Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Kerena emosi yang sudah di atas ubun-ubun dan tidak dapat terbendung lagi, tanpa sadar Yuda mengangkat tangannya dan akan di layangkan pada pipi mulus istrinya, namun belum sempat tangan besar dan kekar itu menyentuh kulit mulus Aryani seseorang menghentikan Yuda.
"Hentikan...apa begini perlakuan kamu sama anakku" teriak Seni ibu Aryani dengan air mata yang membasahi pipinya, melihat itu Aryani dan Yuda sangat terkejut karena telah melihat pertengkaran hebat mereka, namun Yuda cepat menguasai situasi kembali.
"Kenapa kamu memperlakukan anakku seperti ini, bukan kah kamu mengatakan padaku kalau kamu sangat mencintai Aryani sampai rela membiayai operasi ibu" teriak Seni dengan air mata yang menganak sungai.
"Baiklah, sepertinya aku tidak perlu berpura-pura lagi di sini, aku akan mengatakan semua kebenaran pada ibu sekarang" kata Yuda dengan senyum miringnya lalu duduk pada salah satu kursi di meja makan.
"Aku dan anak ibu ini sebenarnya tidak perna saling mencintai Bu, kami menikah hanya atas dasar kontrak, jadi aku berhak melakukan apa pun ke pada istriku karena aku telah membayar mahal kalian" kata Yuda dengan senyum miring, mendengar itu Seni langsung terduduk di atas kursi dan Aryani hanya mampu untuk menangis.
"Jadi kalian berbohong pada ibu, kenapa kamu melakukan semua ini nak" tanya Seni pada anaknya itu.
"Maafkan aku Bu, aku terpaksa melakukan semua ini karena aku tidak mau kehilangan ibu" kata Aryani sambil mendekati ibunya dan bersimpuh di kakinya.
"Jadi aku tidak mau tau, aku telah membayar mahal semua ini, dan aku mau dia jadi istri yang penurut dan berguna" kata Yuda lalu meninggalkan ibu mertua dan istrinya yang sedang menangis sambil berpelukan di dapur.
Sementara Yuda keluar dari rumah itu dengan emosi yang masih di ubun-ubun, dia lalu menaiki mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata, dia pun memberhentikan mobilnya di rumah makan terdekat karena dia sudah sangat kelaparan.
Dia pun memasuki rumah makan itu dan segera memesan, setelah itu dia memilih meja yang berada di pojokan sambil menunggu pesanannya.
Tidak lama kemudian pesanan lelaki itu sudah tertata rapi di atas meja, lelaki itu pun langsung menikmati makanannya dengan sangat lahap, setelah dia menyelesaikan acara makannya, ponselnya tiba-tiba berbunyi, melihat nama yang tertera di sana membuat senyum lelaki itu mengembang.
"Haloo sayang, kamu sudah sampai yaa di sana" kata Sarah dari seberang sana setelah panggilan video call nya di angkat oleh kekasihnya.
"Iyaa sayang, aku sudah sampai sejak tiga jam yang lalu dan langsung mengurus perusahaan, ini aku baru sempat sarapan" jawab Yuda dengan senyum manisnya.
"Maafkan aku mas, gara-gara aku kamu pasti kecapean harus langsung kerja" kata Sarah pura-pura bersedih.
"Tidak dong sayang, justru aku semakin semangat kerjanya setelah di kasih hadiah terbaik sama kamu, dan seharusnya aku berterima masih sama kamu sayang" kata Yuda menggoda Sarah membuat perempuan itu tersenyum malu-malu.
"Sudah mas jangan bahas lagi, aku sungguh malu jika mengingat itu" kata Sarah lalu menyembunyikan wajahnya di bawah bantal membuat lelaki itu gemas melihat kelakuan kekasihnya dari balik ponselnya.
"Kamu tidak usah malu sayang, karena kita akan segera menikah" kata Yuda membuat senyum Sarah semakin mengembang dan penuh arti, namun Yuda tidak menyadari makna dari senyum kekasihnya itu.
kak ada part 2 ga ?