NovelToon NovelToon
Rahasia Keluarga Suami

Rahasia Keluarga Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Perperangan / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:34.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lia Nur Safitri

Dimana kehidupan sebuah keluarga yang semula hangat, nyaman dan tentram berubah menjadi medan perang.

Virani Kavita. Panggil saja Vira, dia sudah menjadi istri seorang pemuda kaya selama tiga tahun. Dahulu Vira tak menemukan adanya hal aneh saat beberapa kali berkunjung ke rumah ibu mertunya. Namun, seiring berjalannya waktu banyak hal yang membuat Vira bertanya-tanya sebenarnya apa yang disembunyikan Panji, suaminya itu.

Keanehan demi keanehan yang ada membuat Vira semakin muak, membangkitkan naluri kecurigaannya. Perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit rahasia keluarga suaminya itu pasti akan terbongkar.

Ternyata banyak hal yang tidak Vira tahu mengenai bisnis rahasia keluarga suaminya. Berbagai dugaan muncul, satu per satu fakta terkuak.

Vira merasa bingung bagaimana harus bersikap. Mempertahankan rumah tangganya dengan tertawa diatas penderitaan orang lain atau memilih melarikan diri.

Sebenarnya apa rahasia yang ditutupi keluarga suaminya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia Nur Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Mesum Menjijikkan

"Perkenalkan nama saya Rudi, senang bisa berkenalan dengan menantu Bu Sinta yang cantik ini," ucap pria itu sembari tersenyum manis.

Vira pura-pura menguap lalu mengucek mata, ia berpura-pura jika obat tidur di dalam minuman itu mulai bereaksi.

"Salam kenal juga, saya Vira," ucap Vira sambil tersenyum dengan tatapan sayu.

"Kamu kenapa, sayang? Ngantuk?" tanya Panji.

"Iya nih Mas, nggak tahu kenapa tiba-tiba jadi ngantuk begini," jawab Vira.

"Ya sudah kamu tidur dulu aja gih, Mas masih ada yang harus dibicarakan dengan Pak Rudi."

"Iya Mas, aku ke kamar duluan ya." Dapat Vira lihat jika Sinta dan pria itu sedang memperhatikan gerak geriknya.

Vira pun melangkah meninggalkan mereka, menutup pintu kamar lalu merebahkan diri diatas kasur. Tak lupa ponsel dan beberapa bukti flashdisk ia masukkan ke dalam saku celana, supaya nanti benda itu ikut terbawa saat mereka membawanya pergi.

Tak berselang lama, terdengar suara pintu yang dibuka lalu suara langkah kaki beberapa orang terdengar mendekat.

"Ayo, cepat angkat dan bawa Vira ke dalam mobil," titah Sinta pada para penjaga.

Lalu para penjaga Sinta mulai mengangkat tubuh Vira ke dalam mobil pria asing bernama Rudi itu.

"Kamu harus ingat, kembalikan istriku dalam keadaan tidak sadar. Ini ada obat bius nanti bisa kamu suntikan beberapa jam lagi, supaya istriku terus tertidur."

"Iya Panji, kamu tenang saja." jawab Rudi.

"Satu lagi, jangan pernah membuat tubuh istriku kesakitan," tegas Panji lagi.

Entah apa yang ada dipikiran suaminya itu, sehingga ia begitu tega menyerahkan istrinya sendiri pada pria lain, ia memang sudah tidak waras.

"Iya-iya kamu tenang saja. Kamu kan tahu sendiri, aku hanya ingin melihat tubuhnya untuk memuaskan hasratku saja," sahut Rudi lagi.

Vira ingin sekali menampar mulut lelaki itu, ternyata pria itu benar-benar lelaki mesum yang menjijikkan.

"Sudahlah Panji, kamu jangan terlalu berlebihan," sela Sinta terdengar ketus.

"Dia istriku bu dan aku sangat mencintainya. Apa ibu tidak faham, sebenarnya aku juga tidak rela jika istriku disentuh pria lain?!" bentak Panji.

