NovelToon NovelToon
Harus Menikah

Harus Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: xoxo_lloovvee

Penyesalan memang selalu datang terlambat, itulah yang dialami gadis cantik bernama Clara.

Efek mabuk dan ketampanan seorang pria bernama Dean, ia sampai kehilangan kesuciannya di malam itu dan mengandung.

Ia tak punya pilihan lain selain harus menikah kontrak dengan Dean.

Saat Clara berharap akan cinta Dean, masa lalu Dean terus mengganggunya.

Apakah ia bisa menggantikan posisi wanita pengisi hati Dean pada akhirnya?

Atau semuanya akan berakhir sesuai tanggal batas akhir kontrak pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xoxo_lloovvee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

"Felix? Aku tidak mengenalnya," ucap Clara saat Gina sudah kembali dari pencariannya tentang Bella. Ia memutar otak siapa tahu Dean pernah menyebut nama yang barusan Gina sebut.

"Dia tidak ada saat pernikahan, apa dia memang temannya Dean?"

"Tapi kalau bukan teman Dean, nggak mungkin dia kenal Verona dan Bella kan?" sanggah Clara.

"Iya, aku tahu. Makanya aku bingung. Dia bilang dia udah kenal aku sebelum hari pernikahan. Tapi kapan?"

Clara memutar otaknya sekali lagi. "Apa pas di kelab? Atau ternyata dia memang mengenalmu sejak lama."

Gina menghela napas. "Entah. Dia benar-benar nggak ngomong banyak, Ra. Tiap kali aku nanya, dia cuman jawab seadanya."

"Apa aku pancing Dean buat ngomongin Felix ya?"

"Gimana?"

"Entah, mungkin bilang kalau kamu nyari calon pacar," ucap Clara menahan tawa.

"Ish, jangan jual nama aku. Nggak puas kamu nyuruh aku ke kampus tadi? Untung yang mergokin aku itu Felix, gimana kalau Abad?"

"Iya deh, maaf. Tapi kan akhirnya kamu ketemu cowok ganteng."

Itu hal yang memang patut disyukuri. Kapan lagi coba ia ketemu sama cowok tampan kayak Felix. Kenapa Dean selalu mengajak Abad, bukan Felix saja. Kalau begitu kan Gina mau-mau aja double date sama mereka.

"Anyway, sekarang rencana kamu apa? Mau stalking Verona?" tanya Gina.

Wajah Clara kembali cemberut. "Dia ngunci akunnya, Gin. Aku udah follow pake second akun tapi sampai sekarang belum di acc."

"Kamu tanya langsung aja gih ke Deannya, pusing kepalaku mikir." Gina sudah pasrah. Ia tak bisa memikirkan cara apapun yang aman untuk mencari tahu tentang Bella ini.

"Nggak mungkin lah Gin, nama itu kayanya masih tabu buat Dean. Pilihannya cuman dua, tanya Felix atau interogasi Abad."

...****************...

Clara dan Gina belum memutuskan cara untuk mencari tahu tentang Bella. Semuanya serba salah. Clara tidak kenal siapa Felix, dan apa memang ia sedekat itu dengan Dean. Meskipun iya, tak ada jaminan ia akan tutup mulut.

Untungnya, sikap Dean masih biasa saja. Tak tampak seperti ada sesuatu yang salah. Meski itu tak menutup kemungkinan dia tahu, setidaknya Clara bisa bernapas lega.

"Kamu nggak ada libur?" tanya Clara membuka percakapan. Hanya saat sarapan seperti ini ia bisa mengobrol dengan Dean.

"Enggak ada."

"Kamu harus istirahat loh, takutnya malah sakit."

"Nggak usah khawatir, aku baik-baik aja."

Clara menatap lama suaminya itu. Ia sebenarnya ingin memaksanya libur sehari untuk beristirahat, tapi ia tahu Dean akan tetap menolak.

"Oh iya, Zira naksir teman kamu, tapi dia nggak tahu namanya," kata Clara berhati-hati. Ia berusaha terlihat biasa saja agar tak mengundang kecurigaan.

