Mora, gadis miskin yang bersekolah di sebuah SMA populer dan berfasilitas mewah karena jalur prestasi, dikeliling oleh orang orang yang tidak setara oleh nya membuat nya harus menelan pahit nya hidup.
Orang-orang bilang kehidupan SMA adalah masa-masa paling indah, semua itu tidak berlaku bagi Mora. Mora dibully dan dikucilkan dengan murid murid disana, Jika Mora adalah anak dari orang terpandang seperti mereka, apakah Mora akan dihargai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 #Dikeluarkan
Arsen yang sedang tidur dikelas nya, karena guru belum datang kekelas dia memang sering mengantuk di pagi hari, namun seseorang membangunkan dirinya.
"Arsen, ini dikasih mama gue" orang itu adalah Zara, Zara memberikan kotak bekal kepada Arsen
"Widih, bilangin makasih ya sama Tante" ucap Arsen lalu menerima kotak bekal itu dengan senang hati
Zara mengangguk kemudian dia pergi dari sana, karena sebentar lagi adalah jam jam guru akan masuk kelas. Tanpa mereka berdua sadari, Mora melihat mereka berdua sedari tadi. Selang beberapa menit Zara keluar dari kelas, guru pun masuk kedalam kelas lalu semua siswa dan siswi yang dikelas memberi salam kepada guru tersebut.
"Anak-anak, ibu ingin memberitahu bahwa teman sekelas kalian yaitu Jessy dan Yola resmi dikeluarkan dari sekolah, dan hukum akan terus berjalan" ucap Buk indah kepada murid murid dikelas, mereka tampak lega dan senang saat mendengarkan hal itu begitu juga dengan Mora dan Arsen.
Setelah itu mereka belajar seperti biasanya, sampai jam istirahat pun tiba Mora yang sebelum nya jarang kekantin sekarang dia pergi kekantin karena sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Mora berjalan kekantin, memesan bakso dan makan dikantin langsung, disaat Mora sedang makan bakso seseorang duduk disebelah nya.
"Hai, aku duduk disini ya" ucap Haekal kepada Mora, lalu duduk disebelah nya.
"Aku seneng banget denger berita itu, Jessy, Tasya dan Yola dikeluarin dari sekolah. Serta mereka juga akan ditahan dipenjara" Ucap Haekal kepada Mora.
Mora hanya mengangguk bingung mau merespon seperti apa, "Kamu pesen bakso ya? Sama aku juga pesen bakso, enak ya bakso nya" ucap Haekal.
"Iya, enak" ucap Mora, Haekal mulai senang saat ini Mora sedikit demi sedikit bisa mulai merespon Haekal lagi. Kemudian mereka makan hening saat itu, tidak ada yang bersuara hanya suara piring dan sendok saja yang mereka dengar, Haekal takut jika terlalu sering mengajak Mora mengobrol akan membuat Mora risih lalu marah. Tidak lama dari itu Arsen datang membawa kotak bekal nya, dia duduk didepan Mora dan Haekal.
"Kok ga ngajakin gue si Ra kekantin" ucap Arsen kepada Mora
"Kamu tidur tadi, aku ga enak bangunin nya" Jawab Mora
"Yaela kaya sama siapa aja"
"Hallo, bisa cari tempat lain aja ga ya?" Ucap Haekal
"Sorry? Maksut lo?" ucap Arsen
"Ya ga enak aja ada stranger tiba-tiba dateng terus main duduk aja didepan gue"
"Gue bukan stranger, Mora kenal gue, DEKAT banget malahan" ucap Arsen menekan kan kata 'dekat' itu dengan alis nya yang dinaikan.
"Kal, gapapa Arsen asik kok orang nya" ucap Mora kepada Haekal
"Asik diawal aja, ujung-ujungnya busuk juga" Ujar Haekal
"MAKSUT LO APA ANJING?! NGACA YANG BUSUK ITU LO!" Arsen berdiri lalu mencengkram erat kera baju Haekal, suara keras dari Arsen membuat orang-orang yang berada dikantin melihat kearah mereka berdua saat ini.
"KENAPA GA TERIMA LO?!" ucap Haekal, tidak hanya diam, Haekal kembali mencengkram erat kera baju Arsen.
"KALO IYA KENAPA?!" kemudian Arsen memukul wajah Haekal membuat Haekal merasa sangat panas, Haekal membalas pukulan dari Arsen mereka saling memukul satu sama lain. Cewe-cewe disana yang melihat itu menjerit ketakutan, sedangkan cowo-cowo membantu memisahkan mereka berdua.
