan pekerjaan seperti yang sudah dia tentukan.

" Maaf, aku tidak memandang siapa kalian dan apa kalian. Disini aku harus bekerja secara profesional meskipun aku ini pemilik perusahaan ini dan kalian kakak iparku. Dan satu lagi jika kalian tidak mau pekerjaan itu, kalian bisa tinggalkan ruangan ku, tidak lupakan itu pintu keluarnya " Ucap satria sangat tegas dan berwibawa.

" Ohhh... Jadi kamu masih dendam dengan kami ? Dasar adik ipar tidak punya hati kamu Satria !!" Bentak rudi tidak bisa menahan amarahnya.

Emosi rudi memang meledak - ledak , perangainya sangat buruk dan tidak beretika. Tidak punya tata krama dan sopan santunnya sama sekali. Bukannya mawas diri justru semakin memperburuk diri dan keadaan mereka.

" Silahkan keluar " Ucap satria dengan tegas..

" Lihat saja satria kamu pasti akan menyesal sudah memperlakukan ku seperti ini. Reno ayuk kita pergi dari ruangan ini,kita harus bekerja agar dia tidak semakin merendahkan kita" Ucap rudi .

Braaakkk...

Reno dan Rudi kembali keruangan devisi pemasaran. Tidak ada pilihan lain selain mengikuti permainan Satria. Daripada dirumah sang istri pasti akan semakin mengomel tidak jelas dan akan menambah beban pikiran mereka saja.

" Apa lihat - lihat ? Kerja tinggal kerja tidak usah menatap kami seperti itu. Awas saja kalian kalau berani sama kami, aku tidak segan meminta adikku untuk memecat kalian dari perusahaan ini. Kalian pasti belum tahukan jika satria itu adik ipar kami, jadi kapanpun saya bisa meminta dia untuk memecat kalian semua yang berani kepada kami berdua !" Ucap rudi bicara dengan keras sehingga satu devisi mendengar semua.

Para karyawan devisi pemasaran sudah mulai berkasak - kusuk membicarakan soal rudi dan reno yang ternyata kakak ipar pak direktur. Namun mereka sedikit aneh, jika memang mereka berdua itu adiknya pak direktur , kenapa bisa dipekerjakan hanya sebagai sales marketing.?

" Kenapa kalian kerja sebagai sales marketing ? Yakin kalian ini kekuarga pak direktur ? Setahuku pal direktur itukan belum menikah, jadi masak iya dia sudah punya saudara ipar seperti kalian " Ucap salah satu karyawan yang bernama Dira.

" Jangan banyak protes kamu. Kalau kalian tidak percaya bisa kalian tanyakan langsung kepada pal direktur . Saya dan reno baru saja keluar dari ruangannya , masalah pekerjaan ini memang kami yang meminta untuk memberikan pekerjaan dari Nol. Kami ingin sukses dan semua usah dimulai dari bawah terlebih dahulu" Ucap Reno mencoba menutupi apa yang sebenernya terjadi.

" Sudahlah terserah kalian saja. Sekarang fokus dengam pekerjaan masing - masing. Jangan sampai pekerjaan kalian tertunda hanya karena meladeni dua manusia penghayal tinggkat dewa ini. " Seru dira melirik reno dan rudi.

Reno dan rudi menempati meja kerjanya, seharusnya mereka bisa bersikap dengan baik agar teman - temannya juga bisa memperlakukan mereka dengan baik. Apalagi saat ini mereka dipindahkan ke devisi pemasaran pasti banyak yang mereka belum pahami.

Dira dan teman - temanya fokus kembali dengan pekerjaanya. Hanya reno dan rudi yang terlihat santai, bahkan mereka hanya bermain game di komputer pintarnya. Baru juga sehari dikembalikan bekerja dikantor sudah mulai berbuat semaunya, seperti perusahaan ini milik orang tuanya saja.

" Jangan brisik. Kami ini lagi bekerja, jika kalian tidak mau bekerja lebih baik diam atau kalian bisa kerjakan mana yang pekerjaan kalian. Kalau kalian seperti ini terus aku akan melaporkan kepada Tuan direktur atau Tuan Indra !!" Ancam dira sama sekali tidak takut dengan rudi dan reno.

Hhhuuuffff...

Terdengar helaan nafas panjang dari reno dan rudi. Mereka sepertinya tidak cocok berada di tengah - tengah karyawan devisi yang lainnya.

" Mas,lebih baik kita berhenti game nya. Nanti jika satria benar datang kemari kita bisa dipecat " Bisik reno ditelingan rudi.

Rudi mengangguk paham lalu mematikan game nya. Keadaan kembali tenang dan kondusif tidak ada lagi huru - hara yang disebabkan oleh reno dan rudi, sepasang adik kakak yang benar - benar tidak tahu diri sama sekali.

*********

RATE BINTANG 5 NYA DULU KAK.

Terimakasih 🙏🙏❤️❤️❤️