NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesepian

Edward sedikit berlari ketika keluar dari ruangan Axel.

Entah kenapa, rasanya ia ingin sekali saat ini wanita itu hanya bersamanya.

Aroma wangi dan segar yang menguar dari tubuh Rysta dan sempat tercium oleh indera penciumannya, membuat otaknya serasa melayang.

Dan kenangan malam itu seolah mengatakan pada dirinya....wanita itu adalah miliknya.

Edward langsung turun ke lantai bawah hanya dengan menggunakan eskalator saja,

kerena memang tempat di mana kantor Axel berada saat ini hanya terletak di lantai teratas tempat itu yang hanya berlantai tiga dan sama sekali tidak menyediakan fasilitas lift.

Yang ada anya eskalator saja yang tersedia.

Dengan langkah cepat, pria itu menuruni eskalator, seolah ia tak sabar untuk segera berada di lantai dasar, meski eskalator itu juga bergerak ke bawah.

Edward terus melangkah cepat dan langsung menuju parkiran.

Entah kenapa, ia seolah sangat sulit menerima sikap Rysta kepada dirinya saat ini.

Wanita itu cenderung cuek dan tak menganggap keberadaannya sama sekali.

Edward berkali kali mengedarkan pandangannya ke segala arah di penjuru tempat parkir itu.

Namun ia tetap tak menemukan sosok wanita yang ia cari di sana.

Edward menghela nafas.

Apa sebenarnya yang sedang ia rasakan kini....

Kenapa dengan dirinya...?!

Kenapa dirinya begitu terpengaruh dengan sikap dan keberadaan wanita itu.

Dan kini, saat ia tak menjumpai Rysta di parkiran pasar ini, ia meraskan seakan ada yang hilang dalam relung jiwanya.

Akhirnya dengan langkah lesu, pria itu memutuskan kembali ke hotel saja sebelum besok ia memutuskan kembali ke kota.

Besok dia sudah harus berada di rumah sakit karena ada operasi besar yang harus ia tangani.

Ketika Edward kembali ke hotel tempat ia menginap tanpa berpamitan kepada Axel dan dengan membawa perasaan yang masih tak ia pahami....

Sore hari di sebuah kamar apartemen.

Rysta nampak baru saja keluar dari kamar mandi di dalam kamarnya yang ada di apartemen itu.

Rambutnya yang hitam panjang dan lurua terbungkus handuk dan sementara tubuhnya hanya berbalut jubah mandi.

Ia baru samlai di apartemennya satu jam yang lalu. Dan karena rasa lelah dan penat karena perjalanan yang ia tempuh cukup jauh dan melelahkan.

Ia memutuskan untuk langsung mandi.

Tadi setelah menemui Axel, ia memang tak langsung melakukan perjalanan.

Ia lebih dulu menemui Shafeea dan baby Syakil.

Dan cukup lama dirinya berada di rumah itu sebelum akhirnya ia memutuskan melanjutkan perjalanannya.

Wanita cantik dengan postur tubuh tinggi itu nampak melangkah ke arah kaca, dan kemudian nampak mematut dirinya di depan kaca.

Ia melepas handuk dirambutnya dan kemudian mengusapkannya pada rambutnya yang basah.

Gerakannya yang tadi terlihat cepat perlahan memelan.

Matanya menatap ke arah kaca.

Seulah wajah pucat dengan rambut berantakan terpampang dengan jelas terpantul pada kaca di depannya sana.

" hanya istrimu satu satunya wanita yang membuatku ingin menikahinya...."

Kata kata Edward bersama Axel tadi tiba tiba kembali terekam dengan jelas di memory otaknya.

Wanita itu menghela nafas.

" terserah...." desisnya kemudian sembari melempar handuk yang baru saja ia kenakan untuk mengusap rambutnya ke arah sofa yang ada di kamar itu.

Rysta melangkah keluar kamar.

Ia berhenti sejenak di depan ruang tengah yang menyatu dengan meja makan.

Ingatannya melayang pada kejadian bertahun tahun yang lalu ketika ia tak sendiri di dalam apartemen ini.

Ada Shafeea dan Alena di sana.

suasana yang hangat sangat kentara terasa meski mereka cenderung memiliki watak dan sikap pendiam, nyatanya itu tak menghalangi kecocokan yang terjalin di antara mereka.

Kesamaan nasib tak di inginkan keluarga, dan hidup di dunia yang seolah hanya sendirian seolah membuat mereka saling bisa merasakan perasaan masing masing

Hingga mampu menjalin sebuah hubungan yang begitu erat di antara mereka bertiga.

Tapi sekarang semua telah berubah.

Shafeea telah berubah.

Bukan sifat atau watak bahkan mungkin sikap wanita itu kepadanya.

Shafeea tak berbeda dalam segi itu meski kini ia adalah seorang istri dari seorang pewaris utama sebuah kerajaan bisnis dan di akui keberadaannya sebagai cucu oleh keluarganya yang juga bukan keluarga biasa.

Tapi keberadaan wanita itu sebagai seorang istri, yang menjadikan sosok wanita itu berubah di mata Rysta.

Dia telah menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu.

Sementara Alena....

Gadis itu pun tak lagi bisa bersamanya, kini ..Alena tengah berada di Singaoura.

sungguh semua telah berubah.

Dan hanya dirinya yang nyatanya masih setia berada di tempat.

Sesaat Rysta merasakan sepi dan sendiri.

" apa ini hidupku yang sebenarnya...sendiri dan akan selalu kesepian ?! "

Tanyanya dalam hati.

bahkan nyonya Tang pun kini pun lebih memilih meninggalkannya ketimbang membawanya turut serta ke Tiongkok

Monolognya dalam hati.