Baru kali ini Vira mendengar suaminya membentak ibunya. Apakan benar yang ia katakan barusan jika ia mencintainya? Jika tak rela kenapa ia hanya diam saja dan terkesan menurut?

Setelah itu terdengar suara pintu mobil ditutup dan dapat Vira rasakan mobil itu melaju meninggalkan rumah Sinta.

Dalam keadaan terpejam Vira merasa tegang, sekaligus bertanya-tanya akan dibawa kemana ia kali ini.

"Kamu sangat cantik, aku sudah tidak sabar untuk melihat tubuh telanjangmu, sayang." ucap Rudi, tangannya yang kasar mulai menyentuh paha Vira.

"Benar-benar pria menjijikkan, ingin sekali rasanya aku meludahi wajah pria brengsek itu!" batin Vira.

"Seandainya saja aku diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu lebih lama denganmu, sayang. Tetapi sayangnya, suamimu itu begitu pelit terhadapku, padahal aku sudah mengeluarkan uang banyak untuk menikmatimu."

"Aku sudah tidak sabar ingin cepat sampai di hotel. Oh iya, kamu tahu cuplikan video yang diperlihatkan mertuamu beberapa hari yang lalu sukses membuatku terpikat olehmu."

Lelaki brengsek itu terus saja mengoceh membuat emosi Vira meledak-ledak.

Barusan lelaki itu mengatakan tentang video, berarti benar dugaan Vira selama ini Panji dan keluarganya memang menjual belikan rekaman video vulgarnya.

"Keterlaluan kamu mas, bisa-bisanya kamu mencari uang dengan melecehkan istrimu sendiri!"

Mobil tiba-tiba berhenti, "Ahhh... Sial! Siapa sih yang naruh batang pohon pisang ditengah jalan begini?!" gerutu Rudi.

Vira membuka matanya sedikit, ternyata lelaki itu keluar dari dalam mobil lalu berjalan kearah depan dimana ada batang pohon yang melintang di tengah jalan.

Tiba-tiba Vira melihat ada sosok pria berpakaian serba hitam muncul dari balik pohon besar, lalu tanpa ragu pria itu langsung memukul punggung Rudi dengan sekuat tenaga.

Tak berselang lama dapat Vira lihat tubuh Rudi tersungkur di jalanan yang berbatu itu.

Pria berpakaian serba hitam itu langsung melihat ke arah mobil lalu membuka penutup wajahnya, ternyata ia adalah Bagas. Vira membuka pintu lalu keluar dari dalam mobil.

"Bagaimana, kak?" tanya Vira pada kakaknya.

"Tenang saja, Ra. Dia sudah tidak sadarkan diri," jawab Bagas.

"Syukurlah kalau begitu, rencana kita hampir berhasil kak," ucap Vira lagi sambil tersenyum.

"Cepat buka bagasi mobilnya, Ra! Kita harus cepat membawa lelaki ini."

Dengan segera Vira berlari membuka bagasi mobil, setelah itu Bagas menyeret tubuh lelaki berbadan gempal itu mendekati mobil yang terparkir.

Dengan nafas tak beraturan Vira membantu kakaknya untuk memasukkan tubuh Rudi ke dalam bagasi mobil miliknya.

Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil, Bagas yang duduk di depan setir kemudi menatap adiknya sekilas lalu melajukan mobilnya dengan cepat.

"Kamu tidak apa-apakan, Ra?" tanya Bagas.

"Aku tidak apa-apa, kak. Hanya saja tadi dia sempat menyentuh pahaku, menjijikkan sekali pria mesum ini sepertinya dia memiliki kelainan seks," jawab Vira bergidik.

"Apa? Brengsek sekali pria itu. Dia bisa kita peralat untuk mendapatkan informasi lain dan dia juga bisa kita jadikan saksi di kepolisian nanti, Ra." ucap Bagas sambil terus mengemudi.

"Kita akan bawa lelaki itu kemana, kak?" tanya Vira menoleh menatap wajah Bagas.

