Seorang gadis penulis muda bernama Nabila Adidaya Ningrum yang mengalami gangguan di setiap menulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut ia pergi mencari tempat sepi nan hening yang tak lain adalah kuburan di belakang rumahnya.
Sementara di satu sisi seseorang laki-laki bernama Demian Putra Wijaya harus mengalami nasib buruk karena meninggal di usia mudanya. Demian sendiri sebelumnya adalah seorang penulis jenius yang cukup terkenal di masa mudanya. Setelah meninggal ia merasa kesepian karena keluarganya tak pernah mengunjunginya. Ia juga tak begitu akrab dengan penghuni yang lainnya dan sebab itu mereka menganggapnya sebagai arwah yang sombong. Darah Nabila mendadak menetes ke nisan milik Demian dan menyebabkan arwahnya bisa terlihat. Mulai dari situlah Demian ingin membantu Nabila dan mencari tahu penyebab dirinya meninggal. Akankah ada kisah cinta timbul diantara mereka? Ikuti kisah mereka selengkapnya disini👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jindael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 "Berita Terkini"
Nabila akhirnya berhasil di bawa oleh Demian ke kamarnya. Sementara di apartemen Rangga, semua penghuni langsung panik lantaran telah terjadi kasus mengerikan di tempat tinggalnya. Salah satu penghuni apartemen yang mengenalnya langsung menghubungi ambulans dan polisi. Banyak orang yang berada di sana mengabadikan momen mengerikan itu.
Nabila lega dirinya sudah sampai di rumahnya. Demian melepas pelukannya tapi seketika gadis itu menariknya kembali.
"Demian, aku sangat takut. Bagaimana jika orang-orang mengira aku yang telah membunuhnya?" tanya Nabila yang penuh kekhawatiran.
"Tenanglah Nabila, semuanya akan baik-baik saja. Sekarang kamu istirahatlah!" suruh Demian padanya.
Nabila mengangguk menurut dan merebahkan dirinya ke kasur. Dengan lembut, arwah tampan itu menyelimutinya. Setelah merasa tenang, Demian pamit untuk kembali.
"Jangan, bisakah kamu menemaniku?" cegahnya.
Demian tersenyum mengangguk lalu duduk di dekatnya. Tak lama gadis itu akhirnya tertidur dan si arwah tampan perlahan bangkit untuk pergi. Mendadak tangannya kembali di pegang membuat si arwah enggan untuk meninggalkannya. Perlahan Demian menurunkan badannya dan memeluk sang gadis sampai tenang. Nabila yang di peluk dalam tidurnya langsung tersenyum sambil mengencangkan pelukannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩ❤️👻❤️ΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Breaking News.
Berita terkini hari ini. Berlanjut dengan seorang pria yang di temukan tergeletak di bawah apartemennya. Di duga pria yang di duga umur 26 tahun itu terjatuh dari atas balkon tempat tinggalnya. Belum diketahui pasti apa penyebab peristiwa itu terjadi. Namun beberapa polisi masih menyelidiki kasus ini dan berharap mengetahui saksi atau tersangka dari insiden tersebut. Sekian berita hari ini. Terima kasih.
Sebuah berita tentang insiden Rangga di siarkan pagi ini dan berhasil membuat orang yang menontonnya tertegun.
Nabila yang baru saja mengambil air minumnya ikut terkejut hingga gelas yang dipegangnya terjatuh ke lantai.
Prang
Dinda yang sedang menonton berita tersebut langsung menengok ke arah putrinya. Wanita berumur 50 tahun itu telah berada di rumahnya lagi karena hari ini kedua adiknya telah masuk sekolah kembali.
"Nabila, kamu tak apa?" tanyanya menghampiri.
"Kamu pasti terkejut, itu temanmu kan," tebak ibunya sambil memundurkan putrinya agar tak terluka.
"I-iya Bu, apa yang terjadi padanya?" tanya Nabila pada sang ibu walau aslinya dia tahu semuanya.
"Kasihan dia di temukan telah tergeletak di tanah. Bisa jadi itu aksi pembunuhan," duga sang ibu berhasil membuatnya semakin memucat.
"Ibu, Nabila masuk dulu ke kamar, izin gadis itu seketika. Dan maaf soal ini," ucapnya tertunduk.
"Tak apa, sepertinya kamu sedang tak enak badan. Kembalilah dan istirahat. Ibu akan bangunkan kamu nanti," ujarnya.
"Baiklah Bu, terima kasih," ucap Nabila sambil berjalan kembali.
"Anak itu pasti sangat terkejut," gumam sang ibu yang memandangi punggung putrinya.
Seorang polisi sedang mengecek kasus tersebut di apartemen milik korban. Dua polisi yang bertugas menggeledah seisi apartemennya. Mereka menduga telah terjadi perkelahian sebelum korban terjatuh. Satu petugas polisi berjalan masuk ke ruangan yang tampak mencurigakan di sisi apartemen. Ia dengan pelan, masuk ke dalam dan menemukan sejumlah bukti tentang kasus kejahatan sang korban.
"Pak, kemari lah aku menemukan sesuatu di sini!" panggil satu petugas dari dalam.
Satu petugas lain yang masih sibuk mengecek di ruang tengah segera menuju ke tempat temannya berada.
"Ada apa?" tanyanya.
"Lihat semua bukti ini Pak! Sepertinya dia telah menemukan karmanya," jawab si petugas sambil memberikan bukti-bukti itu padanya.
