Xuan Ji Season Tiga

Rahang Li Ruoqing yang kini berdiri dipangku oleh Li Fei hampir jatuh, karena tidak menyangka gurunya akan membuat tetua Li Chiling yang menyiksanya tak berkutik. Bahkan tidak menyadari serangan tiba-tiba Xuan Ji.

“Kekuatan fisik yang sangat kuat,” gumam ketua Klan Li.

Tidak ada yang menyadari serangan tiba-tiba Xuan Ji karena ia tidak menggunakan energi spiritual saat melompat ke atas, intuisi bertahan seorang Kultivator tidak akan muncul jika serangan lawan tidak mengandung energi spiritual maupun niat membunuh. Itulah sebabnya para Assassin selalu menekan niat membunuh mereka sekecil mungkin agar tidak disadari oleh targetnya.

“Kauuuuuu! Berani sekali kau menyerang wajahku—” Tetua Li Chiling membentak Xuan Ji, tetapi sebelum umpatan selesai; Xuan Ji melayangkan tinju bertubi-tubi yang mengandung energi spiritual ke wajahnya.

“Selamatkan Tetua Chiling!” seru Ketua Klan Li takut Xuan Ji membunuh Li Chiling.

Para Tetua mengeluarkan Pedang masing-masing dan langsung melesat ke arah Xuan Ji.

Mereka tidak menggunakan Avatar seni beladiri karena itu bisa mengakibatkan kota Huayang porak-poranda. Seluruh Klan di kota Huayang akan menyalahkan Klan Li jika hal tersebut terjadi.

“Evakuasi semua orang!” seru Ketua Klan Li pada Pendekar Klan Li yang ikut mengepung Xuan Ji. Namun, basis Kultivasi mereka hanya Ranah Kaisar Surgawi, sehingga jika mereka ikut bertarung hanya akan mengirim mereka ke dunia bawah saja.

“Ayo kita bersembunyi, nona Ruoqing!” Li Fei menarik tangan Li Ruoqing menjauh dari kediaman Klan Li.

Mau tak mau mulai saat ini mereka sudah dicap sebagai pengkhianat karena membawa musuh ke kediaman Klan Li.

Saat para Tetua Klan Li mendekat ke arah Xuan Ji, dia menendang tubuh tetua Li Chiling yang wajahnya sudah babak belur dan tidak sadarkan diri.

Salah satu Tetua menangkap tubuh tetua Li Chiling, kemudian memeriksa denyut nadinya.

Dia bernapas lega, ternyata denyut nadi tetua Li Chiling masih berdenyut. Kemudian tetua itu memasukkan Pil Penyembuhan ke mulutnya dan membawanya menjauh dari kediaman Klan Li.

“Sudah mulai!” seru Lu Ming tersenyum lebar saat melihat berbagai macam cahaya menyilaukan terlihat dari kediaman Klan Li.

“Hmm, Jurus Pedang leluhur Mu Ji itu sangat tinggi dan bervariasi. Sepertinya ia melakukan hal tabu dengan mengadopsi berbagai jenis Jurus Pedang,” kata tetua yang menemani Lu Ming.

“Pantas saja aku merasa familiar dengan Jurus Pedang itu. Dia menggunakan Jurus Pedang Dinasti Xuan, tetapi sesaat kemudian dia mengubahnya ke Jurus Pedang Sekte Tianzun dan Sekte Gunung Persik,” sahut si gendut Zhao Tian tiba-tiba berdiri di sebelah Lu Ming.

Lu Ming melompat mundur beberapa langkah, terkejut dengan kehadiran Zhao Tian.

“Kenapa kau ada di sini? Bukankah kau mengatakan akan pulang ke Klan Zhao?” gerutu Lu Ming.

“Aku datang untuk menonton latih tanding Ranah Keabadian. Jarang-jarang pertunjukan seperti ini muncul, dan ... aku membawa tiga tetua untuk membantu Klan Li jika mereka kalah,” sahut Zhao Tian sambil menyeringai lebar. “Tidak seperti Klan Lu yang tidak setia kawan, hanya membawa satu Tetua saja. Menggores rambut leluhur itu saja beliau tidak akan mampu,” ejeknya.

Tetua Klan Lu yang diejek Zhao Tian langsung menatap tajam si gendut itu, tetapi ia tetap santai karena ada tiga Tetua Ranah Keabadian yang mengawalnya.

“Buat apa membawa banyak tetua, sebentar lagi leluhur tua itu akan dihabisi oleh para tetua Klan Li. Seorang murid Klan Li juga sudah berlari ke Sekte Kunlun, pasti ia memanggil leluhur Klan Li,” sahut Lu Ming.