"Ke suatu tempat, kamu tenang saja disana pasti aman." Bagas tersenyum yakin.

Beberapa menit kemudian, Bagas menghentikan laju mobilnya tepat di sebuah kebun. Memang jika dilihat dari jalan mobil ini tidak terlihat karena terhalang beberapa pohon besar dan semak-semak belukar.

"Ayo, bantu kakak bawa dia ke bawah sana, Ra!" ucap Bagas sambil menunjuk ke sebuah rumah permanen yang terletak di bawah sana, tetapi sepertinya rumah itu sudah lama tidak dihuni.

"Itu rumah siapa, kak?"

"Itu rumah Bu Yanti, Ra. Tetapi rumah itu sudah lama tidak ditinggali, ayo bantu kakak angkat tubuh orang itu!"

"Iya kak sebentar," ucap Vira lalu mengambil tas milik Rudi. Ia melihat ada beberapa suntikan yang berisi obat bius tersimpan didalamnya.

"Itu apa, Ra?" tanya Bagas.

"Katanya sih ini obat bius, kak. Kita harus membawanya, pasti kita akan membutuhkan ini nanti. Ya sudah, ayo kita angkat pria itu."

Bagas menggotong tubuh bagian kepala, sementara Vira menggotong di bagian kaki. Tubuh pria itu lumayan berat, apalagi jalan yang mereka lalui jalan menurun yang lumayan licin.

Mereka merebahkan tubuh Rudi, dengan tangan dan kaki yang diikat di ranjang.

"Ini kak, ponsel miliknya." Vira menyerahkan ponsel milik Rudi pada kakaknya.

Setelah itu Bagas menempelkan jari telunjuk Rudi pada belakang ponsel agar layar kunci terbuka lalu membuka aplikasi WhatsApp untuk mencari informasi.

Pesan chat dari Sinta berada di deretan paling atas.

"Coba buka chat ini, kita lihat isi pesan Rudi dengan ibu," ucap Vira sembari mengetuk ke layar ponsel itu.

(Pokoknya aku ingin barangnya malam ini, kalau perlu sekalian dengan orangnya akan aku bayar lima puluh juta) pesan dari Rudi.

(Kalau barangnya sudah ada, tetapi kalau orangnya sepertinya tidak bisa, dia milik anakku) balasan dari Sinta.

"Kira-kira barang apa yang dimaksud pria itu ya, Ra?" tanya Bagas menoleh ke arah Vira.

"Entahlah!"

--

1
Poetri Ammor
Biasa
Poetri Ammor
Buruk
Amelia
❤️❤️❤️❤️👍👍
Selfi Azna
🤬🤬🤬
Selfi Azna
anak sama ibu titipan setan semua
Selfi Azna
gila si sinta
Farel afrizal Afrizal
keren banget cerita nya
Erlina Arlena
sempat2nya nyantai makan dulu 😁
Wina Yuliani
padahal aku udh penasaran tingkat dewa thor, gk sabar nunggu pertemuan vira sama panji eh yg nongol malah flash back😅
Hidayah Hanan
makin seru
Indah Yuliani
lanjut thoir..
Wina Yuliani
akhirnya episode penyambung hadir juga 👍👍
Wina Yuliani
knp ceritanya tiba tiba vira d hadang penjahat thor
Leaa Lee: Iya maaf kak, kemaren sempet gagal review/Pray/
total 1 replies
Wina Yuliani
kerjasama yg baik, semoga saja tidak ada penghianat diantara kalian ...
Wina Yuliani
ihhhh udh mulai ke adegan yg bikin ngilu nih...
Ketut Darikini Tut Nick
kok tdk ada lanjutanya
Wina Yuliani
lagi rame ramenya malah bersambung...🤭
Wina Yuliani
gaskeunnnnn mas bagas 💪💪
Wina Yuliani
keren thor ceritanya tp kok masih sedikit yg baca ya
Wina Yuliani
udh mulai deg deg ser nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!