NovelToon NovelToon
Istri Alvaro Gaza

Istri Alvaro Gaza

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: c@f

Alvaro Gaza

Perencanaan Pembunuhan.
Di suatu malam, hujan deras di sepanjang jalan, kabut mengelilingi jalan. Seorang pria berjalan sempoyongan memegang perut sebelah kiri. Darah mengalir dari balik tangannya.
Dari sisi lain beberapa preman sedang mengejarnya.
“kemana pria tadi pergi. Cepat kita harus habisi dia. Setelah itu kita akan mendapatkan bayaran atas kematian pria itu.” Ucap salah satu preman.
“bau darah pasti pria tersebut ada di sekitar sini.”ucap preman yang lain.
“cepat cari sampai ketemu.” Ucap ketua preman tersebut.
Semuanya pun berpencar mencari pria yang hendak mereka bunuh.
“dia tidak akan pergi jauh karena kita sudah membiusnya dan menusuk perutnya, dia juga sudah kehilangan banyak darah. Kalian harus menemukannya meski mayatnya saja.” ucap ketua preman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c@f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alvaro Aden Gaza 30

Alvaro Gaza

“seharusnya aku tidak menunda Kanzumi waktu minum obat. Karena melihat Zumi begitu bahagia aku menunda Kanzumi meminum obatnya.” Ucap Allen.

“aku ingin melihat Kanzumi untuk terakhir kalinya.” Ucap Allen.

“Kanzumi sudah di makamkan kemarin. Setelah kau pulih kita pergi ke makan Zumi.” Ucap Alvaro mencoba menghibur Allen.

“aku mau sekarang.” Ucap Allen.

“baiklah, nunggu hasil pemeriksaan bari kita kesana.” Bujuk Alvaro.

“tidak aku mau sekarang. Kalau tidak mau mengantar aku pergi sendiri.” Ucap Allen melepas infusnya.

“baiklah – baiklah aku akan mengantar.” Ucap Alvaro segera memapah Allen

Alvaro dan Allen pulang untuk berganti pakaian. Kemudian pergi ke makam Kanzumi.

“maaf, mama minta maaf karena tidak menjagamu dengan baik.” Ucap Allen.

“sudah – sudah, Zumi sekarang sudah tenang di sana. Dia tidak merasa sakit.” Ucap Alvaro dengan lembut sambil memeluk Allen.

“ini semua salah ku.” Ucap Allen memarahi dirinya sendiri.

“tidak. Ini bukan salah kamu.” Bujuk Alvaro mulai panik.

Allen berulang kali memarahi dirinya sendiri. Bahkan hampir memukul dirinya namun Alvaro dengan sergap menahan.

“Allen. Allen sayang kamu kenapa?” Alvaro panik karena Allen tiba - tiba pingsan.

Alvaro segera membawa Allen ke ruamh sakit.

Allen bermimipi bertemu Kanzumi.

“Zumi.” Panggil Allen.

“mama.” Jawab Kanzumi.

“kamu baik baik saja kan? Mama sangat mengkhawatirkanmu.” Tanya Allen.

“Zumi baik ma.” Jawan Kanzumi sambil memeluk Allen.

Saat memeluk Allen Zumi tiba – tiba menghilang dalam pelukannya.

“Zumiii.” Panggil Allen, kemudian Allen terbangun.

“ada apa?” tanya Alvaro yang duduk di sebelahnya.

“aku melihat Zumi, dia memelukku dan menghilang.” Ucap Allen.

“itu hanya mimipi.” Ucap Alvaro.

Kenzo masuk ke kamar sambil menundukkan kepalanya.

“ma, pa.” Panggil Kenzo dengan nada takut.

“ada apa sayang?” tanya Alvaro memintanya untuk mendekat.

“ummm, maaf.” Ucap Kenzo.

“untuk apa?” tanya Allen.

“karena Kenzo, Zumi pergi.” Ucap Kenzo sambil menunduk sedih dan takut.

“kenapa kamu berkata begitu nak?” Alvaro mendekat pada Kenzo.

“seharusnya Kenzo bilang kalau Kanzumi merasa sakit. Tapi Kenzo hanya diam karena Zumi meminta Kenzo untuk tidak mengatakannya kepada papa dan mama.” Ucap Kenzo dan mulai menangis.

Alvaro memeluk Kenzo.

“bukan salah kamu. Kamu tidak sengaja melakukannya.” Ucap Alvaro.

Melihat Kenzo menangis Allen merasa sedih.

“kemari sayang.” Ucap Allen.

Alvaro membawa Kenzo mendekat ke Allen.

“sini mama peluk.”ucap Allen hendak memangku Kenzo.

“tidak boleh.” Ucap Alvaro.

“ada apa? Dia putraku.” Ucap Allen mulai kesal.

“Kenzo nanti menekan adiknya.” Ucap Alvaro.

“apa adik?” tanya Allen.

“ummm, dua bulan.” Ucap Alvaro sambil tersenyum.

Allen membelai perutnya dan tersenyum.

“apa ini hadiah dari Zumi.” Batin Allen, tatapan kesedihannya mulai berkurang berkat berita kehamilannya.

“berapa usia kandunganku?” tanya Allen.

“sekitar tujuh minggu.”ucap Alvaro,

“jadi ini?” tanya Allen menatap suaminya.

“waktu pesta.” Jawab Alvaro sambil tersenyum malu.