"Yang mana?" tanya Dean.

"Entah, dia nggak tahu namanya. Selain Abad pokoknya." Clara memancing Dean.

Dean terlihat berpikir. "Kalau dia ingat ciri-cirinya, bilang aja."

Clara mengangguk. Dean tak terpancing menyebut nama temannya. Ia harus mengganti strategi.

"Temanmu yang paling akrab cuma Abad ya?" Clara memancing lagi. Ia perlu tahu Felix itu lawan atau kawan.

Dean terkekeh membuat Clara gugup.

"Aku sama Abad memang akrab, tapi bukan berarti aku nggak punya teman lain kan?"

"Iya sih," jawab Clara, "cuman kan selama ini kamu ngajaknya Abad terus."

"Dia maksa ikut, makanya kubawa."

"Oh gitu."

Sampai akhir pun Dean tak menyebutkan nama Felix. Membuatnya semakin penasaran dengan pria itu. Tapi kalau memang ia tak akrab dengan Dean mana mungkin ia mengenal Gina.

Selesai sesi sarapan, Dean bersiap-siap dan langsung pergi. Clara yang mengantar Dean sampai depan rumah merasa iba pada Dean yang terlihat letih.

Dia bekerja setiap hari tanpa istirahat kemudian pulang ke rumah dan tidur beralaskan selimut. Ia sudah meminta Dean untuk menemaninya mencari kasur untuknya, namun sampai sekarang belum terwujud. Dean tidak punya waktu untuk itu.

Satu-satunya harapannya adalah Gina.

"Dih, panjang umur juga nih anak," ucap Clara setelah melihat nama Gina muncul di layar handphonenya. Ia baru saja memikirkan Gina untuk mengantarnya mencari kasur.

"Iya, Gin?" sambut Clara.

"Ra, aku nggak bisa kesitu, mager. Minta Nindy atau Zira aja ya," ucap Gina di ujung telpon.

"Kamu sakit Gin?"

"Enggak, cuman mager."

"Hedeh, iya iya. Besok harus kesini ya, ada urusan penting."

"Siap nyonya besar."

Panggilan telpon pun terputus. Kasihan juga Gina kalau terus menerus ke rumahnya. Ia perlu beristirahat, apalagi kemaren harus ke kampus Dean.

Ia tak jadi meminta Nindy atau Zira ke rumahnya, tak ingin merepotkan mereka. Lagi pula ini siang hari jadi tak ada yang perlu ditakuti.

Hari ini ia akan menghabiskan waktunya dengan menonton drama saja. Ia punya banyak stok film untuk ditonton. Untungnya sekarang tak perlu jauh-jauh ke bioskop untuk sekedar menonton film. Cukup duduk diam di rumah ia akan bisa menonton yang ia mau.

Saat sedang asyik menonton serial barat, ia merasakan perutnya nyeri. Ia sedikit panik namun mencoba menenangkan diri.

Beberapa hari terakhir ia sering merasa nyeri di perutnya. Ia mengira itu adalah bawaan bayinya jadi ia rasa tak perlu membicarakannya pada Dean atau Gina. Tapi kali ini perutnya terasa sangat nyeri dari biasanya.

Ia mematikan televisinya dan masuk ke kamar. Ia akan berbaring saja sampai rasa sakitnya mereda.

Ia mencoba menelpon ibunya tapi tak terangkat. Sepertinya mereka masih di sawah dan tak memegang handphone.

Ia mengatur napasnya yang sudah tak beraturan, mencoba lebih tenang dan tidak panik. Ia takut akan ada hal buruk pada bayinya.

Meski akan mengganggu Dean, ia harus menelponnya. Ia tak punya pilihan lain. Jari-jarinya dengan lincah mencari nama Dean di kontaknya, beradu dengan deru napasnya.

Petaka, handphone itu malah terjatuh di lantai. Ia bermaksud mengambilnya tapi bayangan hitam lebih dulu menyergapnya.

