mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.
susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.
ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.
penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.
mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!
pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.
bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 terbongkar 2
" Esther....!! " sebuah panggilan dari sumber suara yang sangat Esther kenal seketika membuat wanita itu melepaskan diri dari pelukan dan cumbuan Darius.
Dengan kuat Esther mendorong tubuh Darius agar menjauh darinya.
Mata bulat wanita cantik itu semakin membulat ketika ia memutar tubuhnya dan menyadari siapa yang telah memanggilnya.
" mas...." suara Esther tiba tiba terdengar bergetar seiring dengan tubuhnya yang turut gemetar.
Rexy berdiri tegak di belakangnya sana.
Dan Esther tak tahu sejak kapan sang suami berdiri di sana.
Wajah Rexy nampak pias.
Semburat merah juga terbias di wajah tampannya.
" inikah yang kau maksud akan berjuang mendapatkan cintaku ?! " tanya pria itu berusaha berkata setenang mungkin.
Sungguh hatinya sangat kacau saat ini.
Meski ia sudah membayangkannya, namun tetap saja ia syok ketika ia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, Esther bercumbu dengan pria lain.
" mas a... a....aku " Esther tergagapa.
Darius tak tega melihatnya, ia mendekat kepada Esther dan memeluk wanita itu dari samping.
Esther secepat kilat menepis pelukan Darius.
Wanita menghambur bersujud di hadapan Rexy.
Rexy mundur beberapa lanvkah kebelakang.
" apa maumu sekarang Esther...?! " tanya Rexy dengan nada putus as.
Ia ingin marah,
Tapi ia merasa tak pantas untuk melakukannya.
Ia merasa, perbuatannya juga tak lebih baik dari Esther.
Namun jika ia diam....
Harga dirinya benar benar terasa terinjak injak.
" mas..maafkan aku, maafkan aku mas " Esther berucap dengan sesenggukan.
Rexy menggeleng.
" aku tidak bisa Esther...kau sudah sangat keterlaluan " jawab Rexy.
Esther mendongak dan menatap wajah sang suami.
Gurat kekecewaan dan kemarahan yang coba di redam terlihat jelas di sana.
air mata wanita itu telah berderai membasahi pipinya sejak tadi.
" aku tidak sepenuhnya bersalah atas hal ini mas...
Kau lah sebenarnya yang harus bertanggung jawab atas semua ini.
Kau terlalu dingin kepadaku mas...., kau menyentuhku dan memperlakukan aku seeperti kau sedang menyentuh orang lain yang aku sendiri tak tahu siapa itu.
Bahkan kau sering menyebut nama orang lain itu dalam tidurmu " Esther bangkit dari bersujudnya di hadapan Rexy.
Rexy hanya terdiam membisu, lidahnya seakan kelu dan teras tercekat di tenggorokan dan ia seolah tak bisa berkata apa apa lagi.
" kita akan berpisah, aku akan segera mengurus surat perpisahan kita " jawab Eexy kemudian.
" tidak mas...aku tidak mau, aku tidak mau bercerai darimu " Esther menolak, ia menggelengkan gelengkan kepalanya beberapa kali.
" kau bilang aku lah dalang di balik perbuatanmu ini bukan ?!
Dan aku harus bertanggung jawab atas kesalahanmu ini bukan....?!
Ya baiklah, aku akan bertanggung jawab.
Aku minta maaf jika karena sikapku kau jadi memutuskan berselingkuh seperti ini.
Jadi...aku melepaskanmu dari segala kewajibanmu kepadaku Esther, begitupun dengan aku.
Aku menceraikanmu...sejak saat ini kau bukan lagi istriku "
" tidak mas...tidakk.....!! " Wsther segera menjerit dan menangis meraung raung.
Ia tak mau di ceraikan.
Ia tak mau berpisah.
Wanita itu jatuh terduduk di lantai setelah gagal menyentuh Rexy.
Rexy benar benar menghindar ketika ia hendak merangsek mendekat.
Darius kembali tak tega melihat ketidak berdayaan Esther.
Ia merasa tak terima atas sikap Rexy kepada Esther.
Tapi ia sadar,
Tak ada yang bisa ia lakikan.
Pria itu segera mendekat dan mendekap kembali tubuh Esther yang mulai terasa menggigil itu.
Darius sadar, Rexy pun tak bisa di salahkan jika kini laki laki itu akhirnya menceraikan Esther.
Andai ia berada dalam posisi Rexy pun, ia pasti juga akan mengambil keputusan yang sama.
Laki laki mana yang akan menerima begitu saja istrinya di tiduri laki laki lain.
" aku akan segera mengembalikan dia kepada kedua orang tuanya.
Selanjutnya adalah tanggung jawabmu atas hidupnya " kata Rexy kemudian terarah pada Darius.
Darius menatap serius kepada Rexy.
" bahagiakan dia dan perlakukan dia dengan baik.
Karena jika tidak....aku sendiri yang akan datang untuk membuat perhitungan denganmu.
Usai mengatakan itu, Rexy segera memutar tubuhnya dan kemudian melangkah meninggalkan tempat itu.
Ia tak menghiraukan jerit pilu Esther yang di pegangi oleh Darius memanggil namanya.
" maafkan aku Esther, sejak awal seharusnya aku sudah menolak perjodohan ini.
Aku bukan yang terbaik untukmu " ucap Rexy lirih pada dirinya sendiri sembari melangkah meninggalkan tempat itu.
Kemudian setelah agak jauh dari unit apartemen Darius, Dua orang yang tak lain adalah Zaky dan Adam yang ia memang tugaskan untuk mengintai Esther dan Darius mengikuti di belakangnya.