Arsen dan Haekal ditarik menjauh agar berhenti saling memukul, tangan dan tubuh mereka sedang ditahan oleh siswa-siswa disana, mereka masih saling menatap tajam satu sama lain, sedangkan Mora hanya diam saja melihat itu dia juga saat itu panik dan takut terjadi apa-apa antara keduanya, namun Mora juga takut untuk memisahkan mereka berdua. Arsen menghempas badan nya agar tangan tangan yang menahan nya bisa melepas badannya, lalu Arsen pergi dari kantin itu. Mora yang melihat itu, ikut mengikuti Arsen.
Arsen berjalan kearah belakang gudang sekolah, Arsen mengeluarkan rokok di sakunya lalu hendak menghidupkan korek, namun aktivitas nya saat itu terhenti saat mendengar suara Mora.
"Ke UKS yuk, aku obatin" ucap Mora kepada Arsen, Arsen segera mencabut rokok dari mulut nya lalu kembali memasukan korek dan rokok tersebut kedalam kantong nya.
"Gapapa, cuma gini doang udah biasa" ucap Arsen sambil menggeleng kan kepada nya
"Gapapa, aku obatin udah biasa" mendengar Mora yang mengikuti cara bicara nya membuat Arsen tersenyum lalu mengangguk, dan berjalan mendahului Mora, Mora masih terdiam disana.
"Katanya mau ngobatin gue?" ucap Arsen, setelah mendengar hal itu Mora tersenyum dan mengikuti langkah Arsen dari belakang.
Sekarang mereka sudah berada di uks, Arsen duduk di kasur uks sedangkan Mora sedang mengambil kotak p3k. Mora menghampiri Arsen, mengambil kapas menuangkan obat ke kapas itu lalu mengobati luka Arsen.
"Arsen, kamu tu bisa ga, jangan terus terusan bikin lebam muka kamu mulu" ucap Mora mengomeli Arsen
"Kenapa? Ganteng nya ilang ya?" ucap Arsen
Mora yang mendengar hal itu, menekan kapas itu dengan kuat ke muka Arsen yang lebam.
"Awww aww sakittt" ucap Arsen, melihat wajah Mora yang sedikit bete membuat Arsen terkekeh "Iyaa maaf ya dokter Mora" ucap Arsen kepada Mora.
Tanpa mereka sadari dibalik tirai yang membatasi kasur-kasur uks, ada Haekal yang sedang berbaring diatas kasur uks mendengarkan percakapan mereka berdua sedari tadi.
Saat sudah selesai Mora mengobati Arsen, mereka berdua kembali kekelas nya, mereka hendak duduk dikursi masing-masing.
"Oh iya, bekal kamu tadi aku taro dibawah kolong meja, kamu ninggalin itu tadi" ucap Mora kepada Arsen
"Yaudah, makan bareng yuk?" Mora menggelengkan kepalanya "Aku udah makan tadi dikantin, udah kenyang. Aku makan bakso" ucap Mora, membuat Arsen memanyunkan bibir nya
"Yahh, Mora nya udah kenyang, Arsen ga ada temen buat makan" Arsen memasang wajah sedihnya
"Yaudah mora temani Arsen makan ya" ucap Mora, kemudian Arsen duduk dibangku nya dan diikuti Mora yang duduk disebelah nya.
Arsen membuka bekal itu, di tersenyum senang saat melihat bekal itu berisi nasi goreng udang, menu yang sangat dia sukai. Arsen memakan dengan lahap, kemudian mengambil satu sendok suapan nasi goreng udah itu, Arsen menyuruh Mora membuka mulut.
"Aaaa" ucap Arsen, Mora menggelengkan kepalanya "Sekali aja cobain pleasee..." Mora mau tidak mau membuka mulut nya, setelah nasi goreng itu masuk kedalam mulut nya, mata Mora membuka lebar, ini adalah menu nasi goreng terbaik yang pernah Mora coba.
"Enak kan?" tanya Arsen, Mora mengangguk
Kemudian Arsen menyuapi lagi nasi goreng kedalam mulut nya, melihat Mora yang sudah menelan habis nasi goreng itu Arsen kembali menyuruh Mora membuka mulut dan menyuapi Mora, Mora tidak bisa menolak rasa dari nasi goreng itu membuat Mora menjadi lapar kembali.
...----------------...