“apa kau tidak mengenakan pengaman?” tanya Allen.

Alvaro menutupi telinga Kenzo supaya tidak mendengar hal hal yang belum waktunya di dengar.

“mana sempat. He he.”jawab Kenzo sambil tangannya berada di kedua telinga Kenzo.

“pa ma apa yang kalian bicarakan?” tanya Kenzo.

“tidak ada sayang. Papa beri tau kamu. Kamu akan punya adik lagi.” Ucap Alvaro.

“apa Kanzumi kembali?” tanya Kenzo dengan polos.

“tidak tapi adik yang lain.” Ucap Allen mnarik tangan Kenzo dan meletakkan di atas perutnya.

“apa adik ada di sini?” tanya Kenzo.

“iya masih di dalam perut mama.” Jawab Alvaro.

“perut mama sangat kecil, bagaiamana adik bisa bergerak?” ucap kenzo sambil membelai perut Allen.

Allen dan Alvaro terseyum.

Di malam hari Allen sudah boleh pulang dari rumah sakit.

“bagiaman keadaannya?” tanya Sona yang menjemput mereka.

“sudah lebih baik.” Ucap Allen.

“menutu kakak, kalau Allen aku bawa bagaiaman?” tanya Alvaro.

“aku merasa di sini banyak kenangan bersama Kanzumi. Sehingga dia akan selalu terbayang bayang keberadaan Kanzumi.” Ucap Alvaro.

“aku juga merasa seperti itu.” Guman Sona dengan cemas.

“tidak masalah asal dia setuju. Kau bisa membawanya.” Ucap Sona.

“terima kasih kak.” Alvaro tersenyum.

“sudah?” tanya Allen yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“sudah kalau begitu kita pulang.” Ucap Sona.

“pelan pelan.” Alvaro berjalan di belakang Allen sambil mengendong Kenzo yang tertidur.

Sesampainya di rumah paman dan Oma.

“sini biar Kenzo bersama ku.” Ucap paman mengambil Kenzo dari gendongan Alvaro.

Alvaro menyerahkan Kenzo dengan pelan supaya tidak terbangun.

“kalian pasti lelah. Aku akan menjaga kenzo kalian beristirahatlah.” Ucap paman.

“terima kasih paman.” Jawab Alvaro.

“kalau begitu kamu ke kamar dulu.” Ucap Allen, berjalan menuju kamar, di ikuti Alvaro.

“bagiamana ke adaan Allen?” tanya Liora menghampiri Sona.

“sudah lebih baik. Aku mengira dia akan sangat sedih dan tidak mau berbicara. Tapi ternyata Alvaro mampu menanganinya.” Ucap Sona tersenyum lega.

Paman membawa Kenzo ke kamarnya untuk di tidurkan.

“apa Allen baik baik saja?” tanya Bibi istri dari paman Ham.

“entahlah, Allen pandai dalam menyembuyikan segalanya.” Jelas paman.

“semoga dia baik baik saja.” ucap Bibi.

“tidurkan dia di dekat Naumi.” Ucap Bibi.

Naumi adalah putri paman dan bibi yang lebih muda satu tahun dari si kembar.

“apa tidak membangunkan Naumi?” tanya paman.

“tidak. Biasanya juga mereka tidur bersama. Tadi pagi Naumi bertanya kenpa Kanzumi tidak pulang – pulang katanya tidak ada yang menemaninya bermain.” Ucap Bibi.

Paman hanya membelai rambut putrinya.

Di pagi hari waktu sarapan. Allen terlihat baik baik saja. semunya heran karena Allen tidak terlihat sedih padahal saat mengetahui Kanzumi meninggal dia sangat terpukul.

“apa Allen baik baik saja?” tanya Liora.

“entahlah. Semalam Alvaro memberi saran supaya Allen di bawa kembali untuk menenangkan hatinya.” Jelas Sona.

“karena di sini banyak kenangan tentang Kanzumi, Allen pasti merasa berat.” Tambah paman.

“makan ini.” Ucap Alvaro sambil tersenyum mengambilkan lauk untuk istrinya.

“terima kasih.” Ucap Allen.

Setelah sarapan Alvaro meminta semunya untuk berkumpul. Alvaro mulai berbicara dan semuanya mendengarkan apa yang Alvaro jelaskan.

“jadi keputusan akhirnya adalah saya akan membawa Allen kembali.” Ucap Alvaro.

“apa Allen setuju?” tanya Oma.

“dia setuju oma. Untuk sementara waktu dia tinggal bersama saya. Jika di lain waktu dia ingin kembali saya akan mengantarnya.” Ucap Alvaro.

“jika ini keputusan kalian berdua dan yang terbaik silakan saja.” ucap Paman.

“Allen bagaiaman?” tanya Liora.

“oma, paman, bibi, kakak, kakak ipar. Allen mau ikut Alvaro sambil menenangkan diri. Di sini banyak kenangan bersama Zumi. Allen ingin menengakan diri .” ucap Allen pada keluarga.

Setelah berunding lama akhirnya keluarga mengizinkan Alvaro membawa Allen.

Di kamar Allen.

“apa semua sudah siap?” tanya Alvaro

“umm semua sudah siap.” Jawab Allen.

“kali ini beri aku kesempatan untuk menebuh kesalahanku yang lalu.” Ucap Alvaro mencium kening Allen.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!