KARMA SANG MANTAN TERINDAH

"Pagi semua!"ucapku kepada rekan kerjaku

Tapi yang ada hanya keheningan,tak ada satupun orang yang menjawab salamku.

"Anak baru,udah berani izin 2 hari,kalau bukan Ani-ani ya mana bisa ha ha ha!"ucap seorang wanita yang duduk di kursi paling ujung.

"Sin,kamu tahu nggak dia itu Ani-ani premium kelas kakap,pak Leo aja sampai klepek-klepek sama nih anak apalagi pak Fernando!"ucap yang lain.

Aku diam tak menghiraukan mereka,yang terpenting sekarang aku fokus bekerja,jika mereka tahu aku juga memiliki perusahaan sendiri,mana bisa mereka berkata begitu,mereka terlalu memandang rendah orang lain.

"Eh Lydia,ngapain aja kamu izin 2 hari,liburan ya wir!". ucap Velma

"Maaf,papa saya kemarin meninggal,ini foto pemakamannya, silahkan kalian lihat sendiri dan saya mau bertanya pada kalian semua di tim marketing ini,tanpa terkecuali jika salah satu keluarga kalian mengalami hal seperti papa saya,apa kalian tetap masuk kerja demi loyalitas dan jabatan?"

Semua orang menatapku,mereka seakan tak percaya aku berani berkata demikian,mereka telah keterlaluan padaku dan itu sangat membuatku risih.

"Jawab!"ucapku kesal.

"Maaf kami tidak tahu kalau papa kamu meninggal,kami salah berasumsi,maafkan kami Lydia !"ucap Velma

Aku diam enggan menatap mereka, berani-beraninya mereka mengusikku,dari kecil aku telah dididik oleh papaku menjadi wanita pemberani jika benar,aku akan berkata sejujurnya jika itu memang fakta.

Pak Leo tak menunjukkan batang hidungnya,ia pasti mengikuti saran dariku yaitu mengambil cuti hari ini .

Aku pun mengerjakan kerjaanku yang sudah menumpuk,karena izin dua hari.

"Lyd,pak Leo cuti ya!"tanya Rico

"Saya nggak tahu,saya kan baru masuk hari ini!"

"Lho kamu kan,mantan sekretaris pribadinya,masak nggak tahu!"

Aku menatapnya kesal dan berkata,"saya nggak tahu,itu bukan urusan saya!"

"Hmmmmmm!"ucap Rico

Entah apakah mereka sudah tahu, bahwa aku memang memiliki hubungan dengan Leo ataukah lagi-lagi mereka hanya berasumsi.

Leo memang tidak ada menghubungiku sama sekali,tampaknya ia memang tersinggung dengan ucapanku kemarin.

"Velma,aku udah selesai ini file nya ku kirim ke email kamu!"ucapku

Velma mengecek pekerjaanku,dan ternyata sesuai dengan ekspektasinya.

"Lydia,tampaknya kamu memang ditakdirkan di tim ini, pekerjaan kamu memang top banget,btw kamu lulusan desain ya!"

"Iya Vel!"jawabku datar.

"Semua teman-teman di tim marketing, sekarang Lydia jadi bagian inti dari kita,ini pekerjaan Lydia saya kirim ke kalian, silahkan kalian lihat sendiri!"

"Wah bagus banget desain posternya"ucap seseorang di belakang

"Eh iya,dia sangat kompeten!"

Semua orang tertuju padaku, akhirnya hari ini aku membuktikan bahwa aku pantas ada di perusahaan ini,aku adalah aset yang mereka miliki.Walaupun sejak berumah tangga dengan Mario aku tidak bekerja,tapi skill ku masih tetap seperti yang dulu.

"Kalian yang meremehkanku,aku yakin kalian akan bertekuk lutut padaku!"Gumamku.

Sejak hari itu tim marketing tidak pernah membullyku,aku pun bersyukur dengan kemampuanmu aku bisa membungkam mulut mereka satu persatu.

"Pagi semua!"

Seorang laki-laki tampan berdiri tepat di hadapanku.

"Leo!"

Leo memotong rambutnya,terlihat semakin fresh dan sangat dewasa.