Seorang Kultivator dianggap sebagai leluhur jika sudah berusia lebih dari seratus tahun dan pernah menjadi Tetua Sekte maupun Ketua Klan.

Setelah berhenti menjadi Tetua Sekte ataupun Ketua Klan, para leluhur itu biasanya akan mengasingkan diri atau keluar dari Klan dan menjadi Tetua Sekte.

“Wah, pertarungan ini akan semakin menarik jika leluhur melawan leluhur.” Zhao Tian semakin senang mendengar ucapan Lu Ming.

...***...

Pedang kelas tinggi milik seorang Tetua retak setelah dihantam oleh Pedang Iblis Surgawi, padahal Pedangnya itu senjata spiritual yang hampir mencapai kelas Artefak kuno.

“Pedang apa itu, kenapa kuat sekali? Apakah itu artefak kuno?” Tetua itu penasaran.

“Tidak, ini milik Kaisar Iblis!” sahut Xuan Ji sembari menggunakan Jurus Pedang Abadi.

Seorang Tetua Klan Li terkejut tiba-tiba energi spiritual Api biru berbentuk Pedang sepanjang pohon kelapa melesat ke arahnya.

Xuan Ji mengubah ukuran niat Pedang itu agar tidak menghancurkan rumah-rumah penduduk disekitar Klan Li. Padahal Jurus asli Pedang Abadi bisa mengeluarkan niat Pedang sebesar gunung.

Tetua itu mengeluarkan jimat kura-kura menangkis niat Pedang itu, tetapi tiba-tiba Xuan Ji muncul di belakangnya.

“Tendangan bakpao!” Xuan Ji meniru gaya bertarung murid termudanya saat masih imut dulu.

Tetua itu meluncur seperti peluru dan menghantam kebun teh di pegunungan belakang kediaman Klan Li.

Semua Tetua yang dikalahkan oleh Xuan Ji selalu terjatuh ke kediaman Klan Li dan perkebunan teh.

Ketua Klan Li yang belum ikut turun tangan melawan Xuan Ji akhirnya menyadari pihak lawan ternyata memperhatikan keselamatan penduduk walaupun nada bicaranya sangat arogan. Jika Xuan Ji benar-benar ingin memusnahkan Klan Li, maka seharusnya ia sudah menggunakan Avatar seni beladirinya. Namun, hingga kini ia tidak melakukannya dan tidak ada tetua yang tewas.

Aura yang sangat kuat tiba-tiba menyelimuti Kediaman Klan Li. Lu Ming dan Zhang Tian serta yang lainnya tiba-tiba merasa tertekan dengan aura itu, padahal mereka menonton dari kejauhan.

Monster Bangau Putih sebesar rumah bordil bunga malam keluar dari balik awan. Seorang Pria tua berjanggut putih berdiri di atas punggung monster Bangau Putih itu.

“Leluhur,” sapa Ketua Klan Li sambil menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.

Leluhur Klan Li itu mengangguk pelan sambil mengelus-elus janggut putihnya. Tatapannya tertuju pada Xuan Ji yang sudah mengalahkan Tujuh Tetua, hanya tersisa enam tetua yang masih berduel sengit.

“Siapa kamu sebenarnya, tidak ada leluhur yang berusia seribu tahun di benua Tianwu ini!” seru leluhur Klan Li menjentikkan jarinya.

Kilatan-kilatan Petir tiba-tiba muncul di atasnya dan membentuk formasi Seratus Pedang.

“Leluhur sudah datang!” seru para tetua yang masih bertahan beradu Jurus Pedang dengan Xuan Ji. Mereka langsung menjauh dari Xuan Ji, karena serangan formasi Seratus Pedang leluhur Klan Li itu sangat mematikan.

“Usia leluhur paling tua di benua Tianwu adalah 367 tahun. Beliau adalah Ketua Klan Gunung Persik,” kata leluhur Klan Li.

Xuan Ji menyeringai lebar menanggapi pertanyaan leluhur Klan Li. “Apakah kau katak dalam tempurung? Kaisar Iblis saja bisa hidup abadi, Kultivator sepertiku tentu juga bisa berusia panjang jika aku bisa menguak misteri kehidupan.”

Xuan Ji berpura-pura memiliki pengetahuan mendalam sambil memaksa awan berkumpul di atasnya, kemudian sambaran-sambaran petir menggelegar dari balik awan tersebut. Seolah-olah dunia akan mengalami badai petir saja.

Sebenarnya ia sendiri merasa hanya Kaisar Iblis yang mengetahui rahasia menjadi abadi. Dia sendiri jangankan menjadi abadi, menghitamkan kembali sebagian rambutnya yang sudah memutih setelah berusia lima puluhan tahun saja ia tidak bisa.