"Hush." Rekannya langsung menyenggol lengan petugas tersebut karena berbicara sembarangan. Cepat bawa ke kantor! Lanjutnya memerintah.
"Baik Pak." Dengan sigap petugas tersebut memberikan hormat padanya.
"Oh ya cari tahu pemilik ponsel ini juga, aku temukan tadi saat mengecek di balkon." Sebuah ponsel yang sudah tersegel di berikan pada rekannya. Bisa di katakan itu ponsel milik Nabila yang terjatuh saat dirinya menghilang semalam.
Sella yang baru saja datang ke kantornya bersama Dania di buat terkejut dengan para rekannya yang membahas tentang Rangga. Mereka berdua cukup di buat kaget setelah tahu apa yang telah terjadi pada rekan barunya itu. Sesegera mungkin, Sella menelepon Nabila untuk memberi tahu. Tapi ternyata tak ada yang menjawabnya membuat gadis satu ini menjadi khawatir padanya. Sementara Cindy yang telah mengetahui berita tersebut langsung berlari ke rumah sakit untuk melihat keadaan keponakannya.
Di kamar, Nabila tampak panik sambil menggigiti kukunya. Ia sangat takut jika ibunya tahu anaknya lah yang telah menyebabkan Rangga terjatuh.
"Ibu, maafkan aku. Hiks hiks," ucapnya dalam tangis.
Demian muncul kembali di hadapannya. Gadis yang tengah khawatir itu langsung beranjak dan berbicara padanya.
"Demian, apa yang harus ku lakukan? Bagaimana jika ibu tahu kalau aku ada hubungannya dengan kasus Rangga?" tanyanya sambil bersedih.
Demian segera memeluknya kembali untuk menenangkannya.
"Jangan khawatir, ada aku di sini," ucapnya
Nabila menangis dalam pelukannya. Tak lama kemudian gadis itu melepaskannya karena teringat sesuatu.
"Ah iya, ponselku." Seketika gadis itu langsung mencari ponselnya ke seluruh penjuru kamar namun tak menemukannya. Demian yang bingung memilih bertanya padanya.
"Apa yang kamu cari Nabila?"
"Ponselku, aku tak bisa menemukannya," jawabnya sambil terus mencari
Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk oleh sang ibu. Nabila pun memilih membukanya terlebih dahulu.
"Ada apa Bu?" tanya Nabila sedikit khawatir.
"Tadi ada telepon dari polisi, kamu baik-baik saja kan Bil?" jawabnya bertanya.
"Po-polisi? Apa yang mereka katakan?" Kaget Nabila kembali bertanya.
"Polisi mengatakan mereka menemukan ponsel milikmu di apartemen Rangga. Kamu semalam dari sana?" Ibunya menatap kecurigaan pada anaknya.
Nabila bingung harus menjawab apa. Tubuhnya semakin lemas dan pucat. Sambil menangis ia memeluk sang ibu.
"Kamu kenapa Bil, jangan bikin ibu bingung?"
"Ibu maafkan bila. Rangga jatuh karena dia berusaha berbuat jahat padaku. Aku ke sana untuk mencari bukti kejahatannya," jelas Nabila dalam pelukan.
"Apa? Cepat ceritakan pada ibu semuanya!" Lepas langsung ibunya dan menyuruhnya untuk jujur.
Nabila membawa masuk ibunya ke kamar. Gadis itu mulai menceritakan yang sebenarnya. Ia juga mengatakan jika dirinya tengah dekat dengan seorang arwah yang selalu melindunginya. Nabila mengatakan jika dirinya melakukan itu untuk membalas budi kebaikannya. Tak hanya itu saja, gadis satu ini juga menceritakan tentang Rangga dan Demian pada ibunya
"Itu tandanya kamu tak salah," Rangga ternyata orang seperti itu, kata ibunya sambil mengelus lembut rambut putrinya.
"Ibu percaya padaku?" tanyanya.
"Tentu saja, justru ibu merasa jika anak ibu adalah pahlawan saat ini. Mungkin polisi ingin menanyakan kasus Rangga padamu," jawab sang ibu.
"Tapi Bu, bagaimana jika sebaliknya aku malah di duga melakukan pembunuhan padanya," ucap Nabila yang masih khawatir.
"Tenanglah, ibu akan pergi bersamamu ke kantor polisi. Kita jelaskan semuanya," ujarnya.
"Terima kasih Bu," ucap Nabila padanya.
Mereka berdua kembali berpelukan. Demian yang masih berdiri untuk menyimak sangat lega karena ibu Nabila percaya pada penjelasan sang anak. Selintas senyum gadis itu tampilkan untuk arwah tampan yang selalu mendukungnya.
Rangga saat ini sudah berada di rumah sakit dalam keadaan cukup parah. Seorang dokter mengatakan jika ada pendarahan di otaknya akibat benturan yang cukup keras. Cindy yang menunggunya menangis mendengar itu. Ia tertunduk lemas di kursi tunggu rumah sakit. Dokter juga mengatakan jika nyawa korban mungkin bisa tamat jika tak segera di larikan ke rumah sakit.
Orang tua Rangga telah bercerai sedari dulu. Sementara ibunya meninggal karena penyakit yang di deritanya. Satu-satunya orang yang bertanggung jawab menjaganya adalah Cindy sang bibi yang tak lain adalah adik dari ibu Rangga. Wanita paruh baya ini menangis karena menyesal tak bisa menjaga keponakannya dengan baik.
Bersambung....❤️👻❤️
trmksh author cerita ny sngt menghibur 🙏🙏👍👍🤗🤗🥰🥰