"Pagi pak!"ucap semuanya

"Ih pak Leo potong rambut ya,makin ganteng aja!"Ucap Nadea.

Aku pun tak berani menatap mata Leo,karena takut ia masih tersinggung dengan perkataanku kemarin.Sejak hari itu Leo tidak pernah meneleponku sama sekali,bahkan mengirim pesan pun tidak pernah,dan sekarang ia berdiri tepat di hadapanku,mengubah semua penampilannya menjadi lebih dewasa.

"Lydia saya dengar papa kamu meninggal!"ucap Leo

Aku menatapnya dan berkata,"iya pak seminggu yang lalu!"

"Saya turut berduka cita Lydia!"

"Iya pak terimakasih!"ucapku.

Aku harus bersikap biasa saja di depan teman-temanku,kalau tidak mereka akan mengetahui bahwa aku dan Leo memiliki hubungan lebih.

Leo meninggalkan ruangan kami dan menuju meja kerjanya.

Hari ini Leo sangat membuat jantungku hampir copot,ku kira Leo akan bersikap seperti biasanya tapi dugaanku salah,Leo berubah seperti yang ku inginkan.

Mungkin saja sikap Leo terhadapku akan meredakan gosip tentang kita berdua yang sudah menyebar di seluruh karyawan di perusahaan ini.

Tepat jam 17.00,semua rekan-rekan kerja telah meninggalkan meja satu per satu.Tinggal aku sendiri di ruangan ini,besok adalah sidang pertama perceraianku dengan Mario,rasanya ingin ku selesaikan semuanya tanpa bertele-tele,tapi aturan tetap aturan dan di negara ini,semua tidak ada yang instan.

"Lyd,hari itu besok kan?"ucap Leo mendekatiku

"Iya,besok adalah sidang pertama perceraianku,jadi aku meminta izin kembali!"

"Lydia,kamu tenang saja,besok itu tim marketing ada acara di luar,aku akan mengatur seolah-olah kamu bekerja di area lain,kalian tim pemasaran,it's easy for me!"

Mataku berbinar mendengar ucapan Leo,itu tandanya aku tidak harus terlihat izin ketika aku pergi ke pengadilan,Leo akan membuatku seolah bekerjanya.

"Terimakasih Leo,tapi aku tidak enak dengan karyawan lain,belum lagi bagaimana dengan laporan hasil kerjaku besok?"ucapku

"Lydia,kamu punya kekasih bernama Leo Fernando artinya ada kemudahan di setiap kesulitan,itu sudah aku pikirkan dan tolong ketika kamu selesai sidang kamu kembali ke sini dan ketika rekan kerjamu bertanya,bilang saja kamu di wilayah B,nanti malam akan ku bagi mereka dalam beberapa tim dan kamu yang kompeten akan ku masukkan Individual, mengerti!"

"Mengerti pak Leo yang ganteng dan baik hati!"

"Mari pulang bersama!"

"Maaf pak,saya naik motor tadi!"ucapku

Leo menatapku dengan tatapan penuh kasih sayang dan berkata,"Baiklah,aku akan dibelakangmu sayang,aku akan mengantarmu sampai rumah,aku pastikan Mario tidak akan menyentuhmu lagi!"

Aku tersipu malu dengan perkataan Leo padaku,sikap seperti inilah yang ku tunggu dari seorang Leo,sikap yang melindungi wanitanya tanpa ada kata-kata gombal Hyperbola.

Aku pun mengambil motorku dan bergegas pulang,Tampak Leo dengan mobilnya di belakang mengikutiku.Allah benar-benar baik padaku,ia menunjukkan sifat asli Mario dan mempertemukan aku dengan Leo yang sangat baik.

Sampailah aku di depan rumahku,ada pak roy dan satpam baru kami,Leo hanya mengamatiku di kejauhan.

Aku pun mengirimkan pesan kepadanya

"Leo,makasih ya,kamu memang terbaik!"tulisku

Leo membalas pesanku dengan emoticon love yang membuat siapapun yang membacanya pasti tertawa.

Dia Galileo Fernando,Dia adalah pria yang dikirimkan Tuhan padaku untuk menyembuhkan lukaku.

Lydia Maheswari

--Bersambung