Rysta menghela nafas sebelum akhirnya ia melanjutkan langkahnya menuju meja makan untuk membuat sebuah makanan agar perutnya terisi.

Waktu terus bergulir dengan begitu cepat,

Tanpa terasa hari terus berlalu dan berganti dengan minggu.

Telah hampir tiga minggu berlalu sejak bergabungnya Rysta di proyek yang di pegang oleh Aresh di bawah naungan Group Tang itu.

Selama itu pula Rysta benar benar di sibukkan dengan urusannya di proyek itu.

Salah satunya bertemu dengan klien bersama dengan Aresh.

Begitupun dengan sosok dokter muda sekaligus cucu angkat nyonya Tang.

Pria itu pun sangat di sibukkan dengan operasi operasi yang harus ia tangani juga urusan urusan rumah sakit yang saat ini kembali ia pegang karena Hose kembali ke Tiongkok mengikuti nyonya Tang bersama Haritzah.

Dua sosok pria berkharisma itu memang orang orang kepercayaan sang nenek.

Namun meski berada dalam kesibukan...Edward masih meluangkan waktu datang menemui Aresh demi membahas urusan rumah sakit yang ada kaitannya dengan Aresh.

Perbaikan gedung misalnya.

akan tetapi, tak sekalipun ia pernah melihat Rysta berada disana.

Hingga tak jarang membuat hatinya bertanya...

" di mana wanita itu...?? "

tak tahu saja Edward...

Jika saat ini wanita itu benar benar tengah berada dalam fase sesibuk itu.

Seperti siang itu.

Setelah sejak pagi ia di sibukkan dengan berbagi tugas dengan Aresh dan melakukan meeting dengan para klien,

Kini...

Wanita cantik berambut panjang itu nampak tengah duduk satu meja dengan beberapa orang yang berpenampilan tak jauh beda dengannya.

Rapi dan formal.

Di sebelah wanita itu nampak duduk dengan gagahnya sosok sahabat Axel yang di percaya Axel mewakili dirinya menangani proyek fly over kembar ini.

Meeting selesai dengan hasil sesuai yang di harapkan.

Kini mereka nampak tengah berada dalam percakapan santai dan rilex di sertai dengan makan siang.

Tak lama berselang, Rysta nampak bangkit dari duduknya dan memohon diri terlebih dulu.

Wanita cantik itu nampak melangkah dengan langkah lebar dan cepat ke arah pintu keluar.

Sungguh terlihat sangat tergesa gesa hingga ia pun seolah tak menyadari seseorang yang berpapasan dengannya di pintu keluar restaurant itu.

Keduanya berpapasan, tapi Rysta seolah benar benar tak menyadari siapa orang yang bahkan berhenti ketika melihatnya.

Dan Rysta.....

Wanita itu melewatinya begitu saja sembari menatap lurus kedepan.

Gerakan dan langkah Rysta terus mendapat sorotan dan perhatian dari seseorang itu yang masih setia berdiri di tempatnya.

Seseorang itu tampak mengerutkan keningnya ketika melihat sesosok pria yang menghampiri Rysta.

" tuan Khan....ada apa ini ?! " bisik seseorang itu yang tak lain adalah Edward.

Sosok pria yang kini nampak menghampiri dan terlihat sedang terlibat perbincangan dengan Rysta adala salah satu dokter pribadi kepercayaan sang nenek.

Hose Ibrahim Khan.

" sedang apa dia disini, bukankah ia telah kembali ke Tiongkok bersama nenek ?

Atau jangan jangan...terjadi sesuatu dengan nenek ?! " pikiran Edward mulai kacau.

Ia hampir berbalik dan menghampiri dua orang itu ketika seseorang menyebut namanya.

" dokter Edward, ayo cepat...seminar ini akan segera di mulai. Dan kita sudah di tunggu panitia seminar " seorang wanit cantik memanggil dan mengingatkan Edward akan maksud dan tujuan mereka datang ke Restaurant berfasilitas lengkap itu.

1
Sabaku No Gaara
wow...mantap ed ...
lanjut dong Khitara
Sabaku No Gaara
lilyana kim ...iya kh?
Sabaku No Gaara
oohh cweatx...
Sabaku No Gaara
ngidam ...yess
Sabaku No Gaara
nyonya tang itu sbnrx baik ...cmn tegas
Tuti Tyastuti
rasain emang enak km kim
anah raditya
bersyukur ny edwar tegas.edwar bener"mencari Rista😊
Nani Rahayu
nah gitu tuan muda. tegas..aaaaa JD makin suka kan🤭🤭🤭
Wanah Sahwanah
lanjut
Ninik
syukurlah Edward tegas, bener yg datang perempuan ular yg kapan saja bisa mematuk
Siti Nurhasanah
ahh...sukurlah Edward segera datang...
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
Lumayan
anah raditya
hmm br jg rysta mau membuka hati untuk edwar udh ada yg ngerecokin..semoga rysta ga percaya begitu aja atas pengakuan si Kim Kim itu.
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
cari mati si kim
Wanah Sahwanah
ayo Rysta jangan terpengaruh oleh nona kim
Ninik
hei Kim Kim kalau kamu hamil anak edward knp g minta pertanggung jawaban sama Edward knp malah ke rista, pasti kamu takut kebohonganmu terbongkar ya
fahim furqon
mulai dech Ada yg ngrecokin si Kim kim
fahim furqon
palingan jugs Liliana APA sih lupa/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!