Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sekitar dua jam perjalanan Leni tiba dirumah Bara,disana tidak ada mobil Bara sudah dipastikan Bara pergi tapi kenapa orang suruhannya Kinar gak tahu ya,batin Leni,dia berjalan masuk dan mengetuk pintu.
"Nathan kemana bi?"Sapa Leni saat tahu yang membukakan pintu bi Surti.
"Den Nathan sama ayahnya nona,silahkan masuk non saya akan panggil nyonya,"Jawab Bi Surti.
"Hem,sana cepetan panggilkan Tante Helena,"Jawab Leni ketus
Bi Surti bergegas ke kamar atas untuk memberitahu sang majikan jika keponakannya datang berkunjung.
"Hai Len,tumben kesini ada apa?"Sapa bu Helena
"Halo tante tadi Leni habis dari rumah teman dan kebetulan lewat sini jadi aku mampir sekalian deh,"Bohong Leni sambil cipika cipiki.
"Oh,,,bagaimana kabar mama dan papa kamu?"Tanya bu Helena
"Baik tan,mereka sedang ada diluar kota tan,minggu depan baru kembali kesini,oh iya ini ada kue Tan buatan teman aku loh,"Leni menyerahkan bungkusan kue yang dia beli dari temannya.
"Wah makasih banyak Len,gak usah repot repot segala kamu mau mampir saja tante senang,bi,bibi sini bi,"Bu Helena memanggil sang asisten rumah tangga
"Iya nyah ada apa?"Bi Inem yang menghampiri
"Ini bi kuenya kamu taruh kulkas ya sama sekalian buatkan minuman untuk Leni,"Perintah bu Helena
"Baik nyah,"Jawab bi Inem lalu bergegas ke dapur.
"Tante gak usah repot repot segala,"Ucap Leni
"Gak repot kok Len cuma air putih saja,"Jawab bu Helena.
"Ngomong ngomong kok sepi tan,Nathan sama kemana sama Bara terus pengasuh Nathan kemana?"Selidik Leni
""Kamu sudah kayak wartawan aja Len,Aura pulang kampung kalau Bara sama Nathan gak tahu mereka sedang keluar katanya,"Jawab Bu Helena sedikit berbohong.
"Oh,,,,,tan aku bertemu Aluna tadi apa benar dia akan kembali kesini,"Pancing Leni
"Yah dia sudah kesini kemaren,"Jawab bu Helena sekenanya.
"Kalau boleh aku saranin neh ya tan lebih baik Bara balikan saja deh sama Aluna sepertinya dia sudah berubah deh,biar Nathan juga punya ibu,"Ucap Leni sok bijak
"Itu urusan Bara Len tante gak mau ikut campur terserah Bara mau bagaimana tante ikut,"Jawab Bu Helena dia gak suka jika Leni membicarakan tentang Aluna tapi sebisa mungkin bu Helena bersikap biasa saja.
Bu Helena mengajak Leni berkebun daripada membahas Aluna,sesekali Leni meminta bu Helena menceritakan tentang Bara mencari tahu Bara sudah memiliki kekasih lagi atau belum tetapi bu Helena enggan menjawab.Leni yang bosan memutuskan untuk pamit pulang,dia kesal belum mendapatkan apa apa mana Bara juga belum pulang sudah sore juga.
Sesampainya dirumah Leni mendapat amukan dari Aluna alias Kinar karena tidak mendapat informasi apa apa,tapi Kinar juga tidak bisa menyalahkan Leni karena Bara memang tertutup.
Di Bandung Nathan sangat senang berada di kampung dia selalu ceria dan nempel terus sama Nia maupun Aura bahkan ayahnya saja tidak dianggap oleh Nathan.
"Nathan sama ayah dulu ya,mbak Aura mau mandi dulu biar gak bau asem,"Ucap Bara merayu anaknya karena hari sudah sore dan Aura belum mandi karena Nathan menempel terus pada Aura.
"Gak mau,Nathan mau sama mbak,"Ucapnya cadel.
"Ayah belikan es krim ya Bara mau?"Rayu Bara lagi.
Nathan tetap menggeleng,Bara hanya bisa mendengus pasrah,dari arah dapur bu Rena mendengar percakapan anak dan mantan kekasihnya dia tidak tega dan menghampiri Aura dan Bara.
"Nak sini biar Nathan sama ibu,"Ucap bu Rena membuat Bara terkejut tetapi langsung bisa menguasai dirinya.
"Memangnya ibu sudah sembuh?"Tanya Aura
"Sudah nak,Nathan sini sama nenek ya biar mbak Aura mandi dulu,"Bujuk Bu Rena sambil merentangkan kedua tanganya.Dalam batinnya tersenyum getir karena membuat sebutan dirinya nenek.Bara melihat ke arah bu Rena entah apa yang dipandang Nathan seolah olah ada magnet tersendiri sehingga bocah tersebut langsung mau digendong bu Rena.Mungkin karena parasnya mirip Aura jadi Nathan mau digendong.
