NovelToon NovelToon
Cermin Warisan

Cermin Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zulia Almanshur

Aku pandangi cermin besar di hadapan ku , di samping nya terdapat ukiran memutar ke sekeliling cermin .

" Cermin yang sangat indah " . Gumam ku mengagumi cermin dinding yang lebar nya satu setengah meter dan panjang dua setengah meter ini .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zulia Almanshur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Mimpi Aneh 2

" Alhamdulillah , akhir nya nyampe rumah juga , badan Viya sudah pegel - pegel banget pak bu , Viya duluan masuk ke rumah ya , Viya mau langsung mandi aja " .

Aku pamit pada bapak dan ibu yang masih membereskan barang - barang bawaan dari kampung .

Sebelum nya aku juga sekalian menenteng tas ku dan kedua orang tua ku masuk juga .

" Tumben - tumbenan badan rasa nya pegel - pegel gini pulang dari kampung " . Aku bermonolog setelah menaruh tas baju kedua orang tua ku di kamar mereka .

Berpindah ke kamar ku sendiri gegas aku mencari baju ganti dan handuk , beruntung nya sejak setahun lalu bapak membuatkan ku kamar mandi di dalam kamar .

Sebelum nya kamar mandi hanya ada di bagian dapur saja , tapi tahun kemarin bapak membuat kamar mandi juga di kamar orang tua ku dan kamar ku . Sedangkan dua kamar tamu di lantai atas kamar mandi nya jadi satu tapi ada juga di lantai atas .

" Viya " .

Aku mendengar seseorang memanggil ku tapi aku belum bisa mendengar jelas itu suara laki - laki atau perempuan.

" Viya " . Suara yang seperti berbisik itu memanggil ku kembali .

Aku mencari - cari sumber suara yang seperti nya ada di pintu luar dapur . Sesampainya di dapur aku buka pintu samping yang menuju ke arah belakang rumah dan tempat jemur baju .

 " Dia meninggal bukan karena bangsa kami " .

" Ka kamu siapa , apa maksud kamu ? " .

" Dia sengaja menghabisi nyawa nya sendiri " .

" Hei tunggu kamu siapa ? " .

Tubuh ku seperti ada yang sedikit mengguncang , pipi ku pun di tepuk - tepuk pelan , lamat - lamat aku mencium bau minyak kayu putih .

" Nduk , sayang , bangun lah nduk " . Terdengar suara ibu ku memanggil . Aku membuka mata terkejut karena aku ternyata berbaring di atas kasur dan di depan ku ada bapak dan ibu ku yang memperhatikan ku dengan raut wajah cemas .

" Ibu " .

" Iya nduk , kamu kenapa kok pingsan di depan kamar ibu ,m " .

" Pingsan bu ? " .

" Iya , bahkan pingsan aja masih sambil bawa dua tas besar " .

Aku bingung kenapa bisa begitu padahal seingat ku tas baju itu sudah aku letak kan di dalam kamar orang tua ku .

" Kamu pasti kecapean ya nduk " .

" Iya mungkin bu , Viya juga ndak ingat kenapa bisa pingsan " .

" Mau ibu buatkan nasi goreng nduk ? " .

Aku menggelengkan kepala sebab aku masih sangat malas untuk makan .

Aku merenung apa yang telah terjadi pada ku , apa aku berhalusinasi atau itu memang nyata .

" Nduk , ada teman kamu di luar " .

Bapak memanggil ku dari depan pintu kamar .

" Iya pak , sebentar Viya pake jaket dulu " .

Entah kenapa tiba - tiba aku merasa badan ku menggigil kedinginan seperti habis berenang di sungai es .

" Hai Viya , maaf ya aku gak tau kalau kamu baru aja nyampe rumah " .

" Iya Tin ndak pa pa , tapi kamu dari mana kok bisa nyasar ke sini , kamu kan ndak punya saudara di sini " .

" Hehehe , iya sih tapi aku memang sengaja aja maen ke sini " .

" Hah ? tumben juga apalagi malam - malam begini " .

" Yah mau gimana lagi kamu nya susah di hubungi , aku sudah nyari - nyari MUA yang bisa make up aku besok gak ada yang bisa " .

" Masa iya sih ndak ada satu pun ? " .

" Suer deh , noh tanya Maya " .

Tunjuk Titin ke arah belakang ku .

" Apa - apaan bawa - bawa nama ku " .