Clara terbangun saat handphonenya berbunyi. Panggilan tak terjawab dari ibunya. Mungkin mereka sempat melihat ia tadi menelpon.

Rasa nyeri di perut Clara sudah hilang. Ia sudah punya tenaga untuk mengambil handphone di lantai.

Mata Clara membesar ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Apa yang terjadi?

Clara yakin tadi masih belum tengah hari. Karena ia membersihkan rumah setelah Dean berangkat kemudian menonton sebentar sebelum rasa nyeri itu datang. Tapi kenapa ia tertidur begitu lama? Apa ia pingsan?

"Halo Bu." Clara menyambut panggilan ibunya yang kembali menelpon setelah panggilan tadi tak terangkat.

"Kok nggak angkat telpon ndo?" Ibunya bertanya.

"Clara ketiduran Bu."

Hati Clara terasa perih. Ia ingin mengatakan apa yang ia alami pada ibunya tapi tak ingin orang tuanya jadi khawatir. Ia sudah membuat banyak masalah bagi mereka, dan tak ingin menambah beban mereka.

"Apa kabar ndo?"

"Baik Bu." Clara menahan tangisnya. "Oh iya Bu, Clara telpon lagi nanti ya, mau masak buat makan malam dulu."

"Oh iya ndo, sering-sering telpon ya."

"Iya, Bu."

Usai panggilan terputus, air mata Clara mengalir deras. Ia sudah tak tahu harus berbuat apa. Terlalu banyak masalah di hidupnya dan sekarang ia tak tahu apa yang terjadi pada kandungannya. Ia menutup mulutnya agar suara tangisannya tak keluar.

1
Lobotomy
sudah aku gift mawar biar tambah semangat thor ☺👌
xoxo_lloovvee: thank u yaa... 🤗
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya menarik, sampe disini dulu ya thor
OkitaNiken
Ngapain ke hotel? di kos aja, lagian kan cuma berduaa ekhem ekhem
OkitaNiken: woalahh, pantes aja hahaha
xoxo_lloovvee: Kos cewek 🤭
total 2 replies
R. Danish D
ku hamil duluan sudah tiga bulan gara2 main gelap2 an ~
asekkk
xoxo_lloovvee: pas banget nih lagunya 🤣🤣
total 1 replies
xoxo_lloovvee
iya hehe
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
wahhhh kayanya bahas masa depan nih plus praktek bikin anak nih
xoxo_lloovvee: 🤭🤭 apa iya yah
total 1 replies
Bilqies
ini pernikahan Verona bukan Thor...
Bilqies
bagus Clara...
yang tegas kau dengan Verona agar dia tidak semena mena terhadapmu
Bilqies
galau karna gina 😁
Bilqies
memangnya edho pernah berbuat salah apa Thor 🤔🤔
Bilqies: bikin penasaran aja niih 😁
xoxo_lloovvee: ada deh 🤭
total 2 replies
Bilqies
kaya nya diam diam edho suka Clara deh
Bilqies
cemburu kali dean
Bilqies
perlu ku belah kah dada ini agar kau tahu cuma ada dirimu saja di hati ini 🤣🤣🤣
Bilqies: butuh ga yaa 🤔🤔
butuh lah 🤣🤣
xoxo_lloovvee: butuh pisau bedah ga nih? 😂😂
total 2 replies
Bilqies
cemburu kaah 😀😀
Bilqies
ternyata ada udang di balik batu si edho
Bilqies
baguslah...
ternyata ada kemajuan juga dengan sikap Dean
Ucu Borneo.
izin like thor... smangat/Good//Pray/
Aiyuki
semangat thor !
OkitaNiken
apa itu lovey-dovey ?
Maizaa: aku td kepencet kotak hadiah nya makanya kesini 😗 tp seru kok pas ki baca
OkitaNiken: Padahal udah kemaren up nya, baru sekarang ku baca
total 5 replies
Arvilia_Agustin
Pertahankan janin yang ada di kandungan mu kasian dia tidak bersalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!