"Gantengnya anak siapa seh,cup cup cup,"Dengan Gas bu Rena menciumi Nathan Bara salah tingkah sendiri dengan sikap Bu Rena ingatannya kembali di masa lalu dimana dia masih berpacaran dengannya.
"Wah Nathan mau ikut ibu,Nathan jangan rewel dan nakal ya ikut nenek dulu mbak mau mandi biar seger ya,"Uca Aura
"Sudah sana cepetan mandi keburu magrib,"Ucap bu Rena dan Aura pun bergegas mandi meninggalkan Bara dan Bu Rena disana,mereka terlihat sangat canggung.
"Ehm,Ren terimakasih,"Bara membuka obrolan lebih dulu
"Terimakasih untuk apa Bar?"Jawab Bu Rena
"Sudah mau mengajak Nathan,dan sudah mengijinkan aku berpacaran dengan Aura meski usia kita terpaut jauh,"Ucap Bara
"Yaaaaahhh,gak ada yang tahu takdir Tuhan bagimana kita hanya bisa menjalani skenario darinya,aku harap kamu benar benar mencintai Aura bukan karena kamu ingin balas dendam sama aku,"Jawab Bu Rena
"Heh,aku gak sepicik itu Ren jika aku mau sudah dari dulu aku menghancurkan kamu aku juga tidak tahu jika Aura anak kamu,benar kata kamu kita hanya menjalani skenario dari Tuhan,"Ucap Bara.
"Bar ada satu hal yang tidak kamu ketahui kenapa dulu aku meninggalkan acara pertunangan kita,sejujurnya,,,,,,"Belum sempat Rena bercerita Nia datang
"Loh ibu sama om Bara kenapa?kok tegang begitu,sepertinya kalian sudah sangat Akrab,"Ucap Nia yang baru pulang les
"Eemmmmm itu tadi Nathan rewel cari Aura tapi masih mandi ibu hanya membantu menenangkan Nathan,"Jawab bu Rena gagap.
"Masak seh?tapi sepertinya kalian kelihatan dekat,"Jawab Nia tidak percaya.
"Benar Nia,lebih baik cepat bersih bersih keburu magrib,ini aku juga mau bawa Nathan ke kamar,"Ucap Bara mengalihkan pembicaraan agar Nia tidak bertanya tanya lagi.
"Siap om ganteng,"Jawab Nia dengan hormat membuat Bara tertawa.
"Haha anak kamu yang satu itu bisa cerewet banget ya,"Kata Bara sambil tertawa.
"Kan sama kayak kamu dulu,"Ucap Bu Rena.
"Siapa yang seperti mas Bara bu?"Tanya Aura yang tiba tiba sudah keluar saja mereka berdua terkejut dan diam membisu.
"Ohhh itu Ra bapak kamu,emmm dulu jika kamu rewel pasti kayak Bara gak bisa bujuk anaknya sendiri,"Kilah bu Rena
"Masak seh bu,sini bu mana Nathan ibu istirahat saja,"Jawab Aura lalu mengambil alih Nathan untungnya Aura tidak begitu curiga pada jawaban ibunya tadi.Bara hanya bisa garuk garuk kepala saja.
"Mas tadi ngobrol apa saja sama ibu?"Tanya Aura mereka saat ini sudah berada di dalam rumah.
"Minta kamu untuk jadi istriku,"Jawab Bara
"Maaaaasssss aku serius,"Ucap Aura cemberut
"Aku juga serius sayang,tanya saja sama ibu kamu,"Jawab Bara
"Ih mas malu ada bapak tuh,"Kata Aura dengan wajah bersemu merah.
"Ya gak apa apa biar kita cepat di nikahkan,"Jawab Bara
"Aku masih ingin bahagiakan orang tuaku mas,dan masih mau menyekolahkan Nia jika aku menikah mereka bagaimana?"Jelas Aura
"Sayang aku akan membantu mereka bukan hanya kamu sendiri,"Ucapnya
"Tapi aku mau berusaha dulu mas apa kata orang jika aku menikah dan semua biaya ditanggung kamu yang ada aku dikatain menghabiskan dan menumpang harta suami,aku gak mau seperti itu mas,tolong ngerti aku ya mas,"Jawab Aura
"Aku salut dan bangga sama kamu Ra,aku tidak salah memilih kamu aku akan menunggu kamu sampai kapanpun,"Tegas Bara
"Terimakasih mas,mas aku suapi Nathan dulu ya kamu mandi gih Nia sudah keluar tuh,"Pamit Aura.