" Viya gak percaya tuh kalo kita dah muter - muter nyari MUA buat besok " .

" Lagian kamu nya nyari MUA dadakan " .

Maya menimpali Titin yang sedari tadi heboh sebab belum dapat MUA .

" Gimana Vi , kamu bisa kan make up in tuh Titin aku dah capek di ajak keliling nusantara " .

Aku ketawa melihat dua sahabat unik - unik ku , untung saja rumah ku ada jarak dengan rumah tetangga , bisa - bisa di guyur air mereka sebab suara cempreng nya heboh banget . Bicara saja sudah kayak orang yang sedang beradu mulut .

" Memang nya besok jam berapa ? " .

" Acara nya jam setengah 8 pagi , tapi jam 7 sudah harus siap di gedung Merdeka " . Titin menjelaskan .

" Acara apaan sih kok kamu ampe heboh gini kayak mau nikahan aja " .

" Sepupu lamaran Vi mana ngasih kabar nya dadakan , mints bantuan juga dadakan " .

" Lah kamu kok nyari MUA sendiri ndak sekalian sepaket sama dia ? " .

" Kamu tau sendiri man tante ku yang super perhitungan nya , alasannya budget lamaran terbatas " .

" Kamu juga ikut bantuin May ? " .

" Iya tuh si Titin minta di temenin kata nya mumpung aku masih nganggur " .

" Ada - ada aja kalian , ya sudah mending kalian ijin inap di sini aja dari pada bolak - balik , rumah kalian jauh terlebih lagi sudah malam " .

" Iya juga ya Tin , takut nih di culik di jalan " .

" Ya udah kita telpon orang tua kita kalo inap di sini , tapi Vi kami kan gak bawa baju nya " .

" Pake seragam keluarga Tin ? " .

" Enggak sih Vi " .

" Gampang kalo gitu besok kalian pilih aja koleksi ku mau pake yang mana " .

" Ide bagus itu , kita kok lupa ya Tin kalo Viya juga punya banyak baju kebaya buat di sewain " .

" Pak bu , temen - temen Viya mau tidur di sini , Viya yang nyuruh takut kenapa - kenapa di jalan sudah malam gini " .

" Iya nduk ndak pa pa , bapak juga tadi bilang gitu ke ibu tapi kamu nya sudah bilang duluan " .

" Makasih pak bu " . Dua teman ku mengucap terima kasih pada bapak ibu ku .

" Kita ke kamar yuk " .

Aku lihat jam dinding jarum nya sudah menunjuk di angka 9 .

" Nduk " . Tak berapa lama ibu ku memanggil di luar kamar .

" Ya bu " .

" Ajak teman - teman mu makan dulu , bapak beli bakso Malang kesukaan mu tuh mumpung masih panas " .

" Asyik " .

Seruku sembari menarik tangan kedua sahabat ku untuk keluar kamar .

" Makan dulu nduk , jangan biarkan tidur dengan perut kosong " . Kata bapak seolah mengerti kalau kamu memang lapar .

" Bapak nih kan kami jadi enak pak " . Titin nyeletuk yang membuat kami jadi tertawa semua .

" Viya " .

Adalagi yang memanggil ku kali ini tak berbisik lagi . Ku edarkan pandangan untuk mencari nya .

" Dia marah karena para jin itu mengambil anak nya " .

" Vi , bangun Vi " . Suara Maya mengejutkan ku .

" Kamu mimpi apa sih di bangunin susah banget , sudah subuh nih , yuk temenin ke kamar mandi " .

" Astaghfirullah , maaf ya lupa kalo kalian mau di make up pagi - pagi , titin mana ? " .

" Tuh dari tadi di kamar mandi gak selesai - selesai , ketiduran kali dia " .

Aku mendengar memang ada suara air dari kamar mandi di kamar .

" Ya udah aku temani kamu di kamar mandi belakang " .

Ternyata di dapur sudah ada ibu yang mulai memasak .

" Jadi laper bu kena aroma tempe goreng " . Ujar ku .

1
Zulia Almanshur
makasih banyak , mohon dukungan nya ya .. nanti pasti mampir kl sudah senggang
Erlina Arlena
ceritanya bagus, aku suka, semangat thor
Zulia Almanshur: makasih banyak , mohon dukungan nya ya kak .. masih oemula 🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak
Zulia Almanshur: Salam kenal juga kak Anita .. waah .. sudah senior nih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!