Sebenarnya,
Rexy mulai luluh melihat keteguhan hati dan kesabaran Esther dalam berusaha mendapatkan cintanya.
Hingga akhirnya Rexy pun berpikir untuk memilih memperbaiki saja hubungannya dengan Esther usai ia mendapatkan kata maaf dari Rhain nanti.
Meski tak dapat di pungkiri, hatinya hanya tertuju kepada wanita itu saja.
Ia pun juga mulai berpikir untuk kembali berusaha mencintai Esther,
Meski itu artinya, ia harus mengorbankan perasaanya kepada Rhain.
Di samping itu juga, sebenarnya ia pun memutuskan itu karena memikirkan akan Ryu.
Rexy terus melangkah pasti meninggalkan apartemen mewah itu dengan di ikuti oleh Zaky dan adam.
Ada kelegaan tersendiri di sudut hatinya yang paling terdalam saat ini
Meski tak dapat ia pungkiri,
Rasa sakit itu ada.
Ketika Rexy terus melangkah tanpa lagi mau berbalik.
Di belakang sana.
Darius mengangkat tubuh lunglai Esther yang sepertinya telah kelelahan karena menangis.
Pria tegap itu mengangkat tubuh Esther dan membawanya masuk ke dalam apartemennya.
Masuk dan terus melangkah masuk hingga berakhir di dalam sebuah kamar yang dulu sering mereka gunakan berdua untuk saling mencari kepuasan diri.
Esther yang terlena dengan sentuhan dan perlakuan Darius yang seakan begitu memuja dirinya,
Yang takpernah ia dapatkan Rexy meski pria itu adalah suminya dan ia sangat mencintai pria itu setengah mati.
Sementara Darius,
Pria itu seolah mendapat cinta sejatinya ketenangan hingga berakhir dengan kepuasan batinnya meski berkali kali wanita itu menegaskan tidak mencintainya.
Darius tidak perduli.
Kini, pria berdarah Indo Thailand itu meletakkan Esther dengan sangat hati hati sekali di atas tempat tidur super mewah dan luasnya itu.
Menarik selimut dan kemudian menyelimutkannya kepada Esther, dan setelahnya ia pun turut masuk ke dalam selimut itu.
Setelahnya, ia mendekatkan tubuhnya kepada Esther dan memeluknya dengan erat.
Berkali kali pria itu menciumi pundak belakang Esther yang masih nampak turun naik dan masih terdengar isakan meski tipis.
Darius dengan perlahan membalik tubuh yang membelakanginya itu.
Dan ketika wajah cantik yang telah sembab oleh air mata itu menghadap ke arahnya, ia mengusapnya perlahan.
Usapan jari pria itu berlanjut pada bibir tipis milik Esther.
Berkali kali ia mengusapkan dan berakhir dengan ia yang melabuhkan ciumannya pada bibir itu.
Awalnya Esther menolaknya dengan memukul mukul dada Pria itu, namun tak berhasil.
Darius justru menggenggam jemari wanita itu yang memukulnya.
Selanjutnya ia semakin memperdalam ciumannya kepada Esther dan wanita itu tak lagi menolak.
Darius terus mengeksplor masuk lebih dalam menguasai bibir manis itu.
Esther membalasnya....Darius semakin menggila.
Jemari tangannya tak lagi memegangi jemari Esther, tapi telah berada di dua bukit kembar Esther yang kenyal dan besar.
Esther mendesah ketika pria itu telah menyusupkan wajahnya di antara kedua bukit kembarnya itu
Menghisap bagai bayi yang kelaparan.
Meremas dengan penuh hasrat dan kelembutan.
Bahkan tak jarang, jemarinya memilin pelan ujung bukit kembar itu sementara ujung satunya berada dalam hisapan bibirnya.
Dan sungguh hal itu membuat Esther melayang.
Ia seakan lupa atas kesedihannya karena telah di ceraikan oleh Rexy.
" kamu basah sayang...." bisik Darius ketika jemarinya telah mengusap lembut bibir bawah Esther,
Wanita yang tanpa sadar telah di buat tanpa sehelai benangpun oleh Darius itu tersipu malu.
Itulah satu hal yang membuat Darius di buat menggila oleh Esther.
Di mata Darius, Esther berbeda dengan wanita wanitanya yang lain.
Meski telah berada di awang awang dan telah melayang.
Wanita itu tetap mempertahankan harga dirinya dengan tak mendesah liar.
Desahan lembut dan tertahan di bibir Esther terdengar lagi ketika Darius telah berada di bawah sana.
Cumbuan dan sentuhan Darius di bawah sana membuat Esther menggeliat hingga ia meremas seprai di kanan dan kiri tubuhnya berbaring.
Puas mengeksplor tubuh polos itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, kini pria itu nampak bergerak liar di atas tubuh wanita pujaan hatinya itu.
" akh Esther...aku mencintaimu...." erangnya di sela sela rasa nikmat luar biasa yang hanya bisa ia dapatkan dari wanita itu.
Selanjutnya tubuh kokoh itu jatuh di sisi tubuh Esther.
Darius kembali memeluk Esther dan menciumi pundak terbuka wanita itu kemudian menutupi tubuh polos keduanya dengan selimut.
Di usapnya kembali bibir Esther yang basah karena ulahnya,
Ia semakin gemas melihat wanita itu terengah karenanya juga.
" tank you baby...." bisik Dsrius sembari menyusupkan wajahnya pada ceruk leher wanita itu
Pria itu sangat senang dan lega.
Sekarang Esther hanya akan menjadi miliknya seorang.
ia akan segera membuat Esther kembali hamil anaknya agar wanita itu tak lagi bisa pergi darinya.
suasana mendukung